Analisis Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis Pada CV. Arbie A.L.B Bandung

(1)

(2)

PRODUCT ATTRIBUTES AT CV. ARBIE A.L.B BANDUNG

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang D III

Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi

Oleh: Nama : Anjar Ramadan

NIM : 21408011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

v ABSTRAK

Anjar Ramadan“Analisis Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis Pada

CV. Arbie A.L.B Bandung”, di bawah bimbingan Ibu. Windi Novianti SE., MM.

Pada zaman sebelum globalisasi harum manis atau yang sering kita kenal dengan aromanis adalah makanan ringan yang digemari oleh kalangan anak-anak yang dijual hampir di setiap lingkungan sekitar. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis penjualan produk harum manis ini khususnya di daerah Bandung yang tentunya akan menimbulkan konsekuensi pada turunnya penjualan dan memaksa perusahaan untuk berusaha mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B. Bagaimana tanggapan Konsumen terhadap pelaksanaan atribut produk pada CV. Arbie A.L.B. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B.

Penulis menggunakan metode analisis deskriptif dalam penelitian ini, dengan objek penelitian mengenai pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B. indikator atribut produk dalam penelitian ini mencakup merek, kemasan, label, dan kualitas. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian produk harum manis dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan studi kepustakaan (libelary research) dan studi lapangan (Field Research), dan kuesioner.

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menganalisa dan menyimpulkan bahwa pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B dalam kategori baik dimana nilai total tanggapan respondennya berjumlah 75.8% dengan total skor 3034.


(4)

In the days before globalization or the sweet scent that often we are familiar with aromanis is a popular snack among children by being sold in almost every environment. Many factors that affect the business of selling harum manis products are particularly in the area of Bandung, which would certainly have consequences on declining sales and forcing the company to seek new customers and retain existing customers.

Formulation of the problem in this research is How harum manis CV. Arbie A.L.B implementation of product attributes and how consumers respond to product attributes on the CV.Arbie A.L.B. The study was conducted to determine to find out how the implementation of the harum manis product attributes CV. Arbie A.L.B. and how consumer responds of the implementation of product attributes CV. Arbie A.L.B.

The author uses descriptive analytical method in this study, with the object of research on the implementation of the harum manis product attributes CV. Arbie A.L.B. indicators of product attributes in this study include branding, packaging, labeling, and quality. The population in this study were consumers who did purchase the product by the number of harum manis of 100 respondents. The data collection techniques is to do a libelary research, Field Research, and questionnaires.

Based on the discussion of research that has been the author, the author can be analyzed and concluded that the implementation of the harum manis product attributes CV. Arbie A.L.B in good categories which the total value amounted to 75.8% of respondents responses with a total score of 3034.


(5)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb,

Segala puji dan syukur Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, penulis panjatkan kepada yang Maha Pemurah dan Maha Pemberi ilmu Illahi Robbi Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Hanya dengan pertolongan-Nya penulis dapat menyeleseikan Tugas Akhir ini. Semoga Shalawat serta Salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Laporan Tugas Akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk penulisan dan penyusunan Tugas Akhir. Adapun judul Tugas Akhir yang diambil penulis adalah ” Analisis Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis Pada CV. Arbie A.L.B Bandung”.

Dalam penyusunan namun Tugas Akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, karena pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Walaupun demikian penulis sudah berusaha semaksimal mungkin sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.


(6)

Tugas Akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Windi Novianti SE., MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan Waktu dan Ilmu kepada Penulis.

5. Ibu Isniar Budiarti SE.,M.Si selaku Dosen Wali Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Seluruh Staff dosen dan Sekertariat Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan bekal pendidikan yang berguna dan telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.


(7)

viii

7. Kepada Manajer CV. Arbie A.L.B Bpk. Andri dan seluruh staff karyawan yang telah membantu penulis dalam memberikan data serta informasi yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

8. Yang tercinta Ibu dan Ayah serta saudara-saudara yang telah memberikan bantuan baik materi maupun non materi, motivasi dan doa yang tiada henti-hentinya serta kasih sayangnya.

9. Untuk seseorang yang telah membantu dan selalu memberikan kasih sayang dan dorongan semangatnya.

10.Untuk Sahabat-sahabatku tercinta dwi, saeful, sigit, hari, dita yang telah memberikan sedikit motivasi kepada penulis.

11.Kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis ucapkan banyak terima kasih.

