SKKNI Computer Technical Support 295
BAB 5 PEDOMAN UMUM PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI
5.1 GAMBARAN UMUM
Pengujian adalah proses pengumpulan bukti-bukti dan pembuatan keputusan apa adanya terhadap sekumpulan prasyarat kinerja unjuk kerja yang tertera dalam
sebuah standar, membuat keputusan tentang apakah sebuah kompetensi telah dicapai.
Pengujian kompetensi adalah proses formal untuk memutuskan apakah seseorang telah memenuhi standar tertentu dari suatu kompetensi, dimana hal ini bertujuan
untuk menghasilkan sertifikasi atas pencapaian seseorang dalam suatu kompetensi.
5.2 PRINSIP-PRINSIP PENGUJIAN
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam proses pengujian adalah ke- auntentic-kan authenticity, kekinian currency, keandalan reliability, keabsahan
validity, kehematan biaya cost effectiveness.
a. Authenticity: “Kepemilikan” atas bukti-bukti kemampuan adalah sangat penting
untuk memastikan bahwa bukti-bukti kemampuan atau hasil ujian yang ada adalah benar-benar milik si calon pekerja.
b. Currency. Kekinian dari bukti-bukti kemampuan. Kadangkala bukti-bukti tentang
keahliankompetensi seseorang sudah usang atau kedaluwarsa untuk diberlakukan.
c. Reliability. Hasil-hasil
dari ujian
tertentu bersifat
konsisten tanpa
mengkaitkannya dengan siapa yang melakukan pengujian atau kapan pengujian dilaksanakan.
d. Validity. Ujian yang dilakukan haruslah menguji hal-hal yang memang
seharusnya diuji.
e. Cost effectiveness. Perlu diperhatikan keseimbangan antara metode pengujian
yang ideal dengan biaya yang diperlukan untuk mencapainya.
5.3 BAHAN ACUAN UNTUK PENGUJIAN
Bahan acuan untuk pengujian kompetensi bidang Computer Technical Support merakit, merawat dan perbaikan adalah Standar Kompetensi untuk bidang
SKKNI Computer Technical Support 296
terkait. Standar tersebut menguraikan tentang kompetensi-kompetensi secara rinci berdasarkan tingkat kesulitan dan cakupan pekerjaan yang bisa ditangani.
Didalamnya lazim memuat standar pengujian untuk masing-masing kompetensi yang mencakup panduan tentang suasana pengujian, panduan untuk penguji, dsb.
Di dalam bab III dari dokumen ini telah disajikan unit-unit kompetensi yang secara garis besar mengandung tiga hal, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, yang
dituntut dari seseorang untuk bisa diputuskan sebagai ‘kompeten’. Mengacu pada hal tersebut bisa dilakukan penggalian bukti-bukti bahwa seseorang bisa
dikatakan kompeten melalui teknik-teknik berikut.
5.4 METODETEKNIK PENGUJIAN