di sini RKPD PERUBAHAN 2013

(1)

WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

NOMOR 14 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 16 TAHUN 2012

TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

KOTA SURAKARTA TAHUN 2013


(2)

WALIKOTA SURAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 WALIKOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kota Surakarta agar dapat dilakukan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna serta berkelanjutan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Surakarta Tahun 2010–2015, perlu adanya dokumen perencanaan tahunan yang berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

b. bahwa untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, maka perlu ditetapkan perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai landasan penyusunan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Perubahan Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2013;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45);


(3)

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);


(4)

10.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 17.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


(5)

2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

18.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

19.Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

20.Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010–2014;

21.Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

22.Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012;

23.Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

24.Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan;

25.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 seri E Nomor 1);

26.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008– 2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4);

27.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001 tentang Visi dan Misi Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2001 Nomor 24 Seri D Nomor 20);


(6)

28.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 4);

29.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 14);

30.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 2);

31.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok–Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 7);

32.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2010–2015 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 12);

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

2. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010, Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;


(7)

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

4. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun

2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban Eksploitasi Seksual pada Anak dan Remaja di Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota;

11.Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/PER/M.KOMINFO/ 12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika Di Kabupaten/Kota;

12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;


(8)

13.Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 55/HK-010/B5 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten/Kota;

14.Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/PERMENTAN/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

15.Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwlsata Nomor PM.106/HK.501/MKP/ 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian;

16.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.14/MEN/IV/2011 tentang Perubahan atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/X/2010 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang

Ketenagakerjaan;

17.Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota;

18.Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan;

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013;

20.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;


(9)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2013.

Pasal I

Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2013 (Berita Daerah Kota Surakarta Tahun 2012 Nomor 24) diubah sebagai berikut

1. Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2013 merupakan penjabaran tahun ke 3 (tiga) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015.

2. Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2013 merupakan landasan dan pedoman operasional bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Surakarta dalam menetapkan Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2013.

3. Sistematika Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:

a. Bab I : Pendahuluan

b. Bab II : Evaluasi Hasil RKPD Sampai Dengan Triwulan II

c. Bab III : Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Perubahan RKPD

d. Bab IV : Penutup

4. Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2013 beserta Lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. 5. Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota

Surakarta Tahun 2013 merupakan pedoman dan rujukan utama untuk penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PPAS P – APBD) yang akan menjadi landasan untuk . . .


(10)

untuk penyusunan Perubahan APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2013.

Pasal II

Peraturan Walikota Surakarta ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Surakarta.


(11)

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2013 i

Bab I Pendahuluan ... I-1

A. Latar Belakang ... I-1 B. Landasan Hukum ... I-3 C. Maksud dan Tujuan ... I-5 D. Dasar Pertimbangan Perubahan RKPD ... I-5 E. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... I-15 F. Sistematika Perubahan RKPD ... I-34

Bab II Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2013 Sampai Dengan Triwulan I ... . II-1

A. Rekapitulasi Capaian Kinerja dan Anggaran ... II-1 B. Kesimpulan dan Rekomendasi Hasil Evaluasi ... II-27

Bab III Rencana Program Dan Kegiat an Prioritas Daerah Dalam

Perubahan RKPD ... III-1

A. Prioritas Program/Kegiatan pada Perubahan RKPD tahun 2013 ... III-1 B. Program/Kegiatan pada Perubahan RKPD tahun 2013 ... III-4


(12)

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 14 TAHUN 2013

TENTANG :

PERUBAHAN RENCANA KERJA

PEMERINTAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan efektivitas serta efisiensi pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan daerah, program dan kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun RAPBD. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (2), Pasal 18 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; dan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Dokumen ini memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Dokumen RKPD secara umum mempunyai nilai sangat strategis dan penting, antara lain:

1. Merupakan instrumen pelaksanaan RPJMD.

2. Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD, berupa program/kegiatan SKPD dan/atau lintas SKPD.

3. Mewujudkan konsistensi program dan sinkronisasi pencapaian sasaran RPJMD.

4. Menjadi landasan penyusunan KUPA dan PPAS P – APBD untuk menyusun Rancangan Perubahan APBD.

5. Menjadi pedoman dalam mengevaluasi rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD.

RKPD Kota Surakarta tahun 2013 telah tersusun dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2013. RKPD ini telah dijalankan hingga triwulan ke 2. Tahun 2013 telah dilakukan evaluasi terhadap hasil RKPD Tahun 2013 yang bertujuan untuk menilai dan memastikan bahwa target rencana


(13)

program dan kegiatan prioritas daerah dalam RKPD Tahun 2013 dan sasaran RPJMD dapat dicapai dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional Tahun 2013. Selanjutnya hasil evaluasi ini menjadi dasar dalam penyusunan Perubahan RKPD, sebagaimana diktum Lampiran 1 point V tentang Penyusunan Perubahan RKPD Tahun 2013, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2012.

Dalam lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013 diatur bahwa Perubahan RKPD Tahun 2013 dapat dilakukan apabila berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:

1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah; 2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran

sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau 3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan

dalam peraturan perundang-undangan;

4. Pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

Berdasarkan evaluasi RKPD tahun 2013 Triwulan I dan II, menunjukan adanya perkembangan program dan kegiatan yang kurang sesuai dengan asumsi awal RKPD disusun meliputi pergeseran penyelesaian masalah, penambahan dan pengurangan kegiatan dalam upaya pencapaian penyelesaian permasalahan. Oleh karena itu menjadi penting untuk dilakukannya perubahan RKPD tahun 2013.

Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2013 disusun dengan tahapan sebagai berikut :

1. Penyusunan rancangan perubahan RKPD

Rancangan perubahan RKPD Tahun 2013 disusun berdasarkan hasil evaluasi laporan Evaluasi RKPD Tahun 2013 Triwulan I dan Triwulan II yang disampaikan oleh Kepala SKPD kepada Kepala Bappeda. Evaluasi tersebut meliputi realisasi pencapaian target kinerja kegiatan, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi sehingga menunjukkan perlu dilakukan perubahan RKPD. Dari hasil evaluasi RKPD tersebut, selanjutnya disusun rancangan perubahan RKPD Tahun 2013 dan Surat edaran Walikota tentang Pedoman Penyusunan Rencana Perubahan APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2013 (termasuk pedoman penyusunan rancangan perubahan Renja SKPD Tahun 2013) untuk memperoleh persetujuan Walikota.


(14)

2. Perumusan Rancangan Akhir Perubahan RKPD

Pada tahap ini Kepala SKPD menyampaikan rancangan perubahan Renja SKPD Tahun 2013 kepada Kepala Bappeda untuk diverifikasi. Selanjutnya Bappeda menyelenggarakan Public

Hearing atas rancangan akhir perubahan RKPD Tahun 2013

kepada SKPD dan Stakeholders terkait. Berdasarkan rancangan perubahan Renja SKPD Tahun 2013 yang telah diverifikasi dan hasil Public Hearing, Bappeda menyempurnakan rancangan perubahan RKPD Tahun 2013 menjadi rancangan akhir perubahan RKPD Tahun 2013. Bappeda menyiapkan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan RKPD Tahun 2013.

3. Penetapan Perubahan RKPD

Pada tahap ini Bappeda mengajukan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan RKPD Tahun 2013 kepada kepala daerah untuk memperoleh persetujuan dan penetapan. Peraturan Bupati/Walikota tentang Perubahan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2013 ditetapkan paling lambat minggu keempat bulan Juli Tahun 2013. Bupati/Walikota menyampaikan Peraturan Bupati/Walikota tentang Perubahan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2013 kepada Gubernur cq. Kepala Bappeda Provinsi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.

Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juga menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD. Untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, proses perubahan APBD T.A. 2013 diawali dengan adanya penetapan Peraturan Walikota Surakarta tentang Perubahan RKPD Tahun 2013 serta perubahan KUA dan PPAS T.A. 2013 melalui kesepakatan bersama DPRD.

