Pengaruh Pengapuran Pada Media Podsolik Merah Kuning Jasinga Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobrama Cacao L.)
PENGARUH PENGAPURAN PADA
MEDIA PODSOLIK MERAH KUNING JASINGA
TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
mE EFFECT OF LIMING ON JASINGA YELLOW RED PODSOLIC MEDIUM ON CACAO
(Theobroma cacao L.) SEEDLING GROwm.
Hariyadi 1), Sudinnan Yahya 1) dan Afiar Anwar 2)
ABS.TRACT
This experiment was carried out at Darmaga IV Research Station. IPB Bogor from
December 1988 to June 1989, using DR-I cacao variety.
The randomized block design was applied for 2 factors and 3 replications. The first
factor was 4 rates of lime 0/0, 1, 2 and 3 times to exchangable-AI. The second factor was 4
diJferents growth media consisted of: topsoil + sand + cow dung mixed (2:1:1); subsoil only,'
subsoil + sand mixed (3:1) and subsoil + sand + cow dung (2:1:1).
The best seedling growth was obtained by the combination treatments ofmedium either
top or sub soil mixed with sand and cow dung, and 1.40 1.44 exch.-AI liming rates.
RINGKASAN
Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Darmaga IV, IPB Bogor mulai Desember 1988 sampai Juni 1989, menggunakan bahan kakao varietas DRI.
Rancangan acak kelompok pada percobaan ini menggunakan 2 faktor dan 3 ulangan.
Faktor pertama 4 taraf pengapuran terdiri dari 0, 1, 2 dan 3 kali Al dapat ditukar. Faktor
kedua 4 media tumbuh terdiri dari : campuran tanah lapisan atas + pasir + pupuk kandang
sapi (2:1:1); tanah lapisan bawah saja; campuran tanah lapisan bawah + pasir (3:1); dan
campuran tanah lapisan bawah + pasir + pupuk kandang sapi (2: 1: 1).
Pertumbuhan bibit yang terbaik dipero)eh pada kombinasi perlakuan media lapisan atas
maupun bawah tanah yang dicampur dengan pasir dan pupuk kandang sapi, dan pengapuran
1.40 1.44 x Al dapat ditukar.
l)
Staf ー・ョァセゥ。イ@
2) mahasiswa
Jurusan Bididaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB
Bul. Agr. lbLXX No.2
PENDAHULUAN
Keadaan bibit tanaman sangat menentukan tingkat produktivitas tanaman kakao setelah
menghasilkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit tanaman adalah media
pembibitan yang digunakan. Media pembibitan kakao yang baik bersifat gembur, eukup bahan
organik, daya ikatnya terhadap air eukup tinggi dan pH mendekati netral f6.1 7.01.
Podsolik Merah Kuning merupakan jenis tanah yang mempunyai penyebaran sangat luas
di Indonesia (Buurman, 1980). Tanah PMK merupakan salah satu aJtrenatif untuk perluasan
tanaman pertanian di masa mendatang. Pemanfaatan lapisan bawah podsolik merah kuning
sebagai media pembibitan kakao masih jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena lapisan
bawah PMK mempunyai kadar Al dan Fe tinggi, kejenuhan basa rendah dan ketersediaan air
rendah. Penggunaan lapisan bawah akan mengurangi areal yang perlu disediakan untuk penyediaan media pembibitan.
Pemberian kapur dan pupuk kandang diharapkan dapat memperbaiki sifat lapisan bawah
yang kurang menguntungkan tersebut sehingga diharapkan dapat memperbaiki perkembangan
akar dan pertumbuhan bibit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengapuran pada berbagai maeam
media pembibitan dengan tanah podsolik merah kuning sebagai komponen dasar terhadap
pertumbuhan bibit kakao.
BAHAN DAN METODE
Pereobaan dilakukan di Kebun Pereobaan IPB Darmaga IV. Bogor mulai bulan
Desember 1988 sampai J uni 1989.
Bahan yang digunakan adalah bibit kakao varietas DR-I, pupuk urea, TSP, KCl, pupuk
kandang, pasir, tanah podsolik merah kuning Jasinga, polibag ukuran 30 em x 40 em, bak
semai, kapur pertanian (CaC03) dan naungan bambu.
