Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Satu set hasil eksperimen dengan panjang sampel 10 cm menggunakan variasi konsentrasi disajikan pada Grafik 4.1. Pada Grafik 4.1, merupakan grafik hubungan intensitas I terhadap sudut θ dari hasil eksperimen. Grafik hubungan intensitas terhadap sudut 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 sudut derajat intensitas lux NON SAMPEL 0.5 grml 1 grml 1.5 grml 2 grml Grafik 4.1. Grafik hubungan intensitas terhadap sudut dengan panjang sampel 10 cm menggunakan variasi konsentrasi Pada Grafik 4.1, digunakan untuk menghitung nilai putaran optik. Nilai putaran optik dihitung dengan cara menentukan besarnya pergeseran 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pola dari intensitas cahaya sebelum dilewatkan sampel dengan setelah dilewatkan sampel. Besarnya pergeseran pola intensitas cahaya ditentukan dengan cara menentukan selisih posisi intensitas cahaya terendah. Nilai posisi intensitas cahaya terendah ditentukan dengan menggunakan software Logger Pro3. Nilai posisi intensitas cahaya terendah dari masing-masing konsentrasi dengan panjang sampel 10 cm tertampil pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Nilai posisi intensitas cahaya terendah dari masing-masing konsentrasi dengan panjang sampel 10 cm Konsentrasi grmL Posisi Intensitas terendah I derajat Posisi Intensitas terendah II derajat Posisi Intensitas terendah III derajat Posisi Intensitas terendah IV derajat Sebelum dilewatkan Sampel 90,5 270,7 450,5 630,6 Dilewatkan sampel 0,5 112,5 291,4 470,6 649,6 Dilewatkan sampel 1,0 129,7 309,2 488,6 667,9 Dilewatkan sampel 1,5 137,3 316,6 496,4 675,8 Dilewatkan sampel 2,0 144,0 323,0 501,5 679,1 Dari Tabel 4.1, digunakan untuk menentukan nilai selisih posisi intensitas cahaya terendah dari intensitas cahaya sebelum dilewatkan sampel dengan intensitas cahaya setelah dilewatkan sampel. Nilai selisih posisi intensitas cahaya yaitu sebagai nilai pergeseran pola. Nilai pergeseran pola intensitas cahaya dengan panjang sampel 10 cm, tertampil pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Nilai pergeseran pola intensitas cahaya dengan panjang sampel 10 cm konsentrasi Intensitas terendah I derajat Intensitas terendah II derajat Intensitas terendah III derajat Intensitas terendah IV derajat Rata- Rata derajat 0,5 grmL 22,0 20,7 20,1 19,0 20,4 1,0 grmL 39,2 38,5 38,1 37,3 38,2 1,5 grmL 46,8 45,9 45,9 45,3 45,9 2,0 grmL 53,5 52,3 51,0 48,5 51,3 Pada Tabel 4.2, Nilai selisih posisi dari intensitas cahaya terendah setiap konsentrasi dihitung rata-ratanya. Nilai rata-rata selisih posisi intensitas cahaya terendah dari setiap konsentrasi, tertampil pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Nilai selisih posisi dari intensitas cahaya terendah untuk setiap masing masing konsentrasi dengan panjang sampel 10 cm konsentrasi grmL Nilai selisih posisi derajat 0,5 20,4 1,0 38,2 1,5 45,9 2,0 51,3 Berdasarkan Tabel 4.3, dibuat grafik hubungan nilai selisih posisi untuk setiap konsentrasi tertampil pada Grafik 4.2. Grafik hubungan selisih posisi terhadap konsentrasi selisih posisi= 20,0 4,0 konsentrasi+13,8 5,5 15 30 45 60 0.5 1 1.5 2 konsentrasi grmL selisih posisi derajat Grafik 4.2. Grafik hubungan selisih posisi terhadap konsentrasi dengan panjang sampel 10 cm Grafik 4.2, grafik hubungan selisih posisi terhadap konsentrasi dengan panjang sampel 10 cm didapatkan gradien garis 20,0 4,0. Nilai gradien garis dihitung dengan software Logger Pro3. Dengan cara dan perhitungan yang sama didapatkan nilai gradien untuk panjang sampel 15 cm; 20 cm; 25 cm; dan 30 cm, tertampil pada tabel. 4.4. ± Tabel 4.4. Nilai gradien tiap panjang sampel panjang sampel cm gradien [derajatgrmL] 10,0 20,0 ± 4,0 15,0 29,0 ± 4,7 20,0 37,4 ± 7,1 25,0 45,4 ± 9,3 30,0 54,1 ± 11,9 Dari tabel 4.4. dibuat grafik hubungan gradien terhadap panjang sampel, tertampil pada grafik 4.3. Grafik hubungan gradien terhadap panjang sampel gradien= 1,69 0,01panjang sampel+3,43 0,40 10 20 30 40 50 60 10 15 20 25 30 panjang sampel cm gradien derajatgrmL Grafik 4.3. Grafik hubungan gradien terhadap panjang sampel Grafik 4.3. Grafik hubungan gradien terhadap panjang tempat sampel. Didapatkan nilai gradien garis ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ± mL gr cm derajat 01 , 69 , 1 . Selain grafik hubungan intensitas terhadap sudut menggunakan panjang sampel tetap dengan berbagai konsentrasi, didapatkan juga grafik hubungan intensitas terhadap sudut mengunakan konsentrasi tetap dengan variasi panjang sampel. Kedua grafik didapatkan cara yang sama, yang