Bandung, Februari 2012 Penulis


(8)

MOTTO………...…………. iii

ABSTRACT... ABSTRAK………...…. iv v KATA PENGANTAR……….…...….…….. vi

DAFTAR ISI……….……...…..……. ix

DAFTAR TABEL………..…...……..…… xii

DAFTAR GAMBAR………...….………..…… xv

DAFTAR LAMPIRAN……….....………..…… xvi

BAB I PENDAHULUAN………...…….…. 1

1.1 Latar Belakang ...………...…...…….…... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………....………...… 6

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ………..…………...….…...…...…... 6

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian...………..……...… 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN....…....…....….. 8

2.1 Kajian Puastaka... 8

2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran……...……..…..…... 8 2.1.2 Produk…...…...…….………..…...…

2.1.3 Atribut Produk………...……...…….……...…… 2.1.3.1 Merek Produk... 2.1.3.2 Kemasan Produk... 2.1.3.3 Label Produk...

9 10 11 14 15


(9)

x

2.1.3.4 Kualitas Produk... 17

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu...………....…. 19

2.2 Kerangka Pemikiran... 20

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 23

3.1 Objek Penelitian………...……....……….. 23

3.2 Metode Penelitian………...……….….. 23

3.2.1 Desain Penelitian………...…….…….….. 23

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian………....……....….... 24

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data... 25

3.2.3.1 Sumber Data... 25

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data... 25

3.2.3.2.1 Populasi... 25

3.2.3.2.2 Sampel... 26

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 27

3.2.4.1 Studi Lapangan... 27

3.2.4.2 Penelitian Kepustakaan... 28

3.2.5 Metode Analisis...…………...…………...….….... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN..…………..…...…...…... 32

4.1 Gambaran Umum perusahaan………...………. 32


(10)

4.2 Pembahasan Penelitian…...………....……….... 43

4.2.1 Karakteristik Responden………...…….…..……… 43

4.2.2 Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV.Arbie A.L.B... 47

4.2.3 Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV. Arbie. A.L.B... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 67

5.1 Kesimpulan………... 67

5.2 Saran………...………….. 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada zaman sebelum globalisasi harum manis atau yang sering kita kenal dengan aromanis adalah makanan ringan yang digemari oleh kalangan anak-anak yang dijual hampir di setiap lingkungan sekitar, akan tetapi dengan bergesernya paradigma pemasaran kearah era globalisasi, kini bukan hanya kalangan anak-anak saja yang berminat untuk mengkonsumsi produk harum manis ini, kalangan dewasa pun tertarik untuk ikut menikmati produk ini. Hal ini tentunya merupakan peluang bisinis yang menjajikan, sehingga menyebabkan munculnya perusahaan-perusahaan penghasil harum manis salah satunya adalah CV. Arbie A.L.B

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis penjualan produk harum manis ini khususnya di daerah Bandung yang tentunya akan menimbulkan konsekuensi pada turunnya penjualan dan memaksa perusahaan untuk berusaha mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Hal ini di perberat dengan perubahan zaman yang menyebabkan pelanggan lama sudah mulai melupakan dan meninggalkan produk makanan aromanis tersebut karena beberapa faktor salah satunya adalah atribut produk. Gejolak lingkungan bisnis tersebut menuntut pihak manajemen beradaptasi terhadap perubahaan signifikan tersebut, seperti konsumen yang memiliki tingkat kemakmuran yang lebih baik, mereka membutuhkan inovasi untuk mengenang produk harum manis yang pernah dicicipinya waktu zaman dahulu. Artinya mereka membutuhkan produk jajanan harum manis dalam kemasan baru dan merasakan kembali ke zaman


(12)

dahulu. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu memberikan inovasi baru pada atribut produk harum manis untuk memuaskan pelanggannya. Ketidakmampuan perusahaan dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan signifikan tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup perusahaan harum manis.

Dalam proses pembelian produk, biasanya konsumen melihat dulu atribut produk yang ditawakan. Atribut produk merupakan karakteristik atau sifat suatu produk yang mengacu pada karakteristik yang berfungsi sebagai kriteria evaluatif dalam pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Atribut produk yang terdapat dalam produk harumanis ini adalah merk produk, kemasan produk, kualitas produk, dan label produk. Sangat disadari bahwa atribut produk akan sangat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Namun atribut produk yang diberikan pada saat ini belum dapat dikatakan memuaskan konsumen yang nantinya akan menghasilkan loyalitas untuk perusahaan, dengan mengetahui pentingnya atribut produk bagi perusahaan ini, maka sudah sewajarnya perusahaan ini harus mampu mengembangkan atribut produk yang sudah ada menjadi lebih baik dari sebelumnya agar dapat bertahan didalam persaingan dengan perusahaan yang sejenis.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap karyawan CV. Arbie A.L.B bahwa penjualan mengalami penurunan pada bulan-bulan tertentu seperti bulan oktober dan November hal ini disebabkan menurunnya trend produk di mata konsumen,


(13)

3

akan tetapi produk ini akan mengalami kenaikan penjualan ketika libur-libur panjang seperti liburan sekolah atau libur hari-hari besar tertentu.

Tabel 1.1

Survey Awal Konsumen Harum Manis CV. Arbie A.L.B

Indikator Keterangan

Merek

40% Responden menyatakan bahwa merek harum manis CV. Arbie dikenal dan 60% responden menyatakan bahwa merek harum manis CV. Arbie kurang dikenal.