Pereobaan menggunakan Rancangan Aeak Kelompok yang terdiri atas dua faktor, yaitu
dosis pengapuran dan jenis media. Faktor dosis pengapuran terdiri 4 taraf yaitu 0, 1, 2 dan 3 x
A I-dd. Faktor media terdiri atas 4 taraf yaitu : campuran tanah lapisan atas PMK + pasir +
pupuk kandang sapi (2:1:1) (M-1), tanah lapisan bawah PMK (M-2), eampuran tanah lapisan
bawah + pasir (3:1) (M-3) eampuran tanah lapisan bawah + pasir + pupuk kandang sapi
(2:1:1) (M-3). Pereobaan menggunakan 3 ulangan.
Pemberian kapur dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Kapur diberikan dengan eara
meneampur dan mengaduk seeara merata dengan eampuran media pembibitan, kemudian
dimasukkan ke dalam polibag sebanyak 3/4 bagian volume polibag.
Peubah tinggi tanaman, lilit batang dan jumJah daun diamati setiap bulan, dan pada
akhir penelitian diamati bobot kering akar dan tajuk.
16
BASIL DAN PEMBABASAN
HasH analisis statistik menunjukkan bahwa intreaksi media tumbuh dan dosis pengapuran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, dan lilit batang. Perlakuan media tumbuh
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan bobot kering tajuk.
Pertumbuhaan tanaman yang terbaik ditunjukkan pada perlakuan Ml (campuran topsoil+pasir+pupuk kandang (2:1:1) dan M4 (campuran subsoil+pasir+pupuk kandang (2:1:1)
dengan dosis pengapuran 12 AIdd, yaitu pada parameter tinggi tanaman, liHt batang, jumlah
daun dan bobot kering tajuk (Tabel 1, 2, dan 3).
TabelI. Pengaruh Interaksi Media Tumbuh dan Dosis Pengapuran terhadal' Tinggi Tanaman umur 24 MST
7hble 1. Intreaction Effect of Medium and Liming Rate on Plant Height 24 l\keks After Planting.
Dosis Pengapuran ( x Aldd)
(Liming Rate (x exchang. Al )
Media tumbuh
(Growth mediwn) .
M]
M2
M3
M4
Rataan
,,
;'
Rataan
1
2
3
4
46.98
40.35
38.98
47.89
43.55
71.23
55.18
57.53
63.33
61.81
67.78
51.88
55.56
61.39
59.15
39.15
35.46
42.90
40.60
39.53
56.28
45.72
48.74
53.30
Uji polinomial ortogonal menunjukkan bahwa tinggi tanaman memberikan respon
kuadratik terhadap pengapuran dan media tumbuh.
Respon tinggi tanaman menunjukkan persamaan sebagai berikut :
Ml
Y = 47.11 + 37.0x 13.22x2 (r2 = 0.99)
M2
Y = 40.61 + 21.63x 7.80x2 (r = 0.97)
M3
Y = 39.47 + 24.38x 7.80x2 (r2 = 0.95)
M4
Y = 47.82 + 24.79x 9.06x2 (r2 = 0.99)
Kurva respon ini ditunjukkan Gambar I.
17
セ@
M-l
7'0
I
セ@
e
セ@
c
60
e
...
0:1
E .2.J:.
'"
C
F!
Bセ@
セ」@C
セ@
セ@
"0
:I:
!IO
-
0:1
i= is:
4!)
40
.lO
"J
0
Dnsis Pcngapuran (X AI-tid)
Liming Rate (x Eal"h. -A I )
Gambar I. Respon Tinggi Tanaman terhadap Dosis Pengapuran dan Media Tumbuh (24 MST)
Figure 1. Response of Plallt Height on Liming Rate Gild Growth Medium (24 l*'eks After Plallling)
Tabel 2. Pengaruh lnteraksi Media Tumbuh dan Dosis Pengapuran terhadap Lilit Batang umur
24MST
7ilble 2. Interaction Effect of Medium alld Liming Rate on Stem Girth 24 l*'eks After Plalltillg
Dosis Pengapuran ( x Al-dd)
Media tumbuh
(Growth medium)
Liming Rate (x exchan1(. -A n Rataan
Rataan
o
2
3
................................... (mm) ................ ".................. .
