Pengaruh Salinitas terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Bermikoriza
//
iJ.2
PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUH?N
BIBIT KAKAO ( !Rieobroma cacao L . ) BERMIKORIZA
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JVRUSAN BUD1 DAYA PERTANIAIU'
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
1996
RINGKASAN
Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Bermikoriza. Di
bawah bimbingan SUDIRMAN YAHYA dan H. M. YAHYA FAKUARA
AMID SAMBO TARIGAN.
Ts .
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh spora
cendawan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kakao dan
tingkat toleransinya pada tanah salin.
Percobaan dimulai sejak bulan Juni hingga pertengahan bulan November 1995 dan bertempat di Kebun Percobaan
Jurusan BDP Baranangsiang, Kampus Pusat IPB, Bogor.
Percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan pengaturan secara faktorial dan terdiri atas dua faktor.
Faktor pertama yaitu perlakuan sa-
linitas (S) yang terdiri atas 4 taraf konsentrasi NaCl
dan dihitung berdasarkan bobot kering tanah dalam kantong
plastik.
Ke 4 taraf tersebut yaitu: 0 ppm (S"), 500 ppm
(Si),1 500 ppm (S,) dan 3 000 ppm IS,).
itu perlakuan
Faktor kedua ya-
mikoriza (M) yang terdiri atas tanpa spora
cendawan mikoriza M
, spora cendawan endomikoriza Giga-
spora margari ta (MI)dan spora cendawan endomikoriza S l cmus mossae (M,).
Perlakuan inokulasi mikoriza dilakukan bersamaan
waktunya dengan pemindahan kecambah yang berumur 14 hari
sejak semai, dengan cara memberikan inokulum cendawan tepat di bawah akar kecambah kakao di dalam kantung plastik
kecil.
Setelah 4 minggu dalam perlakuan mikoriza, bibit
bermikoriza memasuki perlakuan salinitas. Perlakuan salinitas dilakukan dengan cara memindahkan bibit dari kantung plastik kecil ke media pembibitan yang sudah diberl
butiran garam NaCl (disesuaikan dengan taraf perlakuan)
pada kantung plastik besar.
Selama perlakuan tersebut
bibit disiram dua hari sekali dengan cara memasukkan air
ke dalam media melalui selang kecil yang diberi sabut pada ujung di dalam tanah.
Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali dimulai pada
umur 2 hingga 18 minggu setelah perlakuan salinitas
(MSPS) untuk peubah jumlah daun, diameter batang, tinggi
tanaman dan warna daun.
Pengamatan peubah bobot kering
tajuk, bobot kering akar, luas daun, kandungan Na daun,
kandungan Na akar, kandungan P daun dan untuk melihat
adanya infeksi cendawan mikoriza pada akar bibit kakao
dilakukan pada akhir percobaan.
Hasil penelltian menunjukkan bahwa pemberian inokulum cendawan mikoriza belum nyata dapat meningkatkan toleransi tanaman kakao terhadap salinitas.
Semakin tinggi tingkat salinitas semakin menghambat
pertumbuhan tanaman.
Penghambatan pertumbuhan yang nyata
dimulai pada taraf salinitas 1 500 ppm untuk peubah jumlah daun, diameter batang dan bobot kering tajuk, sedangkan untuk peubah tinggi tanaman, bobot kering akar dan
luas daun penghambatan pertumbuhan tersebut dimulai pada
taraf salinitas 3 000 ppm.
Pengaruh buruk salinitas di-
tandai juga dengan meningkatnya secara nyata kadar Na p a da akar tanaman kakao dan mengakibatkan terjadinya klorosis dan nekrosis pada daun tanaman yang diberi perlakuan
salinitas taraf 1 500 dan 3 000 ppm NaC1.
Tanaman yang diinokulasi dengan cendawan mikoriza
memperlihatkan pertumbuhan yang lebih baik, walaupun secara nyata pengaruh tersebut hanya dijumpai pada peubah
diameter batang.
Secara umum, tanaman kakao yang diino-
kulasi dengan cendawan Gigaspora margarita menghasilkan
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman
kakao yang diinokulasi dengan cendawan G ~ G ~ mossae.
US
PENGARUH S A L I N I TAS TERHADAP PERTUMBUHAN
B I B I T KAKAO (Theobroma cacao L.)
