Sistem Pendistribusian Di PT Adhimega Kreasi Cipta Dengan Menggunakan Pendekatan Supply Chain Management

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

PT Adhimega kreasicipta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, design interior, dan mebel yang terletak dijalan soekarno Hatta no 571 Bandung. Proyek – proyek yang dikerjakan oleh PT Adhimega seperti pembangunan showroomtook atau biasa disebut FSS(Free Standing Store) konter toko atau biasa disebut SIS(Store In Store), atau proyek- proyek yang lain seperti kitchen set, home interior dan lain lain yang protek bersifat civil atau mebel.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Gudang bahan baku di PT adhimega kreasicipta yaitu Bapak Mian Edison. PT Adhimega kreasicipta ini memiliki rangkaian sistem kerja mulai dari customer melakukan permintaan penawaran harga ke pada bagian sales. Sales membuat penawaran harga secara manual hal ini menyebabkan kurangnya efesiensi dikarenakan banyaknya penumpukan laporan penawaran harga. kemudian customer menerima penawaran harga yang di tawarakan oleh sales, maka customer membuat surat perintah kerja, yang kemudian akan diberikan kepada sales untuk diproduksi. Bagian produksi membuat bill of material yaitu kebutuhan bahan baku untuk proses produksi ke bagian gudang bahan baku untuk melakukan produksi. Bagian bahan baku melakukan pengecekan stok bahan baku dengan permintaan produksi, ketika melakukan pengecekan banyaknya jumlah bahan baku sering terjadinya ketidaksesuaian dengan stok bahan baku yang ada di gudang. Hal ini meyebabkan proses produksi terlambat ketika stok tidak tersedia maka bagian bahan baku melakukan permintaan pesanan barang ke bagian pembelian untuk melakukan pembelian bahan baku ke supplier. Setelah supplier mengantarkan bahan baku yang dipesan, staf gudang bahan baku menerima bahan baku dari supplier

kemudian bagian produksi membuat permintaan bahan baku ke gudang bahan baku kemudian bagian produksi dapat memulai proses produksi sesuai permintaan


(2)

\\

customer, ketika hasil produksi telah selesai maka hasil produksi diserahkan ke gudang barang untuk di kemas dan dikirim ke customer terbatasnya trasportasi pengiriman untuk melakukan pengiriman menyebabkan barang terlambat sampai ke customer.

Melihat kodisi tersebut maka dalam mendukung kegiatan yang ada didalem perusahaan, dibutuhkan konsep manajemen yang dapat mengatur persediaan aliran bahan baku , produksi dan pengiriman barang jadi sampai ke konsumen yaitu konsep Supply chain manajement, maka itu akan dibangun sistem pendistribusian di PT Adhimega kreasicipta dengan menggunakan pendekatan

supply chain management.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, diantaranya sebagai berikut :

1. Staf sales merasa kesulitan untuk membuat laporan penawaran harga dan surat perintah kerja untuk diberikan ke produksi karena pembuatan laporan masih secara manual.

2. Manager gudang bahan baku mengalami kesulitan untuk mengetahui kebutuhan bahan baku untuk periode selanjutnya disebabkan banyaknya jenis bahan baku.

3. Dalam proses pengecekan bahan baku, manager gudang bahan baku mengalami kesulitan yaitu selalu terjadi ketidaksesuaian antara stok bahan baku yang ada digudang dengan laporan bahan baku yang ada.

4. Sering terjadinya keterlambatan pengiriman barang jadi yang disebabkan proses produksi yang terlambat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat sistem pendistribusian di PT Adhimega Kreasicipta menggunakan pendekatan supply management. Adapun tujuan yang ingin dicapai antara lain:


(3)

1. Membantu staf sales untuk membuat laporan penawaran harga dan surat perintah kerja untuk diberikan ke produksi.

2. Membantu manajer gudang bahan baku mengalami kesulitan untuk mengetahui kebutuhan bahan baku untuk periode selanjutnya.

3. Membantu manajer gudang bahan baku yang dapat memantau stok gudang bahan baku.

4. Membantu manajer gudang barang jadi untuk memperkirakan jadwal untuk pengiriman barang jadi ke customer.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam membangun aplikasi ini antara lain :

1. Sistem informasi yang akan dibangun hanya mengelola data bahan baku, data barang jadi dan data supplier.

2. Data yang digunakan data bahan baku dan penjualan di PT Adhimega Kreasicipta.

3. Metode yang akan digunakan dalam peramalan bahan baku adalah Metode rata rata bergerak Ganda.

4. Metode yang akan digunakan dalam menentukan stok teraman untuk bahan baku di gudang bahan baku memakai metode Safety Stock.

5. Metode dalam menentukan waktu tercepat dalam melakukan suatu pengiriman menggunakan metode expected time.

6. Jenis barang jadi yang akan di olah adalah mebel.

7. Analisis pemodelan yang digunakan berdasarkan pemodelan DFD (Data Flow Diagram)

8. Bahasa pemrograman C#.

9. Implementasi sistem di server PT Adhimega Kreasicipta.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpresentasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan


(4)

tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.

a. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Pengumpulan data kajian dari sistem informasi, supply chain management berdasarkan buku dan jurnal

2. Observasi

Pengumpulan data dengan penelitian dan peninjauan langsung mengenai proses produksi mabel yang dikerjakan oleh PT Adhimega Kreasicipta. 3. Wawancara.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan manajer bahan baku dan yang ada kaitannya dengan topic yang diambil.

b. Metode pengembangan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall. Berdasarkan buku software engineering yang ditulis oleh Ian Sommerville perangkat lunak secara waterfall

meliputi beberapa proses yang diilustrasikan dalam gambar 1.1 dibawah ini:

Definisi Kebutuhan

Perancangan sistem dan perangkat lunak

Operasi dan pemeliharaan Integrasi dan

pengujian sistem Implementasi dan

pengujian unit


(5)

1. Definisi kebutuhan

Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan, Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskriipsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan – hubungannya.

3. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini. Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa unit telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.

5. Operasi dan pemeliharaan

Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup paling lama. Sistem dipasang dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap – tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan – persyaratan baru ditambahkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disususn untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :


(6)

Bab 1 akan menjelaskan tentang latar belakang PT Adhiemega kreasicipta. masalah dari pembuatan, perumusan masalah, maksud dan tujuan pembuatan sistem informasi, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 akan menjelaskan tentang profil umum, struktur organisasi, dan job description PT. Adhimega kreasicipta,landasan teori – teori yang melandasi dari pembangunan sistem pendistribusiandi PT adhimega kreasicipta dengan pendekatan supply chain management.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 3 akan menjelasanan tentang analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan di PT Adhimega Kreasicipta, proses perhitungan peramalan bahan baku, analisis kebutuhan non fungsional, analisis pengguna sistem, analisis kebutuhan perangkat keras, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis jaringan, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional, Diagram konteks, spesifikasi proses, kamus data , stuktur tabel, prancangan antar muka, perancangan procedural dan jaringan simantik untuk aplikasi yang akan di bangun sesuai dengan hasil analisis yang telah di buat.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab 4 ini membahas tentang implementasi, terdiri atas implementasi perangkat keras, implementasi perangkat lunak, implementasi aplikasi, dan pengujian, yang terdiri atas pengujian alpha, pengujian beta, serta kesimpulan hasi pengujian apakah sudah sesuai dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat pada bab 3.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 ini berisi kesimpulan dari hasil pembangunan sistem informasi,

apakah tujuan penelitian sudah terpenuhi atau belum. Dalam bab ini juga dibahas tentang saran untuk perbaikan dan menindak lanjuti pengembangan sistem informasiini selanjutnya.


(7)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil PT Adhimega Kreasicipta

PT Adhimega Kreasicipta adalah perusahaan yang menangani desain dan produksi dalam bidang interior, sipil, meubelair dan elemen estetika untuk

department store, apartemen, rumah tinggal, hotel, kantor, showroom, dan fasilitas umum lainnya. PT Adhimega berdiri tahun 1991. Berawal dari sebuah tim kerja yang bernaung dibawah PT Delami Garment Industries. PT Adhimega mulai merintis kinerja dalam bidang desain dan produk furniture. Berikut contoh pekerjaan yang dapat ditangani PT Adhimega kreasicipta :

1. Interior & Sipil

Melingkupi pekerjaan lantai, dinding / partisi, ceiling, Kosen, Railing, profil dan pekerjaan lain yang berada dalam ruangan melalui material kayu, besi,

stainless steel, gypsum, wallpaper, dan karpet. Jasa khusus dan dapat dilaksanakan secara tersendiri adalah pekerjaan finishing (Reka Oles) yaitu

melamic, chime stone, duco dan pelapisan cat lainnya.