Perubahan RKPD Tahun 2013 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah menjadi landasan penyusunan perubahan KUA dan perubahan PPAS Tahun 2013 untuk menyusun perubahan APBD Tahun Anggaran 2013.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2013, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua


(15)

Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

10.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12.Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

13.Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

14.Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan;

15.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surakarta Tahun 2005-2025;

16.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

17.Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2010-2015;

18.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

20.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013;


(16)

21.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013.

C.Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2013 disusun dengan maksud untuk:

a. Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang didahului dengan penyusunan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUPA), serta perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS P – APBD) Tahun 2013.

b. Sebagai pedoman Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2013.

2. Tujuan

Tujuan Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Surakarta tahun 2013 adalah untuk menciptakan keselarasan atas perubahan asumsi kerangka ekonomi makro sehingga tercipta sinergi dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.

D. Dasar Pertimbangan Perubahan RKPD

Dasar pertimbangan perubahan RKPD dengan gambaran tentang perubahan asumsi daerah meliputi: (1) Adanya pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan. (2) Adanya perubahan perkembangan kondisi perekonomian yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan; Kedua pertimbangan tersebut akan dijelaskan pada uraian berikut ini.

1.Adanya pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan,

penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

Perubahan RKPD tahun 2013 perlu segera dilaksanakan mengingat dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran tahun 2013 terdapat beberapa kegiatan yang perlu penyesuaian jumlah, jenis dan perinciannya berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya sampai dengan triwulan II. Program dan kegiatan yang diusulkan dalam Perubahan RKPD tahun 2013 merupakan respon atas berbagai masalah yang masih timbul di masyarakat yang perlu mendapatkan penanganan secara cepat dengan memperhatikan


(17)

prioritas pembangunan nasional, provinsi dan daerah seperti penanggulangan kemiskinan dan percepatan pencapaian target Millenium Development Goal’s (MDG’s), termasuk dalam hal ini antisipasi program/kegiatan kompensasi kenaikan harga BBM bagi masyarakat miskin. Perubahan Prioritas Penanggulangan Kemiskinan beserta sasarannya berpedoman pada Peraturan Walikota Surakarta Nomor 2-H Tahun 2013 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta.

Perubahan RKPD tahun 2013 juga dilakukan dalam rangka Pemerataan pembangunan infrastruktur dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kapasitas aparatur dalam rangka pelayanan publik serta penanganan bencana dan pasca bencana. Selain itu, juga dilakukan untuk pembuatan DED kegiatan pembangunan Fisik yang akan dilaksanakan pada Tahun 2014, penilaian dan penghapusan aset.

Perubahan RKPD tahun 2013 juga dilakukan untuk mengakomodir revisi DPA-SKPD Tahun 2013 dan perubahan anggaran yang mendahului Perda Perubahan APBD T.A. 2013 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota. Terakhir, perubahan RKPD tahun 2013 dilakukan dalam rangka penyesuaian pelaksanaan program/kegiatan dengan juknisnya pada program/kegiatan yang bersumber dari dana hibah, bantuan keuangan, dan dana perimbangan yang bersifat spesifik grant

seperti DAK dan Bantuan Keuangan Propinsi Jawa Tengah.

2.Adanya perubahan perkembangan kondisi perekonomian yang

tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan

a. Kondisi Perekomonian Nasional

Dalam UU APBNP tahun 2013, asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan sebagai basis perhitungan postur APBN adalah sebagai berikut: (1) pertumbuhan ekonomi 6,3 persen; (2) inflasi 7,2 persen; (3) nilai tukar Rp9.600,0/US$; (4) suku bunga SPN 3 bulan 5,0 persen; (5) harga minyak mentah Indonesia US$108,0 per barel; dan (6) lifting minyak mentah 840 ribu barel per hari; dan (g) lifting gas 1.240 ribu barel setara minyak per hari.

Dalam semester I tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 6,1 persen dan dalam keseluruhan tahun 2013 diperkirakan mencapai 6,3 persen atau sama dengan asumsi yang ditetapkan dalam APBNP tahun 2013. Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor penentu permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga dan investasi. Terkait investasi, walaupun beberapa faktor penentu seperti pasar domestik yang potensial, kebijakan Pemerintah untuk mendorong daya beli, terjaganya stabilitas ekonomi makro, perbaikan iklim investasi, dan status investment grade


(18)

merupakan faktor pendorong tingkat pertumbuhan investasi di tahun 2013, namun faktor-faktor tersebut belum dapat mengkompensasi perlambatan pertumbuhan investasi pada semester I tahun 2013.

Sementara itu, sumber pertumbuhan eksternal cenderung membaik seiring dengan perbaikan kinerja ekspor yang disertai dengan perlambatan impor karena melambatnya konsumsi dan investasi. Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi terutama didukung oleh pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa keuangan, jasa perusahaan, dan real estate, dan sektor konstruksi. Pertumbuhan ekonomi semester I tahun 2013 ini relatif melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi semester I tahun 2012, yang realisasinya mencapai 6,3 persen.

Realisasi laju inflasi dalam semester I tahun 2013 mencapai 5,9 persen. Pada bulan April dan Mei 2013 terjadi deflasi masing-masing sebesar 0,1 persen dan 0,03 (mtm). Meskipun terjadi deflasi, namun inflasi dari harga diatur pemerintah (administered price) terutama karena kenaikan tahap II tarif tenaga listrik (TTL) dan kenaikan harga BBM bersubsidi berkontribusi terhadap tingginya inflasi di semester I tahun 2013. Hal ini menyebabkan laju inflasi semester I tahun 2013 lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi semester I tahun 2012 yang tercatat sebesar 4,5 persen.

Dalam periode yang sama, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah cukup signifikan, karena aliran keluarnya modal dari dalam negeri. Berdasarkan perkembangan tersebut, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada semester I tahun 2013 mencapai Rp9.742,0/US$, atau mengalami depresiasi sebesar 3,8 persen bila dibandingkan dengan nilai kurs pada akhir tahun 2012. Apabila dibandingkan dengan kondisi semester I tahun 2012 dimana rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp9.203,0/US$, maka pada semester I tahun 2013 rupiah melemah sekitar 5,8 persen.

Selanjutnya, tingkat suku bunga SPN 3 bulan dalam semester I tahun 2013 mencapai 3,8 persen. Meskipun jauh di bawah asumsi suku bunga yang ditetapkan APBNP 2013 sebesar 5,0 persen, realisasi suku bunga SPN 3 bulan hasil lelang dalam periode tersebut secara perlahan bergerak meningkat terutama pada tenor-tenor pendek. Antisipasi investor terhadap kenaikan harga BBM bersubisdi sehingga mendorong mereka untuk meminta tingkat imbal hasil yang lebih tinggi di atas harga pasar, diduga merupakan salah satu pemicu meningkatnya suku bunga SPN 3 bulan tersebut. Realisasi tingkat suku bunga rata-rata SPN 3 bulan semester I tahun 2013 tersebut relatif lebih tinggi jika dibandingkan


(19)

dengan realisasi tingkat suku bunga rata-rata SPN 3 bulan semester I tahun 2012 yang mencapai 2,9 persen.

Selanjutnya, realisasi harga ICP dalam semester I tahun 2013 rata-rata mencapai US$ 105,0 per barel atau lebih rendah bila dibandingkan dengan harga rata-ratanya pada periode yang sama dalam tahun 2012 sebesar US$117,3 per barel. Penurunan harga minyak tersebut, antara lain, disebabkan oleh masih terbatasnya pemulihan ekonomi dunia yang dibarengi dengan pasokan minyak terutama dari negara-negara OPEC yang masih cukup besar. Faktor lain yang turut mendorong penurunan harga minyak mentah dunia adalah meredanya ketegangan politik di Timur Tengah yang meredam aksi spekulasi di pasar komoditas. Hal ini berbeda dengan kondisi semester I tahun 2012 yang mengalami peningkatan permintaan minyak khususnya jenis heating oil di kawasan Eropa akibat musim dingin yang ekstrem karena gangguan pasokan gas dari Rusia, penurunan pasokan minyak mentah dari negara-negara non-OPEC menurun serta diperparah dengan adanya gangguan pasokan minyak mentah dari Sudan, Suriah, dan Yaman akibat konflik politik.