BERMIKORIZA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
qelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996
//
iJ.2
PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUH?N
BIBIT KAKAO ( !Rieobroma cacao L . ) BERMIKORIZA
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JVRUSAN BUD1 DAYA PERTANIAIU'
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
1996
RINGKASAN
Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Bermikoriza. Di
bawah bimbingan SUDIRMAN YAHYA dan H. M. YAHYA FAKUARA
AMID SAMBO TARIGAN.
Ts .
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh spora
cendawan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kakao dan
tingkat toleransinya pada tanah salin.
Percobaan dimulai sejak bulan Juni hingga pertengahan bulan November 1995 dan bertempat di Kebun Percobaan
Jurusan BDP Baranangsiang, Kampus Pusat IPB, Bogor.
Percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan pengaturan secara faktorial dan terdiri atas dua faktor.
Faktor pertama yaitu perlakuan sa-
linitas (S) yang terdiri atas 4 taraf konsentrasi NaCl
dan dihitung berdasarkan bobot kering tanah dalam kantong
plastik.
Ke 4 taraf tersebut yaitu: 0 ppm (S"), 500 ppm
(Si),1 500 ppm (S,) dan 3 000 ppm IS,).
itu perlakuan
Faktor kedua ya-
mikoriza (M) yang terdiri atas tanpa spora
cendawan mikoriza M
, spora cendawan endomikoriza Giga-
spora margari ta (MI)dan spora cendawan endomikoriza S l cmus mossae (M,).
Perlakuan inokulasi mikoriza dilakukan bersamaan
waktunya dengan pemindahan kecambah yang berumur 14 hari
sejak semai, dengan cara memberikan inokulum cendawan tepat di bawah akar kecambah kakao di dalam kantung plastik
kecil.
Setelah 4 minggu dalam perlakuan mikoriza, bibit
bermikoriza memasuki perlakuan salinitas. Perlakuan salinitas dilakukan dengan cara memindahkan bibit dari kantung plastik kecil ke media pembibitan yang sudah diberl
butiran garam NaCl (disesuaikan dengan taraf perlakuan)
pada kantung plastik besar.
Selama perlakuan tersebut
bibit disiram dua hari sekali dengan cara memasukkan air
ke dalam media melalui selang kecil yang diberi sabut pada ujung di dalam tanah.
Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali dimulai pada
umur 2 hingga 18 minggu setelah perlakuan salinitas
(MSPS) untuk peubah jumlah daun, diameter batang, tinggi
tanaman dan warna daun.
Pengamatan peubah bobot kering
tajuk, bobot kering akar, luas daun, kandungan Na daun,
kandungan Na akar, kandungan P daun dan untuk melihat
adanya infeksi cendawan mikoriza pada akar bibit kakao
dilakukan pada akhir percobaan.
Hasil penelltian menunjukkan bahwa pemberian inokulum cendawan mikoriza belum nyata dapat meningkatkan toleransi tanaman kakao terhadap salinitas.
Semakin tinggi tingkat salinitas semakin menghambat
pertumbuhan tanaman.
Penghambatan pertumbuhan yang nyata
dimulai pada taraf salinitas 1 500 ppm untuk peubah jumlah daun, diameter batang dan bobot kering tajuk, sedangkan untuk peubah tinggi tanaman, bobot kering akar dan
luas daun penghambatan pertumbuhan tersebut dimulai pada
taraf salinitas 3 000 ppm.
Pengaruh buruk salinitas di-
tandai juga dengan meningkatnya secara nyata kadar Na p a da akar tanaman kakao dan mengakibatkan terjadinya klorosis dan nekrosis pada daun tanaman yang diberi perlakuan
salinitas taraf 1 500 dan 3 000 ppm NaC1.
Tanaman yang diinokulasi dengan cendawan mikoriza
memperlihatkan pertumbuhan yang lebih baik, walaupun secara nyata pengaruh tersebut hanya dijumpai pada peubah
diameter batang.
Secara umum, tanaman kakao yang diino-
kulasi dengan cendawan Gigaspora margarita menghasilkan
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman
kakao yang diinokulasi dengan cendawan G ~ G ~ mossae.
US
PENGARUH S A L I N I TAS TERHADAP PERTUMBUHAN
B I B I T KAKAO (Theobroma cacao L.)
