PENDAHULUAN Gambaran Kesepian Pada Istri Anggota TNI Yang Ditinggal Suami Bertugas Studi Deskriptif mengenai Tipe Kesepian pada Istri Anggota TNI yang Ditinggal Suami Bertugas ke Libanon.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama keluarga TNI, suami dan istri untuk dapat memahami bahwa kebutuhan istri akan intimate attachment merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi istri mengalami kesepian saat ditinggal suami bertugas. Kata kunci : tipe kesepian, istri anggota TNI

I. PENDAHULUAN

Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, salah satunya adalah melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri www.tni.mil.id . Setiap anggota TNI harus siap untuk dikirim ke mana saja, begitu juga saat harus dikirim ke Libanon. Kesiapan tersebut tidak hanya harus dimiliki oleh seorang anggota TNI akan tetapi juga oleh keluarga yang ditinggalkan khususnya istri. Tuntutan profesi dan tugas suami dalam pekerjaan diasumsikan dapat menjadi hambatan dalam terwujudnya keluarga ideal, dimana ayah, ibu dan anak tinggal bersama secara fisik. Menikah dengan seorang anggota TNI, tentu merupakan kebanggaan tersendiri di samping konsekuensi yang harus dihadapi pula Kartika Kencana, 2011. Seorang anggota TNI memiliki komitmen untuk lebih mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan pribadi, tugas yang diberikan negara kepadanya harus lebih diutamakan. Hal ini telah diketahui oleh istri saat mereka memutuskan untuk menikah dengan anggota TNI. Seorang wanita yang menikah dengan anggota TNI memiliki banyak konsekuensi salah satunya adalah ditinggal tugas suami. Sebagai istri anggota TNI diharapkan dapat merelakan suami pergi untuk urusan pekerjaan, karena tugas memang harus dijalankan. Istri anggota TNI dituntut untuk menjadi dewasa, mandiri, dan tangguh selama ditinggal suami Kartika Kencana, 2011. Siapapun yang bersedia menjadi pendamping hidup seorang anggota TNI, harus rela dan tabah dengan segala tugas yang diemban suaminya. Para istri tentu saja tidak hanya ditinggalkan satu kali untuk tugas dalam jangka waktu tertentu tetapi bisa berulangkali bahkan hampir sepanjang perkawinan mereka Kartika Kencana, 2011. Saat suami tidak ada otomatis tanggung jawab keluarga sepenuhnya ada dipundak istri, mulai dari mengurus rumah hingga anak. Selama istri ditinggalkan oleh suami, tidak mustahil akan banyak mengalami hambatan dan permasalahan. Sebagai data awal, peneliti mengajukan pertanyaan kepada sepuluh orang istri yang sedang ditinggal tugas oleh suaminya ke Libanon. Peneliti ingin mencari tahu hal-hal atau isu apa yang kebanyakan menggejala selama istri ditinggal tugas oleh suami. Data yang diperoleh memperlihatkan dua orang istri mengatakan bahwa mereka sangat senang dan bangga saat pertama kali mengetahui suaminya mendapat perintah untuk tugas ke luar negeri dalam rangka misi perdamaian dunia. Akan tetapi mereka juga merasa sedih karena harus berpisah selama kurang lebih 1 tahun. Sedangkan lima orang lainnya merasa kehilangan sosok suami dan merasa sendiri karena orang yang selalu ada menemani setiap hari harus pergi untuk waktu yang cukup lama, terlebih lagi mereka harus tinggal di asrama yang jauh dari keluarga. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa kehidupan istri anggota TNI yang sedang ditinggal suami bertugas berbeda dengan istri anggota TNI yang tidak ditinggal suami. Ketidakhadiran suami dalam kehidupan sehari- hari menyebabkan mereka tidak mendapatkan perhatian sebagaimana yang mereka harapkan. Mereka juga seringkali merindukan keluarga. Pemisahan fisik dengan orang-orang yang dicintai merupakan salah satu kejadian yang bisa memicu kespeian Peplau Perlman, 1982. Keterbatasan dalam berelasi tersebut membuat istri sulit untuk memiliki hubungan sosial yang memuaskan dengan orang-orang disekitarnya, baik dengan keluarga maupun orang lain diluar asrama. Perasaan kesepian juga merupakan suatu keadaan yang merupakan akibat dari tidak adanya hubungan sosial yang memuaskan Perlman Peplau, 1982. Aturan yang dibuat membuat istri tidak bebas pulang ke rumah orang tua atau keluarga, dan tidak bebas menjalin hubungan relasi dengan orang lain. Perlman dan Peplau dalam Brehm, 2002 mengatakan bahwa kesepian loneliness adalah perasaan kekurangan dan ketidakpuasan yang disebabkan oleh sebuah perbedaan antara jenis hubungan sosial yang kita inginkan dan hubungan sosial yang kita miliki. Perlman dan Peplau 1982 juga menambahkan bahwa kesepian merupakan pengalaman tidak menyenangkan yang melanda karena kurangnya jaringan sosial seseorang dalam beberapa hal yang penting, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kepergian suami karena harus melaksanakan tugas membuat suami dan istri harus tinggal secara terpisah, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai precipitating events yang membuat istri merasa kesepian. Awal mula terjadinya kesepian dapat disebabkan oleh precipitating events, yaitu kejadian yang memunculkan timbulnya kesepian dari faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk mengalami kesepian Perlman Peplau, 1982. Intensitas kesepian yang dialami individu berbeda-beda, ada yang kadarnya ringan, sedang atau berat. Jong-Gierveld 1978, membagi kesepian ke dalam empat tipe, tipe I the hopeless lonely who are very dissatisfied with their relationship, tipe II the periodically and temporarily lonely, tipe III the resigned hopelessly lonely, dan tipe IV the nonlonely yang masing-masing menggambarkan intensitas kesepian yang berbeda-beda, berdasarkan penilaian emosi, tipe deprivasi sosial dan perpektif waktu yang dirasakan individu. Kesepian itu sendiri merupakan hal yang bersifat pribadi dan akan ditanggapi berbeda oleh setiap individu. Bagi sebagian orang kesepian merupakan hal yang biasa diterima secara normal, namun bagi sebagian orang lagi, kesepian dianggap sebagai hal yang tidak menyenangkan. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jelas mengenai “Bagaimana gambaran tipe kesepian pada istri anggota TNI yang ditinggal suami bertugas?”.

II. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN