Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab IV_ Halaman 83 .
1. Tantangan Internal
Tantangan internal merupakan hambatan yang berasal dari dalam, diantaranya meliputi:
a. Masih tingginya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis
kemiskinan, bahkan dibeberapa daerah marginal dengan tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan yang tinggi. Jumlah penduduk
miskin tahun 2011 mencapai 89.667 RTM atau 307.847 jiwa. Jumlah Rumah Tangga Miskin RTM untuk kategori 1: Sangat Miskin
berjumlah 24.977 RTM 109.792 jiwa, Kategori 2: Hampir Miskin berjumlah 32.345 RTM 106.632 jiwa dan Kategori 3: Miskin
berjumlah 32.345 RTM 91.423 jiwa. Sumber TNP2K, 2011. b.
Jumlah penduduk yang belum memperoleh pekerjaan layak atau menganggur masih cukup besar yang mencapai 3,25 pada tahun
2010. c.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ponorogo yang masih rendah 5,97 dan masih dibawah pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa
Timur 7,22 dan pertumbuhan ekonomi Nasional 6,60 pada tahun 2011 y o y.
d. Kondisi infrastruktur baik diperdesaan maupun di perkotaan yang
belum memadai e.
Kapasitas Fiskal Daerah yang rendah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244PMK.072011 tentang Peta Kapasitas
Daerah bahwa Kabupaten Ponorogo mempunyai Ka[pasitas Fiskal Daerah sebesar 0,1303 yang masuk dalam kategori rendah.
f. Efektifitas birokrasi yang masih belom optimal.
2. Tantangan Eksternal
a. Adanya ketidak pastian global seperti kenaikan harga komoditas
dunia, kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan BBM, serta adanya krisis energi yang dibarengi dengan kebijakan
pembatasan BBM.
Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab IV_ Halaman 84 .
b. Adanya krisis politik timur tengah yang berkepanjangan
c. Adanya krisis fiskal di Eropa
d. Terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrim.
Adapun agenda pembangunan Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 yakni: a.
Perluasan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan, dan pemberian Kepastian Akses Kesehatan terutama bagi Masyarakat Miskin
b. Memacu produk unggulan pertanian, yang menjadikan Kabupaten
Ponorogo sebagai ikon Wilayah Agropolitan, Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan, Pengembangan Iklim dan Perluasan
Kesempatan Kerja dan Pengentasan Kemiskinan c.
Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, akuntabel, serta profesional
d. Peningkatan Peranan dan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat
Desa e.
Pengembangan stabilitas pemerintahan, politik, ekonomi, sosial dan budaya yang memberikan rasa aman bagi masyarakat, sehingga
menjadi daya tarik sektor pariwisata
4.2. Strategi dan Prioritas Program Pembangunan Daerah