Di sisi lain, realisasi lifting minyak dalam semester I tahun 2013 mencapai rata-rata 827 ribu barel per hari, yang berarti menurun bila dibandingkan dengan realisasinya pada semester I 2012 yang mencapai rata-rata sebesar 868,0 ribu barel per hari. Penurunan tersebut terkait dengan adanya penurunan kapasitas produksi sumur-sumur migas, serta beberapa permasalahan lain meliputi cuaca buruk, kurangnya ketersediaan kapal pengangkut, adanya pemunduran jadwal produksi, dan permasalahan perijinan lahan. Realisasi asumsi dasar ekonomi makro semester I tahun 2012—2013 disajikan pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional Tahun 2012 - 2013

No Uraian

2012 2013

APBNP Realisasi

Semester I APBNP

Realisasi Semester I

1. Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy )

6 ,5 6,3 6,3 6,1 *)

2. Inflasi (%, yoy ) 6 ,8 4,5 7 ,2 5 ,9

3. Tingkat Suku Bunga SPN 3 bulan (%)

5,0 2,9 5 ,0 3 ,8

4. Nilai Tukar (Rp/US$) 9.000 9 .203 9.600 9.7 42 5. Harga Minyak mentah

Indonesia (US$/barel)

105,0 1 17 ,3 108,0 105,0 6. Lifting Minyak (Ribu

barel per hari)

9 30,0 8 68,0 840,0 8 27 ,0 7. Lifting Gas (Ribu Barel

setara minyak per hari)

n.a n.a 1 .240,0 1 .205,0 Sumber : Kementerian Keuangan


(20)

Dalam semester II tahun 2013, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin membaik seiring dengan peningkatan stabilitas perekonomian, yang tercermin dari rendahnya volatilitas nilai tukar rupiah, dan terkendalinya laju inflasi. Kondisi tersebut diperkirakan mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada semester II tahun 2013 hingga mencapai 6,5 persen. Dengan melihat perkiraan pertumbuhan PDB pada semester I dan II tahun 2013, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada keseluruhan tahun 2013 diperkirakan mencapai 6,3 persen, atau sesuai dengan targetnya dalam APBNP tahun 2013.

Dalam semester II tahun 2013, pergerakan harga secara umum diperkirakan berada pada kondisi yang relatif terkendali. Melalui koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil yang semakin baik, dan didukung oleh meningkatnya semangat pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi, laju inflasi pada akhir tahun 2013 diharapkan akan dapat dipertahankan pada sasarannya, yaitu sebesar 7,2 persen.

Sementara itu, masih tingginya arus modal diperkirakan masuk akan mengakibatkan rata-rata nilai tukar rupiah dalam semester II tahun 2013, diperkirakan mencapai Rp9.458,0/US$. Dengan demikian, realisasi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam keseluruhan tahun 2013 diperkirakan sama dengan asumsinya dalam APBNP tahun 2013, yaitu Rp9.600,0/US$. Pencapaian nilai tukar akan berpengaruh terhadap realisasi suku bunga SPN 3 bulan yang dalam semester II tahun 2013 rata-rata diperkirakan sebesar 6,2 persen. Dengan demikian, secara keseluruhan, dalam tahun 2013 rata-rata suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan mencapai sekitar 5,0 persen.

Berdasarkan perkembangan ICP selama semester I 2013, dan mempertimbangkan prediksi harga minyak dunia yang diterbitkan oleh beberapa lembaga internasional, ICP rata-rata dalam semester II tahun 2013 diperkirakan akan mencapai US$111,0 per barel. Berkaitan dengan prediksi tersebut, harga ICP rata-rata dalam keseluruhan tahun 2013 diperkirakan mencapai US$108,0 per barel atau sesuai dengan asumsinya dalam APBNP tahun 2013.

Sementara itu, lifting minyak pada semester II tahun 2013 diperkirakan mencapai 853 ribu barel per hari, lebih rendah daripada realisasi lifting dalam semester II tahun 2012 yang mencapai 854 ribu barel per hari. Dengan memperhitungkan realisasi lifting dalam semester I dan prediksinya dalam semester II tahun 2013, maka rata-rata lifting minyak mentah pada tahun 2013 diperkirakan akan mencapai 840 ribu barel per hari yang merupakan target lifting minyak dalam APBNP tahun 2013.


(21)

b. Kondisi Perekonomian Provinsi Jawa Tengah

Berdasarkan RKPD Provinsi Jawa Tengah tahun 2013, PDRB Jawa Tengah pada Tahun 2013 berdasakan Harga Berlaku diprediksikan akan mencapai kurang lebih Rp.568,416 trilyun. Sektor pertanian sebagai sektor ekonomi utama diperkirakan masih berperan, sementara sektor industri dan Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR) juga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sementara dari sisi penggunaan, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan tetap menjadi penopang stabilitas pertumbuhan investasi. Investasi diperkirakan akan tumbuh dengan baik dan masih terjaga sejalan dengan optimisme masyarakat terhadap kondisi perekonomian ke depan.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah juga diprediksikan tumbuh positif antara lain karena meningkatnya pergerakan sektor riil yang secara langsung bermanfaat bagi pelaku usaha dan masyarakat. Meskipun Tahun 2013 Jawa Tengah dibayangi berbagai tantangan baik eksternal dan internal, namun kecenderungan kondisi stabil perekonomian Jawa Tengah dan dukungan dari bergeraknya berbagai sektor riil yang sudah ada ataupun akan beroperasi kemudian, diperkirakan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah berada dalam kisaran 5,8–6,2%. Kebutuhan investasi untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut diprediksi kurang lebih sejumlah Rp. 114,401 T, yang diharapkan dapat dipenuhi dari investasi swasta dan investasi pemerintah.

Inflasi di Jawa Tengah dengan memperhatikan berbagai kondisi yang berpengaruh, diperkirakan berada dibawah 2 digit, berkisar pada kisaran ± 5 %, dengan perkiraan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sebesar 3,5. Ekspor Jawa Tengah pada Tahun 2013 diperkirakan masih tertuju pada pasar ekspor antara lain Amerika, Jepang dan China dengan komoditas berupa TPT, barang kayu dan olahan kayu, hasil manufaktur pabrik serta hasil pertanian, sedangkan secara nilai ekspor diprediksikan dapat meningkat apabila tidak terjadi kondisi yang bersifat ekstrim. Impor barang di Jawa Tengah pada Tahun 2013 diperkirakan meningkat, hal tersebut dipengaruhi tingginya permintaan untuk konsumsi maupun bahan baku industri serta tidak adanya pembatasan impor.

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2013 tumbuh sebesar 5,7%(yoy), melambat dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,3% (yoy). Perlambatan ekonomi Jawa Tengah tersebut mengkonfirmasi perlambatan ekonomi nasional dari 6,2% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 6,0% (yoy) pada triwulan I 2013. Secara triwulanan, perekonomian Jawa Tengah tumbuh


(22)

sebesar 6,3% (qtq) dibandingkan triwulan IV 2012. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tercatat jauh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (6,5% yoy).

Dari sisi penggunaan, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya kegiatan investasi. Melambatnya kegiatan investasi tersebut sejalan dengan moderasi pada investasi non bangunan sebagaimana tercermin pada menurunnya impor barang modal dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara investasi bangunan masih cukup kuat, yang antara lain dikonfirmasi oleh masih tingginya kredit investasi. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2013 utamanya disumbang dari kegiatan konsumsi rumah tangga (3,1%).

