Kerjasama Indonesia-Afrika Selatan melaui joint trade committe (JTC) dalam meningkatkan perekenomian Indoensia di sektor non migas 2010-2012

  165

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

  Nama : Reza Fauzan Annas Nama Pangilan : Reza, Eza Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 23 Juni 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Telepon : 0838 216 71685 Status : Belum menikah Nama Ayah : Drs. Iwan Nana Sutresna, MM. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS) Nama Ibu : Dra. Ifat Fathiyah, Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Orang Tua : Komplek Permata Cimahi Jl. Zamrud Raya Blok D1 No.10

  Bandung Barat, 40552 Moto : “Tidak ada yang tidak mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin”,”Yareba Dekiru”.

  Email : Zero_athrun@yahoo.com/rezafauzan@diplomats.com

  Bersertifikat

  2008-2009 Kepala Departemen 2 Ekternal HIMA Jurusan Ilmu Hubungan Internasional periode

  Bersertifikat 4. 2011 Seminar Nasional “Gender dan Migrasi Tenaga Kerja : Wajah Indonesia”.

  3. 2011 Peserta, Seminar Internasional “ Revitalisasi Gerakan Non-Blok dalam Dunia yang Berubah: Peran Indonesia dan Tantangan ke Depan, Gedung KAA Bandung.

  Bersertifikat 2. 2011 Lokakarya Nasional “Reformasi Dewan Keamanan PBB” Kementrian Luar Negeri Bersertifikat

  2011 Peserta, Seminar Net Preneur : Meraih Peluang Bisnis Melalui Internet, Auditorium Miracle UNIKOM

  PELATIHAN DAN SEMINAR No. Tahun Uraian Keterangan 1.

  2008-2009 Anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Bandung

  5. 2007 Kursus Macromedia Flash Bersertifikat PENGALAMAN ORGANISASI No. Tahun Uraian Keterangan 1.

  166 PENDIDIKAN FORMAL No Tahun Uraian Keterangan 1.

  Bersertifikat 3. 2007 Kursus Komputer dan Internet di UNIBI, Bandung Bersertifikat 4. 2006 Kursus Jaringan Internet, LPKIA Bandung Bersertifikat

  2. 2010 Table Manner Course

di Hotel

Golden Flower Bandung

  2009 Pelatihan Latihan Dasar Kepemimpinan Prodi HI Bersertifikat

  PELATIHAN DAN SEMINAR No. Tahun Uraian Keterangan 1.

  Berijazah 2.

2004-2007 SMA Negeri 5 Kota Cimahi Berijazah

3.

2001-2004 SMP Negeri 3 Kota Cimahi Berijazah

4.

1996-2001 SD Negeri 5 Kota Cimahi Berijazah

  2007-2013 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

  • 2.
  • 3. 2006-2007 Pengurus Paskibraka Kota Cimahi - 4. 2005-2006 Anggota Paskibra SMAN 5 Cimahi - 5. 2004-2006 Anggota OSIS SMAN 5 Cimahi Periode -

  167 Universitas Katolik Parahyangan Bandung Peserta, Seminar Kewarganegaraan “Proud To Be

  Bersertifikat 5. 2012 Indonesian : Generasi Kebanggaan Bangsa. Auditorium Miracle UNIKOM Peserta, Seminar “Reaktualisasi Nilai-nilai Pancasila di Kalangan Bersertifikat 6. 2012 Generasi Muda”. Auditorium Miracle UNIKOM Simulasi Sidang ASEAN “Asean

  Bersertifikat

  7. 2012 Community Building 2015’.

  Auditorium Miracle UNIKOM KEAHLIAN/BAKAT No. Uraian

  Operasionalisasi Microsoft Office 1.

  2. Maintenance Hardware & Software

  3. Bahasa Inggris Aktif & Pasif

  4 Adobe Photoshop, Corell Draw

  5. Internet Bandung, 4 September 2013 Hormat Saya Reza Fauzan Annas

  KERJASAMA INDONESIA – AFRIKA SELATAN

MELALUI JOINT TRADE COMMITTEE (JTC) DALAM

MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA DI

  

SEKTOR NON MIGAS 2010 - 2012

Indonesia

  • – South Africa CooperationThrough Joint Trade Committee (JTC) in Improving Indonesia Economic in Non Oil Sector in 2010
  • – 2012

  

S K R I P S I

Diajukan untuk menempuh Ujian Sidang Sarjana-1 (S-1) Pada

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

  

Oleh,

Reza Fauzan Annas

NIM. 44307888

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

  

2013

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini, banyak menenmukan kesulitan dan hambatan disebabkan keterbatasan dan kemampuan peneliti, akan tetapi disertai keinginan kuat dan usaha yang sungguh-sungguh, maka akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan sebagai mana yang diharapkan.