2. Meubelair

Melingkupi pekerjaan loose dan fixed furnitires misalnya meja kerja, meja

meeting, lemari pakaian, rak hias, tempat tidur, lab bench, fixture showroom,

food market, melalui material besi, stainless, kuningan, fabrics, plywood dan segala jenis kayu

3. Elemen Estetika

Adalah lingkup pekerjaan seni yang merupakan karya panduan seni murni dan seni terpakai diantarnya : cast iron (Besi Cor), neon sign, glass art, huruf kuningan, huruf besi, huruf stainless steel, acrylic, lampu hias, ukiran, patung, monument, dan karya – karya visual lainnya.

Berikut adalah profil PT Adhimega Kreasicipta

Nama Perusahaan : PT Adhimega Kreasicipta No. Tanda Daftar Perusahaan : 10111606516


(8)

Alamat Kantor Pusat : JL Soekarno Hatta no 571 Bandung Alamat Kantor Perwakilan : JL Alaydrus 13B Jakarta

Alamat Workshop : JL Soekarno Hatta No 571 Bandung Nomor Telepon : (022) 7333414

Nomor Fax : (022) 7333241

Alamat Email : sales@adhimega.com

Bidang Usaha : Interior Design & Build, Furniture

Jumlah Manager & Staff : 25 Orang Jumlah Karyawan : 100 Orang

2.2 Struktur Organisasi Instansi

Bagian ini menggambarkan struktur organisasi yang ada di PT ADHIMEGA KREASI CIPTA pada gambar 2.1

PURCHASING SALES & WORKSHOP PROJECT FINANCE & ADMIN PROJECT PLANNING PROJECT ADMIN DELIVERY & SETTING SALES FINANCE & ADMIN ACCOUNTING

PT ADHIMEGA KREASI CIPTA

ORGANIZATION CHART

FINISHED GOODS WAREHOUSE

DATE : 8 OKTOBER 2012

PROJECT CONTROLLER 1 1100 1200 1300 2 2100 2200 2300 4 4100 4200 4300 3 DIRECTOR PURCHASING ADMIN 3100

MIS / EDP PRODUCTION RAW MATERIAL WAREHOUSE 2400 2500

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Adhimega Kreasicipta

Salah satu komponen yang sangat penting dalam mendukung manajemen dan kemajuan Perusahaan adalah Workshop PT ADHIMEGA KREASI CIPTA,


(9)

adapun deskripsi personalia tenaga kerja yang berkaitan dengan workshop di PT ADHIMEGA KREASI CIPTA serta tugas tugasnya sebagai berikut.

1. Raw Material Warehouse (Bahan Baku ) a. Melakukan proses pengadaan bahan baku. b. Menjaga bahan baku yang tersimpan. c. Mengawasi pemakaian bahan baku.

d. Melayani departemen produksi saat membutuhkan bahan baku.

e. Menjaga agar saldo fisik barang sesuai dengan saldo fisik yang ada di kartu stok.

f. Melakukan stok opname bahan baku setiap 1 tahun sekali (biasanya setiap akhir tahun).

2. Production (produksi).

a. Membuat permintaan bahan baku ke departemen gudang bahan baku. b. Mengawasi kelancaran proses produksi.

c. Menyerahkan barang jadi yang selesai diproduksi ke departemen gudang bahan baku.

d. Menjaga kualitas barang hasil produksi.

3. Finished Goods Warehouse & Delivery (Gudang Barang Jadi) a. Menerima Barang jadi dari produksi.

b. Mengemas barang jadi. c. Menyiapkan pengiriman.

d. Mengirimkan barang jadi ke costumer. 4. Sales

a. Melayani costumer

b. Mencatat nomor penawaran c. Membuat penawaran harga 5. MIS/EDP

a. Menambah penggung b. Menghapus pengguna 6. Purchasing (Pembelian)


(10)

b. Mencari supplier

c. Membuat PO

2.3 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengajaran saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya.

2.3.1 Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarluaskan data dan informasi dan menyediakan sebuah mekanisme umpan balik untuk mencapai tujuan.Mekanisme balikan tersebut digunakan oleh organisasi dalam membantu mencapai tujuan organisasi tersebut.Seperti meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya. Dengan menggunakan sistem informasi, seorang investor dapat membuat sebuah keuptusan yang bernilai milyaran rupiah, institusi yang bergerak dalam bidang finansial melakukan proses transfer trilyunan dollar keseluruh dunia secara elektronik, dan sebua industri manufaktur melakukan pemesanan bahan baku dan mendistribusikan barang hasil produksinya lebih cepat dari sebelumnya. Dua hal paling penting dalam sistem informasi adalah data dan informasi..

Data terdiri dari fakta mentah, seperti nomor pekerja, total jam kerja dalam satu minggu, nomor persediaan, atau pesanan penjualan. Informasi adalah sekumpulan fakta yang terorganisir dan terproses sehingga memiliki nilai lebih dari pada satu buah fakta. Sebagai contoh sebagai seorang manager penjualan dia ingin mengetahui total penjualan baju yang dapat dijual hal ini tentu lebih memiliki nilai dari pada hanya mengetahui total penjualan dari setiap sales representatif. Mendapatkan informasi dari komputer dapat membantu sebuah


(11)

perusahan dalam meningkatkan pendapatan dan keuntungan. Agar informasi dapat bermanfaat bagi seorang manajer dan pengambil keputusan, maka informasi harus memiliki karakteristik seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut.

a) Mudah Diakses

Informasi harus dapat dengan mudah diakses oleh pengguna yang sudah di otorisasi agar para pengguna dapat memperoleh informasi tersebut dengan format yang tepat dan waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pengguna

b) Akurat

Informasi yang akurat artinya informasi yang bebas dari kesalahan. Dalam beberapa kasus, informasi yang tidak akurat terjadi karena data yang tidak akurat yang digunakan sebagai transformasi proses dari data menjadi informasi. (Hal seperti ini disebut dengan Garbage In, Garbage Out atau GIGO).

c) Lengkap

Informasi yang lengkap artinya memiliki semua fakta yang penting. Contoh, laporan investasi yang tidak mengandung semua informasi biaya merupakan informasi yang tidak lengkap.

d) Ekonomis

Informasi harus memiliki nilai ekonomis untuk proses produksi. Pengambil keputusan harus selalu menyeimbangkan nilai dari informasi dengan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut.

e) Fleksibel

Informasi yang fleksibel dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Sebagai contoh, informasi berapa banyak persediaan yang dimiliki dalam berbagai keadaan dapat digunakan oleh sales representative untuk menutup penjualan, oleh seorang manajer produksi untuk mengidentifikasi berapa banyak persediaan yang dibutuhkan, dan oleh eksekutif keuangan untuk memperoleh total nilai dari sebuah perusahaan yang telah diinvestasikan dalam persediaan.


(12)

f) Relevan

Informasi yang relevan sangat penting bagi pengambil keputusan.Informasi yang menampilkan harga kayu yang turun mungkin tidak relevan bagi perusahan yang bergerak dalam industri komputer.

g) Handal

Informasi yang handal yang dapat diandalkan atau diperca oleh pengguna.Dalam beberapa kasus kehandalan sebuah informasi bergantung pada kehandalan pengumpulan metode. Dalam instansi yang lain, kehandalan bergantung pada sumber dari informasi. Sebuah rumor dari sumber yang tidak dikenal mengenai harga minyak yang mungkin mengalami kenaikan informasi tersebut tidak bisa diandalkan.

h) Aman

Informasi harus aman dari akses dari pengguna yang tidak dikenal.

i) Sederhana

Informasi haruslah sederhana, tidak terlalu kompleks. Kecanggihan dan detail infromasi tidak terlalu diperlukan. Faktanya, terlalu banyak informasi dapat menyebabkan informasi yang berlebihan, dimana seorang pengambil keputusan memiliki terlalu banyak informasi dan para pengambil keputusan akan kesulitan dalam mengindentifikasi mana informasi yang penting.

j) Tepat Waktu

Informasi tepat waktu artinya informasi dapat tersedia ketika informasi tersebut dibutuhkan. Mengetahui cuaca yang terjadi satu minggu yang lalu tidak akan membantu ketika mencoba untuk memutuskan mantel apa yang cocok digunakan untuk hari ini.

k) Terverifikasi

Informasi harus terverivikasi. Artinya bahwa informasi tersebut dapat diperiksa kebenarannya, mungkin dengan memeriksa banyak sumber untuk informasi yang sama.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem informasi (SI) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang


(13)

mengumpulkan (Input), memanipulasi (Processing), menyimpan, dan menyebarluaskan (Output) data dan informasi dan menyediakan sebuah mekanisme umpan balik (Feedback Mechanism) untuk mencapai tujuan. Mekanisme umpan balik (Feedback Mechanism) merupakan komponen yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan mereka, seperti meningkatkan keuntungan atau meningkatkan kepuasan pelanggan.