Kemasan

40% Responden menyatakan bahwa kemasan harum manis CV. Arbie menarik dan 60% responden menyatakan bahwa merek harum manis CV. Arbie cukup menarik.

Label

65% Responden menyatakan bahwa label harum manis CV. Arbie lengkap dan 35% responden menyatakan bahwa label harum manis CV. Arbie cukup lengkap

Kualitas

50% Responden menyatakan bahwa kualitas harum manis CV. Arbie sangat baik dan 30% responden menyatakan bahwa kualitas harum manis CV. Arbie baik, dan 20% responden menyatakan kualitas harum manis CV. Arbie cukup baik

Berdasarkan hasil survey awal yang penulis lakukan terhadap 30 orang responden konsumen yang datang dan melakukan transaksi pembelian produk harum manis pada CV.Arbie A.L.B Bandung. Berdasarkan Merek, 40% menyatakan bahwa merek produk harum manis CV. Arbie A.L.B dikenal oleh


(14)

konsumen karena konsumen mudah untuk mengingat merek seperti harum manis ini dan sebanyak 60% menyatakan bahwa merek kurang dikenal karena produk harum manis ini masih berkembang dipasaran. Berdasarkan kemasan, 55% menyatakan bahwa kemasan produk harum manis CV.Arbie A.L.B menarik, karena bentuk kemasan yang menarik perhatian konsumen dan dapat melindungi produk lebih lama dari produk lain yang sejenis dan sebanyak 45% menyatakan bahwa kemasan produk harum manis cukup menarik. Berdasarkan label, 65% menyatakan bahwa produk label produk harum manis CV. Arbie A.L.B lengkap, kerena memberikan banyak informasi tentang produk harum manis tersebut seperti barcode, tanggal expired,dan lain-lain, dan sebanyak 35% menyatakan bahwa label produk harum manis cukup lengkap. Berdasarkan kualitas, 50% menyatakan bahwa kualitas produk CV. Arbie A.L.B sangat baik, karena tidak menggunakan bahan pengawet kimia sehingga aman untuk dikonsumsi dan memebrikan manfaat tersendiri bagi yang mnegkonsumsinya, juga produk dapat bertahan selama 1 bulan, 30% responden menyatakan kualitas harum manis CV. Arbie baik, dan 20% responden menyatakan kualitas harum manis CV. Arbie cukup baik.

Fenomena yang terjadi adalah munculnya pesaing-pesaing baru yang menawarkan atribut produk yang bervariasi dan lebih inovatif sehingga menyebabkan sulitnya memperluas pangsa pasar untuk produk harum manis CV. Arbie A.L.B ini.


(15)

5

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis Pada CV. Arbie A.L.B Bandung”.

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Perusahaan selalu berusaha melakukan inovasi-inovasi untuk produk yang dijualnya agar produk dapat bertahan atau bahkan berkembang di pasaran. Salah satu yang penting dari sebuah produk yaitu atribut produk, hal itu didasari karena atribut produk merupakan dasar dari keputusan dari konsumen untuk membeli atau tidak sebuah produk tersebut. Apabila suatu produk tidak memiliki atribut yang baik, maka konsumen akan cenderung beralih kepada produk lain yang atribut produknya lebih baik

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, dapat di identifikasi beberapa masalah penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV. Arbie A.L.B 2. Bagaimana Tanggapan Konsumen terhadap Pelaksanaan Atribut Produk


(16)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah agar penulis dapat memperoleh pemahaman mengenai atribut produk dengan mengumpulkan data dan informasi yang kemudian dianalisa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Setelah dilakukan pengidentifikasian masalah, maka adapun tujuan dari Penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV. Arbie A.L.B

2. Untuk mengetahui bagaimana Tanggapan Konsumen terhadap Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV. Arbie A.L.B

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun berbagai kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini bagi khalayak umum yang membacanya, dan khususnya akan memberikan manfaat yang besar bagi penulis pribadi. Kegunaannya antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan landasan bagi penulis untuk memberikan sedikit sumbangsih berupa saran dan masukan yang membangun didalam melaksanakan usaha dan manajemen yang dilakukan oleh perusahaan

2. Bagi pihak terkait

Sebagai sumber referensi dan informasi yang bermanfaat mengenai produk harum manis.


(17)

7

3. Bagi Pembaca

Dengan adanya Penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi mereka yang akan menyusun Penelitian lebih lanjut serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan manajemen pemasaran khususnya di bagian pengembangan atribut produk.

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu peneilitian ini yang akan direncanakan pada bulan Oktober, sedangkan penelitian ini akan dilakukan di CV. Arbie A.L.B di JL.Dago Atas.

