Zaman Kerajaan Hindu dan Buddha

PKn Kelas 6 SDMI 114 114 114 114 114 Se Se Se Se Sebaikny baikny baikny baikny baiknya K a K a K a K a Kam am am am amu T u T u T u T u Tahu ahu ahu ahu ahu Hubungan Antarmasyarakat Asia Tenggara Sampai Masa Kolonialisme Apabila dirinci, hubungan-hubungan antarmasyarakat di kawasan Asia Tenggara hingga datangnya kolonialisme Barat dapat diperiodisasikan sebagai berikut: 1. Zaman Prehistoris Jalinan hubungan antarbangsa Asia Tenggara zaman prehistoris terjadi ± tahun 500 SM. Jalinan hubungan tersebut tumbuh oleh sebab ditemukannya teknologi pembuatan alat-alat dari perunggu di Vietnam Utara. Teknologi perunggu itu dikenal dengan Kebudayaan Dongson. Ditemukannya tong perunggu di China misalnya, membuktikan pengaruh Kebudayaan Dongson menyebar ke negara-negara di sekitarnya, yakni kawasan Asia Tenggara.

2. Zaman Kerajaan Hindu dan Buddha

Hubungan antarmasyarakat Asia Tenggara juga terjadi pada saat bangsa India mulai berlayar. Bangsa India berlayar ke kawasan Asia Tenggara untuk berdagang rempah-rempah, emas, dan cendana. Hubungan dagang ini juga diikuti masuknya budaya India seperti bahasa Sanskerta, agama, seni, dan arsitektur. Ketika itu budaya India masuk dan berkembang di Kamboja, Campa, Semenanjung Malaka, Indonesia, Myanmar, dan Thailand. Kerajaan-kerajaan hasil dari masuknya budaya India yang berdiri di Asia Tenggara bahkan mewariskan kebudayaannya pada generasi sekarang. Kejayaan kerajaan masa itu bisa ditilik dari peninggalan Candi Borobudur dan Prambanan Indonesia, Angkor Wat Kamboja, Lopburi dan Ayuthia Thailand, dan Pagan Myanmar. Beberapa warisan budaya itu memiliki kemiripan dari ukiran relief candi yang bersumber pada ajaran Hindu dan Buddha. Bukan itu saja. Hubungan antarmasyarakat di Asia Tenggara juga terjalin dalam bidang religi. Candi Borobudur dulu pernah menjadi pusat sekolah agama Buddha yang sangat terkenal di Asia Tenggara. Para pelajar datang dari berbagai negara untuk memperdalam ilmu religi. Contoh nyatanya adalah kehadiran Atisa nama lengkapnya Atisa Dipamkara Shrijnana yang lahir di India untuk belajar agama Buddha di Borobudur. Jalinan hubungan antarbangsa Asia Tenggara dengan beberapa prinsip tadi berjalan cukup lama. Akan tetapi setelah kedatangan bangsa-bangsa kolonial Barat hubungan- hubungan tadi menjadi berantakan. Bukan itu saja, silang sengketa juga sempat terjadi pada saat awal berdirinya negara-negara baru yang merdeka, terutama menyangkut kekuasaan wilayah masing-masing negara. Di unduh dari : Bukupaket.com PKn Kelas 6 SDMI 115 115 115 115 115 Atisa mempelajari Bodhicitta di Indonesia selama 12 tahun, di bawah bimbingan Dharmarakshita yang dikenal oleh orang Tibet dengan nama Serlingpa. Ilmu yang diperoleh oleh Atisa kemudian dibawa ke Tibet. Ajaran Atisa, konon berkembang dan menjadi besar hingga kini. Guru besar agama Buddha itu ternyata pernah belajar di Sumatra selama dua tahun dan kemudian datang ke Borobudur karena di sanalah pusat untuk belajar agama Buddha.

3. Zaman Kerajaan Islam