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

Dari gambar 2.2 ada 4 hal penting yaitu input, processing, output, dan

feedback. Dalam sistem informasi, input adalah aktivitas menggumpulkan dan menangkap data mentah.Dalam menghasilkan gaji atau upah, sebagai contoh, jumlah jam setiap pekerja harus dikumpulan sebelum gaji atau upah dikalkulasi atau dicetak.Dalam sistem penilaian di universitas, seorang dosen harus memberi nilai kepada mahasiswa sebelum digabung seluruh nilai dari semester atau setetngah semester lalu ditotal dan dkirimkan kepada mahasiswa.

Dalam sistem informasi processing mengandung makna proses mengkonversi atau merubah data menjadi keluaran akhir yang berguna.

Processing dapat melibatkan proses kalkulasi, membandingkan data dan mengambil tindakan alternatif, dan penyimpanan data untuk digunakan dimasa yang akan datang. Memproses data menjadi informasi yang berguna merupakan hal yang cukup kritis dalam proses sebuah bisnis.Proses processing tersebut dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer. Setelah proses kalkulasi dan perbandingan dilakukan, hasil dari proses tersebut disimpan. Tempat penyimpanan meliputi penyimpanan data dan informasi yang dapat digunakan dimasa yang akan datang.


(14)

Dalam sistem informasi output atau hasil keluaran meliputi menghasilkan informasi yang berguna, biasanya berbentuk dokumen dan laporan. Output atau hasil keluaran dapat berupa struk gaji atau upah untuk karyawan, laporan untuk para manager, dan informasi pasokan untuk pemegang saham, bank, pegawai pemerintahan dan kelompok yang lain. Dalam beberapa kasis, output atau hasil keluaran dari sebuah sistem akan menjadi masukan di sistem yang lain. Sebagai contoh, hasil keluaran dari sistem yang memproses order penjualan akan menjadi masukan dalam sistem tagihan pelanggan.

Dalam Sistem informasi, feedback adalah informasi yang berasal dari sistem yang digunakan untuk membuat perubahan dalam proses input atau aktivis processing. Sebagai contoh, kesalahan atau masalah dibuat untuk memperbaiki data masukan atau merubah sebuah proses. Contoh dari masalah penggajian, asumsikan bahwa jam kerja yang dimasukan kedalam sistem adalah 400 yang seharusnya 40. Tentu saja, kebanyakan sistem informasi akan memastikan bahwa data tersebut salah. Untuk jumlah jam kerja seorang pegawai, jam kerja yang berlaku adalah antara rentang 0 – 100 karena suatu hal yang mustahil seorang pegawai dapat bekerja melebih 100 jam dalam satu minggu. Sistem informasi akan memberikan umpan balik kepada pengguna bahwa 400 melebihi batas jam yang disediakan. Umpan balik sistem tersebut dapat digunakan oleh pengguna untuk mengkoreksi data masukan menjadi 40.Bayangkan jika hal tersebut tidak dapat terdeteksi oleh sistem, maka kesalahan tersebut dapat mengakibatkan sangat tingginya upah yang diterima seorang pegawai.

2.3.2 Supply Chain Management

Dalam setiap masyarakat baik itu masyarakat industri atau non – industri barang jadi harus dikirimkan dari tempat barang tersebut diproduksi ke tempat dimana barang tersebut dikonsumsi. Ketika terjadi banyak transaksi antara produsen dan konsumen, kejadian tersebut adalah membawa produk atau jasa ke pasar dan hal tersebut disebut dengan supply chain, atau demand chain atau value chain. Namun pada penelitian ini akan lebih sering disebut supply chain.


(15)

Supply Chain Management adalah integrasi dari kunci setiap bisnis proses dari pengguna akhir melalui penyuplai yang menghasilkan produk, jasa, layanan dan informasi yang memberi nilai tambah untuk pembeli dan pihak – pihak lain.

SCM adalah koordinasi dari material, informasi, dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. SCM bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.

1. Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai suplai, sma baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.

2. Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.

3. Arus keuangan meliputi informasi kredit, syarat – syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan pengiriman.

Terdapat 3 macam komponen utama dalam SCM yaitu : a) Rantai Suplai Hulu / Upstream supply chain

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (dimana manufaktur,

assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi keduanya dengan para penyalur selanjutnya (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material. Didalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

b) Manajemen Internal Suplai Rantai / internal supply chain management

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para pemasok ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.


(16)

c) Segmen Rantai Suplai Hilir / Downstreamsupply chain

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Didalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi dan after sales service.

2.3.3 Metode Pengendalian Inventori Seacata Statistik

Metode ini menggunakan basis ilmu matematika , statistika, dan optimasi sebagai alat bantu utama untuk menjawab permasalahan kuantitatif yang terjadi didalam sistem inventori. Pada hakikatnya metode ini berusaha untuk mencari jawab optimal dalam menentukan kebijakan inventori, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan penentuan ukuran lot pemesanan ekonomis (Economic Order Quantity), saat pemesanan dilakukan (Reorder Point), serta cadangan pengamanan (Safety Stock) yang di perlukan. Pendekatan yang di gunakan adalah melakukan pemodelan matematis terhadap alternatif jawaban permasalahan sehingga dapat ditentukan jawaban optimalnya secara analitis.[6]

Metode SIC secara formal mulai dikenal sejak tahun 1992 dengan munculnya makalah yang dibuat oleh Wilson (1929) untuk memecahkan persoalan inventori yang bersifat deterministik statik. Di sini Wilson mencoba mencari jawaban atas dua pertanyaan dasar, yaitu [6]:

a. Berapa jumlah barang yang harus dipesan untuk setiap kali melakukan pemesanan

b. Kapan Saat pemesanan dilakukan ?

Secara statistik fenomena persoalan inventori dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori permasalahan, yaitu :

1. Persoalan Inventori Deterministik

Persoalan inventori deterministik adalah persoalaan inventori dimana permintaan selama horison perencanaan diketahuidan tidak memiliki variansi. Karena tidak memiliki variansi maka tidak memiliki variansi maka tidak memiliki pola distribusi.


(17)

Persoalan Inventori Probabilistik adalah persoalaan inventori dimana fenomenanya tidak di ketahui secara pasti, namun nilai ekspektasi, variansi, dan pola data distribusi kemungkinannya dapat di prediksi. Persoalan utama dalam inventori probabilistik adalah selain menentukan besarnya stok operasi juga menentukan besarnya cadangan pengamanan (Safety Stock). Kedua persoalan tersebut dijabarkan dalam 3 pertanyaan dasar, yaitu :

a. Berapa jumlah barang yang harus dipesan untuk setiap kali melakukan pemesanan (Economic Order Quantity) ?

b. Kapan saat pemesanan dilakukan (Reorder Point) ? c. Berapa Besarnya cadangan pengamanan (Safety Stock) ?

Dalam kaitan ini dikenal adanya dua metode dasar pengendalian inventori yang bersifat probabilistik, yaitu metode Q dan metode P. Metode Q pada dasarnya menggunakan aturan jumlah ukuran lot pemesanan yang selalu tetap untuk setiap pemesanan yang dilakukan. Dengan demikian saat dilakukannya pemesanan akan bervariansi. Adapun metode P menganut aturan saat pemesanan yang regular mengikuti suatu selang periode yang tetap (mingguan, bulanan, dan sebagainya), sedangkan ukuran lot pesanan akan berubah-ubah.

3. Persoalan Inventori Tak tentu (Uncertainty)

Persoalan Inventori Tak tentu adalah persoalan inventori dimana ketiga parameter populasinya tidak diketahui secara lengkap. Dalam hal ini parameter yang tidak diketahui biasanya adalah pola distribusi kemungkinannya. Pengetahuan tentang pola distribusi kemungkinan inilah yang membedakan antara persoalan inventori probabilistik dengan persoalan inventori tak tentu. Berdasarkan pengetahuan tentang pola probabilitas terjadinya permintaan selama horison perencanaannya, persoalan inventori tak tentu dibedakan atas :

a. Persoalan Inventori Tak Tentu Berisiko Terkendali b. Persoalan Inventori Tak Tentu Berisiko Tak Terkendali

Maka dalam Persoalan Inventori yang di hadapi menggunakan Inventori Probabilistik yang terdapat Kapan saat pemesanan dilakukan (Reorder Point) dan Berapa Besarnya cadangan pengamanan (Safety Stock)[6].


