Laporan Keuangan KAJIAN PUSTAKA

13

D. Laporan Keuangan

1. Pengertian laporan keuangan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Ikatan Akuntan Indonesia: 2009 laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 2. Tujuan laporan keuangan Menurut Kasmir 2012; 11, menyatakan beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu : a Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva harta yang dimiliki perusahaan pada saat ini. b Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. c Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. d Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu 14 e Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva dan modal perusahaan. f Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode g Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. h Informasi keuangan lainnya. 3. Sifat laporan keuangan Menurut Munawir 2007; 6 Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran kemajuan progress report secara periodik yang dilakukan oleh pihak managemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data – data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara : a. Fakta yang telah dicatat recorded fact b. Prinsip – prinsip dan kebiasaan – kebiasaan di dalam akutansi accounting convention and postulate c. Pendapat pribadi personal judgment Fakta-fakta yang telah dicatat recorder fact : laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi, pencatatan dari pos- pos ini merupakan catatan historis dari peristiwa yang telah terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir. Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi : data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan yaitu : Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau kontinuitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekonensinya bahwa jumlah- jumlah yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual. Pendapat pribadi personal judgment : dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi – konvensi atau dalih – dalih dasar yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standard praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensi – konvensi dan dalih dasar tersebut tergantung dari pada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau intergritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalih – 16 dalih dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan di dalam beberapa hal. 4. Jenis Laporan Keuangan Jenis Laporan Keuangan - Menurut Kasmir 2008 : 28 dalam praktiknya, secara umum ada 5 macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, laporan catatan atas laporan keuangan. a. Neraca Neraca balance sheet merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Artinya dari posisi keuanagan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva harta dan pasiva kewajiban dan ekuitas suatu perusahaan. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi income statement merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Di dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi. c. Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab- sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan. d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan kas terdiri arus kas masuk cash in dan arus kas keluar cash out selama periode tertentu. Kas masuk terdiri dari uang yang masuk keperusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah jumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya seperti pembayaran biaya operasional perusahaan. e. Laporan Cacatan atas Laporan Keuangan Laporan cacatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan informas apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keungan yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas. 18 5. Analisis Laporan keuangan Analisis laporan keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi Astuti, 2004: 29 Sedangkan pengertian analisis laporan keuangan menurut Harahap 2006: 190 adalah sebagai berikut: “Analisis laporan keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang sangat tepa t”. Menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga karakteristik dari perusahaan, yaitu likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas, yang menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh penganalisa Harahap 2006: 190. a. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih. b. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. c. Solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Weygandt, et al. 2008: 389, ada 3 cara yang umum digunakan untuk mengevaluasi pentingnya data laporan keuangan, yaitu : a Analisis horizontal, adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu tertentu. b Analisis vertikal, adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menyatakan setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai persentase dari jumlah dasar. c Analisis rasio, menyatakan hubungan diantara pos-pos tertentu dari data laporan keuangan. Secara umum, rasio keuangan dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. a. Rasio Likuiditas M u n a w i r 2007: 72 rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Menurut Astuti 2004: 31, posisi likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Likuiditas berhubungan dengan masalah kepercayaan kreditor jangka pendek kepada perusahaan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar. Rasio likuiditas dibagi menjadi dua macam, sebagai berikut: 1. Rasio Lancar Current Ratio Menurut S. Munawir 2007:72, rasio lancar Current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar yang segera dapat dijadikan uang ada sekian kali hutang jangka pendek. Current ratio minimum 200 hanya merupakan kebiasaan rule of thumb dan akan digunakan sebagi titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa yang lebih lanjut. Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan margin of safety kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang – hutang tersebut. Sedangkan Astuti 2004: 31 mengemukakan bahwa rasio lancar ini memberikan indikator terbaik atas besarnya klaim kreditor jangka pendek yang dapat ditutup oleh aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 2. Rasio Cepat Quick Ratio Harahap 2006: 302 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Nilai ideal dari kedua analisa rasio likuiditas ini adalah minimum sebesar 150, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat. Rinaldi, 2015 b. Rasio Solvabilitas Menurut Raharjaputra 2009:200, rasio solvabilitas mengukur sejauh mana perusahaan mendanai usahanya dengan membandingkan antara dana sendiri yang telah disetorkan dengan jumlah pinjaman dari para kreditur. Menurut Weygandt, et al. 2008: 406, rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang. Sutrisno 2008: 3 membagi rasio solvabilitas menjadi lima macam, yaitu: 1. Total Debt to total Asset Ratio. Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio hutang, mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang. 2. Debt to Equity Ratio. Rasio hutang dengan modal sendiri merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 3. Time Interest Earned Ratio. Rasio ini merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak atau laba operasi EBIT dengan beban bunga. 4. Interest Coverage. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa laba yang tersedia untuk membayar biaya bunga semakin besar. Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200. Rinaldi, 2105 c. Rasio Profitabilitas Astuti 2004:36 mengemukakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dan satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Menurut Harahap 2006:304 rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Sutrisno 2008: 3 membagi rasio profitabilitas menjadi lima macam, yaitu: 23 1. Profit Margin. Rasio ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. 2. Return on Asset. Rasio ini menggambarkan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. 3. Return on Equity. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. 4. Return on Investment. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang digunakan. 5. Earning Per Share. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah semakin baik, sebaiknya bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar. Rinaldi, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 d. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas menurut Raharjaputra 2009: 199 yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif hasil guna perusahaan menggunakan sumber dayanya. Menurut Harahap 2006: 308 rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya, baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Sutrisno 2008: 219 membagi rasio aktivitas ini menjadi empat macam, y a i t u : 1 Inventory Turnover. Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin tinggi rasio ini, semakin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan. 2 Receivable Turnover. Rasio ini menujukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin cepat perputaran piutang, semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya. 3 Fixed Aset Turnover. Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. 4 Total Aset Turnover. Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 penjualan. Semakin besar perputaran aktiva, semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya. Semakin tinggi nilai persentase Rasio Aktivitas ini adalah semakin baik dan bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar agar dapat menilai seberapa efisien perusahaan mengelola sumber daya yang dimiliki. Rinaldi, 2105 6. Alat analisis yang dikutip dari Sutrisno 2008:215 1 Rasio Likuiditas a. Current Ratio b. Quick Ratio 2 Rasio Solvabilitas a. Total Debt To Total Asset Ratio b. Debt to Equity Ratio 26 3 Rasio Aktivitas a. Inventory Turnover b. Fixed Asset Turnover c. Asset Turnover 4 Rasio Profitabilitas a. Gross Profit Margin b. Profit Margin c. Return on Equity 27 7. Membandingkan rata-rata rasio dengan pedoman rasio Pramono, Deny 2015 dalam jurnal Ilmu dan Riset Manajemen mengatakan bahwa perusahaan dikatakan baik apabila diatas pedoman atau standar rasio keuangan kecuali rasio solvabilitas dikatakan baik apabila dibawah pedoman rasio. 1. Rasio Likuiditas a. Jika Current Ratio CR 200, maka perusahaan dapat dikatakan baik dan mampu dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya, dikarenakan current ratio lebih besar dari standar rasio. b. Jika Quick Ratio QR 100, maka perusahaan dapat dikatakan baik, dikarenakan quick ratio lebih besar dari standar rasio. c. Jika Cash ratio CR 50, maka perusahaan dapat dikatakan baik dan mampu menunjukkan porsi kas dalam menutupi hutang lancar. 2. Rasio Solvabilitas a. Jika Debt to Equity Ratio DER 100, maka perusahaan dapat dikatakan baik karena sebaiknya besarnya hutang tidak melebihi modal sendiri. b. Jika Debt to Total Asset Ratio DTA 100, maka perusahaan dapat dikatakan baik, dikarenakan hutang yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 dimiliki perusahaan tidaklah besar atau dibawah standar rasio. 3. Rasio Profitabilitas a. Jika Net Profit Margin NPM 3,92, maka perusahaan dapat dikatakan baik, karena nilai NPM diatas standar rasio dan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. b. Jika Return On Asset ROA 5, maka perusahaan dapat dikatakan baik, karena ROA diatas standar rasio. Hal ini berarti bahwa perputaran aktiva lebih cepat meraih laba. c. Jika Return On Equity ROE 20-40, maka perusahaan telah mampu menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri, karena nilai ROE lebih besar dari standar rasio. 4. Rasio Aktivitas a. Jika Inventory Turnover ITO 3,4 x kali, maka perusahaan dapat dikatakan baik karena kegiatan penjualan berjalan cepat dan nilai ITO diatas standar rasio. 29 b. Jika Fixed Asset Turnover FATO 7,2 x kali, maka perusahaan dapat dikatakan baik, karena nilai FATO diatas standar rasio. c. Jika Total Aset Turnover TATO 0,5 x, maka perusahaan dapat dikatakan baik, karena nila TATO diatas standar rasio. 