13
D. Laporan Keuangan
1. Pengertian laporan keuangan
Menurut  Pernyataan  Standar  Akuntansi  Keuangan  No.  1  Ikatan Akuntan  Indonesia:  2009  laporan  keuangan  adalah  suatu  penyajian
terstruktur  dari  posisi  keuangan  dan  kinerja  keuangan  suatu  entitas. Tujuan  laporan  keuangan  adalah  memberikan  informasi  mengenai
posisi  keuangan,  kinerja  keuangan,  dan  arus  kas  entitas  yang bermanfaat  bagi  sebagian  besar  kalangan  pengguna  laporan  dalam
pembuatan keputusan ekonomi.  Laporan keuangan juga menunjukkan hasil  pertanggungjawaban  manajemen  atas  penggunaan  sumber  daya
yang dipercayakan kepada mereka. 2.
Tujuan laporan keuangan Menurut  Kasmir  2012;  11,  menyatakan  beberapa  tujuan
pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
a Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva  harta yang
dimiliki perusahaan pada saat ini. b
Memberikan  informasi  tentang  jenis  dan  jumlah  kewajiban  dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
c Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan  yang
diperoleh pada suatu periode tertentu. d
Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu
14
e Memberikan  informasi  tentang  perubahan-perubahan  yang  terjadi
pada aktiva, pasiva dan modal perusahaan. f
Memberikan  informasi  tentang  kinerja  manajemen  perusahaan dalam suatu periode
g Memberikan  informasi  tentang  catatan-catatan  atas  laporan
keuangan. h
Informasi keuangan lainnya.
3. Sifat laporan keuangan
Menurut  Munawir  2007;  6  Laporan  keuangan  dipersiapkan  atau dibuat  dengan  maksud  untuk  memberikan  gambaran  kemajuan
progress  report  secara  periodik  yang  dilakukan  oleh  pihak managemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat
historis  serta  menyeluruh  dan  sebagai  suatu  progress  report  laporan keuangan  terdiri  dari  data
–  data  yang  merupakan  hasil  dari  suatu kombinasi antara :
a. Fakta yang telah dicatat recorded fact
b. Prinsip – prinsip dan kebiasaan – kebiasaan di dalam akutansi
accounting convention and postulate c.
Pendapat pribadi  personal judgment
Fakta-fakta  yang  telah  dicatat  recorder  fact  :  laporan  keuangan dibuat  berdasarkan  fakta  dari  catatan  akuntansi,  pencatatan  dari  pos-
pos  ini  merupakan  catatan  historis  dari  peristiwa  yang  telah  terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.  Dengan sifat  yang demikian
maka  laporan  keuangan  tidak  dapat  mencerminkan  posisi  keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
Prinsip  dan  kebiasaan  di  dalam  akuntansi  :  data  yang  dicatat didasarkan  pada  prosedur  maupun  anggapan-anggapan  tertentu  yang
merupakan  prinsip-prinsip  akuntansi  yang  lazim,  di  dalam  akuntansi juga  digunakan  prinsip  atau  anggapan-anggapan  yang  melengkapi
konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan yaitu : Bahwa  perusahaan  akan  tetap  berjalan  sebagai  suatu  yang  going
concern  atau  kontinuitas  usaha,  konsep  ini  menganggap  bahwa perusahaan  akan  berjalan  terus,  konsekonensinya  bahwa  jumlah-
jumlah  yang  tercantum  dalam  laporan  bukanlah  nilai  realisasi  jika aktiva tersebut dijual.
Pendapat  pribadi    personal  judgment    :    dimaksudkan  bahwa, walaupun  pencatatan  transaksi  telah  diatur  oleh  konvensi
–  konvensi atau  dalih
–  dalih  dasar  yang  sudah  ditetapkan  yang  sudah  menjadi standard  praktek  pembukuan,  namun  penggunaan  dari  konvensi
– konvensi  dan  dalih  dasar  tersebut  tergantung  dari  pada  akuntan  atau
manajemen  perusahaan  yang  bersangkutan.  Judgment  atau  pendapat ini  tergantung  kepada  kemampuan  atau  intergritas  pembuatnya  yang
dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalih –
16
dalih  dasar  akuntansi  yang  telah  disetujui  akan  digunakan  di  dalam beberapa hal.