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No

Jadwal Oktober November Desember Januari Februari

Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Usulan Penelitian

2

Pelaksanaan

Penelitian

3

Pengumpulan

Data

4 Pengolahan dan

Analisis data

5

Penyusunan

Laporan

Sidang


(18)

2.1Kajian pustaka

2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran

Setelah menetukan pasar sasaran serta posisi produk yang diinginkan dalam benak konsumen, perusahaan perlu mendesain program agar produk dapat memperoleh respon dari pasar sasaran.Dalam pemasaran diperlukan alat, alat disini adalah program yang dapat dikontrol oleh perusahaan. Alat tersebut sering disebut bauran pemasaran (marketing mix).

Bauran pemasaran menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2005:17), yaitu:

“ Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran.”

Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2007:3) bahwa:

“ Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.”

Dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah sekumpulan variabel yang terkendali dimana satu sama lain saling berkaitan dan dikombinasikan oleh


(19)

9

perusahaan dengan tepat agar menjadi suatu bauran yang dapat digunakan untuk tujuan pemasaran perusahaan.

Unsur-unsur bauran pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2006:72), terdiri dari 4 (empat) elemen komponen yang dikenal dengan 4P, yaitu:

1. Produk (Product) adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada sasaran.

2. Harga (Price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk.

3. Saluran distribusi atau tempat (Place) adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promosi (Promotion) adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

2.1.2 Produk

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting


(20)

oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2.1.3 Atribut Produk

Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.

Adapun pengertian atribut produk menurut Henry Simamora (2000:539), Menyatakan bahwa: “Atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan oleh produsen, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut yang berwujud seperti merk, kemasan, label, dan kualitas.”

Menurut Henry Simamora(2000:539)Kesimpulan dari definisi atribut produk diatas adalah bahwa atribut produk mempunyai beberapa indikator yang diantaranya :

1. Merek produk

2. Kemasan produk

3. Label produk

4. Kualitas produk

Keempat indikator tersebut memberi pengaruh besar terhadap reaksi pesaing pelanggan.


(21)

11

2.1.3.1Merek Produk

Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut.

Untuk lebih mengetahui tentang merek, maka penulis menyajikan teori pengertian merek dari beberapa ahli.

Menurut Philip Kotler (2000: 404), menyatakan bahwa: “Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, hurup-hurup, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan dan jasa.”

Adapun pengertian merek menurut Djaslim Saladin (2003 : 84),menyatakan bahwa: “Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang tau jasa dari produk pesaing.”

Merek memungkinkan konsumen untuk mengatur dengan lebih baik pengalaman tempat belanja mereka, membantu mereka mencari dan menemukan keterangan produk.Sedangkan fungsi merek adalah untuk membedakan


(22)

kepentingan perusahaan, penawaran dari semuanya.Informasi tentang produk dan merek datang dari bermacam-macam sumber, memasang iklan, pemberitaan, penjualan dan pengemasan.

Selanjutnya menurut Buchari Alma (2000:105) : “Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa semua definisi mempunyai pengertian yang sama mengenai merek. Pada dasarnya merek terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda merek.

Menurut Kotler (2000:404) ada enam pengertian yang dapat disampaikan melalui suatu merek :

1. Atribut

Sebuah merek menyampaikan atrribut-atribut tertentu. 2. Manfaat

Ada manfaat yang bisa diambil dari merek tersebut yang akan dikembangkan menjadi manfaat fungsional atau emosional.

3. Nilai

Merek menunjukan nilai produsen. 4. Budaya


(23)

13

5. Kepribadian

Merek mencerminkan kepribadian tertentu.Jika merek merupakan orang, binatang, atau suatu obyek.

6. Pemakai

Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau yang menggunakan produk tersebut.

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 84)ada empat bagian merek :

1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang dapat diucapkan.

2. Tanda merek (brand sign), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal namun tidak dapat diucapkan, seperti misalnya lambang, desain, huruf, atau warna khusus.

3. Tanda merek dagang (trade mark), adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi oleh hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjualan dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek.

4. Hak cipta (Copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.


(24)

2.1.3.2 Kemasan Produk

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) menyatakan bahwa :“Kemasan adalah segala kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk.”

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) Wadah atau bungkus tersebut terdiri dari 3 (tiga) tingkat bahan yaitu :

1. Kemasan dasar (primary package), yaitu bungkus langsung dari suatu produk. 2. Kemasan tambahan (secondary package), yaitu bahan yang melindungi

kemasan dasar dan dibuang bila produk tersebut akan digunakan.

3. Kemasan pengirim (shipping package), yaitu setiap kemasan yang diperlukan waktu penyimpanan, pengangkutan diidentifikasi.

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) Peranan kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :

a. Swalayan (self service)

Semakin banyak jumlah produk yang dijual dengan cara pembeli mengambil sendiri barang yang dibutuhkan, kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagidalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan cirri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang menguntungkan.


