PT Cheil Jedang Indonesia dengan metode elektrolisa secara kontinyu
24 g.
Analisis konsentrasi Ammonia yang tersisa dengan metode titrasi. h.
Prosedur diulangi dengan memvariabelkan jenis elektroda grafit 3.4.2 Prosedur Analisa Ammonia
1. Analisa Ammonia dengan Metode Kjeldahl
a. 10 ml sample limbah dimasukkan dalam tabung kjeldahl.
b. DIW 70 ml ditambahkan ke dalam tabung kjeldahl.
c. Campuran tersebut dipanaskan dalam heater digestion dengan prinsip
hidrolisa selama 5 menit. d.
Uap ammonia hasil hidrolisa ditampung dalam beaker glass yang telah di isi larutan Borat 10-20 ml.
e. Titrasi dengan H
2
SO
4
0.1 N sampai warna hijau berubah menjadi merah anggur.
f. Hitung konsentrasi Ammonia dengan rumus:
ammonia = hasil titrasi- blanko x konsentrasi H
2
SO
4
2. Analisa Ammonia dengan Metode Titrasi
a. 10 ml larutan sample diambil dengan pipet volume ke dalam labu takar 100
ml dan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas. b.
25 ml sample yang sudah diencerkan pada langkah a dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan aquades 50 ml.
c. 2 tetes indikator Methyl Orange di masukkan dalam erlenmeyer.
d. Titrasi larutan sample yang sudah diencerkan pada langkah b dengan titran
H
2
SO
4
0,05 M yang sudah distandarisasi sampai warna larutan berubah menjadi merah muda.
e. Catat kebutuhan titran.
f. Langkah b sampai e diulangi sebanyak 3 kali sampai kebutuhan titran
yang diperoleh hampir konstan, kemudian ambil rata-rata dari kebutuhan titran yang diperoleh.
g. Analisa Ammonia sisa
3.5 Pengumpulan Data Terlampir
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PT Cheil Jedang Indonesia dengan metode elektrolisa secara kontinyu
25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penurunan kandungan ammonia pada limbah cair industri yang mengandung kandungan ammonia
berkonsentrasi tinggi dengan metode elektrolisa secara kontinyu. Limbah cair tersebut mengandung kadar ammonia sekitar 3000ppm sampai 3500ppm. Percobaan
yang dilakukan meliputi pengaruh beda tegangan dan pengaruh flowrate, beda tegangan yang digunakan yaitu 6,8V; 8,7V;dan 13V. sedangkan variasi flowrate
umpan antara lain 62,5 mlmenit; 83,3 mlmenit; 125 mlmenit; dan 250 mlmenit. Selain percobaan dengan limbah industri dilakukan pula perbandingan dengan
menggunakan limbah simulasi yang konsentrasi ammonia dibuat sama dengan limbah industri.
IV .1 Hasil dan Pembahasan pada limbah Industri secara kontinyu
Pengaruh flowrate umpan dan beda tegangan terhadap penurunan konsentrasi
ammonia 1.
Untuk flowrate 62,5 mlmenit Pada Gambar 4.1 menunjukkan hubungan penurunan Ammonia pada
berbagai waktu dengan menggunakan elektrode grafit pada flowrate 62,5 mlmenit, dapat dilihat bahwa pada beda tegangan 6,8 V menunjukkan penurunan konsentrasi
paling bagus yaitu sampai 5 pada menit ke 60, tetapi pada menit ke 80 terjadi kenaikan konsentrasi ammonia yang tidak begitu besar. Sedangkan untuk elektrode
platina dengan flowrate yang sama yaitu 62,5 mlmenit, penurunan konsentrasi ammonia paling tinggi yaitu pada beda tegangan 13 V dengan penurunan yaitu 4
pada menit ke 40 tetapi terjadi kenaikan konsentrasi ammonia pada menit ke 60. Salah satu penyebab meningkatnya konsentrasi ammonia tersebut yaitu karena pada
proses elektrolisa tidak ada pengadukan sehingga pada pengambilan sampel tidak merata.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.