M-l
M-2
M-3
M-4
11.1
7.8
88.2
9.7
13.7
10.8
12.1
13.2
13.3
10.5
11.2
12.8
9.1
7.4
7.4
9.5
Rataan
9.11
12.4
11.9
8.4
18
11.8
9.1
9.7
11.3
Uji Polinominal ortogonal menunjukan bahwa lilit batang memberikan respon kuadratik
(M-l, M-2 dan M-4) sedangkan M-3 respon kubik terhadap pengapuran dan media tumbllh.
Kurva respon ini menunjllkkan persamaan sebagai berikut (Gamhar 2)
QNセ@
,...-
\.4
._. ."'.."
Mセ@
Ll
-,
セ@
.
I :t
E
"-'
セ@
ᄃセ@
セ@
e.o:::
1 1
0
セ@
:..:::
E
(IJ
:.JtIi
09
06
セOmM⦅ャN@ /
i/
V
.
1
07
セ'B@ / 'セ⦅LZMB@
_ _ __
o
セ@
___ ,M"
..
,
B|セG@
-'--".
,
----'------- Mセ
. Dosis PcngaplIr:Jn (x A I·dd)
"
.. セ@
'._
'\
-
1
⦅セj
.)
Liming Rate (x Exch. A i I
Gambar 2. Respon Lilit Batang terhadap Dosis Pengapuran dan Media Tumbuh 24 MST
Figure 2. Respon of Stem Girth on Limillg Rate and Growth Medium 24 WAP
MJ : Y
1.090 + 0.4628x O.ll I74x 2 (r2
M2 : Y = 0.778 + 0.452x 0.155x 2 (r2
097)
0.99)
M3 : Y = 0.818 + 0.695x 0.337x2 + 0.032x3 (r2 = 0.99)
Mj4 : Y
0.970 + O.500x 0.169x 2 (r2 = 0.98)
Perlakukan Media subsoil (M4) menghasilkan jumlah daun dan bobot kering tajuk
yang sarna dengan media topsoil (Ml) (Tabel3)
Tabel 3. Pengaruh Media Tumbuh terhadap Jumlah Daun dan Berat kering Tajuk umur 24 MST
Table 3. Influence ofMedium on leaf number alld Shoot Dry TM?ight 24 Weeh After Planting
Media tumbuh
(Growth medium)
lumlah datln
(Leaf number)
Hobot kering
(Shoot dry weight)
>. g ..
Ml
M2
M3
M4
52.3
43.9
44.8
55.l
24.21
16.69
19.81
22.88
19
r
..
& EuT
Tanah podsolik merah kuning mempunyai sifat fisik yang kurang baik antara lain
kandungan Hat yang tinggi, drainase jelek, Al dan Fe tinggi serta kemasaman tinggi. Dengan
penambahan bahan organik (pupuk kandang) dan pasir akan memperbaiki tekstur tanah dan
sifat fisik maupun kimia tanah (MI dan M4). Thompson dan Troah (1975) menyebutkan bahwa
penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kapasitas menahan air. Keadaan ini akan
memperbaiki kondisi dalam hal suplai air dan hara bagi tanaman. Sedangkan penambahan pasir
akan menambah sifat porositas tanah sehingga aerasi menjadi lebih biak. Perbaikan sifat-sifat
tanah ini akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
I,
I}
Perlakuan pengapuran mempengaruhi bobot kering akar ddan tajuk. Uji polinominal
ortogonal menunjukkan bahwa bobot kering akar dan tajuk mebrikan respon kuadratik terhadap
pengapuran. Respon ini pada bobot kering akar memberikan persamaan Y = 6.63 + 2.86x 1.086x2( r2 = 0.37 ), sedangkan respon bobot kering tajuk terhadap pengapuran memenuhi
persamaan Y=15.7I + I7.53x 6.03lx2 (r2 = 0.73) (Gambar 3)
28
26
24
30
I
15.71 + 17.53x
20
2
22
- 1:
セM[ッ
o il
.5
....
