Pembangunan Sistem Informasi E-Invitation di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat Berbasis Website
BANDUNG BARAT BERBASIS WEBSITE
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh:
Andri Sutisna 1.05.10.562
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014
(2)
vi LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR SIMBOL ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7
1.5. Batasan Masalah... 8
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.7. Sistematika Penulisan... 9
(3)
vii
2.1.2. Karakteristik Sistem ... 12
2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 14
2.2. Pengertian Informasi ... 16
2.2.1. Siklus Informasi ... 16
2.2.2. Kualitas Informasi ... 17
2.2.3. Nilai Informasi ... 18
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 18
2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 19
2.4. Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis ... 22
2.4.1. Pengertian Alumni ... 22
2.4.2. Pondok Pesantren ... 22
2.4.3. Surat Undangan Elektronik ... 22
2.5. Tinjauan Perangkat Lunak ... 23
2.5.1. Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) ... 23
2.5.2. Pengertian MySQL... 24
2.5.3. Pengertian Adobe Dreamweaper... 24
2.5.4. Pengertian Xampp ... 24
2.5.5. Pengertian Internet ... 24
2.5.6. Pengertian Web/Situs ... 25
2.5.7. Pengertian WWW (World Wide Web) ... 25
(4)
viii
2.5.11. Pengertian CSS (Cascading Style Sheet) ... 28
2.5.12. Pengertian HTTP ... 29
2.5.13. Pengertian Web Server ... 30
2.5.14. Pengertian Web Browser... 30
2.5.15. Pengertian URL (Uniform Reseource Locator) ... 30
2.5.16. Pengertian DNS (Domain Name System) ... 31
2.5.17. Pengertian Homepage ... 31
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 33
3.1. Objek Penelitian ... 33
3.1.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah ... 33
3.1.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren ... 34
3.1.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren ... 35
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 35
3.2. Metode Penelitian... 38
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi) ... 39
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)... 40
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 41
(5)
ix
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 49
3.3.1. Analisi Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 50
3.3.1.1. Diagram Use Case Sistem Yang Berjalan ... 50
3.3.1.2. Skenario Use Case Yang Berjalan ... 51
3.3.1.3. Diagram Activity Sistem Yang Berjalan... 53
3.3.2. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 55
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1. Perancangan Sistem ... 57
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 57
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 58
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 58
4.1.3.1. Diagram Use Case Yang Diusulkan ... 60
4.1.3.2. Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 61
4.1.3.3. Diagram Aktivitas (Aktivity Diagram) Yang Diusulkan ... 68
4.1.3.4. Sequence Diagram Yang Diusulkan ... 74
4.1.3.5. Collaboration Diagram Yang Diusulkan ... 81
4.1.3.6. Class Diagram Yang Diusulkan ... 85
4.1.3.7. Componen Diagram Yang Diusulkan ... 86
4.1.3.8. Depeloyment Diagram Yang Diusulkan ... 86
4.1.3.9. Kodifikasi ... 87
(6)
x
4.2.3. Perancangan Output ... 93
4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan... 95
4.4. Implementasi ... 95
4.4.1. Batasan Implementasi (Optional) ... 95
4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 96
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 97
4.4.4. Implementasi Basis Data ... 97
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 104
4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 107
4.4.7. Penggunaan Program ... 112
4.5. Pengujian ... 122
4.5.1. Rencana Pengujian ... 123
4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 124
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 130
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 131
5.1. Kesimpulan ... 131
5.2. Saran ... 131 DAFTAR PUSTAKA
(7)
Ferian, Jack. 2001. Menggunakan Internet. Informatika. Bandung.
Hariningsih, S.P. 2005. Teknologi Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Hexagraha, Agus. 2006. Sistem Informasi Berbagai Perspektif. Informatika. Bandung.
Iswanto, ST. 2007. Membangun Aplikasi Berbasis PHP 5 dan Firebird 1.5. ANDI. Yogyakarta.
Jogiyanto, H.M. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2005. Analiss dan Desain, Andi Offset. Yogyakarta.
Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek. Informatika Bandung.