4. Jenis Laporan Keuangan
Jenis  Laporan  Keuangan  -  Menurut  Kasmir  2008  :  28  dalam praktiknya,  secara  umum  ada  5  macam  jenis  laporan  keuangan  yang
biasa  disusun,  yaitu  neraca,  laporan  laba  rugi,  laporan  perubahan modal, laporan arus kas, laporan catatan atas laporan keuangan.
a. Neraca
Neraca balance sheet merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Artinya dari
posisi  keuanagan  dimaksudkan  adalah  posisi  jumlah  dan  jenis aktiva  harta  dan  pasiva  kewajiban  dan  ekuitas  suatu
perusahaan. b.
Laporan Laba Rugi Laporan    laba  rugi  income  statement  merupakan  laporan
keuangan  yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Di dalam laporan laba rugi ini tergambar
jumlah  pendapatan  dan  sumber-sumber  pendapatan  yang diperoleh.  Kemudian,  juga  tergambar    jumlah  biaya  dan  jenis
biaya  yang  dikeluarkan  selama  periode  tertentu.  Dari  jumlah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pendapatan  dan  jumlah  biaya  ini  terdapat  selisih  yang  disebut laba atau rugi.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan  perubahan  modal  merupakan  laporan  yang  berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian,
laporan  ini  juga  menjelaskan  perubahan  modal  dan  sebab- sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek  yang  berkaitan  dengan  kegiatan  perusahaan,  baik  yang
berpengaruh  langsung  atau  tidak  langsung  terhadap  kas. Laporan  kas  terdiri  arus  kas  masuk  cash  in  dan  arus  kas
keluar  cash  out  selama  periode  tertentu.  Kas  masuk  terdiri dari  uang  yang  masuk  keperusahaan,  seperti  hasil  penjualan
atau  penerimaan  lainnya,  sedangkan  kas  keluar  merupakan sejumlah  jumlah  pengeluaran  dan  jenis-jenis  pengeluarannya
seperti pembayaran biaya operasional perusahaan. e.
Laporan Cacatan atas Laporan Keuangan Laporan  cacatan  atas  laporan  keuangan  merupakan  laporan
yang memberikan informas apabila ada laporan keuangan yang memerlukan  penjelasan  tertentu.  Artinya  terkadang  ada
komponen atau nilai dalam laporan keungan  yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas.
18
5. Analisis Laporan keuangan
Analisis laporan
keuangan adalah
segala sesuatu
yang menyangkut  penggunaan  informasi  akuntansi  untuk  membuat
keputusan  bisnis  dan  investasi  Astuti,  2004:  29  Sedangkan pengertian  analisis  laporan  keuangan  menurut  Harahap  2006:  190
adalah sebagai berikut: “Analisis  laporan  keuangan  yaitu  menguraikan  pos-pos
laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat  hubungannya  yang  bersifat  signifikan  atau  yang
mempunyai  makna  antara  satu  dengan  yang  lain  baik  antara data  kuantitatif  maupun  data  non-kuantitatif  dengan  tujuan
untuk  mengetahui  kondisi  keuangan  lebih  dalam  yang sangat  penting  dalam  proses  menghasilkan  keputusan  yang
sangat tepa
t”.
Menganalisis  laporan  keuangan  berarti  mengevaluasi  tiga karakteristik  dari  perusahaan,  yaitu  likuiditas,  profitabilitas  dan
solvabilitas, yang menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh penganalisa  Harahap  2006:  190.
a. Likuiditas  menunjukkan  kemampuan  suatu  perusahaan
untuk  memenuhi  kewajiban  keuangannya    yang  harus segera  dipenuhi,  atau  kemampuan  perusahaan  untuk
memenuhi kewajiban pada saat ditagih. b.