(18)

2.3.3.1Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Persediaan pengaman (safety stock) merupakan persediaan yang ditujukan untuk menanggulangi kelebihan permintaan atau pemakaian bahan baku karena adanya ketidakpastian tingkat permintaan dan waktu tunggu, yang disimpan untuk mengurangi resiko terjadinya kekurangan bahan baku tersebut, persediaan pengaman adalah jumlah stok yang disimpan untuk melindungi dari fluktuasi permintaan dan atau pasokan yang tidak diharapkan. Persediaan pengaman dapat pula diartikan sebagai persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku (stock out).

Pada persediaan pengaman, cara menghitung nilai safety stock yang memiliki lead time yang bersifat konstan dapat menggunakan rumusan seperti dibawah ini yaitu :

SS = √ ( (2.1)

Keterangan :

SS = Persediaan Pengaman Z = Faktor Pengaman

Leadtime = Waktu tunggu

( = Standar deviasi data Permintaan

Standar deviasi digunakan untuk menentukan besarnya persediaan pengaman dengan pendekatan service level. Service level merupakan peluang tidak terjadi kekurangan persediaan selama waktu tunggu. Service level digambarkan dalam bentuk persentase (%), dimana faktor pengaman (Z) pada frekuensi service level

dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini

Tabel 2.1 Pengaman (Z) Berdistribusi Normal

Service Level Service Factor Service Level Service Factor

50.00% 0.00 90.00% 1.28

55.00% 0.13 91.00% 1.34

60.00% 0.25 92.00% 1.41

65.00% 0.39 93.00% 1.48

70.00% 0.52 94.00% 1.55

75.00% 0.67 95.00% 1.64

80.00% 0.84 96.00% 1.75

81.00% 0.88 97.00% 1.88

82.00% 0.92 98.00% 2.05


(19)

84.00% 0.99 99.50% 2.58

85.00% 1.04 99.60% 2.65

86.00% 1.08 99.70% 2.75

87.00% 1.13 99.80% 2.88

88.00% 1.17 99.90% 3.09

89.00% 1.23 99.99% 3.72

Terdapat beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan pengaman yaitu :

1. Penggunaan bahan baku rata-rata, 2. Faktor waktu,

3. Biaya-biaya yang digunakan.

Tujuan dari safety stock yaitu untuk menetukan berapa besar stok yang dibutuhkan selama masa tenggang untuk memenuhi besarnya permintaan. Persediaan pengaman mempunyai dua aspek dalam pembiayaan perusahaan yaitu 1. Persediaan pengaman akan mengurangi biaya yang timbul karena kehabisan persediaan, dimana makin besar persediaan pengaman maka semakin kecil kemungkinan kehabisan persediaan, sehingga semakin kecil pula biaya karena kehabisan persediaan,

2. Tetapi adanya persediaan pengaman akan menambah biaya penyediaan barang, dimana semakin besar persediaan pengaman akan semakin besar pula biaya persediaan barang.

2.3.4 Metode Perataan

Metode perataan sesuai dengan pengertian konvensional tentang nilai tengah, yaitu pembobotan yang sama terhadap nilai-nilai pengamatan Untuk semua kasus,tujuannya adalah memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang. Metode peraataan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

2.3.4.1 Double Moving Averages (Rata-rata bergerak ganda)

Untuk mengurangi sistem galaksistematis yang terjadi bilamana menggunakan simple average metode yang digunakan pada data berkecendrungan


(20)

tidak tetap atau konstan maka dikembangkan metode Liner moving Average. Dasar metode ini adalah menghitung rata- rata bergerak yang ke 2. Rata- rata bergerak ganda ini merupakan rata – rata bergerak dari rata – rata bergerak dan menurut symbol dituliskan sebagai MA(MxN) dimana artinya adalah MA M-periode dari MA N-M-periode dalam menggunakan rata rata bergerak linier, rata- rata bergerak 3 periode pertama telah diketahui segera setelah dengan periode waktu ke 3. Demikian pula, segera setelah nilai data ke 5 (X5) diketahui maka telah terdapat nilai MA (3) tunggal sehingga MA pertama dapat dihitung dan ditempatkan di periode ke 5 sebagai contoh, asumsikan kita mengetahui data periode sampah ke 5 dan ingin meramalkan periode ke 6.

F6 = (MA(3) pada periode 5) + ((MA(3) – MA (3x3)) pada periode 5) + (trend dari periode 5 ke periode 6 )3

= (8) + (2) + (2) = 12

Jadi prosedur peramalan rata rata bergerak linier meliputi 3 aspek : 1. Penggunaan rata – rata bergerak tunggal pada waktu t(ditulis S;)

2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata – rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis S ; - S :’), dan

3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t +1 ( atau ke periode t + m jika kita meramalkan m periode ke muka).

Prosedur rata – rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut:

S’t = (2.1) S”t = (2.2) Keterangan

S = Perbedaan Rata rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t T = periode

Xt = data periode t

at= S’t + (S’t–S”t) = 2S’t–S”t, (2.3) bt = (S’t–S”t) (2.4)


(21)

Ft+m = at +btm (2.5) Keterangan

At = Taksiran trend dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya Bt = ramalan period ke m.

Ft+m = data ramalan periode ke data ramalan periode selanjutnya

2.3.5 Expected Time

Expected Time adalah perhitungan yang mengacu pada waktu rata-rata dari ketiga macam waktu yang diharapkan dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan. Dari ketiga waktu tersebut yaitu :

1. Optimistic Time (a) Waktu perkiraan yang diyakini dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan apabilan tidak ada hambatan yang mendasar.

2. Most Probable Time (m) Waktu perkiraan yang paling

memungkinkan/mendekati untuk penyelesaian sebuah pekerjaan.

3. Pesimistic Time (b) Waktu perkiraan yang diperlukan dalam penyelesaian sebuah pekerjaan seandainya diduga aka nada rintangan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Rumus ExpectedTime :

Et = (2.6)

Keterangan : te = Expected Time

ta = waktu optimis tb = waktu pesimis


(22)

2.3.6 Basis Data

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Prinsip utama dari basis data adalah pengaturan data/arsip.Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.Basis data juga bukan hanya sekedar disimpan dalam media penyimpanan elektronis.Artinya tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Media penyimpanan elektronis juga dapat berisi file teks (yang diolah oleh program pengolah kata), filespreadsheet, dan lain-lain, tetapi tidak disebut sebagai basis data karena didalamnya tidak terdapat pemilahan dan pengelompokan data sesuai jenis atau fungsi data, sehingga akan menyulitkan pada saat pencarian data

2.3.7 Bahasa Basis Data

DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Cara berinteraksi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu


(23)

bahasa khusus yang di tetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa itu dapat kita sebut sebagai bahasa basis data yang terdiri atas sejumlah perintah

(statement)yang diinformulasikan dan dapat diberikanuse dan dikenali proses oleh DBMS untuk melakukan suatu aksi tertentu. Sebuah Bahasa Basis Data biasanya dapat dipilah kedalam 2 bentuk yaitu :

a. Data Definition Language

Struktur basis data yang menggambarkan skema basis data secara keseluruhan dan didesain dengan bahasa khusus yang disebut Data Definition Language (DDL).Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel, membuat indeks, mengubah struktur tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dan sebagainya. Hasil dari kompilasi perintah DLL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data (Data Dictionary). Kamus data merupakan suatu metadata (super-data) yaitu data yang mendeskripsikan data sesungguhnya. Kamus data ini akan selalu diakses dalam suatu operasi sebelum suatu file data yang sesungguhnya diakses

b. Data Manipulation Langguage

Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa penambahan data baru ke suatu basis data, penghapusan data dari suatu basis data, dan pengubahan data di suatu basis data. Pada level fisik, kita harus mendefinisikan algoritma yang memungkinkan pengaksesan yang efisien (yang cepat) terhadap data. Pada level yang lebih tinggi, yang dipentingkan bukan hanya efisiensi akses, tetapi juga efisiensi interaksi pemakai dengan sistem (kemudahan permintaan akses). Data manipulation language (DML) merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan pemakai untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data. Ada 2 jenis DML, yaitu :

1. Prosedural, yang mensyarakan agar pemakai menentukan, data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.

2. Non prosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.


(24)

2.3.8 Pemodelan Analisis

Model analisis adalah representasi teknis yang pertama dari sistem, pada saat ini yang mendominasi landasan pemodelan analisis.Pertama, analisis terstruktur adalah metode pemodelan klasik, dan analisis berorientasi objek.Analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model. Analisis terstruktur menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional dapat menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi, membagi sistem secara fungsional dan secara behavioral, dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun.

Entity relationship Diagram adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data, sedangkan data flow diagram (DFD) memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi.