Pada bulan Juni 2013 di Jawa Tengah terjadi inflasi 0,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,37 jauh lebih tinggi bila dibanding bulan Mei 2013 yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 135,07. Dari empat kota SBH, semua kota mengalami inflasi, yaitu terjadi di Kota Purwokerto 1,48 persen dengan IHK sebesar 139,26, Kota Surakarta 1,16 persen dengan IHK sebesar 129,56, Kota Semarang 0,86 persen dengan IHK sebesar 138,48 dan Kota Tegal 0,79 persen dengan IHK sebesar 136,33. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2013) sebesar 3,21 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juni 2013 terhadap Juni 2012) sebesar 5,44 persen, lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2012 yang mengalami inflasi 4,59 persen.

Inflasi terjadi terutama disebabkan karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,53 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,11 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,82 persen.

Neraca perdagangan Jawa Tengah komoditas non migas periode Januari-April 2013 surplus 58,85 juta US$. Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan April 2013 sebesar 440,24 juta US$. Bila dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Maret 2013 ekspor pada bulan April 2013 mengalami kenaikan sebesar 16,39 juta US$ atau 3,87 persen. Nilai impor Jawa Tengah bulan April 2013 mencapai 1.748,33 juta US$ atau mengalami kenaikan sebesar 418,61,78 juta US$ (31,48 persen) dibanding impor Maret 2013 (1.329,72 juta US$).

Perkembangan kondisi ekonomi makro di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 1.2.


(23)

Tabel 1.2

Asumsi Dasar Ekonomi Makro Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2013

No Uraian 2012 2013*)

Awal Perubahan

1.

PDRB :

Atas dasar harga berlaku (Trilyun Rp)

Atas dasar harga konstan (Trilyun Rp)

556,749 210,848

568,416 213,412

568,416 213,412 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,3 5,8 - 6,2 5,8 - 6,2

3. Inflasi (%) 4,24 ±5 5±1

4. PDRB/Kapita atas dasar harga berlaku (Juta Rp)

PDRB/Kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 (Juta Rp)

16,726 6,337

17,554 6,591

17,554 6,591 5. Kebutuhan investasi (Trilyun

Rp.) 110,805 114,401 114,401

Sumber: RKPD Provinsi Jawa Tengah 2013

c. Kondisi Perekomonian Kota Surakarta

Kondisi perekonomian daerah dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti: pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, nilai ekspor, PDRB per kapita, persentase penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks pembangunan manusia. Kondisi perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2011 sebesar 5,94%, mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000. Dalam RKPD tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2012 diprediksikan sebesar 6,07% dan tahun 2013 diperkirakan tumbuh sebesar 6,11%.

Pada bulan Maret tahun 2013, laju inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2013 sebesar 3,84%. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 4,91%; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,36 %; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,05 %, Kelompok Sandang 0,06 %, Kelompok Kesehatan 0,11% dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,13% serta Kelompok Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,09%.

Inflasi di Kota Surakarta sampai dengan bulan Juni dipastikan mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan harga BBM pada bulan Juni lalu. Akibat kepanikan menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi di Kota Surakarta pada bulan Juni mencapai 1,16%. Di wilayah Jateng, Kota Surakarta mengalami inflasi tertinggi kedua setelah Purwokerto yang mencapai 1,48%. Kota Surakarta masuk


(24)

dalam daftar 27 kota di Indonesia yang inflasinya berada di atas inflasi nasional bulanan sebesar 1,03%. Inflasi tahun kalender sampai dengan semester pertama (Januari-Juni) Kota Surakarta telah mencapai 4,11%, mendekati prediksi angka inflasi tahun 2013 sebesar 5,6%yang tercantum dalam dokumen RKPD tahun 2013. Angka tersebut pun jauh lebih tinggi di atas inflasi tahun kalender (Januari-Juni) secara nasional sebesar 3,35%.

Inflasi pada bulan juni di Kota Surakarta lebih banyak dipengaruhi faktor ekspektasi pasar sebelum kenaikan harga BBM. Tingginya inflasi bulan Juni dipicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, termasuk kebutuhan transportasi. Sepuluh komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah bensin dengan andil inflasi 0,44%, cabai rawit 0,38%, telur ayam ras 0,13%, daging ayam ras 0,07%, beras 0,05%, bahan bakar elpiji 0,04%, angkutan dalam kota 0,03%, angkutan antarkota 0,03%, minyak goreng dan nasi putih. Bank Indonesia (BI) memprediksikan bahwa inflasi akan mencapai puncaknya pada Juli-Agustus karena bertepatan dengan momen Puasa dan Lebaran. Sementara, BI pun meyakini dampak kenaikan harga BBM itu hanya akan bersifat temporer, paling tidak sekitar tiga bulan ke depan.

Peningkatan inflasi di Kota Surakarta berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat akan mempengaruhi aktivitas perekonomian masyarakat, baik terkait aspek konsumsi masyarakat maupun aspek produksi barang dan jasa. Penurunan aktivitas ekonomi masyarakat pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu perlu ada sedikit koreksi terhadap beberapa target indikator ekonomi makro seperti laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, dan angka kemiskinan.

Perkembangan ekspor pada tahun 2013 terlihat bahwa berdasarkan data Surat Keterangan Asal (SKA) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, ekspor berbagai komoditas pada Juni 2013 tergolong rendah dibanding bulan-bulan sebelumnya. Nilai ekspor barang dari Kota Surakarta pada bulan Juni sebesar 2.528.735,34 Dolar AS dengan volume 327.004,81 kg. Sementara dua bulan sebelumnya, Mei sebesar 4.642.067,01 DolarAS dan April 2.620.755,43 Dolar AS. Sedangkan nilai ekspor pada bulan Januari sebesar 4.685.451,84 Dolar AS, Februari, 3.444.607,75 Dolar AS, dan Maret 2.717.032,79 Dolar AS. Dengan demikian pada semester I nilai ekspor baru mencapai 20.638.650,16 Dolar AS. Penurunan ekspor kemungkinan disebabkan oleh belum redanya krisis di negera-negara di Eropa, dan berimbas ke negara-negara lain.

Berdasarkan data Surat Keterangan Asal (SKA) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, Tekstil


(25)

dan produk tekstil (TPT) yang selama ini menjadi unggulan adalah komoditas yang paling signifikan nilai penurunannya lebih dari 50 persen, yakni dari 2.548.616,19 Dolar AS di Bulan Mei menjadi 1.189.828,27, sebulan kemudian. Demikian juga dengan komoditas batik yang di Bulan Juni nilainya 880.082,90 Dolar AS, bulan sebelumnya sebesar 1.421.281,66 Dolar AS. Meski ekspor tekstil cenderung turun, namun ekspor garmen tetap stabil. Kestabilan ekspor garmen disebabkan adanya pengalihan atau perluasan pasar dari Eropa ke Asia, antara lain ke Bangladesh dan China. Sementara, mebel kayu yang bulan sebelumnya senilai 165.928,53 Dolar AS, di Bulan Juni hanya 90.731,38 Dolar AS. Nilai ekspor komoditas lainnya, gula kelapa 6.617,00 Dolar AS, kartu ucapan 9.550,10 Dolar AS, karung plastik 264.876,06 Dolar AS, kerajinan kayu 35.379,17 Dolar AS, mebel dari eceng gondok 9.360,98 Dolar AS, dan mebel rotan 42.309,48 Dolar AS. Perkembangan kondisi ekonomi makro di Kota Surakarta dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3

Proyeksi Indikator Makro Ekonomi Kota Surakarta Tahun 2012 -2013

No Indikator Makro

2012 2013

RKPD Perubahan

RKPD RKPD

Perubahan RKPD

1 PDRB (Harga berlaku) (Rupiah)

11.787.353. 740.000

Tidak berubah 13.092.086.8 06.956

Tidak berubah 2 PDRB (Harga

Konstan) (Rupiah)

5.740.237.9 10.000

Tidak berubah 6.091.184.36 0.000

Tidak berubah 3 Pertumbuhan PDRB

Harga berlaku (%)

6,07 6,74 9,96 Tidak berubah 4 Pertumbuhan

Ekonomi/

Pertumbuhan PDRB Harga Konstan tahun 2000 (%)

6,07 Tidak berubah 6,11 Tidak berubah

5 Laju Inflasi (%) 4,5 Tidak berubah 5 Real (Jan-Juni): 4,11 Prediksi : 7,2 6 Nilai Ekspor FOB

(US$)

- 40.310.894,7 4

- Real (Jan-Juni): 20.638.650,16

Prediksi: 41.277.300 7 Pendapatan

Perkapita (ADHK) (Rupiah)

11.146.093, 03

11.486.063,62 11.713.816,0 8

Tidak berubah

8 Tingkat

Pengangguran (%)

- 6,07 - 5,6


(26)

E. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

1.Arah Kebijakan Perubahan Pendapatan Daerah

Arah kebijakan perubahan pendapatan daerah tahun 2013 adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

1) Semua pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, yaitu jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut.