BERMIKORIZA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
qelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996
iJ.2
PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUH?N
BIBIT KAKAO ( !Rieobroma cacao L . ) BERMIKORIZA
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JVRUSAN BUD1 DAYA PERTANIAIU'
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
1996
RINGKASAN
Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Bermikoriza. Di
bawah bimbingan SUDIRMAN YAHYA dan H. M. YAHYA FAKUARA
AMID SAMBO TARIGAN.
Ts .
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh spora
cendawan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kakao dan
tingkat toleransinya pada tanah salin.
Percobaan dimulai sejak bulan Juni hingga pertengahan bulan November 1995 dan bertempat di Kebun Percobaan
Jurusan BDP Baranangsiang, Kampus Pusat IPB, Bogor.
Percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan pengaturan secara faktorial dan terdiri atas dua faktor.
Faktor pertama yaitu perlakuan sa-
linitas (S) yang terdiri atas 4 taraf konsentrasi NaCl
dan dihitung berdasarkan bobot kering tanah dalam kantong
plastik.
Ke 4 taraf tersebut yaitu: 0 ppm (S"), 500 ppm
(Si),1 500 ppm (S,) dan 3 000 ppm IS,).
itu perlakuan
Faktor kedua ya-
mikoriza (M) yang terdiri atas tanpa spora
cendawan mikoriza M
, spora cendawan endomikoriza Giga-
spora margari ta (MI)dan spora cendawan endomikoriza S l cmus mossae (M,).
Perlakuan inokulasi mikoriza dilakukan bersamaan
waktunya dengan pemindahan kecambah yang berumur 14 hari
sejak semai, dengan cara memberikan inokulum cendawan tepat di bawah akar kecambah kakao di dalam kantung plastik
kecil.
Setelah 4 minggu dalam perlakuan mikoriza, bibit
bermikoriza memasuki perlakuan salinitas. Perlakuan salinitas dilakukan dengan cara memindahkan bibit dari kantung plastik kecil ke media pembibitan yang sudah diberl
butiran garam NaCl (disesuaikan dengan taraf perlakuan)
pada kantung plastik besar.
Selama perlakuan tersebut
bibit disiram dua hari sekali dengan cara memasukkan air
ke dalam media melalui selang kecil yang diberi sabut pada ujung di dalam tanah.
Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali dimulai pada
umur 2 hingga 18 minggu setelah perlakuan salinitas
(MSPS) untuk peubah jumlah daun, diameter batang, tinggi
tanaman dan warna daun.
Pengamatan peubah bobot kering
tajuk, bobot kering akar, luas daun, kandungan Na daun,
kandungan Na akar, kandungan P daun dan untuk melihat
adanya infeksi cendawan mikoriza pada akar bibit kakao
dilakukan pada akhir percobaan.
Hasil penelltian menunjukkan bahwa pemberian inokulum cendawan mikoriza belum nyata dapat meningkatkan toleransi tanaman kakao terhadap salinitas.
Semakin tinggi tingkat salinitas semakin menghambat
pertumbuhan tanaman.
Penghambatan pertumbuhan yang nyata
dimulai pada taraf salinitas 1 500 ppm untuk peubah jumlah daun, diameter batang dan bobot kering tajuk, sedangkan untuk peubah tinggi tanaman, bobot kering akar dan
luas daun penghambatan pertumbuhan tersebut dimulai pada
taraf salinitas 3 000 ppm.
Pengaruh buruk salinitas di-
tandai juga dengan meningkatnya secara nyata kadar Na p a da akar tanaman kakao dan mengakibatkan terjadinya klorosis dan nekrosis pada daun tanaman yang diberi perlakuan
salinitas taraf 1 500 dan 3 000 ppm NaC1.
Tanaman yang diinokulasi dengan cendawan mikoriza
memperlihatkan pertumbuhan yang lebih baik, walaupun secara nyata pengaruh tersebut hanya dijumpai pada peubah
diameter batang.
Secara umum, tanaman kakao yang diino-
kulasi dengan cendawan Gigaspora margarita menghasilkan
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman
kakao yang diinokulasi dengan cendawan G ~ G ~ mossae.
US
PENGARUH S A L I N I TAS TERHADAP PERTUMBUHAN
B I B I T KAKAO (Theobroma cacao L.)