セ@
セ@
セ@
O/l
(r=O.73)
18
t:: 14
al e
12
10
8
:.::
C
G.031x·
16
,:Q
.::;)
6
4
2
G,G3 + 2.0Gx 1.0UGx
2
セ@
(r
o. 37)
セ@
1
0
Hlゥャ|Qセ@
20
2
Dnsis Pcngapunln (x A I セ、I@
D(1sa)!l' (x Exd! ,\ I) )
3
J
(
Penambahan kapur 1.40 - 1.44 x AI-dd pada media subsoil memperbaiki sifat kimia
tanah terutaama peningkatan pH dan kesediaan beberapa unsur hara bagi tanaman. Kurva
respon menunjukkan bahwa pemberian kapur di atas 1.86xAI-dd menurunkan pertumbuhan
tanaman. Hal ini karena pengapuran berlebihan akan menghambat nitrifikasi dan menyebabkan
kekurangan ketersediaan unsur Fe, Mn, Cu dan Zn (Soepardi, 1983). Rekomendasi pengapuran biasanya berdasarkan jumlah AIdd, menurut Kamprath (1970) pemberian kapur 1.5 x Aldd mampu menetralisir 8590% Aldd dalam tanah.
Thnah PMK lapisan atas maupun bawah dapat dipergunakan untuk pembibitan tanaman
kakao apabila ditambah dengan pasir dan pupuk kandang (perbandingan 2: 1: 1).
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengapuran dengan 1.40 1.44 x AIdd pada media PMK Japisan atas (topsoil) maupun
1.49 1.86 x AIdd pada media lapisan bawah (subsoil) memperbaiki pertumbuhan tanaman
dalam hal tinggi tanaman, lilit batang dan bobot kering tajuk.
Medium tanam yang menggunakan lapisan subsoil dapat memberikan pertumbuhan
tanaman yang sarna baiknya dengan topsoil dengan campuran antara tanah:pasir:pupuk kandang (2: 1: 1).
Perlu dilakukan penelitian pengapuran pada media pupuk hijau sebagai aItrenatif pengganti
pupuk kandang untuk media pembibitan kakao.
DAFfAR PUSTAKA
Buurman, P. 1980. Red soils in Indonesia. a state of knowledge. Agr. Res. Rep. Soil Research
Institut, Bogor. BuB (5) : 1 12.
Kamprath, E. 1. 1970. Exchangable aluminium as criteria for limming mineral soils. Soil sci.
Am. 1. 34 : 252254.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan ciri tanah. Jurusan Thnah, Faperta IPB Bogor. 591 hal.
Thompson, L.M. and ER. Troeh. 1973. Soil and soil fertility. 3rd Edition. McGrawHill
International Book Co. New York. 495p.
21
MEDIA PODSOLIK MERAH KUNING JASINGA
TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
mE EFFECT OF LIMING ON JASINGA YELLOW RED PODSOLIC MEDIUM ON CACAO
(Theobroma cacao L.) SEEDLING GROwm.
Hariyadi 1), Sudinnan Yahya 1) dan Afiar Anwar 2)
ABS.TRACT
This experiment was carried out at Darmaga IV Research Station. IPB Bogor from
December 1988 to June 1989, using DR-I cacao variety.
The randomized block design was applied for 2 factors and 3 replications. The first
factor was 4 rates of lime 0/0, 1, 2 and 3 times to exchangable-AI. The second factor was 4
diJferents growth media consisted of: topsoil + sand + cow dung mixed (2:1:1); subsoil only,'
subsoil + sand mixed (3:1) and subsoil + sand + cow dung (2:1:1).
The best seedling growth was obtained by the combination treatments ofmedium either
top or sub soil mixed with sand and cow dung, and 1.40 1.44 exch.-AI liming rates.
RINGKASAN
Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Darmaga IV, IPB Bogor mulai Desember 1988 sampai Juni 1989, menggunakan bahan kakao varietas DRI.
Rancangan acak kelompok pada percobaan ini menggunakan 2 faktor dan 3 ulangan.
Faktor pertama 4 taraf pengapuran terdiri dari 0, 1, 2 dan 3 kali Al dapat ditukar. Faktor
kedua 4 media tumbuh terdiri dari : campuran tanah lapisan atas + pasir + pupuk kandang
sapi (2:1:1); tanah lapisan bawah saja; campuran tanah lapisan bawah + pasir (3:1); dan
campuran tanah lapisan bawah + pasir + pupuk kandang sapi (2: 1: 1).
