Penggunaan multi sumber bukti memperkuat validitas konstruk karena tersedianya berbagai ukuran untuk fenomena yang sama.
b. Menciptakan Data Dasar Studi Kasus
Penciptaan data dasar dilakukan dengan pengorganissasian dan pendokumentasian data yang telah terkumpul. Kedua aktivitas ini
bermaksud untuk meningkatkan reabilitas karena mengungkapkan bukti yang dapat ditinjau oleh peneliti secara cepat dan mudah.
c. Memelihara Rangkaian Bukti
Prinsip ini dimaksudkan mempermudah pengamat dalam melacak bukti sejak dari pertanyaan awal penelitian hingga konklusi akhir studi
kasus dan juga sebaliknya, dari konklusi ke pertanyaan awal.
3.8 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
1992 yaitu sebagai berikut : 1.
Reduksi Data Data yang diperoleh dari lokasi penelitian dituangkan dalam uraian
atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan lapangan oleh peneliti direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan
pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya melalui penyutingan, pemberian kode, dan pentabelan. Reduksi data ini
dilakukan terus-menerus selama proses penelitian berlangsung.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Penyajian Data
Penyajian data data display dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-
bagian tertentu dari peneliti. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data ke dalam bentuk tertentu sehingga kelihatan
dengan sosoknya yang utuh. 3.
Penarikan KesimpulanVerifikasi Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan sejak awal
memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang
dikumpulkan yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan-
kesimpulan tentatif. Proses analisis data secara interaktif dapat disajikan dalam bentuk
skema sebagai berikut : Miles dan Huberman, 1992
Gambar 1: Proses Analisis Data
Sumber : Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif, Jakarta : UI-Press, 1992
Pengumpulan data
Penarikan kesimpulanverifikasi
Reduksi data Penyajian
data
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.9 Pengujian Kredibilitas Data
Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan, dengan cara : Sugiyono, 2005
Perpanjangan Pengamatan
Penelitian ini diperpanjang sampai dua kali, karena pada periode pertama, data yang diperoleh dirasa belum memadai dan belum kredibel.
Belum memadai karena belum semua rumusan masalah dan fokus terjawab melalui data, belum kredibel karena sumber data masih ragu-ragu
dalam memberikan data, sehingga data yang diperoleh pada tahap pertama ternyata masih belum konsisten, masih berubah-ubah. Perpanjangan
pengamanan sampai dua kali maka data yang diperoleh dirasa telah jenuh. Menurut Bungin, 2007:255 bersama informan di lapangan akan
membantu peneliti memahami budaya dan tradisi informan, memahami makna-makna budaya, makna simbul, dan berbagai makna lainnya yang
hidup dan tumbuh di masyarakat dimana informan hidup bersama peneliti. Peneliti di lapangan lebih lama, berarti pula dia dapat menghindari distorsi
yang kemungkinan terjadi selama pengumpulan data. Bahkan peneliti dapat melakukan cek ulang setiap informasi yang didapatnya, sehingga
kesalahan mendapat informasi, informasi berdusta bahkan kesengajaan informasi untuk menipu peneliti akan dapat dihindari, karena peneliti
memiliki waktu yang cukup untuk melakukan periksa ulang berkali-kali terhadap informan, bahkan semakin lama ia berada di lapangan, maka ia
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat memperbanyak informan sehingga informasi yang diperolehnya semakin banyak pula.
Meningkatkan Ketekunan
Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting lainnya adalah dengan meningkatkan ketekunan dalam
pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan pancaindra, namun juga
menggunakan semua pancaindra termasuk adalah pendengaran, perasaan, dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di
lapangan maka, derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula. Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara
peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian dengan cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Demikian juga dengan
meningkatkan ketekunan maka, penelitian dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati Bungin,
2007:256. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah
dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.
Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar
atau dipercaya atau tidak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data dan waktu. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara
menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan
dengan menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda. Triangulasi waktu artinya pengumpulan data dilakukan pada berbagai
kesempatan dan kondisi yang berbeda. Dengan triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui apakah narasumber
memberikan data yang sama atau tidak. Apabila narasumber memberikan data yang berbeda, maka berarti datanya belum kredibel.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2: DESAIN PENELITIAN
Main Research Question
Mini Research Question
Sumber Data Justifikasi
1. Bagaimana
penerapan perencanaan
pajak di PT. Garam Persero?