(25)

15

b. Kemakmuran konsumen (consumer offluence)

Meningkatkan kekayaan konsumen akan berarti bahwa konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.

c. Citra perusahaan dan merek (company and brand image)

Banyak perusahaan mengakui adanya kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau mereknya.

d. Peluang inovasi (inovational opportunity)

Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 88) Mengapa Kemasan Diperlukan :

1. Kemasan memenuhi sasaran keamanan (safety) dan kemanfaatan (utility) 2. Kemasan bias melaksanakan program pemasaran perusahaan.

3. Untuk meningkatkan laba. 2.1.3.3 Label Produk

Menurut Djaslim Saladin, (2003 : 88) menyatakan bahwa : “Label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan-keterangan tentang produk tersebut”.


(26)

Menurut Kotler (2000:419), menyatakan bahwa :“Pemberian label produk berkaitan dengan kemasan. Label merupakan bagian dari produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan produsen. Label bisa juga merupakan tanda pengenal yang dicantumkan pada produk.

Ahli pemasaran menyatakan bahwa pemasangan label dan kemasan yang baik merupakan salah satu elemen dari strategi produk. Produsen harus memberi label pada produknya. Label bisa hanya berupa tempelan pada produk atau gambar yang dirancang dengan baik dan merupakan satu kesatuan dalam kemasan. Walaupun penjual label yang sederhana saja, hokum mungkin mengharuskan adanya informasi yang jelas berkenaan dengan produk tersebut.

Menurut Kotler (2000:420) label mempunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah :

 Mengidentifikasikan suatu produk

 Menandakan tingkatan mutu suatu produk, misalnya mutu suatu produk ditandai dengan A, B, dan C

 Menggambarkan atau menerangkan suatu produk, misalnya siapa pembuat produk, dimana dibuatnya, kapan dilakukan, terdiri atas apa saja kandungannya, dan bagaimana menggunakannya dengan baik.

 Mempromosikan melalui desain yang menarik, misalnya suatu label dapat menarik perhatian pada kualitas atau keistimewaan produk, dapat mendukung produk atau slogan.


(27)

17

1. Brand identifies label, yaitu label yang semata-mata sebagai brand merek. 2. Grade label, yaitu label yang menunjukan tingkat kualitas tertentu suatu

barang.

3. Descriptive label, yaitu label yang menggambarkan tentang caramempergunakan, pemeliharaan dan features lainnya dariproduk.

Menurut Djaslim Saladin, (2003:89) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencantuman Label yaitu :

1. Penetapan harga per unit, yaitu mencantumkan harga perukuran standar. 2. Masa kadaluarsa, yaitu menyatakan akhir masa berlakunyaproduk. 3. Pencantuman besarnya nilai gizi.

4. Pencantuman bahan-bahan pembuatnya. 2.1.3.4Kualitas Produk

Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny A.Rusli (2002 : 49), menyatakan bahwa : “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan / tersirat”

Menurut David Garvia dan lovelock dalam bukunya karya Fandi Tjiptono (2000:7) terdapat 8 dimensi kualitas produk yaitu :

1. Kinerja (Perfomance)

Berkaitan dengan aspek fungsional dari barang itu dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu barang.


(28)

2. Kehandalan (Reability)

Berkaitan dengan probabilitas atas kemungkinan suatu barang melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu dengan demikian kehandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan barang.

3. Keistimewahan tambahaan (feature)

Aspek yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan –pilihan dan pengembanganya.

4. Keawetanya (Durability)

Ukuran masa pakai suatu barang , berkaitan dengan daya tahan dari barang itu

5. Konfirmasi (Conformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.Konfirmasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.

6. Keindahan (Estetika )

Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi refleksi prefrensi individual. Dengan demikian estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan prasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu.


(29)

19

7. Kemudahan Perbaikan ( Service ability)

Karakteristik yang menunjuka kecepatan kenyamanan direparasi serta keluhan yang memuaskan.

8. Kualitas yang dirasakan (Perceived quality)

Bersifat subjektif ,berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk itu seperti meningkatkan harga diri dari yang lain. Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan reputasi.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu N0 Nama

penulis Tahun Judul Persamaan Perbedaan 1 Erna

Ferrinadewi

2005 Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Dalam Pembelian Kosmetik dan Pengaruhnya Pada Kepuasan Konsumen Di Surabaya 1. Variabel penelitian sama menggunaka nAtribut Produk .

1. Penelitian yang dilakukan pada kosmetik, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis pada Perusahaan Harum Manis 2. Penelitian dilakukan

dengan 2 variabel, sedangkan penelitian penulis hanya satu variable saja yaitu atribut produk 2 Handri

Dian Wahyudi

2005 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas 1.Variabel penelitian sama menggunakan Atribut Produk.

