Pengaruh Pengapuran Pada Media Podsolik Merah Kuning Jasinga Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobrama Cacao L.)

PENGARUH PENGAPURAN PADA  
MEDIA PODSOLIK MERAH KUNING JASINGA  
TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO  (Theobroma cacao L.)

mE EFFECT OF LIMING ON JASINGA YELLOW RED PODSOLIC MEDIUM ON CACAO
(Theobroma cacao L.) SEEDLING GROwm.
Hariyadi  1),  Sudinnan Yahya  1)  dan  Afiar Anwar 2) 
ABS.TRACT

This experiment was carried out at Darmaga IV Research Station. IPB Bogor from
December 1988 to June 1989, using DR-I cacao variety.
The randomized block design was applied for 2 factors and 3 replications. The first
factor was 4  rates of lime 0/0, 1,  2  and 3  times to exchangable-AI. The second factor was 4
diJferents growth media consisted of: topsoil + sand + cow dung mixed (2:1:1);  subsoil only,'
subsoil + sand mixed (3:1)  and subsoil + sand + cow dung (2:1:1). 
The best seedling growth was obtained by the combination treatments ofmedium either
top or sub soil mixed with sand and cow dung, and 1.40 ­ 1.44 exch.-AI liming rates.

RINGKASAN 
Percobaan  ini  dilaksanakan  di  Kebun  Percobaan  Darmaga IV,  IPB Bogor  mulai  Desember 1988 sampai Juni  1989,  menggunakan  bahan  kakao varietas DR­I. 
Rancangan  acak kelompok pada percobaan  ini  menggunakan  2  faktor  dan  3  ulangan. 

Faktor pertama 4  taraf pengapuran  terdiri  dari  0,  1,  2  dan  3  kali  Al  dapat  ditukar.  Faktor 
kedua 4  media tumbuh  terdiri  dari  : campuran  tanah  lapisan  atas  +  pasir  +  pupuk kandang 
sapi  (2:1:1);  tanah  lapisan  bawah  saja;  campuran  tanah  lapisan  bawah  +  pasir  (3:1);  dan 
campuran  tanah lapisan bawah  +  pasir  +  pupuk kandang  sapi  (2: 1: 1).
Pertumbuhan  bibit yang  terbaik dipero)eh  pada kombinasi  perlakuan  media lapisan  atas 
maupun  bawah  tanah  yang dicampur dengan  pasir dan  pupuk kandang sapi,  dan  pengapuran 
1.40 ­ 1.44 x Al dapat ditukar. 
l)

Staf ー・ョァセゥ。イ@

2)  mahasiswa 

Jurusan Bididaya Pertanian,  Fakultas Pertanian IPB 

Bul. Agr. lbLXX No.2

PENDAHULUAN 
Keadaan  bibit  tanaman  sangat  menentukan  tingkat produktivitas  tanaman  kakao  setelah 
menghasilkan.  Salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  pertumbuhan  bibit tanaman  adalah  media 

pembibitan  yang  digunakan.  Media pembibitan  kakao  yang  baik bersifat gembur,  eukup bahan 
organik,  daya ikatnya terhadap air eukup tinggi dan  pH  mendekati  netral  f6.1  ­ 7.01. 
Podsolik Merah Kuning  merupakan jenis tanah  yang  mempunyai penyebaran sangat luas 
di  Indonesia (Buurman,  1980). Tanah PMK merupakan  salah  satu aJtrenatif untuk perluasan 
tanaman  pertanian di  masa  mendatang.  Pemanfaatan  lapisan  bawah  podsolik  merah  kuning 
sebagai  media pembibitan  kakao  masih jarang dilakukan.  Hal  ini  disebabkan  karena lapisan 
bawah  PMK  mempunyai  kadar  Al  dan  Fe tinggi,  kejenuhan  basa  rendah  dan  ketersediaan  air 
rendah.  Penggunaan  lapisan  bawah akan  mengurangi  areal  yang  perlu  disediakan  untuk penyediaan media pembibitan.
Pemberian kapur dan pupuk kandang diharapkan dapat memperbaiki sifat lapisan bawah
yang kurang menguntungkan tersebut sehingga diharapkan dapat memperbaiki perkembangan
akar dan pertumbuhan bibit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengapuran pada berbagai maeam
media pembibitan dengan tanah podsolik merah kuning sebagai komponen dasar terhadap
pertumbuhan bibit kakao.
BAHAN DAN METODE
Pereobaan dilakukan di Kebun Pereobaan IPB Darmaga IV. Bogor mulai bulan
Desember 1988 sampai J uni 1989.
Bahan yang digunakan adalah bibit kakao varietas DR-I, pupuk urea, TSP, KCl, pupuk
kandang, pasir, tanah podsolik merah kuning Jasinga, polibag ukuran 30 em x 40 em, bak
semai, kapur pertanian (CaC03) dan naungan bambu.