8. Bentuk-bentuk laporan keuangan a Laporan Posisi Keuangan Neraca Pengertian neraca menurut Sofyan Syafri Harahap 2010:107, adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Kasmir 2008:35 menyatakan bahwa dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan. Munawir 2007:20 menyatakan bentuk neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut : 30 1. Bentuk Skontro Account form, dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri debet dan hutang serta modal tercantum sebelah kanan kredit. 2. Bentuk Vertikal Report form. Dalam bentuk ini semua aktiva nampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang serta modal. 3. Bentuk neraca yang disesuikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas, misalnya besarnya modal kerja netto net working capital atau jumlah modal perusahaan. Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : 1 Aktiva Pengertian aktiva atau aset adalah kekayaan sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis yang bisa diukur secara jelas menggunakan satuan uang serta sistem pengurutannya berdasar pada seberapa perubahannya dikonversi menjadi satuan uang. Munawir 2007; 14 menyatakan pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan tidak lancar. a. Aktiva Lancar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva lancar, yaitu : 1. Kas yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Dan pengertian kas adalah check yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali dengan menggunakan check atau bilyet setiap saat diperlukan oleh perusahaan. 2. Investasi jangka pendek surat-surat berharga yang sifatnya sementara jangka pendek dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi. 3. Piutang penghasilan tagihan atau penghasilan yang harus diterima adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 yang akan dibayar dalam suatu tanggal waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran. 4. Persediaan adalah semua barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih di gudang atau masih belum laku terjual. 5. Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain. b. Aktiva tidak lancar Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan. Dan berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva tidak lancar yaitu : 1. Investasi Jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi yang dibutuhkan maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya, seperti : saham dari perusahaan lain atau obligasi. 2. Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pisiknya nampak konkrit, seperti : tanah, bangunan, mesin, inventaris, kendaraan dan kelengkapan lainnya. 33 3. Aktiva Tetap Tidak Berwujud Intangible Fixed Assets, adalah kekayaan perusahaan yang secara pisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti : hak cipta, merk dagang, goodwill. 4. Beban Yang Ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang lebih dari satu tahun, atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya, seperti : biaya pemasaran, biaya penelitian, biaya pembukaan perusahaan. 5. Aktiva Lain-Lain adalah aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi- klasifikasi sebelumnya. Seperti : gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian. 2 Hutang Munawir 2007; 18 hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 1. Hutang Lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek satu tahun sejak tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, penghasilan yang diterima dimuka. 2. Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannnya jatuh temponya masih jangka panjang lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca, yang meliputi : hutang obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang yang lain. 3 Modal Menurut Munawir 2007; 19 modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal modal saham, laba ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 b Laporan Rugi Laba Menurut Kasmir 2012; 58 Laporan rugi laba merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. Menurut Munawir 2007; 26 laporan rugi laba mempunyai prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan sebagai berikut : 1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan penjualan barang dagang atau memberikan service diikuti dengan harga pokok dari barang service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor. 2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum administrasi operating expenses. 3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan non operating financial income and expenses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Bagian berikutnya menunjukkan laba atau rugi yang insidentil extraordinary gain or loss sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan. c Bentuk Laporan Rugi Laba Menurut Kasmir 2012; 49 bentuk dari laporan rugi laba yang bisa digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Tunggal atau single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan, baik pokok operasional maupun diluar pokok non operasional dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok juga dijadikan satu. Dengan demikian, faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha lain. 2. Bentuk Majemuk atau Multiple Step, merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok operasional dengan diluar pokok non operasional. Artinya terlebih dahulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambah dengan hasil pengurangan penghasilan dan biaya diluar pokok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 d Laporan Laba Ditahan Menurut Munawir 2007; 27 laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan rugi laba atau dicantumkan dalam “Laporan Perubahan Modal” Retained earning statement, tergantung pada konsep yang dianut perusahaan. Dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi : 1. Net Income yang ditransfer dari laporan rugi laba. 2. Deklarasi pembayaran dividend. 3. Penyisihan dari laba Appropriation of retained earning.

E. Analisa Pembandingan Laporan Keuangan