1. Penelitian yang dilakukan pada salah satu Universitas, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis pada Perusahaan Harum


(30)

Negeri Malang Manis

2. Penelitian dilakukan dengan 2 variabel, sedangkan penelitian penulis hanya satu variable saja yaitu atribut produk 3 Isti Sujandri 2009 Model Struktural

Pengaruh Atribut Produk Terhadap kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus Pelanggan Telkomsel di jabodetabek 1.Variable yang deteliti mengandung variabel yang sama tentang Atribut Produk

1. Penelitian dilakukan pada konsumen telkomsel, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis pada konsumen Harum Manis CV.Arbie A.L.B 2. Penelitian dilakukan

dengan 2 variabel, sedangkan penelitian penulis hanya satu variable saja yaitu atribut produk

2.2 Kerangka Pemikiran

Disadari atau tidak pada saat sekarang ini pemasaran telah mempengaruhi segenap aspek di dalam kehidupan manusia sahari-hari, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Peran pemasaran sengat penting dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan karena aktivitas perusahaan diarahkan untuk menciptakan pertukaran yang memungkinkan perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan.

Atribut produk Menurut PhilipKotler (2000 : 399), mengatakan bahwa:“Atribut produk merupakan uraian yang merupakan manfaat-manfaat apa


(31)

21

saja yang akan diberikan produk tersebut. Atribut produk diwujudkan dalam bentuk merek, kemasan, pelayanan, dan kualitas yang sangat mempengaruhi reaksi pelanggan terhadap produk tersebut.”

Adapun pengertian atribut produk menurut Henry Simamora(2000:539), Menyatakan bahwa: “Atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan oleh produsen, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut yang berwujud seperti merek, kemasan, label, dan kualitas.”

Kesimpulan dari definisi atribut produk diatas adalah bahwa atribut produk mempunyai beberapa indikator yang diantaranya :

1. Merek produk

2. Kemasan produk

3. Label produk

4. Kualitas produk

Keempat indikator tersebut memberi pengaruh besar terhadap reaksi pesaing pelanggan.

Untuk lebih mempermudah penjelasan kerangka pemikiran digambarkan secara sistematis sebagai berikut:


(32)

Gambar 2.1Sistematis kerangka pemikiran menurut paradigma Atribut Produk:

 Merek  Kemasan  Label  Kualitas


(33)

23 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah membahas mengenai Analisis Atribut Produk Harum Manis pada CV.Arbie A.L.B dengan sub variabel Atribut produk. Setelah dilakukan penelitian ini di harapkan dapat diketahui bagaimana Atribut produk yang dilakukan oleh CV.Arbie A.L.B

Tempat penelitian yang dilakukan peneliti berlokasi di CV. Arbie A.L.B yang beralamat di JL. Dago Atas.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Dalam menyusun Tugas Akhir metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode pengambilan data yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya untuk di analisis yang kemudian di susun sebagai bahan pembuatan Tugas akhir. Metode ini digunakan karena sesuai dengan penelitian yang akan digunakan penulis terhadap data kualitatif yang telah dikumpulkan.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis pada CV. Arbie A.L.B


(34)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan metode yang penulis teliti, maka penulis mengambil permasalahan sebagai variabel penelitian yaitu variabel Atribut Produk. Untuk lebih jelasnya, Operasionalisasi Variabel dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran Sumber Skala

Atribut produk

Atribut produk

merupakan uraian yang merupakan manfaat-manfaat

apa saja yang

akan diberikan

produk tersebut.

Atribut produk

diwujudkan dalam

bentuk merek,

kemasan, lebel,

dan kualitas yang sangat

mempengaruhi reaksi pelanggan

terhadap produk

tersebut. Henry

Simamora (2000:539)

1. Merek

 Konsumen

banyak mengenal merk

 Daya ingat

konsumen terhadap merk

 Tingkat

dikenalnya

merek oleh

konsumen

 Tingkat Daya

ingat konsumen terhadap merk

Konsumen Ordinal

2.Kemasan

 kemenarikan

kemasan

 Melindungi

produk  Tingkat kemenarikan kemasan untuk meningkatkan nilai produk  Tingkat Melindungi produk

Konsumen Ordinal

3.Label  Kelengkapan informasi yang diberikan  Tingkat Kelengkapan informasi yang


(35)

25

4. Kualitas

 Kemampuan

Mutu

 Manfaat yang

diberikan produk  Keawetan Produk  Tingkat kemampuan mutu  Tingkat

Manfaat yang diberikan produk

 Tingat

keawetan produk

Konsumen Ordinal

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengelompokkan ke dalam dua golongan yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner (Sugiyono, 2009:308).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumentasi (Sugiyono, 2009:308).