Pudjo Widodo, Prabowo. 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
Whitten, Jeffery., et all. 2004. Metode Desain & Analysis Sistem. Andi Offset. Yogyakarta.
Situs/Web:
http://www.ilmukomputer.com
(8)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT karena atas rahmat hidayah-Nya dan solawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini yang
berjudul “Pembangunan Sistem Informasi E-Invitation Di Pondok Pesantren
Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat Berbasis Website”. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh sidang skripsi Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis kedepannya dapat lebih baik lagi.
Dengan keterbatasan pengetahuan yang ada, penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan skripsi ini tanpa peran serta pihak lain. Oleh karena itu izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu antara lain:
(9)
iv
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan segala kasih sayang, do’a dan dorongannya baik moril maupun materil.
2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Citra Noviyasari, S.Si, MT. Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.
5. R.Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat. Selaku Dosen Wali.
6. Iyan Gustiana, S.Kom, M.Kom. Selaku pembimbing yang telah sabar membimbing penulis hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf program studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.
8. KH. Muhammad Ridwan. Selaku pimpinan Pondok Pesantren Menengah
Al Islamiyyah.
9. H. Mohamad Satiri Wahab, M.Pd.I. dan Hj. Hanhan Hasbiyani Ridwan, S.Pd.I. Selaku Dewan Asatidz Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah atas masukannya kepada penulis.
10.Keluarga besar Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah yaitu para Dewan Asatidz beserta Alumni.
11.Keluarga besar Lembaga Dakwah Kampus LDK UMMI Universitas
Komputer Indonesia, tempat penulis dalam menimba ilmu agama selama ini.
(10)
v
12.Teman-teman seperjuangan kelas SI-13 2010 atas kebersamaannya selama
ini.
13.Saudara dirumah, kakak; Dian Fitriyani, adik-adik; Gun Gun Gunawan dan Adi Saepul Huda, semoga kita menjadi insan yang soleh dan berbakti kepada kedua orang tua.
14.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Harapan besar penulis, semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak, amin. Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Juli 2014
(11)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknolologi dizaman modern ini yang semakin pesat dan kebutuhan informasi yang semakin meningkat dengan berbagai kemudahan yang terus dikembangkan sehingga manusia dapat mengakses informasi yang dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Sampai sekarang cara pengembangan dari bentuk konvensional ke bentuk sistem terkomputerisasi dalam mengolah data dan informasi supaya lebih cepat sehingga sampai kepada pemakai terus dikembangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan sistem informasi pada lembaga-lembaga pemerintahan maupun swasta yang banyak melibatkan komputer dalam kegiatannya dalam menunjang dan meningkatkan kualitas sistem pelayanan.
Pada dasarnya komputer digunakan sebagai alat bantu seperti mengolah, menyimpan, dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan. Perancangan berbasis komputer dengan bahasa pemrograman sangat diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah yang ada. Rancangan aplikasi ini diharapkan dapat membantu analisa, proses kegiatan, dan perancangan yang tepat mengenai apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi proses yang masih menggunakan cara konvensional.
(12)
Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah merupakan sebuah lembaga pendidikan kepesantrenan yang diselenggarakan oleh Yayasan Al-Huda kecamatan Cikalongwetan kabupaten Bandung Barat yang menyediakan kajian-kajian keislaman untuk para santri-santrinya dalam menuntut ilmu agama. Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah setiap tahun membuka bagi muda-mudi yang
ingin belajar menuntut ilmu agama dari berbagai daerah baik dari luar kota, adapun yang sambil menempuh pendidikan sekolah formal seperti di MTs, SMP, Aliyah, SMA, SMK dan Kuliah. Diluar kegiatan pesantren dan setiap akhir masa pendidikan yaitu bagi santri-santri yang telah menempuh masa pendidikan paling lama tiga sampai enam tahun atau selama menempuh pendidikan di sekolah formal Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah mengadakan khataman dan setiap tahun jumlah alumninya selalu mengalami peningkatan ada yang studi lanjut ada pula yang menjadi pengemban dakwah terjun ke masyarakat. Berikut hasil survey jumlah alumni Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah.