2.3.8.1Flow Map

Definisi flowmap menurut Ladjamudin bin Al-Bahra adalah bagian - bagian yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flow map merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Bagian alir terdiri dari lima macam, yaitu : [6] a. Bagan alir sistem (system flowmap).

b. Bagan alir dokumen (ddocument flowmap).

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir atau paperwork flowmap merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir dan termasuk tembusan-tembusannya. Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan bagan alir seperti berikut:

a. Bagan alir skematik (schematic flowmap).

b. Bagan alir program (program flowmap).


(25)

2.3.8.2Entity Relationship Diagram

Langkah sederhana dari model ER adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan (relationships). Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang digunakan untuk menyajikan objek data secara visual.. Penjelasan tentang simbol-simbol ERD akan dijelaskan pada daftar simbol di tabel 2.3. Kegunaan model ER dalam perancangan basis data adalah:

1. Mampu memetakan model relasional dengan baik. Pembangunan yang digunakan di dalam model ER dengan mudah diubah ke dalam tabel relasional.

2. Sederhana dan mudah dipahami hanya dengan sedikit pelatihan. Oleh Karena itu, model bisa digunakan oleh perancang basis data untuk mengkomunikasikan perancangan kepada pengguna akhirnya.

Model ini juga bisa digunakan sebagai suatu rencana perancangan oleh pengembang basis data untuk menerapkan suatu model data dalam perangkat lunak manajemen basis data spesifik.

2.3.8.3Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan DFD yang memberikan gambaran umum dari sistem perangkat lunak. Di dalam diagram konteks hanya terdapat satu lingkaran sebagai simbol proses, sekaligus menandai boundary (lingkungan) dari sistem perangkat lunak. Pada boundary tersebut, terdapat aliran data yang keluar maupun masuk ke sistem perangkat lunak. Sebagai tempat terjadinya interaksi antara sistem perangkat lunak tersebut dengan aktor anggota sistem informasi maupun dengan sistem perangkat lunak yang lain.

Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas- entitas eksternal serta aliran data dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen.


(26)

Aliran dalam diagram konteks memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem seperti halnya sinyal kontrol yang diterima atau dibuat sistem. Aliran data hanya digambarkan jika diperlukan untuk mendeteksi kejadian di dalam lingkungan dimana sistem harus memberikan respon. Selain itu, data dibutuhkan untuk menggambarkan transportasi antar sistem dan entitas

2.3.8.4Data Flow Diagram

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Simbol- simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram menurut notasi Yourdan adalah sebagai berikut:

1. Proses

Proses adalah simbol pertama DFD. Proses dilambangkan dengan lingkaran, dimana proses ini menunjukan bagian dari sistem yang mengubah satu atau lebih input dan output. Nama proses dituliskan dengan satu kata, singkatan atau kalimat sederhana.

2. Aliran Data

Aliran Data digambarkan dengan tanda panah. Aliran data juga digunakan untuk menunjukan bagian-bagian informasi dari satu bagian ke bagian lain. Pembagian nama untuk aliran ini menunjukan sebuah arti untuk sebuah aliran. Untuk kebanyakan sistem yang dibuat, aliran data sebenarnya mengambarkan data yakni angka, huruf, pesan, floating point, dan macam- macam informasi lainnya.

3. Simpanan Data

Simpanan data digunakan sebagai penyimpanan bagi paket-paket data.Notasi penyimpanan data digambarkan dengan garis horizontal yang pararel. Simpanan data merupakan simpanan data dari data yang berupa suatu file atau database di sistem komputer ataupun berupa arsip atau catatan manual. Nama dari simpanan data menunjukan nama filenya.


(27)

4. Terminator

Terminator digambarkan dengan sebuah kotak yang menggambarkan kesatuan luar (eksternal entity) yang berhubungan dengan sistem. Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, Organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau output dari sistem

2.3.9 Metode Pengujian

Pengujian sistem adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Pengujian menyajikan anomali yang menarik bagi perekayasa perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa pertama-tama berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstrak ke implementasi yang dapat dilihat, dan dilanjutkan dengan pengujian.

2.3.9.1White Box

Pengujian white box dilakukan untuk menguji prosedur-prosedur yang ada. Lintasan lojik yang dilalui oleh setiap bagian prosedur diuji dengan memberikan kondisi/loop spesifik. Pengujian white box menjamin pengujian terhadap semua lintasan yang tidak bergantungan minimal satu kali, mencoba semua keputusan lojik dari sisi “true‟ dan “false‟, eksekusi semua loop dalam batasan kondisi dan batasan operasionalnya dan pengujian validasi data internal[8]. Konsep pengujian basis path pada white box adalah sebagai berikut:

1. Merupakan bagian dari pengujian white box dalam hal pengujian prosedur.

2. Mempergunakan notasi aliran graph (node, link untuk merepresentasikan sequence, if, while, until dll.).

3. Konsep kompleksitas cyclomatic antara lain cara perhitungan daerah tertutup pada graph planar dimana dapat menghubungkan batas atas jumlah pengujian.


(28)

2.3.9.2Black Box

Pengujian yang dilakukan untuk antarmuka perangkat lunak, pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar- benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik. Metode pengujian black-box memfokuskan pada requirement fungsi dari perangkat lunak, pengujian ini merupakan komplenetari dari pengujian white-box.

Pengujian white-box dilakukan terlebih dahulu pada proses pengujian, sedangkan pengujian black-box dilakukan pada tahap akhir dari pengujian perangkat lunak. Proses yang terdapat dalam proses pengujian black-box antara lain sebagaiberikut:

1. Pembagian kelas data untuk pengujian setiap kasus yang muncul pada pengujian white-box.

2. Analisis batasan nilai yang berlaku untuk setiap data

2.3.10 C#

C# dibaca (C Sharp) merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat berjalan pada .NET CLR.C# meupakan evolusi dari bahasa pemrograman C, dan C++ dan dibuat oleh Microsoft khusus untuk dapat bekerja dengan .NET platform. Bahasa pemrograman C# didesain untuk menggabungkan semua kelebihan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman yang lain.

Membuat aplikasi menggunakan C# lebih mudah daripada menggunakan C++, karena sintaks yang digunakan mudah, tetap, C# adalah merupakan bahasa pemograman yang powerfull, dan kecil kemungkinan yang anda ingin lakukan di C++ tidak dapat dilakukan di C#.

2.3.11 Mysql

MySQL (baca : mai – se – kyu – el ) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk executable atau


(29)

kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi. Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan dibawah ini.

1. Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain lain).

2. Andal, cepat, dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database

yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan. Berbagai tool pendukung juga tersedia (walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui MySQL dapat menangani sebuah tabel berukuran dalam terabyte ( 1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran yang sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem operasi. Sebagai contoh, pada sistem solaris 9/10, batasan ukuran file sebesar 16 terabyte.

3. Jaminan keamanan akses

MySql mendukung pengamanan database dengan berbagai

kriteriapengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MySQL juga mendukung konektivitas ke berbagai software. Sebagai contoh, dengan menggunakan ODBC (Open Database Connectivity), database yang ditangani MySQL

dapat diakses melalui program yang dibuat dengan Visual Basic atau .net framework. MySQL juga mendukung program klien yang berbasis java untuk berkomunikasi dengan database MySQL melalui JDBC (Java Database Connectivity). MySQL juga bisa diakses melalui aplikasi berbasis web misalnya dengan menggunakan PHP.

4. Dukungan SQL

Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah SQL (Structured Query Language).Sebagaimana diketahui, SQL merupakan


(30)

standar dala pengaksesan database relasional. Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapa pun untuk menggunakan MySQL.


(31)

156

Bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada sistem yang baru untuk pengembangan sistem selanjutnya.