  Untuk kedua Orang Tuaku tercinta, Bapak Iwan Nana Sutresna dan Ibu , terima kasih untuk segala do

  Ifat Fathiyah

  ’a, nasihat, dan kasihnya yang sungguh luar biasa, serta dukungan baik moral dan materiil. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu baik itu melakukan penelitian maupun dalam penyusunan skripsi, peneliti tidak mungkin menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk penelitian skripsi dan menandatangani lembar pengesahan.

  2. Yth. Ibu Prof. Dr. Aelina Surya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan sekaligus , Dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang berarti dalam penyusunan Skripsi peneliti.

3. Yth. Bapak Drs. Ade Priangani,M.Si Ketua Program Studi Hubungan

  Internasional UNPAS sekaligus Dosen Pembimbing peneliti, yang

  

vi memberikan pengarahan penyusunan skripsi serta arahan yang tidak henti- hentinya sebelum peneliti melaksanakan penelitian skripsi.

  4. Yth. Bapak Andrias Darmayadi S.IP,. M.Si selaku ketua Prodi Ilmu Hubungan Internasional yang telah memberikan banyak pelajaran, baik pelajaran akademik maupun pelajaran hidup dan moral untuk peneliti.

  5. Yth. Dewi Triwahyuni S.IP,.M.Si selaku Dosen Wali Mahasiswa Angkatan 2007 yang tida hentinya memberikan arahan, semangat dan dukungannya pada penyelesaian skripsi ini.

  6. Yth. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Ilmu Hubungan Internasional yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama

  UNIKOM menjalani perkuliahan.

  7. Yth. Ibu/teteh Dwi Endah Susanti, S.E Sekretariat Jurusan Prodi Hubungan Internasional yang telah membantu peneliti dalam administrasi selama berkuliah di UNIKOM dan selama proses penyusunan skripsi.

  8. Yth. Pihak Kamar Dagang dan Industri JABAR yang telah memberikan kesempatan untuk kunjungan pustaka guna melakukan penelitian.

  9. Yth. Bapak Harry Putranto Direktur Afrika di Kementrian Perdagangan Republik Indonesia Jakarta yang telah memberikan kesempatan wawancara dan data-data terkait masalah yang diteliti.

  10. Seluruh Keluarga Besar di Banten, yang telah memberikan semangat, dukungannya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

  vii

  11. Guruh Fauzan Adhima dan Balqis Ramadhania , adik-adikku tersayang yang memberikan dukungan dan motivasi belajar ekstra untuk menyelesaikan penelitian. Terima Kasih.

  12. Sahabat-sahabat 2008 dan sahabat peneliti Hegar Julius Budi Hartono,

  Budi Santoso, Nadhea Lady, Adhi Wardana, Akbarizal, Beatrice,

  untuk dukungan, kebersamaan, kekompakkan, dan persahabatan yang luar biasa.

  13. Untuk teman-teman HI-09 lainnya, Leonardo, Anggie Ex Imie, Rudi Ex segera

  

Ipie, Ratu Raya, Windi, Billy, Frederico, Farhan, Ari, Opik

  menyusul dan selalu semangat. Serta seluruh mahasiswa Hubungan

Internasional Angk. 2007 s/d 2011 terima kasih untuk supportnya.

  14. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan penelitian Skripsi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

  Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan skripsi ini. peneliti berharap dan berterima kasih atas segala saran dan kritik dari pembaca. Serta menerima saran dan kritik tersebut dengan hati terbuka.

  Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

  Bandung, Agustus 2013 Peneliti

  

viii

  DAFTAR ISI

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................... iv

ABSTRACT ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 14

  1.2.1 Rumusan Masalah Mayor............................................................. 14

  1.2.2 Rumusan Masalah Minor ............................................................. 15

  1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................... 15

  1.3.1 Maksud Penelitian ........................................................................ 15

  1.3.2 Tujuan Penelitian.......................................................................... 16

  1.3.2.1 Manfaat Praktis ................................................................ 16

  1.3.2.2 Manfaat Akademis ........................................................... 17

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

  2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 18

  2.2 Kerangka Pemikiran............................................................................. 24

  2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................... 24

  2.2.1.1 Kerjasama Internasional ................................................ 24

  2.2.1.2 Konsep Kerjasama Selatan-Selatan ............................... 26

  2.2.1.3 Interdependsi Ekonomi.................................................. 28

  2.2.1.4 Diplomasi Ekonomi ....................................................... 30

  2.2.1.5 Ekonomi dan Perdagangan ............................................ 31

  2.2.1.6 Perdagangan Internasional ............................................ 35

  ix

  2.2.1.7 Perspektif Interaksi Negara-Masyarakat-Pasar ............. 43

  2.2.1.8 Perspektif Kebijakan Publik .......................................... 45

  2.2.1.9 Konsep Hubungan Bilateral .......................................... 46

  2.3 Kerangka Konseptual ........................................................................... 48

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Objek Penelitian ................................................................................ 49