Gambar 1.1 Jumlah Alumni Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat
0 5 10 15 20
1973 1983
1993 2003
2013
Laki-laki Perempuan
(13)
Di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah selain mengadakan acara
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raz, Haol, Milad, Bakti
Sosial dan acara hajatan kelurga pondok pesantren setiap tahun juga mengadakan acara silaturahmi tahunan lebih tepatnya tanggal satu muharram tahun baru hijriah yang khususnya dihadiri oleh para tamu undangan alumni. Dalam pengiriman surat undangan acaranya tentu sangatlah penting selain untuk kelangsungan terlaksananya acara juga karena hanya pada acara ini semua alumni yang tersebar diberbagai daerah baik dari luar kota dapat berkumpul bersilaturahmi dengan para guru dan rekan-rekan semuanya. Masalah yang terjadi yaitu dalam hal surat undangan yang masih menggunakan cara konvensional tentunya semakin banyaknya alumni yang tersebar semakin besar pula baik dalam hal tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencetak dan mengirim surat undangan sehingga tidak efektif dan efisien serta permasalahan ketika tidak ada data fisik mengenai data alumni yang akan di undang seperti alamat sekarang yang dapat berubah salah satunya karena faktor pemekaran pada suatu wilayah tertentu maka diperlukan pengelolaan data alumni dengan mengoptimalkan database.
Berdasarkan permasalahn tersebut menjadi gagasan penulis di Ikatan Keluarga Besar Alumni Al Islamiyyah (IKBA Al Islamiyyah) untuk mengambil judul “Pembangunan Sistem Informasi E-Invitation Di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat Berbasis Website” yang mana penulis tuangkan dalam penelitian ini dan diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk acara silaturahmi tahunan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah dalam hal pengiriman surat undangan seperti menghemat biaya percetakan dan biaya transportasi pengiriman sehingga menjadi hal yang bijak karena biaya
(14)
tersebut dapat dialihkan ke bagian yang lainya dan bagi alumni santri Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat dapat menerima langsung undangan melalui media elektronik secara online dimana saja tanpa mengurangi rasa hormat.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah memuat masalah-masalah yang timbul dari ketidakefektifan dan ketidakefisienan pada sistem informasi yang ada di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat. Sedangkan rumusan masalah merupakan kalimat-kalimat pertanyaan yang didasarkan pada identifikasi masalah.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas saat ini dapat
diidentifikasikan masalah yang ada pada sistem informasi Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat sebagai berikut.
1. Pengiriman surat undangan yang masih menggunakan cara
konvensional semakin banyaknya alumni yang tersebar semakin besar pula baik dalam hal tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencetak dan mengirim surat undangan sehingga tidak efektif dan efisien.
2. Belum ada pengelolaan mengenai data alumni yang akan di undang seperti alamat sekarang maka diperlukan pengelolaan data alumni dengan mengoptimalkan database.
3. Tidak adanya konfirmasi sehingga persiapan seperti logistik dan konsumsi tidak dapat di estimasi.
(15)
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka penulisan merumuskan masalah-masalah yang teridentifikasi diantaranya sebagai berikut.
1. Bagaimana sistem pengiriman surat undangan yang sedang berjalan di
Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
2. Bagaimana sistem pengiriman surat undangan yang diusulkan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
3. Bagaimana pengujian sistem yang diusulkan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
4. Bagaimana implementasi sistem yang diusulkan di Pondok Pesantren
Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun sistem informasi undangan elektronik dari konvensional menjadi sistem terkomputerisasi berbasis website dan pengelolaan data alumni guna untuk mempermudah pengiriman surat undangan acara silaturahmi tahunan tahunan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
(16)
1. Untuk mengetahui sistem pengiriman surat undangan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
2. Untuk membuat usulan sistem pengiriman surat undangan di Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
3. Untuk menguji sistem yang diusulkan di Pondok Pesantren Menengah
Al Islamiyyah Bandung Barat.
