Faktor – faktor yang Mempengaruhi Elektrolisa

PT Cheil Jedang Indonesia dengan metode elektrolisa secara kontinyu 12

2.5.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Elektrolisa

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Elektroda inert, seperti kalsium Ca, potasium, grafit C, Platina Pt, dan emas Au. 2. Elektroda aktif, seperti seng Zn, tembaga Cu, dan perak Ag. Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu: 1. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert 2. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif 3. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi. http:id.wikipedia.orgwikiElektrolisis . Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Baterai aki yang sedang diisi kembali recharge mengubah energi listrik yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H 2 O, dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 2 H 2 O l —— 2 H 2g + O 2g Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus umumnya baterai. Larutan atau lelehan yang ingin Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. PT Cheil Jedang Indonesia dengan metode elektrolisa secara kontinyu 13 dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit C, Platina Pt, dan Emas Au. Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda sebab memerlukan elektron dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.. 2.5.4 Hubungan listrik sel Susunan sel-sel adalah sesuatu yang penting. Bila suatu sel atau susunan sel cell stack berisi lebih dari dua elektrode, ada dua cara membuat hubungan listriknya sebagaimana gambar 2.1 Anonim 2007; Beagles 2004 a b Gambar 2.1 Hubungan Listrik Banyak Sel, a Hubungan Monopolar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. PT Cheil Jedang Indonesia dengan metode elektrolisa secara kontinyu 14 b Hubungan Bipolar Widiono 2002:17 Hubungan monopolar, ada hubungan listrik luar terhadap tiap elektroda dalam sel monopolar. tegangan sel ditentukan antara tiap anoda dan katoda. pada sel, anoda dan katoda dipasang berselang seling dan kedua muka tiap elektrode adalah aktif dengan kutup yang sama. hubungan polar membutuhkan tegangan rendah dan arus tinggi. Hubungan bipolar, hanya memerlukan dua hubungan listrik pada dua elektrode ujung dan reaksi sel terjadi bila dialirkan beda tegangan yang sesuai. tegangan terdistribusi sel-sel yang terpasang diantara elektrode ujung dan adanya penurunan tegangan di dalam fase larytan karena elektrode logam mempunyai daya hantar tinggi. sel tersebut untuk menyederhanankan hubungan listrik dan diperoleh keuntungan bahwa produk yang diperoleh besarnya setara dengan sel monopolar dengan arus rendah dan tegangan tinggi, hubungan tersebut bukan tidak ada persoalan, adanya bocoran arus listrik by pass suatu arus bukan antara elektrode pada sel yang sama tetapi antara elektrode sel tetangga, sehingga menyebabkan penurunan efisiensi arus. selain hal tersebut menyebabkan pula korosi, sehingga produk yang diperoleh tidak murni.

2.5.5 Grafit