Pereobaan menggunakan Rancangan Aeak Kelompok yang terdiri atas dua faktor, yaitu
dosis pengapuran dan jenis media. Faktor dosis pengapuran terdiri 4 taraf yaitu 0, 1, 2 dan 3 x
A I-dd. Faktor media terdiri atas 4 taraf yaitu : campuran tanah lapisan atas PMK + pasir +
pupuk kandang sapi (2:1:1) (M-1), tanah lapisan bawah PMK (M-2), eampuran tanah lapisan
bawah + pasir (3:1) (M-3) eampuran tanah lapisan bawah + pasir + pupuk kandang sapi
(2:1:1) (M-3). Pereobaan menggunakan 3 ulangan.
Pemberian kapur dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Kapur diberikan dengan eara
meneampur dan mengaduk seeara merata dengan eampuran media pembibitan, kemudian
dimasukkan ke dalam polibag sebanyak 3/4 bagian volume polibag.
Peubah tinggi tanaman, lilit batang dan jumJah daun diamati setiap bulan, dan pada
akhir penelitian diamati bobot kering akar dan tajuk.

16

BASIL DAN PEMBABASAN

HasH analisis statistik menunjukkan bahwa intreaksi media tumbuh dan dosis pengapuran  berpengaruh  nyata  terhadap  tinggi  tanaman,  dan  lilit  batang.  Perlakuan  media  tumbuh 
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan  bobot kering tajuk. 
Pertumbuhaan  tanaman  yang terbaik ditunjukkan pada perlakuan M­l (campuran topsoil+pasir+pupuk kandang  (2:1:1) dan  M­4  (campuran subsoil+pasir+pupuk kandang (2:1:1) 
dengan dosis  pengapuran  1­2  AI­dd,  yaitu  pada parameter  tinggi  tanaman,  liHt  batang,  jumlah 

daun dan  bobot kering tajuk  (Tabel 1,  2,  dan 3).
TabelI. Pengaruh Interaksi Media Tumbuh dan Dosis Pengapuran terhadal' Tinggi Tanaman  umur 24 MST 
7hble 1. Intreaction Effect of Medium and Liming Rate on Plant Height 24 l\keks After Planting.

Dosis Pengapuran  ( x Al­dd)  
(Liming Rate (x exchang. Al )

Media tumbuh 
(Growth mediwn) .

M­] 
M­2 
M­3 
M­4 
Rataan 

,,

;'


Rataan  







4  

46.98  
40.35  
38.98 
47.89 
43.55 

71.23 
55.18 
57.53 
63.33 

61.81 

67.78 
51.88 
55.56 
61.39 
59.15 

39.15 
35.46 
42.90 
40.60 
39.53 

56.28 
45.72 
48.74 
53.30 

Uji  polinomial  ortogonal  menunjukkan bahwa tinggi  tanaman  memberikan  respon 

kuadratik terhadap pengapuran  dan  media tumbuh. 
Respon  tinggi  tanaman  menunjukkan persamaan sebagai berikut  : 
M­l 

Y  = 47.11  +  37.0x ­ 13.22x2  (r2  = 0.99) 

M­2 

Y  = 40.61  +  21.63x ­ 7.80x2  (r = 0.97) 

M­3 

Y  = 39.47  +  24.38x  ­ 7.80x2  (r2  = 0.95) 

M­4 

Y  = 47.82  + 24.79x  ­ 9.06x2  (r2  = 0.99) 

Kurva respon  ini ditunjukkan  Gambar I.


17 

セ@

M-l

7'0

I

セ@

e
セ@

c

60

e

...

0:1
E .2.J:.

'"
C

F!
Bセ@

セ」@C

セ@

セ@

"0
:I:


!IO

-

0:1

i= is:

4!)