2) Pendapatan yang dianggarkan pada pos pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya. Setiap rincian objek pendapatan daerah yang dianggarkan harus mencantumkan dasar hukum pemungutan/ penerimaannya. 3) Dalam merencanakan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

berpedoman pada:

a) Perda Nomor 13 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

b) Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah; c) Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah; d) Perda Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan.

4) Guna meningkatkan intensifikasi pendapatan daerah agar diefektifkan penerapan perda yang ada serta peningkatan mutu pelayanan kepada para pengguna jasa layanan pemerintah. Termasuk dalam hal ini pelayananan jasa dan perijinan kepada masyarakat harus tetap diberikan dan ditingkatkan kualitasnya meskipun tidak diperkenankan lagi atas pemungutan beberapa retribusi pelayanan umum dan perijinan tertentu.

5) Penerimaan dari sektor PAD diupayakan dapat meningkat berbasis pada potensi pendapatan sampai dengan akhir tahun 2013.

6) Perubahan rencana pendapatan dari Bagi Hasil Laba Perusahaan Milik Daerah berpedoman pada keputusan walikota tentang pengesahan laporan keuangan Perusda Tahun 2012.

7) Pembagian deviden dari PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah kepada Pemerintah Kota Surakarta disesuaikan dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

8) Penerimaan hasil pengelolaan dana bergulir sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan dalam APBD pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis lain-lain PAD yang sah, objek hasil pengelolaan dana bergulir dan rincian objek hasil pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.

9) Penerimaan atas jasa layanan kesehatan masyarakat yang dananya dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)


(27)

dan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) pada SKPD atau unit kerja pada SKPD yang belum menerapkan PPK-BLUD, dianggarkan pada Akun Pendapatan, Kelompok Pendapatan PAD, Jenis Pendapatan Retribusi Daerah, Objek Pendapatan Retribusi Jasa Umum, Rincian Objek Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan.

10)Tunggakan dan denda atas pajak dan retribusi menjadi komponen PAD sesuai jenis pajak dan retribusinya.

11)Pemungutan pajak dan retribusi daerah diberikan insentif pemungutan sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010.

b. Dana Perimbangan

1) Pendapatan Dana Perimbangan digunakan untuk menampung pendapatan dana perimbangan sesuai ketentuan dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 dan PP Nomor 55 Tahun 2005.

2) Pendapatan Dana Perimbangan terdiri atas Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

3) Dalam Perubahan APBD, pendapatan Dana Perimbangan agar disesuaikan dengan kondisi riil masing-masing jenis pendapatan menurut ketetapan alokasi dari Pemerintah Pusat sehingga tidak terjadi over estimate atau under estimate

anggaran.

c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

1) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah digunakan untuk menampung pendapatan daerah yang bersumber dari hibah, bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian dan otonomi khusus serta bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya.

2) Penerimaan pendapatan Tunjangan Sertifikasi Guru dan Tunjangan Profesi Guru dialokasikan pada Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada Jenis Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus.

3) Dalam Perubahan APBD, Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah agar disesuaikan dengan kondisi riil masing-masing jenis pendapatan menurut ketetapan alokasi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sehingga tidak terjadi over estimate atau under estimate anggaran.

d. Pendapatan pada PPK-BLUD

Rencana penerimaan pendapatan pada SKPD/ unit kerja yang dikelola dengan PPK-BLUD sebagai berikut:

1) Pendapatan BLUD dapat bersumber dari: a) Jasa Layanan;

b) Hibah;

c) Hasil kerjasama dengan pihak lain; d) APBD;


(28)

f) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah.

2) Seluruh pendapatan BLUD (kecuali dari hibah terikat, APBD dan APBN) dapat dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD sesuai RBA, contoh : pendapatan atas jasa layanan pelatihan, dsb;

3) Pendapatan yang bersumber dari hibah terikat diperlakukan sesuai peruntukkannya;

4) Seluruh pendapatan BLUD yang bersumber dari Jasa Layanan, Hibah, Hasil Kerjasama Dengan Pihak Lain dan Lain-Lain Pendapatan BLUD Yang Sah dilaksanakan melalui rekening kas BLUD;

5) Surplus anggaran BLUD merupakan selisih lebih antara realisasi pendapatan dan realisasi biaya BLUD pada satu tahun anggaran.

f. Dalam hal terdapat surplus anggaran BLUD dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya kecuali, atas permintaan walikota disetorkan sebagian atau seluruhnya ke kas daerah dengan mempertimbangkan posisi likuiditas BLUD.

Dalam Perubahan APBD T.A 2013, PAD diproyeksi meningkat sebesar Rp.7.699.007.000,- atau naik sebesar 2,93 % dari anggaran semula sebesar Rp.262.905.867.000,- menjadi Rp.270.604.874.000,-. Peningkatan ini disebabkan penambahan pajak daerah sebesar Rp.3.485.000.000,- dan restribusi daerah sebesar Rp.5.819.694.000,-, tetapi di sisi lain terdapat pengurangan yang disebabkan penyesuaian hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp.51.039.000,- berdasarkan pengesahan laba perusda tahun 2012 dan penurunan lain – lain Pendapatan yang sah sebesar Rp.4.580.900.000,- yang disebabkan pembatalan pendapatan BLUD Solo Technopark terkait pengembangan akademi komunitas. Dana perimbangan juga diproyeksi meningkat sebesar Rp.29.048.665.000,- atau naik sebesar 4,02 % dari anggaran semula sebesar Rp.722.287.153.000,- menjadi Rp.751.335.818.000,-. Peningkatan ini disebabkan penyesuaian Bagi Hasil Pajak sebesar Rp.26.566.918.000,- dan Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam sebesar Rp.2.481.747.000,-.

Sedangkan Lain-lain Pendapatan yang sah diproyeksi menurun sebesar Rp.57.452.523.000,- atau turun sebesar 14,69 % dari anggaran semula sebesar Rp.391.110.251.000,- menjadi Rp.333.657.728.000,-. Penurunan ini disebabkan penyesuaian Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi sebesar Rp.13.388.726.000,- serta pembatalan dana penyesuaian Pembangunan Rumah Sakit Ibu Anak, Pengembangan Akademi Komunitas dan Pembangunan Museum Keris sebesar Rp.82.000.000.000,-, tetapi di sisi lain terdapat penambahan Hibah AUS AID WSI – INDLL sebesar Rp.147.000.000,-.