BERMIKORIZA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
qelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996
//
iJ.2
PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUH?N
BIBIT KAKAO ( !Rieobroma cacao L . ) BERMIKORIZA
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JVRUSAN BUD1 DAYA PERTANIAIU'
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
1996
RINGKASAN
Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Bermikoriza. Di
bawah bimbingan SUDIRMAN YAHYA dan H. M. YAHYA FAKUARA
AMID SAMBO TARIGAN.
Ts .
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh spora
cendawan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kakao dan
tingkat toleransinya pada tanah salin.
Percobaan dimulai sejak bulan Juni hingga pertengahan bulan November 1995 dan bertempat di Kebun Percobaan
Jurusan BDP Baranangsiang, Kampus Pusat IPB, Bogor.
Percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan pengaturan secara faktorial dan terdiri atas dua faktor.
Faktor pertama yaitu perlakuan sa-
linitas (S) yang terdiri atas 4 taraf konsentrasi NaCl
dan dihitung berdasarkan bobot kering tanah dalam kantong
plastik.
Ke 4 taraf tersebut yaitu: 0 ppm (S"), 500 ppm
(Si),1 500 ppm (S,) dan 3 000 ppm IS,).
itu perlakuan
Faktor kedua ya-
mikoriza (M) yang terdiri atas tanpa spora
cendawan mikoriza M
, spora cendawan endomikoriza Giga-
spora margari ta (MI)dan spora cendawan endomikoriza S l cmus mossae (M,).
Perlakuan inokulasi mikoriza dilakukan bersamaan
waktunya dengan pemindahan kecambah yang berumur 14 hari
sejak semai, dengan cara memberikan inokulum cendawan tepat di bawah akar kecambah kakao di dalam kantung plastik
kecil.
Setelah 4 minggu dalam perlakuan mikoriza, bibit
bermikoriza memasuki perlakuan salinitas. Perlakuan salinitas dilakukan dengan cara memindahkan bibit dari kantung plastik kecil ke media pembibitan yang sudah diberl
butiran garam NaCl (disesuaikan dengan taraf perlakuan)
pada kantung plastik besar.
Selama perlakuan tersebut
bibit disiram dua hari sekali dengan cara memasukkan air
ke dalam media melalui selang kecil yang diberi sabut pada ujung di dalam tanah.
Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali dimulai pada
umur 2 hingga 18 minggu setelah perlakuan salinitas
(MSPS) untuk peubah jumlah daun, diameter batang, tinggi
tanaman dan warna daun.
Pengamatan peubah bobot kering
tajuk, bobot kering akar, luas daun, kandungan Na daun,
kandungan Na akar, kandungan P daun dan untuk melihat
adanya infeksi cendawan mikoriza pada akar bibit kakao
dilakukan pada akhir percobaan.
Hasil penelltian menunjukkan bahwa pemberian inokulum cendawan mikoriza belum nyata dapat meningkatkan toleransi tanaman kakao terhadap salinitas.
Semakin tinggi tingkat salinitas semakin menghambat
pertumbuhan tanaman.
Penghambatan pertumbuhan yang nyata
dimulai pada taraf salinitas 1 500 ppm untuk peubah jumlah daun, diameter batang dan bobot kering tajuk, sedangkan untuk peubah tinggi tanaman, bobot kering akar dan
luas daun penghambatan pertumbuhan tersebut dimulai pada
taraf salinitas 3 000 ppm.
Pengaruh buruk salinitas di-
tandai juga dengan meningkatnya secara nyata kadar Na p a da akar tanaman kakao dan mengakibatkan terjadinya klorosis dan nekrosis pada daun tanaman yang diberi perlakuan
salinitas taraf 1 500 dan 3 000 ppm NaC1.
Tanaman yang diinokulasi dengan cendawan mikoriza
memperlihatkan pertumbuhan yang lebih baik, walaupun secara nyata pengaruh tersebut hanya dijumpai pada peubah
diameter batang.
Secara umum, tanaman kakao yang diino-
kulasi dengan cendawan Gigaspora margarita menghasilkan
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman
kakao yang diinokulasi dengan cendawan G ~ G ~ mossae.
US
PENGARUH S A L I N I TAS TERHADAP PERTUMBUHAN
B I B I T KAKAO (Theobroma cacao L.)
BERMIKORIZA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
qelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
AMID SAMBO TARIGAN
A 28 0040
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996