  3.1.1 Hubungan Indonesia Dengan Afrika ....................................... 50

  3.1.2 Hubungan Bilateral Indonesia

  • – Afrika Selatan ...................... 59

  3.1.3 Sistem Perdagangan Afrika Selatan ........................................ 61

  3.1.4 Landasan Hukum Perdagangan Indonesia

  • –Afrika Selatan ..... 62

  3.1.5 Kronologi Joint Trade Committee ........................................... 63

  3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 66

  3.2.1 Desain Penelitian ..................................................................... 67

  3.2.1.1 Informan Penelitian .................................................... 68

  3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 69

  3.3 Teknik Penentuan Informan .............................................................. 70

  3.4 Teknik Analisa Data .......................................................................... 71

  3.5 Lokasi Penelitian ............................................................................... 75

  3.5.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... 75

  3.6 Waktu Penelitian................................................................................ 76

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................................... 77

  4.2 Implementasi Joint Trade Committee................................................ 81

  4.3 Kendala Yang Dihadapi JTC Dalam Meningkatkan Produk Ekspor Non Migas Indonesia ....................................................................... 82

  4.3.1 Tantangan Pasar ....................................................................... 82

  4.3.2 Stigma Yang Kurang Berimbang ............................................ 84

  4.3.3 Negara

  • – Negara Pesaing Indonesia di Pasar Non Migas Afrika Selatan ......................................................................... 87

  4.3.4 Segmentasi Pasar ..................................................................... 91

  4.3.5 Market Intelligence .................................................................. 91

  x

  4.2.6 Pelaksanaan Market Intelligence ............................................. 93

  4.4 Upaya Yang Dilakukan JTC Dalam Meningkatkan Pasar Non Migas Indonesia Ke Afrika Selatan .............................................................. 94

  4.5 Kerjasama Antara NAFCOC dengan Kadin Jabar Oleh JTC ............ 97

  4.6 Efektifitas JTC Dalam Meningkatkan Pasar Non Tradisional Non Migas Indonesia

  • – Afrika Selatan Selama Tahun 2010 – 2012 ........ 98

  4.6.1 Posisi Neraca Perdagangan Indonesia Terhadap Afrika Selatan Sebelum Tahun 2010 ................................................ 102

  4.6.2 Posisi Neraca Perdagangan Indonesia Terhadap Afrika Selatan Tahun 2010 -2012 .................................................... 103

  4.7 Kebijakan dan Investasi Afrika Selatan........................................... 106

  4.8 Prospek Hubungan Ekonomi Perdagangan Indonesia

  • – Afrika Selatan Melalui Joint Trade Committee ......................................... 107

  4.9 Hasil Evaluasi Kerjsama Joint Trade Committee Indonesia-Afrika Selatan ............................................................................................. 111

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 113

  5.2 Saran-Saran ....................................................................................... 117

  

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 119

LAMPIRAN ......................................................................................................... 124

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 128

xi

  DAFTAR PUSTAKA Buku - Buku Adnan, Abdul Hadi. 2008. Perkembangan Hubungan Internasional Di Afrika.

  Bandung: Angkasa. Ayittey, George B.N. 2005,

  Africa Unchaninted, the Blue Print for Africa’s Future, New York : Palgrave Macmilan.

  Burchill, Scott dan Andrew Linklater. 1996. Teori

  • – Teori Hubungan Internasional (terj. M. Sobirin). Bandung: Nusa Media.

  Djafar, Zainuddin. 2012. Profil dan Perkembangan Ekonomi Politik Afrika. Jakarta: UI-Press. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemlu RI panduan dan informasi bisnis di Negara-Negara Afrika, Jakarta 2010. Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Transaksi Bisnis Internasional (Ekspor Impor dan Imbal Beli), Jakarta: (PT RajaGrafindo Persada), 2000, Hal. 1. Hadiwinata, Bob Sugeng. 2002. Politik Bisnis Internasional. Yogyakarta: Kanisius. Ikbar, Yanuar. 1995. Ekonomi Politik Internasional. Bandung: Angkasa. Jackson, Robert dan George Sorensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional (terj. Dadan Suryadipura). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kementrian Luar Negeri Indonesia. 2010. Diplomasi Indonesia 2010 ____________________________. 2011. Diplomasi Indonesia 2011 Kobi, Daud S.T. 2011. Buku Pintar Transaksi Ekspor

  • – Impor. Yogyakarta: Penerbit Andi.

  Meredith, Martin , The State Of Africa, London: The Free Press, 2005 Padayachee, Vishnu, the Political Economy of Africa, London, UK: Routledge, 2010 Reader, John, Africa : A Biography Of The Continent, Penguins Book, London 1988 Rudy, Teuku May. 2007. Ekonomi Politik Internasional Peran Domestik hingga

  Ancaman Globalisasi. Bandung: Nuansa 119

  120

  . 1993. Teori, Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional.

  Bandung: Angkasa.

  • . 2003. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah

  Masalah Global Isu , Konsep, Teori dan Paradigma. Bandung: Refika Aditama.

  Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Haris Munandar [Penerjemah]. Erlangga, Jakarta. Schouten, Peer. 2012. Dalam, Theory Talks. (Ed dan Terj. Bambang Wahyu Nugroho dan Ahmad Hanafi Rais). Yogyakarta: LP3M dan PPSK. Sitepu, Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tambunan, T. H. 2001. Industrialisasi Di Negara sedang Berkembang: kasus . Jakarta: Ghalia Indonesia.

  Indonesia

  Yani , Yanyan Mochammad dan Anak Agung Banyu Perwita. 2006. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sippel, Maike., dan Karsten Neuhoff, "Lessons from Conditionality Provisions for South-South Cooperation on Climate Change," EPRG Working Paper 0825.

  London: European Parliament Research Group. 2008. Holsti K.J. International Politics: A Framework for Analysis. New Delhi: PrenticeHall, Inc. 1981.

  Francis, Rose. "Water Justice in South Africa: Natural Resources Policy at the Intersection of Human Rights, Economics, and Political Power." Georgetown International Environmental Law Review. Vol. 18/1 (Fall, 2005): 149-196.

  Boudreaux, Karol., dan Johan van der Walt. "South Africa: Increasing Opportunities for the Poor," Mercatus Policy Series: Country Brief No.3. Arlington, VA: Mercatus Center-George Mason University. 2009. Buchanan, James M. The Economics of Politics. London: Institute of Economic Affairs. 1978.

  

120

  121

  Dit. Kerjasama Bilateral II-Ditjen KPI Kementrian Perdagangan, Grand Country Jakarta, Agustus 2010. 11.

  Paper Afrika Selatan.

  Trade Agreement Between The Government of The Republic of Indonesia and The Goverment of The South Africa. Ditandatangani oleh Ali Alatas (Menlu RI) dan Alfred B. Nzo (Menlu Afsel), Capetown 20 Nopember 1997.

  Agreement Of Cooperation Between The Government of The Republic South Africa And NAFCOC (National Africa Federated of Commerce & Industry) dengan Kadin Jabar, Limpopo 19 September 2012.

  Jurnal dan Karya Ilmiah

  Embassy South Afrika, “Keterangan Dasar Afrika Selatan” Ulfah, Maria. 2012 . Analisis Potensi Ekspor Produk Makanan dan Minuman Olahan

  Indonesia di Pasar Non- Tradisional Asia

  th West Africa Annual, 17 edition, John West Publication, Lagos 2000

  Laporan Akhir Program Insentif Peneliti dan Perekayasaan LIPI

  “Peluang Kerjasama Ekonomi Indonesia- Afrika Selatan”, 2010.

  Handoko, 2010. Afrika Selatan Sebagai Pasar Alternative Untuk Peningkatan Ekspor Non Migas Sekaligus Antisipasi Krisis Finansial Di Amerika Dan Uni Eropa.

  Tabloid dan Majalah

  AKSES, Kemlu 2012. Desember 2012 ______, Kemlu 2012. Juni 2012 ______, Kemlu 2012. Oktober 2012.

  Buletin KPI, 2011 Afrika Selatan sebagai pasar alternatif untuk peningkatan ekspor non migas sekaligus antisipasi krisis finansial di amerika dan uni eropa, 2011, hal 13

  Exploring Afrika “Mainstreaming Indonesia Economic Diplomacy in Non-traditional Market 2012 Kementrian luar Negeri Indonesia

  

121

  122

  HU Pikiran Rakyat. 2012. Melirik Potensi dan Peluang di Afrika Selatan. 2 Oktober 2012, hal 12. Tabloid Diplomasi , 2012 , Perkembangan Perdagangan RI-Afrika Selatan, 14 Juli

  2012, hal.18-19 _______________, 2012. Indonesia Belum Memainkan Peranannnya di Kawasan Sub-Sahara Afrika, 14 Maret 2012, hal 22.

  Rujukan Elektronik

  Ditjen KPI 2012. Ditjen KPI database http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/ [Oktober 2012]. Indonesia Eximbank. Berbagai Terbitan. www.indonesiaeximbank.go.id [2010]. http://www.indag-diy.go.id http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/13/22165320/Hubungan.Indonesia.d an.Afrika.Lama.Namun.Keropos. http://indonesianvoices.com/index.php/ekonomi-dan-bisnis/1328-indonesia-afrika- selatan-kerjasama-sektor-pertambangan. Jurnal Dikti Indonesia. Berbagai Terbitan http://jurnal.dikti.go.id . Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Berbagai Terbitan www.kemendag.go.id [Oktober 2012]. www.kemendag.go.id/id/view/trade-attache-report/261/2013/1 United Nations Commodity Trade Statistics Database. Berbagai Terbitan. www.un.comtrade.org [Februari 2012]. World Bank. 2010. World Bank Economic Database. www.worldbank.org [Februari 2012]. http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/2826/pasar-non-tradisional- sumbangkan-606-dari-ekspor-non-migas http://ekbis.sindonews.com/read/2013/03/17/34/728142/indonesiaafsel-akan-perkuat- kerja-sama-ekonomi