(29)

Secara total, pendapatan daerah Kota Surakarta pada tahun 2013 berkurang sebesar Rp20.704.851.000,00 dari Rp1.376.303.271.000,00 pada APBD tahun 2013 menjadi Rp1.355.598.420.000,00. Perubahan proyeksi pendapatan daerah Kota Surakarta tahun 2013 disajikan pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4

Proyeksi Pendapatan Daerah Pada Perubahan RKPD Kota Surakarta Tahun 2013

NO. JENIS PENDAPATAN DAERAH

SEBELUM PERUBAHAN (Rp)

SETELAH PERUBAHAN (Rp)

BERTAMBAH/ (BERKURANG)

(Rp) 1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH

262.905.867.000 270.604.874.000 7.699.007.000

1.1 Pendapatan Pajak Daerah

168.515.150.000 172.000.150.000 3.485.000.000 1.2 Hasil Retribusi Daerah 58.271.792.000 64.091.486.000 5.819.694.000 1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

5.205.116.000 5.154.077.000 (51.039.000)

1.5 Lain-2 Asli Daerah yang SahPendapatan 30.913.809.000 29.359.161.000 (1.554.648.000)

2 DANA PERIMBANGAN 722.287.153.000 751.335.818.000 29.048.665.000

2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak 24.725.041.000 53.773.706.000 29.048.665.000 2.2 Dana Alokasi Umum 659.647.382.000 659.647.382.000 0 2.3 Dana Alokasi Khusus 37.914.730.000 37.914.730.000 0

3 LAIN-2 PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

391.110.251.000 333.657.728.000 (57.452.523.000)

3.1 Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat 7.000.000.000 7.147.000.000 147.000.000

3.2

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

100.072.939.000 86.684.213.000 (13.388.726.000)

3.3 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 263.283.887.000 219.073.090.000 (44.210.797.000)

3.5

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

20.753.425.000 20.753.425.000 0

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH

1.376.303.271.000 1.355.598.420.000 (20.704.851.000)

2. Arah Kebijakan Perubahan Belanja Daerah

Arah kebijakan dalam merencanakan perubahan belanja daerah adalah sebagai berikut:


(1)

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16]

2014

Program/ Kegiatan Penetapan

7 Penyediaan makanan dan minuman

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M erevit alisasi pasar t radisional. Kot a Surakart a Belanja makanan dan minuman koordinasi

1 Th M akanan dan minuman rapat 100 5.100.000 5.100.000 112.750.000 Sedang berjalan

t idak ada perubahan 8 Rapat -rapat kordinasi dan

konsult asi ke luar daerah

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M enat a Pedagang Kaki Lima (PKL).

kot a Surakart a Rapat -rapat koordinasi dan kosult asi ke luar daerah

Rapat -rapat koordinasi dan konsult asi ke luar daerah

1 t ahun % Peningkat an kualit as kaw asan kuliner menjadi t ert at a dan di kenal masayarakat luas

100 15.000.000 15.000.000 20.000.000 Sedang berjalan

Tidak ada perubahan

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

9 Pengadaan kendaraan dinas/ operasional

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M eningkat kan sarana dan prasarana kerja

Kot a Surakart a sepeda mot or 1 Th Peningkat an kinerja 100 20.000.000 20.000.000 220.000.000 Sedang berjalan

t idak ada perubahan 10 Pengadaan peralat an gedung

kant or

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M eningkat kan sarana dan prasarana kerja

Kot a Surakart a Belanja meja, kursi, almari filling cabinet , rak arsip, LCD, sound syst em, kursi, meja, CCTV, dan LCD screen.

1 Th Peningkat an kinerja 100 20.000.000 23.775.000 220.000.000 Sedang berjalan

M eningkat kan pelaksanaan pekerjaan dan kegiat an lebih efekif

11 Pemeliharaan rut in/ berkala kendaraan dinas/ operasional

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M emenuhi kebut uhan operasional pelaksanaan pekerjaan

Kot a Surakart a Pemeliharaan kendaraan dinas dan penyediaan BBM

Terpeliharanya kendaraan dinas

Terpeliharanya kendaraan dinas

100% Biaya suku cadang, service, BBM dan gant i oli

100 0 5.900.000 0 Sedang berjalan

M eningkat kan pelaksanaan pekerjaan dan kegiat an lebih efekif

Urusan Otda, Pem Umum, Adm Keu Dae, Perangkat Dae, Kepegaw aian dan Persandian Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

12 Peningkat an manajemen aset / barang daerah

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

Terbent uknya aparat ur yang pot ensial

Kot a Surakart a Kelancaran Administ rasi barang

Laporan Aset Barang milik pemerint ah

Kelancaran admnist rasi barang 1 kegiat an Kelancaran admnist rasi barang 100 0 1.750.000 0 Sedang berjalan

Kegiat an Baru

Urusan Perdagangan Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

13 Kegiat an penat aan t empat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M eningkat kan pencit raan dan daya t arik kot a.

Kot a Surakart a - - Pembinaan pedagang kaw asan kuliner, invent arisasi kaw asan kuliner, promosi media elekt ronik dan jasa hiburan, monit oring, penat aan PKL Kaw asan Kuliner, pelat ihan pedagang (3x),pemeliharaan shelt er,pengadaan meja dan kursi makan unt uk galabo

1 Th Peningkat an kinerja 100 1.000.000.000 1.445.725.000 742.500.000 Sedang berjalan

M eningkat kan pelaksanaan pekerjaan dan kegiat an lebih efekif

1.288.500.000 1.764.996.000 1.614.200.000

SKPD : Dinas Pengelolaan Pasar

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16]

Urusan pada setiap SKPD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terselenggaranya administrasi kantor dan peningkatan pelayanan

1 Penyediaan jasa surat menyurat

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

Kelancaran surat -menyurat dan administ rasi kant or.

KOTA SKA Terpenuhinya jasa surat menyurat

1 Th Terpenuhinya sarana surat menyurat

100 2.200.000 2.200.000 0 Sedang berjalan

Persediaan met erai dan ekpedisi t idak mencukupi 2 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan list rik

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terpenuhinya kelancaran informasi

1 Th Terpenuhinya kelancaran kerja 100 34.000.000 34.000.000 0 Sedang berjalan

Penyesuaian t agihan air pasar

Anggaran

Penetapan Pagu Perubahan

Pagu Anggaran 2014

Keterangan

Hasil Program Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan

TOTAL

No.

Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan

Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi


(2)

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16]

Pagu Perubahan Pagu Anggaran 2014

Keterangan

Hasil Program Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan

No.

Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan

Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja

Anggaran Penetapan

3 Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terbayarnya sew a t anah PT. KAI, ret ribusi APAR, pengisian APAR

Terbayarnya sew a t anah PT. KAI, ret ribusi APAR, pengisian APAR

Terpenuhinya sew a t anah PT. KAI, Ret ribusi APAR, pengisian APAR Hydrant

1 Th Terbayarnya sew a t anah PT. KAI, ret ribusi APAR, Pengisian APAR

100 701.000.000 828.837.000 0 Sedang berjalan

Penambahan pengadaan APAR

4 Penyediaan jasa kebersihan kant or

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terpenuhinya jasa kebersihan kant or

1 Th Terw ujudnya kebersihan kant or yang memadai

100 30.800.000 30.800.000 0 Sedang berjalan

Tidak ada perubahan 5 Penyediaan jasa perbaikan

peralat an kerja

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

M eningkat kan sarana dan prasarana kerja

KOTA SKA Terpeliharanya peralat an kerja 1 Th Terpenuhinya pemeliharaan peralat an kerja

100 38.500.000 38.500.000 0 Sedang berjalan

Tidak ada perubahan 6 Penyediaan alat t ulis kant or M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if

dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terpenuhinya alat t ulis kant or 1 Th Terw ujudnya alat t ulis kant or unt uk kelancaran t ugas kant or

100 60.000.000 60.000.000 0 Sedang berjalan

Persediaan sampai Desember t idak mencukupi 7 Penyediaan barang cet akan dan

penggandaan

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

- KOTA SKA Terpenuhinya barang cet akan dan penggadaan

1 Th Terw ujudnya bahan cet ak, penggandaan dan dokumen ret ribusi unt uk kelancaran t ugas kant or

100 275.000.000 523.003.000 0 Sedang berjalan

Penambahan Cet ak karcis 8 Penyediaan komponen inst alasi

list rik/ penerangan bangunan kant or

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terpenuhinya alat -alat list rik bangunan kant or, dan t erpenuhinya pembayaran rekening list rik pasar - pasar t ahun 2013