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 3.2.3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2003: 57)


(36)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen yang melakukan pembelian Harum Manis CV. Arbie A.L.B, yang dijadikan sasaran untuk memperoleh data. Dari hasil penelitian ternyata populasi pengunjung pada CV. Arbie A.L.B Bandung adalah rata-rata 30 pengunjung konsumen akhir perhari pengunjung perhari dan penulis mengambil 900 pengunjung sebagai populasi dalam satu bulan.

3.2.3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2003:73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jenis yang akan digunakan adalah probability dengan teknik random sampling, yaitu teknik dimana sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dari populasi mempunyai teknik yang sama untuk dipilih sebagai sample dengan kata lain populasi dianggap homogen. Penulis mengambil anggota sampel dalam penulisan penelitian ini dengan menggunakan rumus:

Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan


(37)

27

n = 90 dibulatkan menjadi 100 orang

Dari penelitian ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 900 pengunjung selama satu bulan dengan tingkat kesalahan 10% (0,01) dari perhitungan didapat hasil 100 orang untuk mengadakan penelitian dengan membagikan kuesioner kepada para responden.

Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Probability Sampling dengan teknik pengambilan sampel Random Sampling. Menurut Sugiyono (2009:120), cara pengambilan sampel dengan teknik

ini ialah “pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.

3.2.4 Pengumpulan Data

3.2.4.1Studi lapangan (Field Research)

Studi lapangan yaitu penelitian yang dilakukan di lokasi perusahaan guna mendapatkan data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian.

Dalam tekhnik ini terdapat tiga cara yang dilakukan yaitu :

a. Observasi, menurut Umi Narimawati (2007:63):

Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala / peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian.


(38)

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar pertanyaan untuk diisi oleh sejumlah responden. Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai positif 5 sampai dengan 1. Pemberian skor dilakukan atas jawaban pertanyaan, mengenai Atribut produk (variabel X). Karena data ini berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.

Sugiyono (2004:89), mengatakan bahwa jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai Positif Bobot Nilai Negatif Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Cukup 3 3

Tidak setuju 2 4 Sangat tidak setuju 1 5

Sumber : Sugiyono (2004:89) c. Wawancara, menurut Umi Narimawati (2007:64):

Wawancara yaitu pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data).


(39)

29

3.2.4.2Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan objek penelitian. Setelah pengumpulan data dilakukan maka data tersebut diolah, dalam penyusunan laporan tugas akhri ini penulis melakukan pengolahan data sebagai berikut :

1. Mengumpulkan terlebih dahulu data-data yang telah diperoleh dari pihak perusahaan.

2. Mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis, buku-buku atau literature yang berhubungan dengan materi laporan tugas akhir.

Mengkombinasikan hubungan data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk penelitian.

3.2.5 Metode Analisis

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengelolaan data. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka langkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi, yaitu memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jawaban kuesioner menggunakan skala likert 5-4-3-2-1 yang digunakan untuk mengukur sikap.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui deskriftif yaitu suatu metode pengambilan data yang menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan data dan informasi yang sebenarnya untuk dianalisis dan kemudian disusun sebagai bahan pembuatan tugas akhir. Metode ini digunakan karena


(40)

sesuai dengan penelitian yang akan digunakan penulis terhadap data kuantitatif yang telah dikumpulkan.

Untuk maksud mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian terutama untuk melihat gambaran secara umum penelitian responden atau tanggapan responden dilakukan dengan membuat pengkategorian sesuai dengan pernyataan dari Redi Panuju (1995:45) bahwa “untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum,

maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut :

1. Nilai indeks minimum adalah nilai skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum.

4. Jarak interval adalah interval ini dibagi jumlah jenjang yang diinginkan. Penentuan kategori dalam ukuran persentase dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Skor minimum dalam persentase = min 100% maksimum

skor

nimum skor

= 100% 5

1


(41)

31

Skor maksimum dalam persentase = 100% maksimum

skor

maksimum skor

= 100% 5

5  = 100%

Interval dalam persentase = skor maksimum – skor minimum = 100% - 20%

= 80%

Panjang interval dalam persentase =

Jenjang Interval = 5 % 80

= 16%

Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing item penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20% - <36% Sangat Tidak Baik 36% - <52% Tidak Baik 52% - <68% Cukup Baik 68% - <84% Baik 84% - <100% Sangat Baik Sumber: Redi Panuju, komunikasi bisnis


(42)

Djaslim Saladin, (2006).Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Pelaksanaan, Unsur-unsur Pemasaran, CV. Linda Karya, Bandung. Djaslim Saladin, (2003). “Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran”,

Bandung, cv. Linda Karya.

Buchari Alma, (2006).Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Kotler Philip; Alih Bahasa, Benyamin Molan, (2005), Manajemen Pemasaran,

Index, Jakarta.

David Garvia dan lovelock alih bahasa Fandi Tjiptono (2000:7), atribut produk, artikel, http://google.com/atributprodukfanditjiptono, diakses pada 04 desember 2011.