40

.lO

"J

0

Dnsis Pcngapuran (X AI-tid)
Liming Rate (x Eal"h. -A I )


Gambar I. Respon Tinggi Tanaman terhadap Dosis Pengapuran dan Media Tumbuh (24 MST)
Figure 1. Response of Plallt Height on Liming Rate Gild Growth Medium (24 l*'eks After Plallling)
Tabel 2. Pengaruh lnteraksi Media Tumbuh dan Dosis Pengapuran terhadap Lilit Batang umur
24MST
7ilble 2. Interaction Effect of Medium alld Liming Rate on Stem Girth 24 l*'eks After Plalltillg

Dosis Pengapuran ( x Al-dd)

Media tumbuh
(Growth medium)

Liming Rate (x exchan1(. -A n Rataan
Rataan

o

2

3

................................... (mm) ................ ".................. .

M-l
M-2
M-3
M-4

11.1
7.8
88.2
9.7

13.7
10.8
12.1
13.2

13.3
10.5
11.2
12.8

9.1
7.4
7.4
9.5

Rataan

9.11

12.4

11.9

8.4

18

11.8
9.1
9.7
11.3

Uji Polinominal ortogonal menunjukan bahwa lilit batang memberikan respon kuadratik
(M-l, M-2 dan M-4) sedangkan M-3 respon kubik terhadap pengapuran dan media tumbllh.
Kurva respon ini menunjllkkan persamaan sebagai berikut (Gamhar 2)
QNセ@

,..­­­­­­.­­­­­­­­-

\.4 

­._­­­. ."'­.."­
Mセ@

Ll 

-,

セ@

.

I :t

­ E 
"-'
セ@

ᄃセ@

セ@

e.o::: 

1 1

0  
セ@

:..:::

E  
(IJ

:.JtIi
09 

06 

セOmM⦅ャN@ /

i/
V
.



07 

セ'B@ / 'セ⦅LZMB@

_ _ __ 

o  

セ@

___ ,M"

..

,

B|セG@

-'--".

­,  

­­ ----'------- Mセ

.  Dosis  PcngaplIr:Jn  (x  A I·dd) 



.. セ@

'­­­­­­­­­­._­­­

'\ 

­­-



⦅セj

.) 

Liming Rate  (x  Exch.  A i I 

Gambar 2.  Respon  Lilit Batang terhadap Dosis Pengapuran dan  Media Tumbuh 24 MST 
Figure 2.  Respon of Stem Girth on Limillg Rate and Growth Medium 24 WAP

M­J  : Y 

1.090  + 0.4628x ­ O.ll I74x 2  (r2 

M­2  : Y  = 0.778  + 0.452x ­ 0.155x 2 (r2 

097)  

0.99)  

M­3  :  Y  = 0.818  + 0.695x ­ 0.337x2  + 0.032x3 (r2  = 0.99)  
Mj­4  :  Y 

0.970  + O.500x  ­ 0.169x 2  (r2  =  0.98)  

Perlakukan  Media  subsoil  (M­4)  menghasilkan  jumlah  daun  dan  bobot  kering  tajuk 
yang  sarna dengan  media topsoil  (M­l)  (Tabel3)
Tabel  3.  Pengaruh Media Tumbuh  terhadap Jumlah  Daun dan  Berat kering Tajuk  umur 24 MST 
Table 3.  Influence ofMedium on leaf number alld Shoot Dry TM?ight 24 Weeh After Planting

Media tumbuh 
(Growth medium)

lumlah  datln
(Leaf number)

Hobot  kering 
(Shoot dry weight)

>. g  .. 

M­l 
M­2 
M­3 
M­4 

52.3 
43.9 
44.8 
55.l 

24.21 
16.69 
19.81

22.88 

19

r

..

