Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Definisi Operasional : Kesepian berkaitan dengan bagaimana individu merasakan, mengalami dan mengevaluasi diri akan isolasi dan kurangnnya komunikasi dengan orang lain, yang termanifestasi dalam dimensi : 1. Karakteristik emosional kesepian, mengacu pada hilangnya emosi positif seperti kebahagiaan dan afeksi, serta munculnya emosi negatif seperti ketakutan dan ketidakjelasan. 2. Tipe deprivasi sosial, mengacu pada kehilangan relasi. Hal penting yang harus diperoleh adalah informasi yang berkaitan dengan relasi yang dianggap esensial oleh individu. Dimensi ini dibedakan menjadi tiga sub dimensi: perasaan deprivasi yang diasosiasikan dengan ketiadaan intimate attachment E1, perasaan kosong feelings of emptiness E2, dan perasaan diabaikan feelings of abandoment E3. 3. Perspektif waktu. Hal ini dibedakan lebih jauh dalam tiga sub dimensi : waktu dimana kesepian dialami sebagai hal tidak dapat berubah unchangeable E6, waktu dimana kesepian dialami sementara temporary E7, dan waktu dimana individu menyatakan dirinya mengalami kesepian dengan mengatribusikan penyebab kesepian kepada orang lain E9. Pengukuran dengan menggunakan konstruk multidimensional ini akan menghasilkan sejumlah respon profile. Perasaan kekurangan feelings of deprivation adalah kondisi pendahuluan yang mengawali kesepian, sehingga respon-respon terhadap tiga skala deprivasi E1, E2, dan E3 menjadi kriteria utama dalam mengidentifikasikan response profile. Selanjutnya, yang menjadi perhatian adalah perspektif waktu, terutama sub-dimensi E6 yang mengukur apakah loneliness dipandang sebagai unchangeable dan hopeless atau tidak. Respon individu dari keempat sub- dimensi ini dibagi menjadi dua dichotomized pada mediannya. Berdasarkan skala-skala dikotomus ini, diperoleh 16 profil respon. Berdasarkan analisis statistik cluster analysis, 16 profil tersebut terdistribusi dalam 4 tipe kesepian. Tipe-tipe individu yang mengalami kesepian loneliness adalah : 1. The hopeless lonely who are very dissatisfied with their relationship Kekhususan tipe ini adalah bahwa individu mengekspresikan perasaan yang tidak puas terhadap relasi dengan rekannya. Individu dalam tipe ini merasakan kekurangan partner yang dekat, merasa kosong dan diabaikan, serta merasa putus asa. Individu dalam kelompok ini cenderung menyalahkan orang lain atas kesepian yang dirasakannya. Inti dari tipe ini adalah kekurangan intimate attachment, adanya perasaan deprivasi sosial dan putus asa terhadap masa depan. 2. The periodically and temporarily lonely Hal yang membedakan kelompok ini dengan tipe I adalah perspektif waktu, individu dalam kelompok ini percaya bahwa loneliness yang mereka rasakan bersifat sementara dan mereka lebih jarang merasa diabaikan. Individu dalam kelompok ini lebih sering terlibat dalam aktivitas sosial, dalam organisasi atau klub, dan paling aktif secara sosial dibandingkan dengan Tipe I dan III. 3. The resigned, hopelessly lonely Individu dalam tipe ini juga merasakan kekurangan intimate partner dan hanya memiliki sedikit teman, sama seperti halnya Tipe I. Akan tetapi, yang membedakan adalah mereka tidak menunjukkan perasaan tidak puas seperti halnya individu pada Tipe I atau II.individu dalam tipe ini nampaknya telah menyerah pada situasi situasi yang mereka rasakan. Meskipun individu dalam tipe ini merasa kesepian yang cukup berat, mereka tidak merasa diabaikan atau menyelahkan orang lain atas situasi yang mereka alami. Perspektif waktu yang tidak berakhir dirasakan oleh individu dalam kelompok ini. 4. The nonlonely Individu dalam kelompok ini tidak menunjukkan ketidakpuasaan akan relasi sosial mereka. Mereka terlihat memiliki banyak relasi intim. Sebagaina besar individu pada tipe VI ini aktif secara sosial dan berpartisipasi dalam berbagai organisasi. Jika dibandingkandengan individu dari tipe lainnya, tipe ini mempunyai jaringan yang luas dan bervariasi. Sejalan dengan hal ini, mereka mempunyai skor rendah dalam tiga sub-dimensi yang menukur perasaan deprivasi sosial E1, E2, dan E3. Jong-Gierveld, 1978 dalam Peplau dan Perlman, 1982:116.

4.2. Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh istri anggota TNI Batalyon Infanteri Lintas Udara 328Dirgahayu yang ditinggal suami bertugas ke Libanon. Adapun subjek dari penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Istri anggota TNI Batalyon Infanteri Lintas Udara 328Dirgahayu yang sedang ditinggal suami bertugas ke Libanon. 2. Tinggal di dalam asrama.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner.

4.4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang didapat tidak diolah menggunakan suatu uji statistika khusus. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik anallisa deskriptif, melalui statistika deskriptif. Statistika deskriptis merupakan suatu teknik analisa yang merangkum, menyederhanakan, dan menjelaskan sejumlah pengukuran. Terdapat tiga pendekatan dalam statistika deskriptif, yaitu distribusi frekuensi frequency distribution, tampilan data secara grafis graphical representation of data, dan statistika perangkum summary statistics Graziano Raulin, 2000.

V. HASIL PENELITIAN

Dari penelitian ini didapatkan beberapa hasil, yaitu : 1. Tipe kesepian yang paling banyak dimiliki oleh istri anggota TNI yang ditinggal suami bertugas adalah tipe kesepian III The Resigned Hopelessly Lonely yaitu sebesar 41, dimana 30 dari 73 orang istri merasakan kesepian yang cukup berat.