  

122

  123

  http://www.info.gov.za/speech/DynamicAction?pageid=461&sid=31564&tid=87601 Menerobos Peluang Pasar Afrika Selatan, dalam http://www.indag- div.go.id/informasi agustus 2006. ttp://www.batamtoday.com/berita25881-Nilai-Perdagangan-Indonesia-Afrika-Capai-

  10-Miliar-Dolar-AS.html http://www.padangmedia.com/1-Berita/79856-Delegasi-Ekonomi-Afsel-Tawarkan- Peluang-Kerjasama-ke-Indonesia.html http://www.antarakepri.com/berita/24209/kerja-sama-perdagangan-indonesia-afsel- dibahas-agustus http://www.jaringnews.com/ekonomi/umum/36481/sambangi-indonesia-afsel- tawarkan-peluang-dagang-dan-investasi http://www.bisnis.com/m/indonesia-afrika-selatan-agendakan-pertemuan-komisi- perdagangan http://www.antaranews.com/berita/363515/afrika-selatan-tawarkan-kerja-sama- ekonomi http://www.indonesia-capetown.org.za/news25.html http://www.depkeu.go.id/ind/Read/?type=ixNews&id=26207&thn=2013&name=br_

  150313_11.htm http://www.deplu.go.id/Lists/BilateralCooperation/DispForm.aspx?ID=196

  Wawancara

  Wawancara dengan Bpk. Yusuv Suhyar Ketua Komite Tetap Perdagangan Luar Negeri Kadin Jabar. Wawancara dengan H.E Ramli Saud Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia. Staff Kemenlu Setdijen Aspasaf (Asia Pasifik dan Afrika) , Ny. Banga Malewa. Wawancara dengan Bpk. Harry Putranto, Kepada Direktur Bagian Afrika, Direktorat Perdagangan Luar Negeri, Kementrian Perdagangan Indonesia.

  

123

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Hubungan Internasional adalah hubungan antara dua atau lebih mencakup berbagai macam hubungan atau interaksi yang melintasi batas-batas wilayah negara dan melibatkan pelaku-pelaku yang berbeda kewarganegaraan, berkaitan dengan segala bentuk kegiatan manusia. Hubungan ini dapat berlangsung baik secara kelompok maupun secara perorangan dari suatu bangsa atau negara, yang melakukan interaksi baik secara resmi maupun tidak resmi dengan kelompok atau perorangan dari bangsa atau negara lain (Teuku May Rudy, 2005 : 3).

  Hubungan internasional bukan hanya mencakup berbagai hubungan antar negara atau antar-pemerintah secara langsung. Namun juga meliputi berbagai transaksi ekonomi dan perdagangan, strategi dan penggunaan kekuatan militer serta langkah diplomasi yg dilakukan oleh pemerintah maupun non pemerintah (Lopez, 1989 : 3).

  Hubungan antar negara sering didasari oleh adanya persamaan di antara mereka. Misalnya persamaan bahasa, geografi dan ideologi, juga kepentingan politik dan ekonomi yang mengikat hubungan antar negara tersebut dengan masyarakat dunia. Keterkaitan antara perdagangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi dan dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan telah dikemukakan oleh David Ricardo, Adam Smith, dan John Stuart Mill.

  2

  Perdagangan Internasional pada masa sekarang berkembang pesat yang pada hakekatnya adalah kegiatan menjual dan membeli barang yang dilakukan penjual dan pembeli melintasi batas negara. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat akhir-akhir ini yang dikenal pula sebagai era

  

globalisasi , telah membuka berbagai peluang bagi semua negara di dunia untuk

  meningkatkan kerjasama intemasional dalam berbagai bidang yang dapat mendukung pembangunan nasional di negara mereka masing-masing. Malahan peluang itu sudah dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk meningkatkan perdagangan intemasional yang sedang mereka jalankan, dan pada gilirannya dapat pula membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi negara mereka. tennasuk indonesia. Benua Afrika dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar, akhir-akhir ini telah memasuki tahapan baru yang ditandai oleh perkembangan positif berbagai bidang kehidupan baik dalam bidang kehidupan politik dan keamanan maupun dalam bidang sosial ekonomi

  Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya.

  Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya

  3

  alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut (Gunawan Widjaya dan Ahmad Yani, 2000: 1).

  Kerjasama antarnegara adalah terjalinnya hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan. Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi, perdagangan, dan lain-lain. Berdasarkan pengertian kerja sama, maka setiap negara yang mengadakan kerja samadengan negara lain pasti mempunyai tujuan. Tujuan-tujuan tersebut adalah:

  a) Mengisi kekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan kerja sama.

  b) Meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja sama diberbagai bidang.

  c) Meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan, dan kemakmuran dunia.

  d) Memperluas hubungan dan mempererat persahabatan.

  e) Meningkatkan devisa negara (Adnan : 2008).