1. Apakah
perusahaan menerapkan suatu
perencanaan pajak?
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
keuangan.
Analisis
dokumen. Peneliti
diharapkan mendapat
gambaran mengenai
penerapan perencanaan pajak
di PT. Garam Persero.
2. Kebijakan-
kebijakan apa saja yang dilakukan
PT. Garam Persero dalam melakukan
perencanaan pajaknya?
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
keuangan.
Analisis
dokumen. Peneliti
diharapkan dapat mengetahui
kebijakan dan langkah-langkah
yang dilakukan dalam
perencanaan pajak di perusahaan.
2. Bagaimanakah
pelaksanaan perencanaan
pajak atas PPh 21 pada
karyawan di PT.Garam
Persero? 3.
Ada berapa karyawan di PT.
Garam? Apakah semuanya
diterapkan perencaanaan PPh
21?
Observasi dan
wawancara informan
yaitu bagian akuntansi.
Analisis
dokumen. Diharapkan
peneliti mengetahui berapa
banyak karyawan dan penerapan
perencanaan PPh 21 setiap
karyawan.
4. Ada berapa macam
metode dalam perencanaan Pajak
Penghasilan Pasal 21?
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
pajak dan pelaporan.
Analisis
dokumen. Untuk mengetahui
metode apa saja yang digunakan
dalam perencanaan Pajak
Penghasilan Pasal 21.
5. Bagaimana
pelaksanaan perencanaan pajak
penghasilan pasal 21 dengan Net
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
Peneliti dapat mengetahui
pelaksanaan perencanaan pajak
penghasilan pasal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Method? pajak dan
pelaporan.
Analisis dokumen.
21 dengan Net Method.
6. Bagaimana
pelaksanaan perencanaan pajak
penghasilan pasal 21 dengan Gross
Up Method?
Observasi dan
wawancara informan
yaitu bagian pajak dan
pelaporan.
Analisis
dokumen. Peneliti dapat
mengetahui pelaksanaan
perencanaan pajak penghasilan pasal
21 dengan Gross Up Method.
7. Metode mana yang
digunakan perusahaan dalam
pelaksanaan perencanaan pajak
PPh 21?
Observasi dan
wawancara informan
yaitu bagian keuangan.
Analisis
dokumen. Untuk mengetahui
metode apa yang dipilih dan
digunakan oleh perusahaan dalam
pelaksanaan perencanaan pajak
PPh 21.
8. Atas dasar apa
perusahaan lebih memilih
menggunakan metode tersebut
dibandingkan metode yang lain?
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
keuangan.
Analisis
dokumen. Mengetahui alasan
mengapa perusahaan
memilih satu metode yang telah
disepakati dan keuntungannya
dibandingkan metode lainnya.
9. Bagaimanakah
penentuan besar tunjangan yang
diberikan kepada masing-masing
karyawan? Apakah semua sama atau
terdapat perbedaan?
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
keungan.
Analisis
dokumen. Untuk mengetahui
cara menentukan besar tunjangan
yang diberikan kepada masing-
masing karyawan.
10. Dalam
pelaksanaan perencanaan pajak
PPh 21 ini, perusahaan
mengacu pada SAK atau
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
keuangan. Peneliti dapat
mengetahui tentang
pelaksanaan perencanaan pajak
PPh 21 apakah telah sesuai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
peraturan pajak?
Analisis dokumen.
dengan Undang- Undang.
11. Apakah terdapat
pengaruh terhadap penghematan
beban pajak setelah dilakukan
perencanaan pajak penghasilan pasal
21 karyawan? Seberapa besar
penghematan yang dihasilkan?
Observasi
dan wawancara
informan yaitu bagian
keuangan.
Analisis
dokumen. Untuk dapat
mengetahui apakah dengan
dilakukan perencanaan pajak
PPh 21 dapat berpengaruh
terhadap penghematan
beban pajak dan seberapa besar
penghematannya bagi perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
4.1 Proses Penelitian di Lapangan