Pertumbuhan bibit yang terbaik dipero)eh pada kombinasi perlakuan media lapisan atas
maupun bawah tanah yang dicampur dengan pasir dan pupuk kandang sapi, dan pengapuran
1.40 1.44 x Al dapat ditukar.
l)
Staf ー・ョァセゥ。イ@
2) mahasiswa
Jurusan Bididaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB
Bul. Agr. lbLXX No.2
PENDAHULUAN
Keadaan bibit tanaman sangat menentukan tingkat produktivitas tanaman kakao setelah
menghasilkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit tanaman adalah media
pembibitan yang digunakan. Media pembibitan kakao yang baik bersifat gembur, eukup bahan
organik, daya ikatnya terhadap air eukup tinggi dan pH mendekati netral f6.1 7.01.
Podsolik Merah Kuning merupakan jenis tanah yang mempunyai penyebaran sangat luas
di Indonesia (Buurman, 1980). Tanah PMK merupakan salah satu aJtrenatif untuk perluasan
tanaman pertanian di masa mendatang. Pemanfaatan lapisan bawah podsolik merah kuning
sebagai media pembibitan kakao masih jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena lapisan
bawah PMK mempunyai kadar Al dan Fe tinggi, kejenuhan basa rendah dan ketersediaan air
rendah. Penggunaan lapisan bawah akan mengurangi areal yang perlu disediakan untuk penyediaan media pembibitan.
Pemberian kapur dan pupuk kandang diharapkan dapat memperbaiki sifat lapisan bawah
yang kurang menguntungkan tersebut sehingga diharapkan dapat memperbaiki perkembangan
akar dan pertumbuhan bibit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengapuran pada berbagai maeam
media pembibitan dengan tanah podsolik merah kuning sebagai komponen dasar terhadap
pertumbuhan bibit kakao.
BAHAN DAN METODE
Pereobaan dilakukan di Kebun Pereobaan IPB Darmaga IV. Bogor mulai bulan
Desember 1988 sampai J uni 1989.
Bahan yang digunakan adalah bibit kakao varietas DR-I, pupuk urea, TSP, KCl, pupuk
kandang, pasir, tanah podsolik merah kuning Jasinga, polibag ukuran 30 em x 40 em, bak
semai, kapur pertanian (CaC03) dan naungan bambu.
Pereobaan menggunakan Rancangan Aeak Kelompok yang terdiri atas dua faktor, yaitu
dosis pengapuran dan jenis media. Faktor dosis pengapuran terdiri 4 taraf yaitu 0, 1, 2 dan 3 x
A I-dd. Faktor media terdiri atas 4 taraf yaitu : campuran tanah lapisan atas PMK + pasir +
pupuk kandang sapi (2:1:1) (M-1), tanah lapisan bawah PMK (M-2), eampuran tanah lapisan
bawah + pasir (3:1) (M-3) eampuran tanah lapisan bawah + pasir + pupuk kandang sapi
(2:1:1) (M-3). Pereobaan menggunakan 3 ulangan.
Pemberian kapur dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Kapur diberikan dengan eara
meneampur dan mengaduk seeara merata dengan eampuran media pembibitan, kemudian
dimasukkan ke dalam polibag sebanyak 3/4 bagian volume polibag.
Peubah tinggi tanaman, lilit batang dan jumJah daun diamati setiap bulan, dan pada
akhir penelitian diamati bobot kering akar dan tajuk.
16
BASIL DAN PEMBABASAN
HasH analisis statistik menunjukkan bahwa intreaksi media tumbuh dan dosis pengapuran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, dan lilit batang. Perlakuan media tumbuh
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan bobot kering tajuk.
Pertumbuhaan tanaman yang terbaik ditunjukkan pada perlakuan Ml (campuran topsoil+pasir+pupuk kandang (2:1:1) dan M4 (campuran subsoil+pasir+pupuk kandang (2:1:1)
dengan dosis pengapuran 12 AIdd, yaitu pada parameter tinggi tanaman, liHt batang, jumlah
daun dan bobot kering tajuk (Tabel 1, 2, dan 3).
TabelI. Pengaruh Interaksi Media Tumbuh dan Dosis Pengapuran terhadal' Tinggi Tanaman umur 24 MST
7hble 1. Intreaction Effect of Medium and Liming Rate on Plant Height 24 l\keks After Planting.
Dosis Pengapuran ( x Aldd)
(Liming Rate (x exchang. Al )
Media tumbuh
(Growth mediwn) .