4.1 Implementasi Sistem

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka selanjutnya akan menuju tahap implementasi. Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pembangun sistem.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak sistem pendistribusian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Komputer Server

Perangkat Spesifikasi

Processor Intel Xeon X5

Memory 4 GB

Harddisk 1 TB

Monitor LCD 16”, Resolusi 1366 x 768

Keyboard Standar

Mouse Standar

Komputer Client

Perangkat Spesifikasi

Processor Intel Core2 Duo CPU

Memory 2 GB

Harddisk 500 GB

Monitor LCD 16”, Resolusi 1366 x 768

Keyboard Standar

Mouse Standar

Perangkat Jaringan


(32)

WebSmart Switch

Kabel UTP Cat 5e

Konektor RJ45

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem pendistribusian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

No Perangkat Lunak Keterangan

1 Sistem Operasi Ubuntu 10.04.01, Windows 7, Windows 8.1

2 Bahasa Pemrograman C#

3 DBMS MySql

4 Code Editor Microsoft Visual Studio 2013

5 DFD Modeler Microsoft Visio 2010

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Implementasi database dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :

Tabel 44.3 Implementasi Basis Data

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

1 barang_jadi CREATE TABLE `barang_jadi` (

`no_barang` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_barang` varchar(200) DEFAULT NULL, `panjang` int(11) DEFAULT NULL,

`lebar` int(11) DEFAULT NULL, `tinggi` int(11) DEFAULT NULL,

`finishing` varchar(100) DEFAULT NULL, `satuan` varchar(10) DEFAULT NULL, `harga` int(11) DEFAULT NULL, `saldo` int(11) DEFAULT NULL,

`waktu_selesai` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_barang`)

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5 DEFAULT

CHARSET=latin1;

2 bill_of_material CREATE TABLE `bill_of_material` (

`no_bom` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_ph` int(11) DEFAULT NULL,

`id_user` int(11) DEFAULT NULL, `tgl_bom` date DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_bom`), KEY `id_user` (`id_user`), KEY `no_ph` (`no_ph`),

CONSTRAINT `bill_of_material_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`),

CONSTRAINT `bill_of_material_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_ph`) REFERENCES `penawaran_harga` (`no_ph`)


(33)

3 dipesan CREATE TABLE `dipesan` (

`id_pesan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_pesanan` int(11) DEFAULT NULL,

`id_material` int(11) DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL,

`keterangan` varchar(100) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_pesan`),

KEY `no_pesanan` (`no_pesanan`), KEY `id_material` (`id_material`),

CONSTRAINT `dipesan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`no_pesanan`) REFERENCES `pesanan_barang` (`no_pesanan`),

CONSTRAINT `dipesan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_material`) REFERENCES `material` (`id_material`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

4 kebutuhan CREATE TABLE `kebutuhan` (

`id_kebutuhan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_material` int(11) DEFAULT NULL,

`no_barang` int(11) DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_kebutuhan`), KEY `id_material` (`id_material`), KEY `no_barang` (`no_barang`),

CONSTRAINT `kebutuhan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_material`) REFERENCES `material` (`id_material`),

CONSTRAINT `kebutuhan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_barang`) REFERENCES `barang_jadi` (`no_barang`)

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5 DEFAULT

CHARSET=latin1;

5 lpb CREATE TABLE `lpb` (

`id_lpb` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_po` int(11) DEFAULT NULL,

`id_material` int(11) DEFAULT NULL, `tgl_lpb` date DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL,

`keterangan` varchar(200) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_lpb`),

KEY `no_po` (`no_po`),

KEY `id_material` (`id_material`),

CONSTRAINT `lpb_ibfk_1` FOREIGN KEY (`no_po`) REFERENCES `po` (`no_po`),

CONSTRAINT `lpb_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_material`)

REFERENCES `material` (`id_material`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

6 material CREATE TABLE `material` (

`id_material` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_bom` int(11) DEFAULT NULL,

`nama_material` varchar(200) DEFAULT NULL, `stok` int(11) DEFAULT NULL,

`panjang` int(11) DEFAULT NULL, `lebar` int(11) DEFAULT NULL, `tinggi` int(11) DEFAULT NULL, `tebal` int(11) DEFAULT NULL,

`spek_tambahan` varchar(200) DEFAULT NULL, `satuan` varchar(10) DEFAULT NULL,


(34)

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=13 DEFAULT CHARSET=latin1;

7 pbb CREATE TABLE `pbb` (

`no_pbb` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_ph` int(11) DEFAULT NULL,

`id_material` int(11) DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL, `tgl_pbb` date DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_pbb`), KEY `no_ph` (`no_ph`),

KEY `id_material` (`id_material`),

CONSTRAINT `pbb_ibfk_1` FOREIGN KEY (`no_ph`) REFERENCES `penawaran_harga` (`no_ph`),

CONSTRAINT `pbb_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_material`)

REFERENCES `material` (`id_material`)

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=40 DEFAULT

CHARSET=latin1;

8 pembelian CREATE TABLE `pembelian` (

`id_pembelian` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_po` int(11) DEFAULT NULL,

`no_pesanan` int(11) DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL,

`harga` int(11) DEFAULT NULL, `diskon` int(11) DEFAULT NULL,

`keterangan` varchar(100) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_pembelian`),

KEY `no_po` (`no_po`),

KEY `no_pesanan` (`no_pesanan`),

CONSTRAINT `pembelian_ibfk_1` FOREIGN KEY (`no_po`)

REFERENCES `po` (`no_po`),

CONSTRAINT `pembelian_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_pesanan`) REFERENCES `pesanan_barang` (`no_pesanan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

9 penawaran_harga CREATE TABLE `penawaran_harga` (

`no_ph` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_user` int(11) DEFAULT NULL,

`tgl_ph` date DEFAULT NULL,

`nama_pemesan` varchar(50) DEFAULT NULL, `alamat_pemesan` varchar(200) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_ph`),

KEY `id_user` (`id_user`),

CONSTRAINT `penawaran_harga_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

10 penerimaan CREATE TABLE `penerimaan` (

`id_penerimaan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_penjualan` int(11) DEFAULT NULL,

`tgl_penerimaan` date DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL,

`keterangan` varchar(100) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_penerimaan`),

KEY `id_penjualan` (`id_penjualan`),

CONSTRAINT `penerimaan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_penjualan`) REFERENCES `penjualan` (`id_penjualan`)


(35)

11 penjualan CREATE TABLE `penjualan` (

`id_penjualan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_ph` int(11) DEFAULT NULL,

`no_barang` int(11) DEFAULT NULL, `tgl_pengiriman` date DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL,

`harga` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_penjualan`), KEY `no_ph` (`no_ph`),

KEY `no_barang` (`no_barang`),

CONSTRAINT `penjualan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`no_ph`)

REFERENCES `penawaran_harga` (`no_ph`),

CONSTRAINT `penjualan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_barang`) REFERENCES `barang_jadi` (`no_barang`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

12 peramalan CREATE TABLE `peramalan` (

`id_peramalan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_material` int(11) DEFAULT NULL,

`qty_estimasi` int(11) DEFAULT NULL, `biaya_pembelian` int(11) DEFAULT NULL, `persentase_biaya` int(11) DEFAULT NULL, `harga` int(11) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`id_peramalan`), KEY `id_material` (`id_material`),

CONSTRAINT `peramalan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_material`) REFERENCES `material` (`id_material`)

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=8 DEFAULT

CHARSET=latin1;

13 pesanan_barang CREATE TABLE `pesanan_barang` (

`no_pesanan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_user` int(11) DEFAULT NULL,

`tgl_pesanan` date DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_pesanan`), KEY `id_user` (`id_user`),

CONSTRAINT `pesanan_barang_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

14 pl CREATE TABLE `pl` (

`no_pl` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no_ph` int(11) DEFAULT NULL,

`no_barang` int(11) DEFAULT NULL, `tgl_pengiriman` date DEFAULT NULL, `qty` int(11) DEFAULT NULL,

`keterangan` varchar(200) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_pl`),

KEY `no_ph` (`no_ph`),

KEY `no_barang` (`no_barang`),

CONSTRAINT `pl_ibfk_1` FOREIGN KEY (`no_ph`) REFERENCES `penawaran_harga` (`no_ph`),

CONSTRAINT `pl_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_barang`)

REFERENCES `barang_jadi` (`no_barang`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

15 po CREATE TABLE `po` (

`no_po` int(11) NOT NULL,


(36)

`id_user` int(11) DEFAULT NULL, `tgl_po` date DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_po`), KEY `id_supplier` (`id_supplier`), KEY `id_user` (`id_user`),

CONSTRAINT `po_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_supplier`)

REFERENCES `supplier` (`id_supplier`),

CONSTRAINT `po_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

16 supplier CREATE TABLE `supplier` (

`id_supplier` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama` varchar(100) DEFAULT NULL,

`alamat` varchar(200) DEFAULT NULL, `no_telp` varchar(30) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_supplier`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

17 user CREATE TABLE `user` (

`id_user` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `username` varchar(50) DEFAULT NULL,

`password` varchar(100) DEFAULT NULL, `jabatan`

enum('MIS/EDP','GUDANG','FG','PEMBELIAN','PRODUKSI','SALES') DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`id_user`)

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=10 DEFAULT

CHARSET=latin1;

4.1.4 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan setiap halaman program yang dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka yang dibuat dan dibedakan antara antarmuka untuk staff gudang barang jadi, staff MIS/EDP, staff pembelian, staff produksi, staff sales dan staff gudang bahan baku.