Profitabilitas    menunjukkan    kemampuan    perusahaan untuk   menghasilkan   laba selama periode tertentu.
c. Solvabilitas  menunjukan  kemampuan  perusahaan  untuk
memenuhi   kewajiban keuangannya   apabila   perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tersebut      dilikuidasikan      baik      kewajiban  keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut  Weygandt,  et  al.  2008:  389,  ada  3  cara  yang  umum digunakan  untuk  mengevaluasi  pentingnya  data  laporan  keuangan,
yaitu : a
Analisis horizontal,
adalah sebuah
teknik untuk
mengevaluasi  serangkaian  data  laporan  keuangan  selama periode waktu tertentu.
b Analisis  vertikal,  adalah  sebuah  teknik  untuk  mengevaluasi
data  laporan  keuangan  yang  menyatakan  setiap  pos  dalam sebuah laporan keuangan sebagai persentase dari jumlah dasar.
c Analisis  rasio,  menyatakan  hubungan  diantara  pos-pos
tertentu  dari  data  laporan keuangan. Secara  umum,  rasio  keuangan  dibagi  menjadi  4  jenis,  yaitu:  rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. a.
Rasio Likuiditas M u n a w i r   2007:  72  rasio  likuiditas  adalah  rasio  yang
bertujuan    untuk    mengetahui  kemampuan  perusahaan    dalam membayar   kewajiban jangka pendek.
Menurut  Astuti  2004:  31,  posisi  likuiditas      perusahaan menunjukkan  kemampuan  perusahaan  memenuhi  kewajiban
jangka pendeknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Likuiditas    berhubungan    dengan    masalah    kepercayaan kreditor    jangka    pendek  kepada  perusahaan  yang  ditunjukkan
oleh besar kecilnya aktiva lancar. Rasio  likuiditas  dibagi  menjadi  dua  macam,  sebagai
berikut: 1.
Rasio Lancar  Current Ratio Menurut  S.  Munawir  2007:72,  rasio  lancar  Current
ratio  yaitu  perbandingan  antara  jumlah  aktiva  lancar  dengan hutang  lancar,  rasio  ini  menunjukkan  bahwa  nilai  kekayaan
lancar  yang  segera  dapat  dijadikan  uang  ada  sekian  kali hutang  jangka  pendek.  Current  ratio  minimum  200  hanya
merupakan  kebiasaan    rule  of  thumb  dan  akan  digunakan sebagi  titik  tolak  untuk  mengadakan  penelitian  atau  analisa
yang  lebih  lanjut.  Current  ratio  ini  menunjukkan  tingkat keamanan  margin  of  safety  kreditor  jangka  pendek,  atau
kemampuan  perusahaan  untuk  membayar  hutang –  hutang
tersebut. Sedangkan  Astuti  2004:  31 mengemukakan  bahwa  rasio
lancar  ini  memberikan  indikator  terbaik  atas  besarnya  klaim kreditor  jangka  pendek  yang  dapat  ditutup  oleh  aktiva  yang
diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Rasio Cepat  Quick Ratio
Harahap   2006:   302   mengatakan   bahwa   rasio   ini menunjukkan  kemampuan  aktiva  lancar  yang  paling  likuid
mampu menutupi utang lancar. Nilai  ideal  dari  kedua  analisa  rasio  likuiditas  ini  adalah
minimum  sebesar  150,  semakin  besar  adalah  semakin  baik dan perusahaan dalam kondisi sehat. Rinaldi, 2015
b. Rasio Solvabilitas
Menurut  Raharjaputra  2009:200,  rasio  solvabilitas mengukur  sejauh  mana  perusahaan  mendanai  usahanya  dengan
membandingkan  antara  dana  sendiri  yang  telah  disetorkan dengan jumlah pinjaman dari para kreditur.
Menurut  Weygandt,  et  al.  2008:  406,  rasio  solvabilitas mengukur  kemampuan  perusahaan  untuk  bertahan  selama
periode  waktu  yang  panjang.  Sutrisno  2008:  3  membagi  rasio solvabilitas menjadi lima macam, yaitu:
1. Total  Debt  to  total  Asset  Ratio.  Rasio  total  hutang  dengan
total  aktiva  yang  biasa  disebut  rasio  hutang,  mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang.
2. Debt  to  Equity  Ratio.    Rasio  hutang  dengan  modal  sendiri
merupakan imbangan
antara hutang
yang dimiliki
perusahaan dengan modal sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Time  Interest  Earned  Ratio.
Rasio  ini  merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak atau laba
operasi EBIT dengan beban bunga. 4.
Interest Coverage. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam  menutup  biaya  bunga.  Semakin  tinggi  rasio  ini,
menunjukkan  bahwa  laba  yang  tersedia  untuk  membayar biaya bunga semakin besar.