M]
M2
M3
M4
Rataan
,,
;'
Rataan
1
2
3
4
46.98
40.35
38.98
47.89
43.55
71.23
55.18
57.53
63.33
61.81
67.78
51.88
55.56
61.39
59.15
39.15
35.46
42.90
40.60
39.53
56.28
45.72
48.74
53.30
Uji polinomial ortogonal menunjukkan bahwa tinggi tanaman memberikan respon
kuadratik terhadap pengapuran dan media tumbuh.
Respon tinggi tanaman menunjukkan persamaan sebagai berikut :
Ml
Y = 47.11 + 37.0x 13.22x2 (r2 = 0.99)
M2
Y = 40.61 + 21.63x 7.80x2 (r = 0.97)
M3
Y = 39.47 + 24.38x 7.80x2 (r2 = 0.95)
M4
Y = 47.82 + 24.79x 9.06x2 (r2 = 0.99)
Kurva respon ini ditunjukkan Gambar I.
17
セ@
M-l
7'0
I
セ@
e
セ@
c
60
e
...
0:1
E .2.J:.
'"
C
F!
Bセ@
セ」@C
セ@
セ@
"0
:I:
!IO
-
0:1
i= is:
4!)
40
.lO
"J
0
Dnsis Pcngapuran (X AI-tid)
Liming Rate (x Eal"h. -A I )
Gambar I. Respon Tinggi Tanaman terhadap Dosis Pengapuran dan Media Tumbuh (24 MST)
Figure 1. Response of Plallt Height on Liming Rate Gild Growth Medium (24 l*'eks After Plallling)
Tabel 2. Pengaruh lnteraksi Media Tumbuh dan Dosis Pengapuran terhadap Lilit Batang umur
24MST
7ilble 2. Interaction Effect of Medium alld Liming Rate on Stem Girth 24 l*'eks After Plalltillg
Dosis Pengapuran ( x Al-dd)
Media tumbuh
(Growth medium)
Liming Rate (x exchan1(. -A n Rataan
Rataan
o
2
3
................................... (mm) ................ ".................. .
M-l
M-2
M-3
M-4
11.1
7.8
88.2
9.7
13.7
10.8
12.1
13.2
13.3
10.5
11.2
12.8
9.1
7.4
7.4
9.5
Rataan
9.11
12.4
11.9
8.4
18
11.8
9.1
9.7
11.3
Uji Polinominal ortogonal menunjukan bahwa lilit batang memberikan respon kuadratik
(M-l, M-2 dan M-4) sedangkan M-3 respon kubik terhadap pengapuran dan media tumbllh.
Kurva respon ini menunjllkkan persamaan sebagai berikut (Gamhar 2)
QNセ@
,...-
\.4
._. ."'.."
Mセ@
Ll
-,
セ@
.
I :t
E
"-'
セ@
ᄃセ@
セ@
e.o:::
1 1
0
セ@
:..:::
E
(IJ
:.JtIi
09
06
セOmM⦅ャN@ /
i/
V
.
1
07
セ'B@ / 'セ⦅LZMB@
_ _ __
o
セ@
___ ,M"
..
,
B|セG@
-'--".
,
----'------- Mセ
. Dosis PcngaplIr:Jn (x A I·dd)
"
.. セ@
'._
'\
-
1
⦅セj
.)
Liming Rate (x Exch. A i I
Gambar 2. Respon Lilit Batang terhadap Dosis Pengapuran dan Media Tumbuh 24 MST
Figure 2. Respon of Stem Girth on Limillg Rate and Growth Medium 24 WAP
MJ : Y
1.090 + 0.4628x O.ll I74x 2 (r2
M2 : Y = 0.778 + 0.452x 0.155x 2 (r2
097)
0.99)
M3 : Y = 0.818 + 0.695x 0.337x2 + 0.032x3 (r2 = 0.99)
Mj4 : Y
0.970 + O.500x 0.169x 2 (r2 = 0.98)
Perlakukan Media subsoil (M4) menghasilkan jumlah daun dan bobot kering tajuk
yang sarna dengan media topsoil (Ml) (Tabel3)
Tabel 3. Pengaruh Media Tumbuh terhadap Jumlah Daun dan Berat kering Tajuk umur 24 MST
Table 3. Influence ofMedium on leaf number alld Shoot Dry TM?ight 24 Weeh After Planting
Media tumbuh
(Growth medium)
lumlah datln
(Leaf number)
Hobot kering
(Shoot dry weight)
>. g ..