Sugiyono, 2002, Statistik Untuk Penelitian; Bandung: ALFABETA.

Redi Panuju, (2006), Komunikasi Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ema, Ferinadewi. (2005). Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Dalam

Pembelian Kosmetik dan Pengaruhnya Pada Kepuasan Konsumen Di Surabaya.Jurnal. Diakses pada 08 Oktober 2011 dari World Wide Web

http://universitaspetra.com/atributproduk-kepuasankonsumen.

Handri, Dian Wahyudi . (2005). Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal. Diakses pada 20 Oktober 2011 dari World Wide Web


(43)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Anjar Ramadan

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 06 Juni 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cipaheut Legok No.189

RIWAYAT PENDIDIKAN

1996 - 2002 : Sekolah Dasar Negeri Coblong 4 Bandung

2002 - 2005 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 35 Bandung 2055 - 2008 : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Pasundan 8 Bandung 2008 - 2012 : Jenjang Diploma III Universitas Komputer Indonesia


(44)

(1)

29

3.2.4.2Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan objek penelitian. Setelah pengumpulan data dilakukan maka data tersebut diolah, dalam penyusunan laporan tugas akhri ini penulis melakukan pengolahan data sebagai berikut :

1. Mengumpulkan terlebih dahulu data-data yang telah diperoleh dari pihak perusahaan.

2. Mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis, buku-buku atau literature yang berhubungan dengan materi laporan tugas akhir.

Mengkombinasikan hubungan data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk penelitian.

3.2.5 Metode Analisis

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengelolaan data. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka langkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi, yaitu memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jawaban kuesioner menggunakan skala likert 5-4-3-2-1 yang digunakan untuk mengukur sikap.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui deskriftif yaitu suatu metode pengambilan data yang menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan data dan informasi yang sebenarnya untuk dianalisis dan kemudian disusun sebagai bahan pembuatan tugas akhir. Metode ini digunakan karena


(2)

30

sesuai dengan penelitian yang akan digunakan penulis terhadap data kuantitatif yang telah dikumpulkan.

Untuk maksud mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian terutama untuk melihat gambaran secara umum penelitian responden atau tanggapan responden dilakukan dengan membuat pengkategorian sesuai dengan pernyataan dari Redi Panuju (1995:45) bahwa “untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum, maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut :

1. Nilai indeks minimum adalah nilai skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum.

4. Jarak interval adalah interval ini dibagi jumlah jenjang yang diinginkan. Penentuan kategori dalam ukuran persentase dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Skor minimum dalam persentase = min 100% maksimum

skor

nimum skor

= 100% 5

1


(3)

31

Skor maksimum dalam persentase = 100% maksimum

skor

maksimum skor

= 100% 5

5  = 100%

Interval dalam persentase = skor maksimum – skor minimum = 100% - 20%

= 80% Panjang interval dalam persentase =

Jenjang Interval = 5 % 80

= 16%

Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing item penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20% - <36% Sangat Tidak Baik

36% - <52% Tidak Baik

52% - <68% Cukup Baik

68% - <84% Baik

84% - <100% Sangat Baik


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Umi, Narimawati., Sri Dewi, Anggadini., Linna, Ismawati. (2011), Penulisan Karya Ilmiah, Edisi Pertama, Genesis. Pondok Gede, Bekasi.

Djaslim Saladin, (2006).Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Pelaksanaan, Unsur-unsur Pemasaran, CV. Linda Karya, Bandung. Djaslim Saladin, (2003). “Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran”,

Bandung, cv. Linda Karya.

Buchari Alma, (2006).Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Kotler Philip; Alih Bahasa, Benyamin Molan, (2005), Manajemen Pemasaran,

Index, Jakarta.

David Garvia dan lovelock alih bahasa Fandi Tjiptono (2000:7), atribut produk, artikel, http://google.com/atributprodukfanditjiptono, diakses pada 04 desember 2011.

Sugiyono, 2002, Statistik Untuk Penelitian; Bandung: ALFABETA.

Redi Panuju, (2006), Komunikasi Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ema, Ferinadewi. (2005). Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Dalam

Pembelian Kosmetik dan Pengaruhnya Pada Kepuasan Konsumen Di Surabaya.Jurnal. Diakses pada 08 Oktober 2011 dari World Wide Web

http://universitaspetra.com/atributproduk-kepuasankonsumen.

Handri, Dian Wahyudi . (2005). Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal. Diakses pada 20 Oktober 2011 dari World Wide Web


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Anjar Ramadan

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 06 Juni 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cipaheut Legok No.189

RIWAYAT PENDIDIKAN

1996 - 2002 : Sekolah Dasar Negeri Coblong 4 Bandung

2002 - 2005 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 35 Bandung 2055 - 2008 : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Pasundan 8 Bandung 2008 - 2012 : Jenjang Diploma III Universitas Komputer Indonesia


(6)