  Transaksi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat

  4

  tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda.

  Perdagangan internasional sebenarnya sudah berlangsung beberapa abad yang lalu tetapi tentu berdasarkan perdagangan yang masih sangat primitif. Sistem perdagangan yang berlaku saat itu masih berdasarkan suatu sistem barter atau tukar menukar antara barang dengan barang. Dengan kemajuan peradaban manusia yang makin lama semakin meningkat, maka terjadilah perubahan yang amat drastis dan dramatis dengan suatu sistem perdagangan yang sering kita dengar dalam istilah ”ekspor–impor”. Di dalam dunia modern sekarang, suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain (M.H. Matondang dkk 1997: 1).

  Perkembangan dan dinamika ekonomi politik Afrika dalam beberapa tahun terakhir ini tampak demikian menarik. Terutama pasca terjadinya krisis ekonomi baik di Amerika Serikat (2008) maupun di Eropa (2011), maka perkembangan ekonomi

  • –politik dan dinamika Afrika telah dilihat sebagai alternatif baru bagi kepentingan pasar dan ekonomi negara negara Emerging seperti China dan India. Khususnya negara

  Markets

  • –negara tersebut berkepentingan atas 2 komoditas utama (energi dan tambang) yang masih demikian potensial sumbernya di benua Afrika umumnya. Hal –hal yang telah dilakukan China dan India secara intensif dan cukup dominatif menggantikan peran kuat Amerika Serikat dan Eropa selama ini. Dinamika tersebut juga diikuti

  5

  dengan aktor

  • – aktor baru lainnya dalam hal kepentingan ekonomi dan pasar dari Brazil, Rusia, Singapura, Malaysia dan Thailand atas Afrika. Perhatian maupun kepentingan ekonomi 5 negara terakhir tersebut tidaklah sama pengaruhnya dengan China dan India di Afrika, namun mereka sadar bahwa Afrika pada 2012 perlu dlihat sebagai potensi pasar, ekonomi dan sumber daya alamnya yang demikian strategis (Djafar: 2012).

  Namun demikian potensi dan peluang Indonesia untuk mengembangkan atas kesempatan ekspor non migasnya ke Afrika masih sangat besar. Karena para pemimpin Afrika Sendiri tampaknya menyadari bahwa persoalan perdagangan luar negeri dan hubungan kerja sama ekonomi dengan pihak lain harus diikuti oleh perubahan yang konstruktif dan mendasar sifatnya. Masa transisional Afrika lainnya yang menjadi kondisi dasar bagi Indonesia dalam hubungan ekonomi dengan negara – negara di Afrika (Zainudin Djafar, 2012: 12).

  Tantangan dari proses transisi atas kondisi perekonomian negara-negara Afrika tampaknya masi dalam lingkaran setan dan tahap perkembangan.

  Pengalaman masa lalu telah menunjukan berbagai penyalahgunaan kekuasaan, perang saudara, dan kekerasan kehidupan perpolitikan di berbagai negara di Afrika dapat sewaktu-waktu mengorbankan pemerintahan yang bersifat demokratis, alhasil hanya satu negara yakni Afrika Selatan yang kini bisa dianggap proporsional dan kredibel sistem ekonomi-politiknya sampai akhir-akhir ini.

  Hubungan Indonesia-Afsel sebetulnya telah berlangsung lama saat Indonesia ikut mendukung perjuangan Kongres Nasional Afrika (Africa National

  6

  (ANC), partai pimpinan Nelson Mandela, untuk menentang apartheid

  Congress)

  (diskriminasi warga kulit hitam di Afrika Selatan). Namun, hubungan keduanya baru resmi saat ditandatanganinya Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik oleh wakil tetap RI dan Afsel di New York pada 12 Agustus 1994.

  Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afsel sudah pernah dilakukan. Begitu pun sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali dating ke Indonesia, yaitu pada tahun 1997 saat masih menjabat sebagai Presiden Afsel dan tahun 2002 setelah pensiun dari jabatan presiden.

  Setelah itu kedua negara berturut-berturut melakukan perjanjian bilateral. Pertama, persetujuan perdagangan (trade agreement) yang ditandatangani oleh masing-masing Menlu pada 30 November 1997 di Cape Town, Afrika Selatan.

  Kedua, MoU Indonesia dengan Provinsi Kwazalu Natal, Afrika Selatan yang ditandatangani pada Juli 2003 di Afrika Selatan. Ketiga, Komunike Bersama mengenai pendirian Komisi Dagang Bersama (Joint Statement on Establisment of

  

the Joint Trade Commission ) antara RI-Afrika Selatan yang ditandatangani kedua

  belah pihak pada tanggal 19 April 2005 dalam acara plenary meeting (rapat pleno) antara delegasi RI dan delegasi Afrika Selatan pada KTT Asia-Afrika di Jakarta.

  Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang sekarang sudah mulai terlihat geliat ekonominya, Kini negara Nelson Mandela ini merupakan kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Afrika, mewakili 25% dari keseluruhan GNP dan memproduksi sekitar 50% tenaga listrik di benua tersebut. Tahun 2006 IMF menempatkan Afrika Selatan sebagai ekonomi menengah dengan ranking ke-29 setelah Denmark dan sebelum Irlandia dan Argentina. Sekedar diketahui, negara

  7

  ini juga tergabung dalam Southern Afrika Customs Union (SACU) yang mendapat perlakuan bebas pajak antar anggotanya, serta The Common market for

  

Eastern and Southern Africa (COMESA), Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB)

  dalam negeri diperkirakan meningkat menjadi 3,1% pada 2011, naik dari 2,9% pada tahun 2010. Pertumbuhan diperkirakan akan melambat menjadi 2,8% pada tahun 2012 terutama karena kelemahan struktural dalam negeri dan pemulihan ekonomi global yang rapuh. Pertumbuhan PDB diperkirakan akan meningkat menjadi 3,6% pada tahun 2013, sesuai dengan pemulihan global yang terjadi dan resolusi tertib krisis fiskal dan keuangan zona euro selama 2012.

  Sementara itu, Afrika Selatan pun menempati posisi yang unik di lingkungan benua Afrika, tetapi Afrika Selatan mampu berperan unik dalam perpolitikan Afrika. Afrika Selatan merupakan negara dengan perekonomian yang dominan pada tataran Afrika serta sebagai negara terkemuka dalam promosi yang demokratis (Karol Bordeaux dan Johan Van Der Walt,2009: 27).

  governance

  Negeri ini merupakan salah satu negara di kawasan Afrika bagian selatan yang dikenal memiliki peran penting dalam bidang politik dan ekonomi. Dalam berbagai fora internasional negara ini memberikan pengaruh besar terhadap penentuan strategi kebijakan politik dan ekonomi di kawasan selatan Afrika.

  Afrika selatan adalah negara ketiga dari 14 negara anggota Southern Africa

  

Development Community (SADC) yang mempunyai pendapatan perkapita

  tertinggi di atas US$ 5.000 setelah Mauritius dan Botswana. Afrika Selatan juga merupakan penghubung atau perantara ke negara-negara landlock dan negara-

  8

  negara yang tergabung dalam SADC. Lebih dari itu, negara ini juga tergabung dalam Southern Afrika Customs Union (SACU) yang mendapat perlakuan bebas pajak antar anggotanya (Buletin KPI V: 2011).

  Afrika Selatan merupakan akses ke pasar dunia melalui Preferential Trade

  

Agreements antara Afrika Selatan dengan pasar utama dunia seperti Eropa yang

  difasilitasi oleh Afrika Selatan-Uni Eropa FTA dan pasar Amerika Serikat melalui (AGOA). Untuk pasar regional bernaung

  Africa Growth and Opportunity Act

  dalam FTA Southern African Development Community (SADC) yang terdiri dari 14 negara Afrika bagian Selatan lainnya.

  Afrika Selatan merupakan negara yang lebih maju dibanding negara- negara tetangganya, di mana ketergantungan yang sangat besar negara tetangga terhadap Afrika Selatan sehingga Afrika Selatan dapat dipandang sebagai pintu masuk (gateway) bagi negaranegara di wilayah Afrika bagian Selatan. Hal ini didukung oleh fasilitas infrastruktur yang sangat baik, yang ada di Afrika Selatan (pelabuhan laut, pelabuhan udara, jalan bebas hambatan).

  Afrika Selatan juga merupakan salah satu dari 14 (empat belas) negara anggota SADC (Southern African Development Community) yang terdiri atas Angola, Botswana, DR. Congo, Lesotho, Malawi, Mauritius, Mozambique, Namibia, Seychelles, South Africa, Swaziland, Tanzania, Zambia dan Zimbabwe.

  Total populasi dari ke-14 negara tersebut adalah 247 juta jiwa dan merupakan pasar potensial yang belum digarap sepenuhnya.

  Di bidang perdagangan Indonesia sudah mempunyai persetujuan kerja sama dengan Afrika Selatan yaitu Trade Agreement yang telah ditandatangani

  9

  oleh masingmasing Menteri Luar Negeri pada tanggal 20 November 1997 di Cape Town, Afrika Selatan. Selain itu kedua negara juga telah menandatangani Joint

  

Statement on Establishment of the Joint Trade Committee (JTC) Indonesia- Afrika

  Selatan, ditandatangani pada tanggal 19 April 2005 di Jakarta, dalam acara Konferensi Asia-Afrika 2005 di Jakarta. Joint Trade Committee (JTC) dibentuk untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan telah sepakat membentuk JTC pada tanggal 23 Mei 2006.