Ml
M2
M3
M4
52.3
43.9
44.8
55.l
24.21
16.69
19.81
22.88
19
r
..
& EuT
Tanah podsolik merah kuning mempunyai sifat fisik yang kurang baik antara lain
kandungan Hat yang tinggi, drainase jelek, Al dan Fe tinggi serta kemasaman tinggi. Dengan
penambahan bahan organik (pupuk kandang) dan pasir akan memperbaiki tekstur tanah dan
sifat fisik maupun kimia tanah (MI dan M4). Thompson dan Troah (1975) menyebutkan bahwa
penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kapasitas menahan air. Keadaan ini akan
memperbaiki kondisi dalam hal suplai air dan hara bagi tanaman. Sedangkan penambahan pasir
akan menambah sifat porositas tanah sehingga aerasi menjadi lebih biak. Perbaikan sifat-sifat
tanah ini akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
I,
I}
Perlakuan pengapuran mempengaruhi bobot kering akar ddan tajuk. Uji polinominal
ortogonal menunjukkan bahwa bobot kering akar dan tajuk mebrikan respon kuadratik terhadap
pengapuran. Respon ini pada bobot kering akar memberikan persamaan Y = 6.63 + 2.86x 1.086x2( r2 = 0.37 ), sedangkan respon bobot kering tajuk terhadap pengapuran memenuhi
persamaan Y=15.7I + I7.53x 6.03lx2 (r2 = 0.73) (Gambar 3)
28
26
24
30
I
15.71 + 17.53x
20
2
22
- 1:
セM[ッ
o il
.5
....
セ@
セ@
セ@
O/l
(r=O.73)
18
t:: 14
al e
12
10
8
:.::
C
G.031x·
16
,:Q
.::;)
6
4
2
G,G3 + 2.0Gx 1.0UGx
2
セ@
(r
o. 37)
セ@
1
0
Hlゥャ|Qセ@
20
2
Dnsis Pcngapunln (x A I セ、I@
D(1sa)!l' (x Exd! ,\ I) )
3
J
(
Penambahan kapur 1.40 - 1.44 x AI-dd pada media subsoil memperbaiki sifat kimia
tanah terutaama peningkatan pH dan kesediaan beberapa unsur hara bagi tanaman. Kurva
respon menunjukkan bahwa pemberian kapur di atas 1.86xAI-dd menurunkan pertumbuhan
tanaman. Hal ini karena pengapuran berlebihan akan menghambat nitrifikasi dan menyebabkan
kekurangan ketersediaan unsur Fe, Mn, Cu dan Zn (Soepardi, 1983). Rekomendasi pengapuran biasanya berdasarkan jumlah AIdd, menurut Kamprath (1970) pemberian kapur 1.5 x Aldd mampu menetralisir 8590% Aldd dalam tanah.
Thnah PMK lapisan atas maupun bawah dapat dipergunakan untuk pembibitan tanaman
kakao apabila ditambah dengan pasir dan pupuk kandang (perbandingan 2: 1: 1).
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengapuran dengan 1.40 1.44 x AIdd pada media PMK Japisan atas (topsoil) maupun
1.49 1.86 x AIdd pada media lapisan bawah (subsoil) memperbaiki pertumbuhan tanaman
dalam hal tinggi tanaman, lilit batang dan bobot kering tajuk.
Medium tanam yang menggunakan lapisan subsoil dapat memberikan pertumbuhan
tanaman yang sarna baiknya dengan topsoil dengan campuran antara tanah:pasir:pupuk kandang (2: 1: 1).
Perlu dilakukan penelitian pengapuran pada media pupuk hijau sebagai aItrenatif pengganti
pupuk kandang untuk media pembibitan kakao.
DAFfAR PUSTAKA
Buurman, P. 1980. Red soils in Indonesia. a state of knowledge. Agr. Res. Rep. Soil Research
Institut, Bogor. BuB (5) : 1 12.
Kamprath, E. 1. 1970. Exchangable aluminium as criteria for limming mineral soils. Soil sci.
Am. 1. 34 : 252254.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan ciri tanah. Jurusan Thnah, Faperta IPB Bogor. 591 hal.
Thompson, L.M. and ER. Troeh. 1973. Soil and soil fertility. 3rd Edition. McGrawHill
International Book Co. New York. 495p.
21