Semakin  tinggi  nilai  persentase  Rasio  Solvabilitas  ini adalah  semakin  buruk  kemampuan  perusahaan  untuk
membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200. Rinaldi, 2105
c. Rasio Profitabilitas
Astuti  2004:36  mengemukakan  bahwa  profitabilitas adalah  kemampuan  suatu  perusahaan  untuk  menghasilkan  laba
dan satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih.
Menurut Harahap
2006:304 rasio
profitabilitas menggambarkan  kemampuan  perusahaan  mendapatkan  laba
melalui  semua  kemampuan  dan  sumber  yang  ada  seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang
dan  sebagainya.  Sutrisno  2008:  3  membagi  rasio  profitabilitas menjadi lima macam, yaitu:
23
1. Profit Margin. Rasio ini merupakan kemampuan perusahaan
untuk  menghasilkan  keuntungan  dibandingkan  dengan penjualan yang dicapai.
2. Return  on  Asset.  Rasio  ini  menggambarkan  ukuran
kemampuan  perusahaan  dalam  menghasilkan  laba  dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Return on Equity.  Rasio ini  menggambarkan  kemampuan
perusahaan   dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.
4. Return  on  Investment.  Rasio  ini  menggambarkan
kemampuan  perusahaan  untuk  menghasilkan  keuntungan yang  akan  digunakan  untuk  menutupi  investasi  yang
digunakan. 5.
Earning  Per  Share.  Rasio  ini  menggambarkan kemampuan  perusahaan  untuk  menghasilkan  keuntungan
per lembar saham pemilik. Semakin  tinggi  nilai  persentase  Rasio  Profitabilitas  ini
adalah  semakin  baik,  sebaiknya  bisa  membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.  Rinaldi,
2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Rasio Aktivitas
Rasio  Aktivitas  menurut  Raharjaputra  2009:  199  yaitu rasio  yang  mengukur  seberapa  efektif  hasil  guna  perusahaan
menggunakan sumber dayanya. Menurut  Harahap  2006:  308  rasio  ini  menggambarkan
aktivitas  yang  dilakukan  perusahaan  dalam  menjalankan operasinya,  baik  dalam  kegiatan  penjualan,  pembelian  dan
kegiatan lainnya. Sutrisno  2008:  219  membagi  rasio  aktivitas  ini  menjadi
empat  macam,  y a i t u   : 1
Inventory  Turnover.  Rasio  ini  menunjukkan  berapa  cepat perputaran  persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin
tinggi  rasio  ini,  semakin  efektif  perusahaan  dalam  mengelola persediaan.
2 Receivable  Turnover.  Rasio  ini  menujukkan  berapa  cepat
penagihan    piutang.  Semakin  cepat  perputaran  piutang, semakin  efektif  perusahaan  dalam  mengelola piutangnya.
3 Fixed Aset Turnover. Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai
aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. 4
Total  Aset  Turnover.  Rasio  ini  menunjukkan  perputaran total  aktiva  diukur  dari  volume  penjualan,  dengan  kata  lain
seberapa  jauh  kemampuan  semua  aktiva  menciptakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
penjualan.  Semakin  besar  perputaran  aktiva,  semakin  efektif perusahaan mengelola aktivanya.
Semakin  tinggi  nilai  persentase  Rasio  Aktivitas  ini adalah  semakin  baik  dan  bisa  membandingkannya  dengan
nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar agar dapat menilai seberapa  efisien  perusahaan  mengelola  sumber  daya  yang
dimiliki.  Rinaldi, 2105 6.
Alat analisis yang dikutip dari Sutrisno 2008:215 1
Rasio Likuiditas a.
Current Ratio
b. Quick Ratio
2 Rasio Solvabilitas
a. Total Debt To Total Asset Ratio
b. Debt to Equity Ratio
26
3 Rasio Aktivitas
a. Inventory Turnover
b. Fixed Asset Turnover
c. Asset Turnover
4 Rasio Profitabilitas
a. Gross Profit Margin
b. Profit Margin
c. Return on Equity
27
7. Membandingkan rata-rata rasio dengan pedoman rasio
Pramono,  Deny  2015  dalam  jurnal  Ilmu  dan  Riset Manajemen  mengatakan  bahwa  perusahaan  dikatakan  baik  apabila
diatas pedoman atau standar rasio keuangan kecuali rasio solvabilitas dikatakan baik apabila dibawah pedoman rasio.
