2.1 Porphyromonas gingivalis
Porphyromonas gingivalis adalah bakteri yang termasuk dalam klasifikasi
sebagai berikut : Genus : Porphyromonas
Famili : Porphyromonadaceae Ordo : Bacteriodales
Klas : Bacteriodes Phylum : Bacteroidate
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri berpigmen hitam non motil
negatif Gramm obligat anaerob.
12,13
Bakteri ini menampilkan fenotip pigmen yang berwarna hitam dikarenakan akumulasi pigmen yang mengandung haem.
14
Pembentukan fimbriae
pada Porphyromonas gingivalis dimediasi terutama melalui struktur filamen pada permukaan sel.
15
Fimbriae juga memiliki perlekatan yang sangat kuat pada sel epitel dan memiliki potensi besar menjadi virulensi.
16
Gambar 1. Flouroskopi 3 dimensi P.gingivalis hijau yang selesai proses mitosis
15
Porphyromonas gingivalis terbukti memiliki faktor virulensi dengan
kapasitas untuk mengganggu mekanisme pertahanan rongga mulut dan merusak komponen struktural dari jaringan periodontal.
17
Porphyromonas gingivalis juga
merupakan patogen utama pada penyakit periodontal yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan pendukung gigi.
9
Bakteri Porphyromonas gingivalis banyak ditemukan dalam plak gigi dan menyebabkan perubahan patologik
jaringan periodontal dengan pengaktifan respons imun dan inflamatori pejamu serta secara langsung mempengaruhi sel-sel periodontal. Bakteri ini berada pada
permukaan biofilm subgingiva dan berkolonisasi di mukosa mulut.
14
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri yang paling sering teridentifikasi
pada periodontitis kronis.
17
2.2 Agen Kemoterapi
Agen kemoterapi adalah istilah umum bagi substansi kimia yang memiliki manfaat terapi klinis. Manfaat klinis ini bisa dalam bentuk aktivitas antimikroba
atau peningkatan sistem pertahanan pejamu. Agen anti infeksi merupakan agen kemoterapi yang bekerja dengan mengurangi jumlah bakteri yang ada. Agen anti
infeksi untuk perawatan penyakit periodontal bisa secara sistemik dan lokal. Anti infeksi sistemik adalah berupa oral antibiotics dan anti infeksi lokal. Industri
farmakologi telah memproduksi sejumlah antibiotik tetapi resistensi obat-obatan terhadap mikroogranisme terus meningkat. Oleh karena itu, diperlukan
penggunaan ekstrak tanaman yang memiliki sifat antimikroba dalam membantu keberhasilan perawatan penyakit periodontal.
10
2.3 Teh Hijau Camellia sinensis