SNI 3148.1:2009
3 dari 12
P : Phosphor.
PK : Protein Kasar.
SK : Serat Kasar.
TDN : Total Digestible Nutrient. UDP : Undegraded Dietary Protein prosentase protein tak tercerna dalam pakan.
5 Klasifikasi Mutu konsentrat didasarkan atas kandungan zat gizi dan ada tidaknya zat atau bahan lain
yang tidak diinginkan serta digolongkan dalam 1 satu tingkatan mutu. 6 Persyaratan
mutu
Persyaratan mutu meliputi kandungan zat gizi, batas toleransi kandungan aflatoksin, logam berat, kandungan bahan imbuhan dan bahan berbahaya lainnya
.
6.1 Persyaratan umum 6.1.1 Batas maksimum kandungan logam dalam konsentrat sesuai dengan Tabel 1.
Tabel 1 - Batas maksimum kandungan logam dalam konsentrat
satuan dalam mgkg
No Unsur logam
Persyaratan
1 Air raksa Hg
2 2 Timbal
Pb 30
3 Tembaga Cu
100 4 Arsen
As 50
5 Cadmium Cd
0,5 6
Aluminium Al 1000
6.1.2 Kandungan imbuhan dan bahan berbahaya dalam konsentrat sapi perah seperti insektisida, pestisida, formalin, hormon dan antibiotik harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
6.1.3 Batas cemaran mikroba dalam konsentrat sesuai dengan Tabel 2. Tabel 2 - Batas cemaran mikroba dalam konsentrat
No Jenis Satuan
Persyaratan
1 Angka lempeng total maksimal
CFUg 3 x 10
6
2 Echerichia coli maksimal
CFUg 5 x 10¹
3 Salmonella sp
per 25 g negatif
4 Staphylococcus aureus maksimal
CFUg 10
2
5 Streptococcus agalactie maksimal
CFUg 10
2
6.2 Persyaratan khusus Persyaratan khusus konsentrat sesuai dengan Tabel 3.
Tabel 3 - Persyaratan mutu konsentrat sapi perah berdasarkan bahan kering
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 3148.1:2009
4 dari 12
No Jenis Pakan
Kadar Air
Maks Abu
Maks PK
Min Lemak
Kasar Maks
Ca P
NDF Maks
UDP Min
Aflatoksin Maks
ppb atau µgkg
TDN Min
1 Pemula-1 14 8 21 12
0,7 -
0,9 0,4 - 0,6
8,0 100
94 2 Pemula-2 14
10 16 7
0,4 -
0,6 0,6 - 0,8
10 6,4
100 78
3 Dara
14 10
15 7
0,6 - 0,8 0,5 - 0,7
30 5,6
200 75
4 Laktasi 14
10 16
7 0,8 - 1,0
0,6 - 0,8 35
6,4 200
70 5
Laktasi produksi
tinggi 14
10 18
7 1,0 - 1,2
0,6 - 0,8 35
7,2 200
75 6 Kering
bunting 14
10 14
7 0,6 - 0,8
0,6 - 0,8 30
5,6 200
65 7 Pejantan 14
12 12 6
0,5 -
0,7 0,3 - 0,5
30 4,2
200 65
7
Pengambilan contoh dan pengujian 7.1 Pengambilan contoh
Metode pengambilan contoh sesuai dengan SNI 19-0428-1998. 7.2 Metode pengujian
7.2.1 Penyiapan contoh Metode penyiapan contoh sesuai dengan AOAC 2005, AOAC Official Methods 950.02.
7.2.2 Pengujian Beberapa macam pengujian yang dilakukan sesuai dengan Tabel 4.
Tabel 4 - Jenis pengujian, cara uji dan acuan yang digunakan No Jenis
pengujian Cara pengujian
Acuan
1 Kadar air
Gravimetri SNI 01-2891-1992 pasal 5.1
2 Kadar abu
Gravimetri AOAC 2005, AOAC Official Methods
942.15 a 3 Kadar
protein kasar
Kjeldahl AOAC 2005, AOAC Official Methods
2001.11 4 Kadar
lemak kasar
Ekstraksi langsung dengan menggunakan
pelarut organik AOAC 2005, AOAC Official Methods
2003.06 5
Kadar Ca - AAS Atomic
Absorption Spectrophotometer
- Titrimetri AOAC 2005, AOAC Official Methods 968.08
AOAC 2005, AOAC Official Methods 927.02
6 Kadar P
Spechtrophotometry AOAC 2005, AOAC Official Methods 965.17
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”