4.1.4.1Implementasi Antarmuka Gudang Barang Jadi

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk gudang barang jadi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Antarmuka Gudang Barang Jadi

Fungsi Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani proses gudang barang jadi

1 Login Flogin.cs

Pengolahan Data

Barang Jadi

Untuk mengolah barang jadi 5. Pengolahan Data

Barang Jadi

cFPenerimaBarang Jadi.cs

Pengolahan Data

Pengiriman Barang

Untuk mengolah pengiriman barang jadi

4. Pengolahan Data

Pengiriman Barang


(37)

Jadi Jadi ngJadi.cs

Pengolahan Data

Penerimaan Barang Jadi

Untuk mengolah data

penerimaan barang jadi

3. Pengolahan Data

Penerimaan Barang

Jadi

cFPenerimaBarang Jadi.cs

Pengolahan Data

Pengguna

Untuk mengolah data

pengguna

2. Pengolahan data pengguna

Fuser.cs

4.1.4.2Implementasi Antarmuka MIS

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk MIS dapat dilihat pada tabel IV.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Antarmuka MIS/EDP

Fungsi Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani proses

login Staff MIS/EDP

1 Login Flogin.cs

Pengolahan Data

Pengguna

Untuk mengolah data

pengguna

2. Pengolahan data pengguna

Fuser.cs

4.1.4.3Implementasi Antarmuka Pembelian

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Pembelian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Antarmuka Pembelian

Fungsi Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani proses

staff pembelian

1 Login Flogin.cs

Pengolahan Data

Supplier

Untuk mengolah data

supplier

7 Pengolahan Data

Supplier

cFSelectSupplier.cs cFSupplier.cs

Pengolahan Data

Pembelian

Untuk mengolah data

pembelian

6 Pengolahan Data Pembelian

cFPembelian.cs

4.1.4.4 Implementasi Antarmuka Produksi

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk produksi dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Antarmuka Produksi

Fungsi Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani proses

loginStaff Produksi

1 Login Flogin.cs Pengolahan Data Bill

of Material

Untuk mengolah data bill off material

14 Pengolahan Data

Bill of Material


(38)

4.1.4.5Implementasi Antarmuka Sales

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Sales dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Antarmuka Sales

Fungsi Deskripsi Proses File

Login untuk menangani proses

loginstaff sales

1 Login Flogin.cs

Pengolahan Data

Penjualan

Untuk mengolah data

penjualan

13 Pengolahan Data Penjualan

FBrgJadi.cs

Pengolahan Data

Barang Jadi

Untuk mengolah data

barang jadi

5 Pengolahan Data Barang Jadi

cFSelectbarangJadi .cs

4.1.4.6Implementasi Antar muka Gudang bahan baku

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Sales dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9 Antar muka Gudang Bahan Baku

Fungsi Deskripsi Proses File

Login untuk menangani proses

loginstaff Gudang Bahan Baku

1 Login Flogin.cs

Pengolahan Data

Bahan baku

Untuk mengolah data

pesanan bahan baku

8 Pengolahan Data Pesanan bahan baku

cFPesananBahanBa ku.cs

Pengolahan Data

Penerimaan bahan

baku

Untuk mengolah data

barang jadi

9 Pengolahan Data

Penerimaan bahan

baku

cFPenerimaanBaha nBaku.cs

Pengolahan data

Penerimaan bahan

baku

Untuk mengolah data

pemakaian bahan baku

10 Pengolahan data

pemakaian bahan

baku

FPBB.cs

Meramalkan bahan

baku

Untuk meramalkan

pemakaian bahan baku

11 Peramalan bahan baku.

FPeramalan.cs

Pengolahan data

bahan baku

Untuk pengolahan data bahan baku

12 Pengolahan data bahan baku.

fMenugudangbaha nbaku.cs

Untuk memperjelas bentuk implementasi antarmuka diatas, tampilan-tampilan antarmuka yang telah dibuat dapat dilihat pada Lampiran A.


(39)

4.2Pengujian Sistem

Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem Sistem Pendistribusian ini adalah metode pengujian black box. Pengujian black box berfokus ada persyaratan fungsional dari perangkat lunak yang dibangun.

4.2.1 Pengujian Alpha

Pengujian perangkat lunak ini menggunakan data uji berdasarkan data yang terdapat pada Sistem Pendistribusian di PT Adhimega Kreasicipta. Rencana pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Rencana Pengujian

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Login Verifikasi Login Black-box

Pengolahan Data Pengguna a. Tambah data pengguna

b. Edit data pengguna

c. Hapus data pengguna

Black-box

Pengolahan Data Penerimaan Barang Jadi

a. Tambah data penerimaan barang jadi

b. Edit data penerimaan barang jadi

c. Hapus data penerimaan barang jadi

Black-box

Pengolahan Data Pengiriman Barang Jadi

a. Tambah data pengiriman barang jadi

b. Edit data pengiriman barang jadi c. Hapus data pengiriman barang jadi d. Cetak data pengiriman barang jadi

Black-box

Pengolahan Data Barang Jadi a. Tambah data barang jadi

b. Edit data barang jadi c. Hapus data barang jadi

Black-box

Pengolahan Data Pembelian

a. Tambah data pembelian

b. Edit data pembelian

c. Hapus data pembelian

d. Cetak data pembelian

Black-box

Pengolahan Data Supplier a. Tambah data supplier

b. Edit data supplier

c. Hapus data supplier

Black-box

Pengolahan Pesanan Bahan Baku

a. Tambah pesanan bahan baku

b. Edit pesanan bahan baku

c. Hapus pesanan bahan baku

d. Cetak pesanan bahan baku

Black-box

Pengolahan

Penerimaan Bahan Baku

a. Tambah penerimaan bahan baku

b. Edit penerimaan bahan baku

c. Hapus penerimaan bahan baku

d. Cetak penerimaan bahan baku

Black-box

Pengolahan

Data Pemakaian Bahan Baku

a. Tambah data pemakaian bahan baku

b. Edit data pemakaian bahan baku

c. Hapus data pemakaian bahan baku

d. Cetak data pemakaian bahan baku

Black-box

Peramalan Data Bahan Baku a. Tambah data bahan baku

b. Edit data bahan baku

c. Hapus data bahan baku

Black-box

Pengolahan Data Penjualan a. Tambah data penjualan

b. Edit data penjualan


(40)

c. Hapus data penjualan d. Cetak data penjualan Pengolahan

Data Bill of Material

a. Tambah data bill of material

b. Edit data bill of material

c. Hapus data bill of material

d. Cetak data bill of material

Black-box

Pengolahan Data Kebutuhan a. Tambah data kebutuhan

b. Edit data kebutuhan

c. Hapus data kebutuhan

Black-box

4.2.1.1 Kasus dan Hasil Pengujian

Berdasarkan rencana pengujian, maka dapat dilakukan pengujian Alpha

pada Sistem Pendistribusian di PT Adhimega Kreasicipta sebagai berikut.

4.2.1.1.1 Pengujian Login

Verifikasi pengujian login terbagi atas dua bagian diantaranya verifikasi

username dan verifikasi password. Penjelasan lebih detail yang dijelaskan pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Pengujian Login

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan username : mis

Password : mis Tipe User : MIS Yang

diharapkan

Masuk pada form menu pengguna sesuai pilihan

Pengamatan Masuk pada form menu pengguna sesuai pilihan

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan username : mis

Password : 1234 Tipe User : MIS Yang

diharapkan

Terdapat Pesan “username atau Kata Sandi Anda Salah”

Pengamatan Terdapat Pesan “username atau Kata Sandi Anda Salah”


(41)

4.2.1.1.1 Pengujian Pengolahan Tambah Data Pengguna

Pengujian tambah data pengguna yang dijelaskan pada tabel 4 .12.

Tabel 4.12 Pengujian Pengolahan Tambah Data Pengguna Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan username : mis

Password : mis Jabatan : Manager

Yang diharapkan

Terdapat Pesan “Data Berhasil Tersimpan”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Tersimpan”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan username : mis

Password : mis Jabatan : Yang

diharapkan

Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.2 Pengujian Ubah data pengguna

Pengujian ubah data pengguna yang dijelaskan pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Pengujian Ubah Data Pengguna Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan username : mis

Password : mis Jabatan : Manager

Yang diharapkan

Terdapat Pesan “Data Berhasil Diubah”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Diubah”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan username : mis


(42)

Jabatan : Manager

Yang diharapkan

Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.3 Pengujian hapus data pengguna

Pengujian hapus data pengguna yang dijelaskan pada tabel 4.14.