& EuT

Tanah podsolik merah kuning mempunyai sifat fisik yang kurang baik antara lain
kandungan Hat yang tinggi, drainase jelek, Al dan Fe tinggi serta kemasaman tinggi. Dengan
penambahan bahan organik (pupuk kandang) dan pasir akan memperbaiki tekstur tanah dan
sifat fisik maupun kimia tanah (MI dan M4). Thompson dan Troah (1975) menyebutkan bahwa
penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kapasitas menahan air. Keadaan ini akan
memperbaiki kondisi dalam hal suplai air dan hara bagi tanaman. Sedangkan penambahan pasir
akan menambah sifat porositas tanah sehingga aerasi menjadi lebih biak. Perbaikan sifat-sifat
tanah ini akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

I,

I}

Perlakuan pengapuran mempengaruhi bobot kering akar ddan tajuk. Uji polinominal
ortogonal menunjukkan bahwa bobot kering akar dan tajuk mebrikan respon kuadratik terhadap
pengapuran. Respon ini pada bobot kering akar memberikan persamaan Y = 6.63 + 2.86x 1.086x2(  r2  =  0.37 ),  sedangkan respon bobot kering tajuk terhadap pengapuran  memenuhi 
persamaan  Y=15.7I  + I7.53x ­ 6.03lx2 (r2  = 0.73)  (Gambar 3)

­
28  ­
26  ­
24  ­
30 

I

15.71   + 17.53x 

­
20  ­

2

22 

- 1: ­
セM[ッ

o il 

.5 
....  
セ@

セ@

セ@

O/l

(r=O.73) 

18  ­

­
t::  14  ­
al  e 
12  ­
10  ­
8  ­

:.:: 
C

G.031x· 

16 

,:Q  
.::;) 



­



­

2

G,G3  + 2.0Gx  ­ 1.0UGx 

セ@
(r
o. 37) 
セ@

1

0

Hlゥャ|Qセ@

20  

2

Dnsis  Pcngapunln  (x  A I セ、I@
D(1sa)!l'  (x  Exd!  ­,\ I)  ) 



J

(

Penambahan kapur 1.40 - 1.44 x AI-dd pada media subsoil memperbaiki sifat kimia
tanah terutaama peningkatan pH dan kesediaan beberapa unsur hara bagi tanaman. Kurva
respon menunjukkan bahwa pemberian kapur di atas 1.86xAI-dd menurunkan pertumbuhan
tanaman. Hal ini karena pengapuran berlebihan akan menghambat nitrifikasi dan menyebabkan
kekurangan ketersediaan unsur Fe, Mn, Cu dan Zn (Soepardi, 1983). Rekomendasi pengapuran  biasanya berdasarkan jumlah  AI­dd,  menurut Kamprath  (1970)  pemberian  kapur  1.5  x  Aldd  mampu  menetralisir 85­90%  Al­dd dalam  tanah. 
Thnah  PMK  lapisan  atas  maupun  bawah  dapat dipergunakan  untuk  pembibitan  tanaman 
kakao apabila ditambah dengan pasir dan  pupuk kandang  (perbandingan  2: 1: 1). 
KESIMPULAN DAN SARAN 
Pengapuran  dengan  1.40 ­ 1.44 x AI­dd  pada  media  PMK  Japisan  atas  (topsoil)  maupun 
1.49  ­ 1.86  x  AI­dd  pada  media  lapisan  bawah  (subsoil)  memperbaiki  pertumbuhan  tanaman 
dalam  hal  tinggi  tanaman,  lilit batang dan  bobot kering  tajuk. 
Medium  tanam  yang  menggunakan  lapisan  subsoil  dapat  memberikan  pertumbuhan 
tanaman  yang  sarna baiknya dengan  topsoil dengan  campuran  antara tanah:pasir:pupuk kandang (2: 1: 1). 
Perlu dilakukan  penelitian  pengapuran  pada  media pupuk  hijau  sebagai  aItrenatif pengganti 
pupuk kandang  untuk media pembibitan  kakao. 
DAFfAR PUSTAKA 
Buurman,  P.  1980.  Red  soils  in  Indonesia.  a state of knowledge.  Agr.  Res.  Rep.  Soil  Research 
Institut,  Bogor.  BuB  (5)  :  1 ­ 12. 
Kamprath,  E.  1.  1970.  Exchangable aluminium  as  criteria  for  limming  mineral  soils.  Soil  sci. 
Am.  1.  34  : 252­254. 
Soepardi,  G.  1983.  Sifat dan  ciri  tanah.  Jurusan  Thnah,  Faperta IPB  Bogor.  591  hal. 
Thompson,  L.M.  and  ER.  Troeh.  1973.  Soil  and  soil  fertility.  3rd  Edition.  McGraw­Hill 
International  Book Co.  New  York.  495p. 

21