1. Rasio  Likuiditas
a. Jika Current Ratio CR  200, maka perusahaan dapat
dikatakan  baik  dan  mampu  dalam  menutupi  kewajiban jangka  pendeknya,  dikarenakan  current  ratio  lebih  besar
dari standar rasio. b.
Jika  Quick  Ratio  QR    100,  maka  perusahaan  dapat dikatakan  baik,  dikarenakan  quick  ratio  lebih  besar  dari
standar rasio. c.
Jika  Cash  ratio  CR    50,  maka  perusahaan  dapat dikatakan  baik  dan  mampu  menunjukkan  porsi  kas  dalam
menutupi hutang lancar.
2. Rasio  Solvabilitas
a. Jika  Debt  to  Equity  Ratio  DER    100,  maka
perusahaan  dapat  dikatakan  baik  karena  sebaiknya besarnya hutang tidak melebihi modal sendiri.
b. Jika  Debt  to  Total  Asset  Ratio  DTA    100,  maka
perusahaan dapat dikatakan baik, dikarenakan hutang yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dimiliki  perusahaan  tidaklah  besar  atau  dibawah  standar rasio.
3. Rasio Profitabilitas
a. Jika Net Profit Margin NPM   3,92, maka perusahaan
dapat  dikatakan  baik,  karena  nilai  NPM  diatas  standar rasio dan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
cukup tinggi. b.
Jika  Return  On  Asset    ROA      5,  maka  perusahaan dapat dikatakan baik, karena ROA diatas standar rasio. Hal
ini  berarti  bahwa  perputaran  aktiva  lebih  cepat  meraih laba.
c. Jika Return On Equity ROE  20-40, maka perusahaan
telah  mampu  menghasilkan  keuntungan  dengan  modal sendiri, karena nilai ROE lebih besar dari standar rasio.
4. Rasio  Aktivitas
a. Jika  Inventory  Turnover  ITO    3,4  x  kali,  maka
perusahaan dapat dikatakan baik karena kegiatan penjualan berjalan cepat dan nilai ITO diatas standar rasio.
29
b. Jika Fixed Asset Turnover    FATO    7,2  x  kali, maka
perusahaan dapat dikatakan baik, karena nilai FATO diatas standar rasio.
c. Jika Total Aset Turnover TATO  0,5 x, maka perusahaan
dapat dikatakan baik, karena nila TATO diatas standar rasio. 8.
Bentuk-bentuk laporan keuangan a
Laporan Posisi Keuangan Neraca Pengertian  neraca  menurut  Sofyan  Syafri  Harahap
2010:107,  adalah  suatu  laporan  yang  menggambarkan  posisi aktiva,  kewajiban  dan  modal  pada  saat  tertentu.  Laporan  ini  bisa
disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Kasmir  2008:35  menyatakan  bahwa  dalam  menyusun neraca,  perusahaan  dapat  menggunakan  beberapa  bentuk  sesuai
dengan  tujuan  dan  kebutuhannya.  Disamping  itu,  bentuk  neraca yang  dipilih  sesuai  dengan  aturan  dan  kelaziman  yang  berlaku.
Artinya  penyusunan  neraca  didasarkan  kepada  bentuk  yang  telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.
Munawir  2007:20  menyatakan  bentuk  neraca  yang  umum digunakan adalah sebagai berikut :
30
1. Bentuk  Skontro  Account  form,  dimana  semua  aktiva
tercantum  sebelah  kiri    debet  dan  hutang  serta  modal tercantum sebelah kanan  kredit.
2. Bentuk Vertikal Report form. Dalam bentuk ini semua aktiva
nampak  dibagian  atas  yang  selanjutnya  diikuti  dengan  hutang jangka pendek, hutang jangka panjang serta modal.
3. Bentuk neraca  yang disesuikan dengan kedudukan atau posisi
keuangan  perusahaan,  bentuk  ini  bertujuan  agar  kedudukan atau  posisi  keuangan  yang  dikehendaki  nampak  dengan  jelas,
misalnya besarnya modal kerja netto net working capital atau jumlah modal perusahaan.
Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1 Aktiva
Pengertian aktiva atau aset adalah kekayaan sumber daya yang  dimiliki  oleh  entitas  bisnis  yang  bisa  diukur  secara  jelas
menggunakan satuan uang serta sistem pengurutannya berdasar pada seberapa perubahannya dikonversi menjadi satuan uang.
Munawir  2007;  14  menyatakan  pada  dasarnya  aktiva dapat  diklasifikasikan  menjadi  dua  bagian  utama  yaitu  aktiva
lancar dan tidak lancar. a.
Aktiva Lancar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Aktiva  lancar  adalah  uang  kas  dan  aktiva  lainnya  yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang
tunai,  dijual  atau  dikonsumer  dalam  periode  berikutnya  paling lama  satu  tahun  atau  dalam  perputaran  kegiatan  perusahaan
yang normal. Berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva lancar, yaitu :
1. Kas  yang  digunakan  untuk  membiayai  operasional
perusahaan. Dan pengertian kas adalah check  yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam
bentuk  giro  atau  demand  deposit,  yaitu  simpanan  di  bank yang  dapat  diambil  kembali  dengan  menggunakan  check
atau bilyet setiap saat diperlukan oleh perusahaan. 2.
Investasi jangka pendek surat-surat berharga yang sifatnya sementara  jangka  pendek  dengan  maksud  memanfaatkan
uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi. 3.
Piutang  penghasilan  tagihan  atau  penghasilan  yang  harus diterima  adalah  salah  satu  jenis  transaksi  akuntansi  yang
mengurusi  penagihan  konsumen  yang  berhutang  pada seseorang,  suatu  perusahaan  atau  suatu  organisasi  untuk
barang  dan  layanan  yang  telah  diberikan  pada  konsumen tersebut.  Hal  ini  biasanya  dilakukan  dengan  membuat
tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yang  akan  dibayar  dalam  suatu  tanggal  waktu  yang  disebut termin kredit atau pembayaran.
4. Persediaan adalah semua barang yang diperdagangkan yang
sampai  tanggal  neraca  masih  di  gudang  atau  masih  belum laku terjual.
5. Persekot  atau  biaya  dibayar  dimuka  adalah  pengeluaran
untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain.
b. Aktiva tidak lancar
Aktiva  tidak  lancar  adalah  aktiva  yang  mempunyai  umur kegunaan  relatif  permanen  atau  jangka  panjang  mempunyai
unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan. Dan berikut ini terdapat
lima unsur pokok dari aktiva tidak lancar yaitu : 1.
Investasi  Jangka  panjang,  bagi  perusahaan  yang  cukup besar  dalam  arti  mempunyai  kekayaan  atau  modal  yang
cukup  atau  sering  melebihi  yang  dibutuhkan  maka perusahaan  ini  dapat  menanamkan  modalnya  dalam
investasi  jangka  panjang  diluar  usaha  pokoknya,  seperti  : saham dari perusahaan lain atau obligasi.
2. Aktiva  Tetap  adalah  kekayaan  yang  dimiliki  perusahaan
yang pisiknya nampak konkrit, seperti : tanah, bangunan, mesin, inventaris, kendaraan dan kelengkapan lainnya.
33
3. Aktiva  Tetap  Tidak  Berwujud  Intangible  Fixed  Assets,
adalah  kekayaan  perusahaan  yang  secara  pisik  tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai
dan  dimiliki  oleh  perusahaan,  seperti  :  hak  cipta,  merk dagang, goodwill.
4. Beban  Yang  Ditangguhkan  adalah  menunjukkan  adanya
pengeluaran  atau  biaya  yang  mempunyai  manfaat  jangka panjang  lebih  dari  satu  tahun,  atau  suatu  pengeluaran
yang  akan  dibebankan  juga  pada  periode-periode berikutnya,  seperti  :  biaya  pemasaran,  biaya  penelitian,
biaya pembukaan perusahaan. 5.
Aktiva  Lain-Lain  adalah  aktiva  perusahaan  yang  tidak dapat  atau  belum  dapat  dimasukkan  dalam  klasifikasi-
klasifikasi  sebelumnya.  Seperti  :  gedung  dalam  proses, tanah dalam penyelesaian.
