Aktivitas optik DASAR TEORI

C. Aktivitas optik

Aktivitas optik adalah kemampuan suatu bahan tertentu untuk memutar bidang getar cahaya terpolarisasi [Ribeiro et.al., 1998]. Aktivitas optik dapat terjadi karena adanya sifat optis suatu bahan [Phywe, 1986]. Suatu larutan yang terdiri bahan optik aktif dapat memutar bidang cahaya polarisasi. Terputarnya bidang cahaya polarisasi pada bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut yaitu konsentrasi bahan yang dilalui dan panjang sampel yang digunakan. Semakin besar konsentrasi yang digunakan memperbesar terputarnya bidang cahaya polarisasi. Panjang sampel mempengaruhi terputarnya bidang cahaya polarisasi, semakin panjang tempat sampel semakin besar nilai terputarnya bidang cahaya polarisasi [Phywe, 1986]. Peristiwa terputarnya bidang cahaya polarisasi pada bahan diperlihatkan pada Gambar 2.5. Sumber cahaya alami dilewatkan kepolarisator cahaya, sehingga terjadi peristiwa polarisasi cahaya. Polarisator cahaya akan mempolarisasikan cahaya tak polarisasi menjadi cahaya polarisasi. Cahaya polarisasi jika dilewatkan pada bahan yang mengandung bahan aktif, bidang getar polarisasi akan mengalami perputaran. Terputarnya cahaya polarisasi karena adanya sifat aktif optik dari bahan [Phywe, 1986]. Untuk mengetahui seberapa besar terputarnya bidang polarisasi digunakan analisator. Analisator akan menganalisa bidang getar cahaya polarisasi yang telah dilewatkan sampel [Rossi, 1957]. Gambar 2.5. Terputarnya bidang cahaya polarisasi pada bahan Cahaya polarisasi yang telah dilewatkan sampel akan dianalisa oleh analisator. Analisator menganalisa seberapa besar bidang polarisasi mengalami perputaran. Gambar 2.5, apabila dilihat dari depan analisator akan terlihat seperti pada Gambar 2.6. Gambar 2.6, diperlihatkan bidang cahaya polarisasi mengalami perputaran setelah dilewatkan sampel. Garis lurus dinyatakan sebagai bidang getar cahaya polarisasi sebelum dilewatkan sampel. Bidang getar cahaya polarisasi dilewatkan sampel dengan panjang sampel dan konsentrasi tertentu mengalami perputaran. Garis putus-putus dinyatakan bidang getar cahaya polarisasi yang telah dilewatkan sampel. Bidang getar cahaya polarisasi akan mengalami perputaran sebesar β dari posisi awal [Phywe, 1986]. Keterangan Gambar Sebelum dilewatkan sampel Sesudah dilewatkan sampel Gambar 2.6. Bidang cahaya polarisasi mengalami perputaran Bidang cahaya polarisasi mengalami perputaran pada saat dilewatkan sampel sebesar β . Besarnya perputaran bidang cahaya polarisasi disebabkan oleh sampel. Faktor yang mempengaruhi terputarnya bidang cahaya terpolarisasi yaitu konsentrasi larutan dari bahan sebesar dan panjang sampel sebesar . Selain konsentrasi larutan dan panjang sampel, terputarnya bidang cahaya polarisasi dipengaruhi juga dari jenis bahannya. Bidang cahaya polarisasi yang dilewatkan pada jenis bahan tertentu q l α akan mengalami perputaran sebesar β dikarenakan oleh konsentrasi larutan bahan dan panjang sampel [Phywe, 1986]. Besarnya bidang cahaya polarisasi yang dilewatkan sampel akan mengikuti Persamaan 2.3. q l ql α β = ……………………………………………….. 2.3 dengan α adalah jenis spesifikasi putaran optik pada bahan β adalah sudut perputaran optik adalah konsentrasi larutan q adalah panjang tempat sampel l Nilai spesifikasi putaran optik pada bahan dihitung dari besarnya putaran bidang getar polarisasi yang dilewatkan bahan. Spesifikasi putaran optik merupakan besarnya sudut putaran optik persatu satuan panjang sampel terhadap sepersatu satuan konsentrasi. Besarnya spesifikasi putaran optik setiap bahan berbeda-beda, hal ini tergantung dari bahan penyusunnya [Hill, 1976].

BAB III METODOLOGI PENELITIAN