  JTC dibentuk sebagai tindak lanjut Trade Agreement Indonesia- Afrika Selatan, yang telah ditandatangani pada tanggal 19 April 2005 oleh Menteri Perdagangan Indonesia dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afrika Selatan. JTC bertujuan untuk membahas dan meniadakan hambatan dan tantangan hubungan perdagangan bilateral serta mencari peluang-peluang baru yang dapat dikerjasamakan dalam meningkatkan perdagangan kedua negara. JTC dilaksanakan secara bergantian di Afrika Selatan dan Indonesia, pertemuan pertama JTC tingkat menteri telah dilaksanakan pada Februari 2008 di Tshwane, Afrika Selatan.

  Lebih dari itu negara dengan jumlah penduduk sebesar 47,4 juta jiwa (2007) ini berada di urutan ketiga dari 14 negara anggota The Southern Africa Development Community (SADC) yang mempunyai pendapatan perkapita tertinggi di atas 5000 dolar AS setelah Mauritius dan Botswana. Itu sebabnya ia memegang peranan penting dalam perdagangan dunia, termasuk antar kawasan regional dan sub-regional. Negeri ini merupakan motor penggerak dan pintu

  10

  masuk bagi aktivitas ekonomi dan perdagangan di Afrika, khususnya bagian selatan.

  Dengan memasuki pasar Afrika Selatan, Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang diperoleh Afrika Selatan untuk menerobos pasar negara- negara SACU dan COMESA. Tidak hanya itu, Afrika Selatan yang memiliki fasilitas infrastruktur modern dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mendukung distribusi barang ke sentra ekonomi utama di seluruh Afrika Selatan maupun negara-negara tetangganya.

  Total perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan tahun 2010 sebesar US$ 1,2 milyar, naik 43,42% dibanding tahun 2009 sebesar US$ 834,8 juta. Pada periode Januari- September 2011, total perdagangan kedua negara sebesar US$ 1,5 milyar, naik 73,77% dibanding periode yang sama tahun 2010 sebesar US$ 884,6 juta. Ekspor non migas Indonesia ke Afrika Selatan pada tahun 2010 menunjukkan peningkatan sebesar 40,47% menjadi US$ 680,7 juta dari US$ 484,5 juta pada tahun 2009.

  Pada periode Januari-September 2011 ekspor non migas Indonesia sebesar US$ 961,6 juta naik 93,67% dibanding periode yang sama tahun 2010 sebesar US$ 496,5 juta. Impor non migas Indonesia dari Afrika Selatan tahun 2010 sebesar US$ 513,4 milyar, naik 74,03% dibanding tahun 2009 sebesar US$ 295,0 juta.

  Pada periode Januari-September 2011, impor non migas Indonesia dari Afrika Selatan sebesar US$ 551,7 juta naik 43,22% dibanding periode yang sama tahun 2010 sebesar US$ 385,2 juta (Buletin KPI 2011).

  11

  Total perdagangan bilateral antara Indonesia dan Afrika Selatan pada tahun 2011 mencapai USD 2,14 miliar atau naik sebesar 78,93% dari USD 1,19 miliar pada tahun 2010. Ekspor Indonesia ke Afrika Selatan mencapai USD 1,43 miliar, melonjak 111% dari tahun 2010 yang tercatat senilai USD 680 juta. Angka ini menempatkan Afrika Selatan sebagai negara tujuan ekspor ke-23 terbesar bagi Indonesia pada tahun 2011. Sementara itu impor Indonesia dari Afrika Selatan pada tahun 2011 tercatat sebesar USD 705 juta atau meningkat 36,62% dari tahun 2010 yang tercatat senilai USD 516 juta (http://ditjenkpi.kemendag.go.id).

  

TABEL 1.1

  EKSPOR

  • – IMPOR RI – Afrika Selatan 2009 2010 2011 Keterangan $ 484,5 $ 1,43

  EKSPOR RI - AFSEL Juta $ 708 Juta Milliar

  Suprlus RI

  $ 295,0

  IMPOR AFSEL - RI Juta $ 541 Juta $ 705 Juta

  Surplus RI

  $ 834,8 $ 1,249 $ 2,14 Total Perdagangan Juta Miliar Miliar Surplus RI Diolah dari berbagai sumber (Ditjen KPI(2011), dan BPS).

  Dari tabel diatas kita bisa mengetahui adanya peningkatan dari tahun ke tahun volume perdagangan Indonesia-Afrika Selatan, meskipun peneliti masih meragukan masalah dari tarif yang diberikan Afrika Selatan ke Negara Indonesia lalu dari segi nilai perdagangan internasional Indonesia dan negara - negara di Afrika, sementara BPS menyebutkan bahwa Afrika Selatan Menempati Urutan pertama dalam Top 10 Negara Partner dalam bidang perdagangan dengan Republik Indonesia pada tahun 2011 diurutan kedua ditempati Mesir, ditabel 2 Indonesia dalam hal melakukan penetrasi ekspor produk consumer goods cukup

  12