1 Th Terpenuhinya alat list rik bangunan kant or, dan t erpenuhinya pembayaran list rik pasar - pasar t ahun 2013

100 4.500.000.000 4.931.000.000 0 Sedang berjalan

Tambah daya list rik pasar - pasar & persdiaan alat list rik pasar

9 Penyediaan peralat an dan perlengkapan kant or

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

M eningkat kan sarana dan prasarana kerja

KOTA SKA Tersedianya meja, kursi, almari, print er, komput er

Terselenggaranya administ rasi kant or dan peningkat an pelayanan

Pengadaan almari, meja kursi, print er, komput er PC, lapt op, LCD Proyekt or,

1 Th Tersedianya meja, kursi, almari, print er, komput er PC

100 122.400.000 215.504.000 0 Sedang berjalan

Penyesuaian kondisi peralat an yang rusak 10 Penyediaan makanan dan

minuman

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terpenuhinya makan minum rapat

1 Th Terw ujudnya konsumsi rapat - rapat koordinasi

100 60.000.000 70.000.000 0 Sedang berjalan

Peningkat an frekuensi t amu dari luar daereah 11 Rapat -rapat kordinasi dan

konsult asi ke luar daerah

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terpenuhinya akomodasi perjalanan ke luar daerah

1 Th Terselenggaranya t ugas ke luar daerah

100 200.000.000 250.000.000 0 Sedang berjalan

Rencana kunjungan kerja 12 Penyediaan jasa t enaga

honorer / THL

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- KOTA SKA Terpenuhinya upah t enaga kerja honorer/ THL

1 Th Terpenuhinya jasa t enaga honorer

100 895.128.000 978.178.000 0 Sedang berjalan

Penyesuaian SK Walikot a Tahun 2013

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Tersedianya sarana dan prasarana kebutuhan kantor

13 Pemeliharaan rut in/ berkala gedung kant or

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- Kot a SKA Perbaikan gedung kant or 1 Th Terpeliharanya gedung kant or 100 54.000.000 110.175.000 0 Sedang berjalan

Pembuat an ruang dan pelayanan benda berharga 14 Pemeliharaan rut in/ berkala

kendaraan dinas/ operasional

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

- Kot a SKA Terpeliharanya kendaraan dinas/ operasional

1 Th Terw ujudnya pemeliharaan secara rut in kendaraan dinas/ operasional

100 816.045.000 853.174.000 0 Sedang berjalan

Peraw at an Kendaraan, Penyesuaian Harga BBM , Penambahan STNK

Urusan Pekerjaan Umum Program pengembangan w ilayah strategis dan cepat tumbuh

M eningkatkan kualitas fasilitas pasar

15 Perencanaan pengembangan infrast rukt ur

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M erevit alisasi pasar t radisional. KOTA SKA Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar

Terpenuhinya alat -alat list rik pasar

M eningkat kan dan memelihara fasilit as pasar

1 Th Terpenuhinya t enaga t ehnisi list rik, t ersedianya alat - alat list rik pasar, suku cadang (mekanikal elekt rikal)

100 1.974.775.000 2.030.355.000 0 Sedang berjalan

Penambahan M ekanikal Elekt rikal, Apraisal Eskalat or

Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

Peningkatan kualitas bangunan, sarana prasarana dan fasilitas pasar


(3)

-Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16]

2014

Program/ Kegiatan Penetapan

16 Pembangunan pasar perdesaaan

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

M erevit alisasi pasar t radisional. KOTA SKA Terbangunnya Pasar ayam, Elpabes, Pasar Kliw on t ahap II, Taman pasar depok bagian barat

Pembangunan pasar ayam, elpabes, t anggul

Pembangunan Pasar Elpabes, Pasar Kliw on t ahap II, Taman pasar Depok bagian barat

4 kegiat an Terlaksananya pembangunan pasar elpabes, Pasar Ayam Pasar Kliw on t ahap II, Taman pasar Depok bagian barat

100 18.084.920.000 18.402.040.000 0 Sedang berjalan

Review DED 5 Pasar, Penghapusan Darurat Pasar Kliw on, Ayam Semanggi

17 Rehabilit asi/ pemeliharaan pasar pedesaaan

Pemant apan pelayanan kesehat an dan Sist em Jaminan kesehat an masyarakat yang berkeadilan

M erevit alisasi pasar t radisional. KOTA SKA Revit alisasi pasar Gede, Pasar Singosaren, Pasar Legi, Pasar Not oharjo, Pasar Nusukan, Pasar Ngemplak, Pasar Ledoksari, Pasar Besi, Pasar Triw indu, Pasar Tunggulsari, Pasar Bangunharjo, Pasar Kabangan, Pasar Sangkrah, Pasar Penumping, Pasar Sidodadi, Pasar Joglo, Pasar Panggungrejo, pasar Jongke, pasar - pasar akibat bencana

Pemeliharaan at ap, pint u, t alang, plafon

Terpeliharanya lant ai, at ap, pint u, t alang, plafon,gorong-gorong pada pasar Gede, Pasar Singosaren, Pasar Legi, Pasar Not oharjo, Pasar Nusukan, Pasar Ngemplak, Pasar Ledoksari, Pasar Besi, Pasar Triw indu, Pasar Tunggulsari, Pasar Bangunharjo, Pasar Kabangan, Pasar Sangkrah, Pasar Penumping, Pasar Sidodadi, Pasar Joglo, Pasar Panggungrejo, pasar Jongke, pasar - pasar akibat bencana

1 Th Terpeliharanya pasar Gede, Pasar Singosaren, Pasar Sangkrah, Pasar Penumping, Pasar Sidodadi, Pasar Besi, Pasar Kadipolo, Pasar Triw indu, Pasar Jongke, Pasar Klew er, Pembangunan pos sat pam Pasar Nusukan, Pasar Not oharjo, , pasar - pasar akibat bencana

100 3.637.500.000 3.670.265.000 0 Sedang berjalan

Penambahan Pemeliharaan Pasar Legi, Nongko, Depok, Gading, Ngarsopuro, Lelang Penghapusan Aset , Pengurangan Pemeliharaan Pasar Singosaren, Pengurangan Pos Sat pam

Urusan Lingkungan Hidup Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan di pasar - pasar

18 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M erevit alisasi pasar t radisional. KOTA SKA Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar

Tersedianya t enaga cleaning service, t ersedianya peralat an kebersihan di pasar - pasar, dump t ruck, cont ainer sampah

Pengadaan bin sampah, gerobak sampah, dump t ruck t enaga cleaning service pasar - pasar, cont ainer sampah

1 Th Tersedianya t enaga cleaning servis pasar - pasar, t ersedianya peralat an kebersihan, dump t ruck, kont ainer sampah

100 2.155.000.000 2.810.438.000 0 Sedang berjalan

Penambahan Jasa Kebersihan M CK Pasar, Gerobak Sampah, Kont ainer

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Terciptanya keamanan dan ketertiban lingkungan pasar

19 pengendalian keamanan lingkungan

Pemant apan pelayanan kesehat an dan Sist em Jaminan kesehat an masyarakat yang berkeadilan

M erevit alisasi pasar t radisional. KOTA SKA Pengaw asan dan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki lima

Pengaw asan dan pembinaan pedagang pasar

M eningkat kan keamanan dan kenyamanan lingkungan

1 Th Tersedianya t enaga keamanan pasar, t ert ibnya pedagang pada pasar- pasar

100 2.000.000.000 2.336.559.000 0 Sedang berjalan

Penambahan Jasa Keamanan Pasar

Urusan Otda, Pem Umum, Adm Keu Dae, Perangkat Dae, Kepegaw aian dan Persandian


(4)

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16]

Pagu Perubahan Pagu Anggaran 2014

Keterangan

Hasil Program Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan

No.

Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan

Program/ Kegiatan

Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja

Anggaran Penetapan

Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

20 Peningkat an manajemen aset / barang daerah

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

Terbent uknya aparat ur yang pot ensial

Kot a Surakart a Kelancaran admnist rasi barang

laporan administ rasi barang

Invent arisasi barang daerah 1 kegiat an Invent arisasi barang daerah 100 0 2.780.000 0 Sedang berjalan

Kegiat an Baru 21 Peningkat an dan Pengelolaan

PAD

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

M erevit alisasi pasar t radisional. KOTA SKA sosialisasi kebijakan/ program / kegiat an berkait an dengan pengelolaan pasar

opt imalisasi pendapat an

Verifikasi dat a obyek/ subyek ret ribusi dan opt imalisasi pendapat an, bint ek pedagang, Lelang M CK

1 Th Validit as dat a obyek/ subyek ret ribusi dan t errealisasinya pendapat an, bint ek pedagang, bint ek pengelola pasar, Apraisal Pasar Singosaren

100 297.650.000 497.650.000 0 Sedang berjalan

Bint ek Pengelola Pasar, Tim penilai Pasar Singosaren, Sist em Informasi manajemen Pengelolaan Pasar 22 Pendat aan Sumber - Sumber

Pendapat an Daerah

Pemant apan pelayanan kesehat an dan Sist em Jaminan kesehat an masyarakat yang berkeadilan

M enat a Pedagang Kaki Lima (PKL).

Kot a Surakart a Pendat aan pot ensi PKL

Pengukuran keberhasilan penat aan PKL Kot a Surakart a

Pendat aan PKL Kot a Surakart a 100% Terdat anya PKL se- Kot a Surakart a

100 37.100.000 37.100.000 0 Sedang berjalan

Tidak ada perubahan

Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

23 Penyusunan sist em informasi t erhadap layanan publik

M elanjut kan Penyelenggaraan birokrasi dan t at a kelola kepemerint ahan (governance) unt uk mencipt akan pelayanan publik yang berkeadilan

- Kot a Surakart a Tersedianya dat a base pegaw ai dan aplikasi pegaw ai

Terpenuhinya proses hak - hak pegaw ai

Dat a base pegaw ai dan aplikasi pegaw ai

1 kegiat an Tersedianya dat a base pegaw ai, dan aplikasi pegaw ai

100 0 92.150.000 0 Sedang berjalan

Jumlah pegaw ai yang relat if banyak

Urusan Perdagangan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri

Peningkatan penerimaan retribusi

24 Pengambangan pasar dan dist ribusi barang / produk

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

M enyelenggarakan promosi pedagang dan pasar t radisional.

KOTA SKA sosialisasi kebijakan/ program / kegiat an berkait an dengan pengelolaan pasar

Eksist ensi pasar t radisional

Event Promosi pasar - pasar, buku profil pasar t radisional, kalender, peresmian pasar, hadiah Wajib

ret ribusi(pedagang), hadiah bagi pengunjung pasar t radisional

1 kegiat an Terselenggaranya event promosi pasar - pasar, buku profil pasar t radisional, kalender, promosi pasar, Paper bag, Spat iklan

100 360.525.000 366.525.000 0 Sedang berjalan

Pembuat an Paper Bag, Spot Iklan

Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

Terciptanya lokasi berjualan yang rapi

25 Kegiat an penyuluhan peningkat an disiplin pedagang kakilima dan asongan

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

M enat a Pedagang Kaki Lima (PKL).

KOTA SKA Penyelenggaraan keamanan dan ket ert iban pasar dan pedagang kaki lima

Terw ujudnya kepat uhan pedagang kaki lima

Penyuluhan pedagang kaki lima 1 Th Terw ujudnya kepat uhan Pedagang Kaki Lima

100 124.620.000 132.120.000 0 Sedang berjalan

Penyelenggaraan Bint ek, Penat aan PKL Car Free Day 26 Kegiat an penat aan t empat

berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan

M emant apkan pert umbuhan ekonomi kreat if dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat di bidang indust ri, perdagangan, dan pariw isat a

M enat a Pedagang Kaki Lima (PKL).

KOTA SKA Penyelenggaraan keamanan dan ket ert iban pasar dan pedagang kaki lima

Terbangunnya selt er, gerobak, meja, payung PKL, ow ning shelt er manahan, design gerobak PKL t ambal ban, bint ek pedagang PKL, shelt er PKL buah purw osari

Pembangunan shelt er, pengadaan gerobak, meja, payung PKL, ow ning shelt er manahan, design gerobak PKL t ambal ban Bint ek pedagang PKL, Shelt er buah purw osari

1 kegiat an Terbangunnya selt er, t ersedianya gerobak, meja, payung PKL,ow ning shelt er manahan, design gerobak PKL t ambal ban, Bint ek pedagang PKL, Shelt er buah purw osari

100 142.700.000 159.125.000 0 Sedang berjalan

DED Shelt er PKL, Gerobak St enlis

36.603.863.000 39.462.478.000 0

TOTAL ANGGARAN 567.672.798.400 603.941.411.000 467.743.725.957

TOTAL


(5)

-BAB IV

P E N U T U P

Dokumen Perubahan RKPD Kota Surakarta 2013 disusun dengan

mendasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012

tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja

Pembangunan Daerah Tahun 2013. Perubahan RKPD Kota Surakarta 2013

disusun untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran,

yaitu bahwa Proses Perubahan APBD T.A. 2013 diawali dengan adanya

penetapan Peraturan Walikota Surakarta tentang Perubahan RKPD Tahun

2013 serta perubahan KUA dan PPAS T.A. 2013 melalui kesepakatan

bersama DPRD. Perubahan RKPD Kota Surakarta 2013 ini dimaksudkan

sebagai acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dalam rangka melakukan Rancangan Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD-P) 2013, dan juga sebagai acuan

dan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dalam

melaksanakan tugas-tugas pemerintahan umum, sekaligus mendorong

masyarakat untuk mewujudkan partisipasinya, dan sekaligus untuk

mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan.

Dokumen Perubahan RKPD Kota Surakarta tahun 2013 lebih lanjut

akan dijabarkan kedalam Perubahan Kebijakan Umum Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) Tahun Anggaran 2013 serta

Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD (PPAS APBD)

Tahun Anggaran 2013, yang akan menjadi pedoman untuk menyusun

Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013. Kaidah pelaksanaan

dokumen perubahan RKPD tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1.

Perubahan RKPD Kota Surakarta Tahun 2013, tidak hanya memuat

kegiatan-kegiatan dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan

publik, tetapi juga memuat pertimbangan-pertimbangan perubahan

RKPD, arah kebijakan keuangan daerah, program dan kegiatan prioritas

pembangunan daerah dalam perubahan RKPD beserta pendanaannya,

baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang

ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

2.

Satuan Kerja Perangkat Daerah dan seluruh

stakeholders

pembangunan

termasuk masyarakat luas dan dunia usaha berkewajiban berperan serta


(6)

- IV~ 2 -

untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam perubahan RKPD Kota

Surakarta Tahun 2013 dengan sebaik-baiknya.

3.

Dalam upaya sinkronisasi dan sinergisitas pelaksanaan setiap program

dan kegiatan baik yang bersumber dari APBD Kota Surakarta, APBD

Propinsi Jawa Tengah, APBN/BLN dan

Coorporate Social Responsibility

(CSR), maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu membuat

perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Tahun 2013 sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Tahun 2011-2015.

4.

Masyarakat dan dunia usaha dapat berperan serta dalam pembangunan

yang direncanakan melalui program dan kegiatan pembangunan daerah.

Masyarakat diharapkan dapat bertindak sebagai pengawas dalam

pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan pembangunan di Kota

Surakarta.

5.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Surakarta berkewajiban untuk melakukan

pemantauan dan menganalisa terhadap penjabaran, sinergisitas, dan

konsistensi perubahan RKPD tahun 2013 ke dalam perubahan Rencana

Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2013,

perubahan KUA Tahun Anggaran 2013 dan perubahan PPAS APBD Tahun

Anggaran 2013 yang memuat prioritas dan pagu indikatif SKPD Tahun

2013.