merendam sampel. Bagian ujung alat perkolator disumbat dengan kapas basah dan dilapisi kertas saring. Setelah 24 jam, bagian ujung perkolator yang juga
disambungkan pada tabung untuk menampung cairan dapat dibuka dengan kecepatan tetesan ±20 tetesmenit. Sampel pada tabung perkolator tetap dijaga
dalam kondisi terendam etanol selama dilakukan penampungan perkolat. Prosedur penampungan perkolat dilakukan sampai perkolat yang dihasilkan jernih. Semua
perkolat digabung dan disaring, lalu diuapkan dengan menggunakan Vacuum Rotary Evaporator
pada tekanan 1 ATM dengan temperatur ≤40
o
C. Hasil akhir yang didapat adalah ekstrak kental teh hijau.
Gambar 7. Simplisia dalam
Gambar 8. Ekstrak teh perkolator
hijau
3.7.2 Pembuatan Media Bakteri
Sebelum spesimen dibiakkan, dibuat media Tryptic Soy Agar TSA sebanyak 20 gram bubuk TSA dilarutkan ke dalam 500 ml aquades untuk 40 petri
20mlpetri, lalu dipanaskan di atas tungku pemanas magnetik sampai mendidih. Kemudian media yang telah masak disterilkan di dalam autoklaf selama 15-20
menit dengan tekanan udara 2 ATM, suhu 121
o
C. Setelah disterilkan, media disimpan dalam lemari pendingin. Jika akan digunakan kembali, maka media
dipanaskan kembali hingga mendidih, lalu dituangkan ke dalam masing-masing petri dan dibiarkan hingga dingin.
Gambar 9. Penimbangan TSA Gambar 10. Media TSA
diautoklaf
3.7.3 Pembuatan Suspensi Bakteri
Kegiatan pembuatan suspensi bakteri menggunakan Porphyromonas gingivalis
yang telah dibiakkan secara murni pada media Tryptic Soy Agar TSA dalam suasana anaerob. Sebanyak 1-2 ose dari biakan murni bakteri uji yang telah
dikultur dan tumbuh dengan subur disuspensikan dengan menggunakan larutan NaCL 0,9 sampai diperoleh kekeruhan sesuai standar Mc Farland atau
sebanding dengan jumlah bakteri 1 x 10
8
CFUml.
Gambar 11. Porphyromonas gingivalis
yang telah
dibiakkan secara
murni pada
media TSA
3.7.4 Pembuatan Kontrol Positif
Kontrol positif yang digunakan adalah suspensi bakteri yang telah disiapkan pada prosedur sebelumnya. Suspensi bakteri tersebut diambil sebanyak
2 ml dengan menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam microplate.
3.7.5 Pembuatan Kontrol Negatif
Kontrol negatif yang digunakan adalah ekstrak teh hijau tanpa suspensi bakteri. Ekstrak ini diambil sebanyak 2 ml dengan menggunakan mikropipet dan
dimasukkan ke dalam microplate.
3.7.6 Penentuan KHM Bahan Coba
Bahan coba ekstrak daun teh hijau yang dipakai terdiri dari konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25. Masing-masing konsentrasi tersebut diambil
sebanyak 1 ml lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian diberi label sesuai konsentrasinya. Selanjutnya ambil 1 ml suspensi bakteri yang telah
dipersiapkan sebelumnya dengan menggunakan mikropipet lalu dimasukkan ke dalam masing-masing tabung bahan coba yang telah diberi label kemudian
divorteks. Lalu tabung-tabung tersebut dengan kontrol untuk menentukan nilai KHM dari masing-masing bahan coba. Tabung dengan kekeruhan yang mulai
tampak jernih untuk setiap kelompok perlakuan merupakan KHM yaitu konsentrasi minimal ekstrak atau bahan uji apapun yang mampu menghambat
pertumbuhan Porphyromonas gingivalis dalam media pembenihan setelah diinkubasi 24 jam dan tidak tumbuh koloni kuman dalam pembenihan tersebut.
3.7.7 Penentuan KBM Bahan Coba