membedakan kedua grafik tersebut adalah parameter tetap. Pada Grafik 4.4, grafik hubungan intensitas terhadap sudut menggunakan konsentrasi 0,5 grmL dengan berbagai panjang sampel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Grafik hubungan intensitas terhadap sudut 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 sudut derajat intensitas lux non sampel 10 cm 15 cm 20cm 25 cm 30 cm Grafik 4.4. Grafik hubungan intensitas terhadap sudut dengan konsentrasi 0,5 grmL dengan variasi panjang sampel Grafik 4.4, Grafik hubungan intensitas terhadap sudut dengan konsentrasi 0,5 grmL. Nilai perputaran optik dihitung dengan cara menentukan besarnya pergeseran pola dari intensitas cahaya dari grafik 4.4. Dengan cara perhitungan yang sama, didapatkan nilai posisi intensitas cahaya terendah dari masing-masing panjang tempat sampel dengan konsentrasi 0,5 grmL, tertampil pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Nilai posisi intensitas cahaya terendah dari masing-masing panjang sampel dengan konsentrasi 0,5 grmL Panjang sampel cm Posisi Intensitas terendah I derajat Posisi Intensitas terendah II derajat Posisi Intensitas terendah III derajat Posisi Intensitas terendah IV derajat Tanpa sampel 90,5 270,7 450,5 630,6 10 112,5 291,4 470,6 649,6 15 124,5 303,6 483,7 663,1 20 136,9 316,4 496,1 674,5 25 148,6 328,6 508,4 688,4 30 160,1 340,2 519,6 698,7 Dari tabel 4.5. digunakan untuk menentukan nilai selisih posisi intensitas cahaya terendah dari pola intensitas cahaya terendah tanpa sampel dengan pola intensitas cahaya terendah menggunakan sampel. Nilai selisih posisi intensitas cahaya terendah dengan konsentrasi 0,5 grmL, tertampil pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Nilai selisih posisi intensitas cahaya terendah dengan konsentrasi 0,5 grmL Panajang Sampel cm Intensitas terendah I derajat Intensitas terendah II derajat Intensitas terendah III derajat Intensitas terendah IV derajat Rata Rata derajat 10 22,0 20,7 20,0 18,9 20,4 15 33,9 32,8 33,1 32,4 33,1 20 46,3 45,6 45,5 43,8 45,3 25 58,1 57,9 57,8 57,7 57,9 30 69,5 69,4 69,0 68,0 69,0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada tabel 4.6. Nilai selisih posisi dari intensitas cahaya terendah setiap panjang sampel dihitung rata-ratanya. Nilai rata-rata selisih posisi intensitas cahaya terendah dari setiap panjang tempat sampel, tertampil tabel 4.7. Tabel 4.7. Nilai selisih posisi dari intensitas cahaya terendah untuk setiap panjang sampel dengan konsentrasi 0,5 grmL panjang sampel cm Nilai selisih posisi derajat 10 20,4 15 33,1 20 45,3 25 57,9 30 69,0 Berdasarkan tabel 4.7, dibuat grafik selisih posisi hubungan panjang sampel dengan konsentrasi 0,5 grmL, tertampil pada grafik 4.5. Grafik hubungan selisih posisi terhadap panjang sampel selisih posisi= 2,43 0,03panjang sampel-3,62 0,66 20 30 40 50 60 70 10 15 20 25 30 panjang sampel cm selisih posisi derajat Grafik 4.5. Grafik hubungan selisih posisi terhadap panjang sampel dengan konsentrasi 0,5 grmL Grafik 4.5. grafik hubungan selisih posisi terhadap panjang sampel dengan konsentrasi 0,5 grmL, didapatkan gredien garis 2,43 0,03. Nilai gradien garis dihitung dengan software Logger Pro3. Dengan cara perhitungan yang sama didapatkan nilai putaran optik untuk konsentrasi 1,0 grmL; 1,5 grmL; dan 2,0 grmL, tertampil pada Tabel. 4.8. ± Tabel 4.8. Nilai gradien tiap konsentrasi konsentrasi grmL gradien derajatcm 0,5 2,43 ± 0,03 1,0 3,89 ± 0,07 1,5 4,79 ± 0,04 2,0 4,95 ± 0,03 Dari tabel 4.8. dibuat grafik hubungan gradien terhadap panjang tempat sampel, tertampil pada grafik 4.6. Grafik hubungan gradien terhadap konsentrasi gradien= 1,68 0,38konsentrasi+1,85 0,52 2 3 4 5 6 0.5 1 1.5 2 konsentrasi grmL gradien derajatcm Grafik 4.6. Grafik hubungan gradien terhadap konsentrasi Grafik 4.6. grafik hubungan gradien terhadap panjang tempat sampel. Didapatkan nilai gradien garis ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ± mL gr cm derajat 8 3 , 68 , 1 sebagai nilai putaran optik. Nilai spesifikasi putaran optik relatif yaitu suatu nilai spesifikasi putaran optik yang dimiliki oleh bahan yang mengandung aktivitas optik. Nilai spesifikasi putaran optik relatif dihitung dari hasil perkalian nilai putaran optik dengan berat molekul zat. Besar berat molekul gula 180,6 [Hill, 1976]. Jadi nilai spesifikasi putaran optik relatif pada gula dari hasil pengukuran sebesar ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ± mL gr cm derajat 6 , 68 4 , 303 sebanding dengan ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ± mL gr dm derajat 100 8 , 6 3 , 30 .

B. Pembahasan