2 Hutang
Munawir  2007;  18  hutang  adalah  semua  kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi,
dimana  hutang  ini  merupakan  sumber  dana  atau  modal perusahaan  yang  berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban
perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Hutang  Lancar  atau  hutang  jangka  pendek  adalah
kewajiban  keuangan  perusahaan  yang  pelunasannya  atau pembayaran  akan  dilakukan  dalam  jangka  pendek  satu
tahun  sejak  tanggal  neraca  dengan  menggunakan  aktiva lancar  yang  dimiliki  oleh  perusahaan.  Hutang  lancar
meliputi  :  hutang  dagang,  hutang  wesel,  hutang  pajak, biaya  yang  masih  harus  dibayar,  hutang  jangka  panjang
yang  segera  jatuh  tempo,  penghasilan  yang  diterima dimuka.
2. Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan  yang
jangka  waktu  pembayarannnya  jatuh  temponya  masih jangka  panjang  lebih  dari  satu  tahun  sejak  tanggal
neraca,  yang  meliputi  :  hutang  obligasi,  hutang  hipotik, pinjaman jangka panjang yang lain.
3 Modal
Menurut  Munawir    2007;  19    modal  adalah  hak  atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan
dalam pos modal modal saham, laba ditahan. Atau kelebihan nilai  aktiva  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  terhadap  seluruh
hutang-hutangnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b Laporan Rugi Laba
Menurut Kasmir  2012; 58  Laporan rugi laba merupakan laporan  yang menunjukkan kondisi  usaha dalam  suatu periode
tertentu  yang tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan  biaya  yang  telah  dikeluarkan  sehingga  dapat  diketahui
apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. Menurut  Munawir    2007;  26    laporan  rugi  laba
mempunyai  prinsip-prinsip  yang  umumnya  diterapkan  sebagai berikut :
1. Bagian  yang  pertama  menunjukkan  penghasilan  yang
diperoleh  dari  usaha  pokok  perusahaan  penjualan barang dagang atau memberikan service diikuti dengan
harga pokok dari barang  service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
2. Bagian  kedua  menunjukkan  biaya-biaya  operasional
yang  terdiri  dari  biaya  penjualan  dan  biaya  umum administrasi operating expenses.
3. Bagian  ketiga  menunjukkan  hasil-hasil  yang  diperoleh
di  luar  operasi  pokok  perusahaan,  yang  diikuti  dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan
non operating  financial income and expenses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Bagian  berikutnya  menunjukkan  laba  atau  rugi  yang insidentil  extraordinary  gain  or  loss  sehingga  akhirnya
diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
c Bentuk Laporan Rugi Laba
Menurut Kasmir  2012; 49  bentuk dari laporan rugi  laba
yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Bentuk  Tunggal  atau  single  step,  yaitu  dengan
menggabungkan semua
penghasilan, baik
pokok operasional  maupun  diluar  pokok  non  operasional
dijadikan  satu,  kemudian  jumlah  biaya  pokok  dan  diluar pokok  juga  dijadikan  satu.  Dengan  demikian,  faktor
pengurangnya  adalah  jumlah  seluruh  penghasilan  dengan jumlah  seluruh  biaya.  Artinya  dalam  bentuk  ini  laporan
laba  rugi  disusun  tanpa  membedakan  pendapatan  dan biaya usaha dan diluar usaha lain.
2. Bentuk  Majemuk  atau  Multiple  Step,  merupakan
pemisahan  antara  komponen  usaha  pokok  operasional dengan  diluar  pokok  non  operasional.  Artinya  terlebih
dahulu  dikurangi  antara  penghasilan  pokok  dengan  biaya pokok, kemudian baru ditambah dengan hasil pengurangan
penghasilan dan biaya diluar pokok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d Laporan Laba Ditahan
Menurut  Munawir  2007;  27  laba  atau  rugi  yang  timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan
rugi laba atau dicantumkan dalam “Laporan Perubahan Modal” Retained  earning  statement,  tergantung  pada  konsep  yang
dianut perusahaan.
Dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :
1. Net Income yang ditransfer dari laporan rugi laba.
2. Deklarasi pembayaran dividend.
3. Penyisihan  dari  laba  Appropriation  of  retained
earning.
E. Analisa Pembandingan Laporan Keuangan