Tabe 4.14 Pengujian Hapus Data Pengguna Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan username : mis

Password : mis Jabatan : Manager

Yang diharapkan

Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan username : mis

Password : mis Jabatan : Manager

Yang diharapkan

Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.4 Pengujian PengolahanTambah Data Penerimaan Barang Jadi

Pengujian tambah penerimaan barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Pengujian Tambah Data Penerimaan Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan Id Penerimaan : 120AB

Id Penjualan : PE12A No PH : 2

No Barang Jadi : 31


(43)

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Tersimpan”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Tersimpan”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan Id Penerimaan : 120AB

Id Penjualan : PE12A No PH : 2

No Barang Jadi : Tgl Penerimaan :

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.5 Pengujian Ubah Data Penerimaan Barang Jadi

Pengujian ubah data penerimaan barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Pengujian Ubah Data Penerimaan Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan Id Penerimaan : 120AB

Id Penjualan : PE12A No PH : 2

No Barang Jadi : 31

Tgl Penerimaan : 19 April 2011

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Diubah”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Diubah”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan Id Penerimaan : 120AB

Id Penjualan : PE12A No PH : 2


(44)

Tgl Penerimaan :

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.6 Pengujian hapus Data penerimaan barang jadi

Pengujian hapus data penerimaan barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.17

Tabel 4.17 Pengujian Hapus Data Penerimaan Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan Id Penerimaan : 120AB

Id Penjualan : PE12A No PH : 2

No Barang Jadi : 31

Tgl Penerimaan : 19 April 2011

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan Id Penerimaan : 120AB

Id Penjualan : PE12A No PH : 2

No Barang Jadi : 31

Tgl Penerimaan : 19 April 2011

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Gagal Dihapus”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Gagal Dihapus”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.7 Pengujian Pengolahan Tambah Data Pengiriman Barang Jadi

Pengujian tambah data pengiriman barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 Pengujian Tambah Data Pengiriman Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan No PL : 1234

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12


(45)

Keterangan : - No PH : 213 No Barang Jadi : 12

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Tersimpan”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Tersimpan”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan No PL : 1234

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12

Harga : Rp.25.000.000,- Keterangan : -

No PH : 213 No Barang Jadi :

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Telah Tersedia”

Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Telah Tersedia”

Terdapat Pesan “Data Belum Terisi dengan Lengkap, Silahkan Isi Kembali”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.8 Pengujian ubah data pengiriman barang jadi

Pengujian ubah data pengiriman barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Pengujian Ubah Data Pengiriman Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan No PL : 1234

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12

Harga : Rp.25.000.000,- Keterangan : -

No PH : 213

No Barang Jadi : 412AB

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Diubah”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Diubah”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)


(46)

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12

Harga : Rp.25.000.000,- Keterangan : -

No PH : 213 No Barang Jadi :

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Gagal Diubah”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Gagal Diubah”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.9 Pengujian hapus data pengiriman barang jadi

Pengujian hapus data pengiriman barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 Pengujian Hapus Data Pengiriman Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan No PL : 1234

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12

Harga : Rp.25.000.000,- Keterangan : -

No PH : 213 No Barang Jadi :

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan No PL : 1234

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12

Harga : Rp.25.000.000,- Keterangan : -

No PH : 213 No Barang Jadi :

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Gagal Dihapus”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Gagal Dihapus”


(47)

4.2.1.1.10 Pengujian ceteak data pengiriman barang jadi

Pengujian ceteak data pengiriman barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.21.

Tabel 4.21 Pengujian Cetak Data Pengiriman Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan No PL : 1234

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12

Harga : Rp.25.000.000,- Keterangan : -

No PH : 213 No Barang Jadi :

Yang diharapkan Aksi : Cetak ke file .pdf atau .xls

Pengamatan Aksi : Cetak ke file .pdf atau .xls

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan No PL : 1234

Tgl Pengiriman : 20 Juli 2012 Kuantiti : 12

Harga : Rp.25.000.000,- Keterangan : -

No PH : 213 No Barang Jadi :

Yang diharapkan Aksi : Cetak ke file .pdf atau .xls

Pengamatan Aksi : Cetak ke file .pdf atau .xls

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.11 Pengujian Pengolahan Tambah Data Barang Jadi

Pengujian tambah data barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.22.

Tabel 4.22 Pengujian Tambah Data Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan No Barang : BA123

Nama Barang : Paku Panjang : 12cm Lebar : 14cm Tinggi : 5cm


(48)

Finishing : - Satuan : meter Harga : Rp. 5.000,-

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Disimpan”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Disimpan”

Dapat menampilkan data yang telah dimasukkan

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan No Barang : BA123

Nama Barang : Paku Panjang : 12cm Lebar : 14cm Tinggi : 5cm

Finishing : - Satuan : meter Harga : Rp. 5.000,-

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Gagal Disimpan”

Terdapat Pesan “Data sudah ada!!”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Gagal Disimpan”

Terdapat Pesan “Data sudah ada!!”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.12 Pengujian ubah data barang jadi

Pengujian ubah data barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 Pengujian Ubah Data Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan No Barang : BA123

Nama Barang : Paku Panjang : 12cm Lebar : 14cm Tinggi : 5cm

Finishing : - Satuan : meter Harga : Rp. 5.000,-

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Disimpan”


(49)

Kesimpulan Diterima Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan No Barang : BA123

Nama Barang : Paku Panjang : 12cm Lebar : 14cm Tinggi : 5cm

Finishing : - Satuan : meter Harga : Rp. 5.000,-

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Gagal Diubah”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Gagal Diubah”

Kesimpulan Diterima

4.2.1.1.13 Pengujian hapus data barang jadi

Pengujian hapus data barang jadi yang dijelaskan pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 Pengujian Hapus Data Barang Jadi Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan No Barang : BA123

Nama Barang : Paku Panjang : 12cm Lebar : 14cm Tinggi : 5cm

Finishing : - Satuan : meter Harga : Rp. 5.000,-

Yang diharapkan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Pengamatan Terdapat Pesan “Data Berhasil Dihapus”

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan No Barang : BA123

Nama Barang : Paku Panjang : 12cm Lebar : 14cm Tinggi : 5cm


(1)

x

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 59

3.2.1 Analisis Pengguna Sistem ... 60

3.2.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 63

3.2.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 63

3.2.4 Analisis Jaringan ... 64

3.3 Analisis Basis Data ... 64

3.3.1 Kamus Data ERD ... 66

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 66

3.4.1 Diagram Konteks ... 67

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 67

3.4.3 Spesifikasi Proses ... 82

3.4.4 Kamus Data DFD ... 105

3.5 Perancangan Sistem ... 109

3.5.1 Diagram Relasi ... 110

3.5.2 Struktur Tabel ... 110

3.5.3 Perancangan Struktur Menu Aplikasi ... 116

3.5.3.1 Stuktur Menu Staf Produksi ... 116

3.5.3.2 Struktur Menu Staf Sales ... 117

3.5.3.3 Struktur Menu Staf MIS ... 118

3.5.3.4 Struktur Menu Staf Gudang Bahan Baku ... 120

3.5.3.5 Struktur Menu Staf Pembelian ... 121

3.5.3.6 Struktur Menu Staf Gudang Barang Jadi ... 122

3.5.3.7 Struktur Menu Manager Gudang Bahan Baku ... 123

3.5.3.8 Struktur Menu Manager Gudang Barang Jadi ... 123

3.5.4 Perancangan Antar Muka ... 124

3.5.5 Perancangan Pesan... 142

3.5.6 Perancangan Simatik ... 144

3.5.7 Perancangan Prosedural ... 157

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 156

4.1 Implementasi Sistem ... 156


(2)

xi

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 157

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 157

4.1.3 Implementasi Antar Muka ... 161

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka Gudang Barang Jadi ... 161

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka MIS ... 162

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka Pembelian ... 162

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka Produksi ... 162

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka Sales ... 163

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka Gudang Bahan Baku ... 163

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka Manager Gudang Barang Jadi ... 164

4.1.4.1 Implementasi Antar Muka Manager Gudang Bahan baku ... 164

4.2 Pengujian Sistem ... 164

4.2.1 Pengujian Alfa ... 165

4.2.2 Pengujian Betha ... 200

4.1.4.1 Skenario Pengujian Betha ... 200

4.1.4.1 Metode Pengujian ... 200

4.1.4.1 Daftar Pertanyaan ... 201

4.1.4.1 Hasil Wawancara ... 203

4.1.4.1 Kesimpulan Pengujian Betha ... 208

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 209

5.1. Kesimpulan ... 209

5.2. Saran ... 210


(3)

xxi

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fundamental Of Information Systems : Sixth Edition : Ralph M. Stair, George W. Reynolds : Course Technology : Boston : USA

[2] Database Processing Fundamentals, Design and Implementation : David M Kroenke, David J Auer : Pearson

[3] Data Flow Diagramming by Example : Thomas Hathaway, Angela Hathaway : BA – Experts

[4] Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1 : Spyros Makridakis, StevenC. Whhelwright, Victor E. McGee


(4)

LAMPIRAN F SURAT HAK EKSLUSIF


(5)

(6)