4. Untuk mengimplementasikan sistem yang diusulkan di Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat. 1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini terbagi atas 2 bagian yaitu Kegunaan Praktis dan Kegunaan Akademis. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Berikut kegunaan praktis dari pembuatan sistem informasi undangan elektronik sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan ilmu pengetahuan baik dari segi teori maupun praktek di bidang teknologi informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi undangan elektronik di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
(17)
Untuk memperkaya keilmuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan penelitian ini khususnya dibidang manajemen informatika mengenai sistem informasi.
3. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran baik berupa ide atau gagasan dan inspirasi kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan. 1.4.2 Kegunaan Akademis
Berikut kegunaan akademis dari pembuatan sistem informasi undangan elektronik sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai acuan perancangan sistem informasi dan diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan sistem informasi pengiriman surat undangan acara silaturahmi tahunan bagi para alumni Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
2. Bagi lembaga
Dapat memberikan alternatif bagi lembaga untuk memperbaiki atau memperbaharui sistem yang ada sehingga kemajuan lembaga akan dapat dipantau setiap saat oleh pengelola.
(18)
Serta sebagai acuan dan tambahan kepustakaan bagi peneliti lain bagaimana penerapan sistem informasi undangan elektronik di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
1.5. Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam pembuatan penelitian ini, maka penulis akan membatasi masalah berdasarkan topik permasalahan yang diangkat supaya pembahasan terfokus pada pemecahan masalah-masalah yang teridentifikasi, diantaranya sebagai berikut.
1. Masalah yang dibahas hanya meliputi pengiriman surat undangan dan pengelolaan data alumni santri Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
2. Perancangan sistem informasi yang diusulkan hanya meliputi pengiriman surat undangan dan pengolahan data alumni santri pondok pesantren Menengah Al Islamiyyah bandung barat.
3. Perancangan aplikasi yang diusulkan berbasis website dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi atau tempat penelitian bertempat di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Cikalongwetan Bandung Barat. Alamat Jl. Raya Purwakarta. Karanganyar, desa Mandalamukti, kecamatan Cikalongwetan kabupaten Bandung Barat. Kode Pos: 40556. Telepon: (022) 6970815.
Lama dan Waktu penelitian yang dilakukan penulis dapat dilihat pada jadwal penelitian yang terdapat pada tabel dibawah ini.
(19)
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No Nama
Kegiatan
Tahun 2014
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengumpulkan
kebutuhan a. Obserevasi b. Wawancara
2 Membuat
prototype
3 Evaluasi
prototype
4 Pengkodingan
sistem
5 Evaluasi sistem
6 Implementasi
Sistem
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam pembuatan skripsi, perlu diperhatikan dalam penyusunannya. Oleh karena itu Sistematika Skripsi yang baik dan benar sangat diperlukan. Secara garis besar skripsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu awal, isi dan akhir. Cukup sederhana, berikut adalah sistematika skripsi secara umum.
(20)
Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan, pernyataan keaslian, abstrak, abstract, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar simbol.
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan.
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Yaitu bab yang menguraikan tentang kajian pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.
3. BAB III : OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Yaitu bab yang menguraikan tentang objek penelitian, variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. 4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan dari data yang telah diperoleh.
5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Yaitu bab yang berisi kesimpulan hasil dan saran serta hasil penelitian.
(21)
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:1) Suatu sistem dapat didefinisikan dalam dua kelompok pendekatan. Yang pertama pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur. Menurut Jerry Fitz Gerald, Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Yang kedua pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan, Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang beriteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan bekerja bersama - sama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama. Dimana dalam sebuah sistem bila terjadi satu bagian saja yang tidak bekerja atau rusak, maka suatu tujuan bisa terjadi kesalahan hasilnya atau outputnya.
(22)
2.1.1. Bentuk Umum Sistem
Bentuk sistem terdiri atas masukan (input) pengolahan (process) dan keluaran (output). Namun sistem dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan (database). Pada sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka. Adapun sistem terbuka mempunyai arti sistem tersebut dapat menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitar.
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
Sumber : (Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain) 2.1.2. Karakteristik Sistem
Ada beberapa karakteristik sistem menurut Jogiyanto (2005:3) dalam buku analisis dan desain, suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu:
1. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (components) yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dari suatu sistem biasanya dikenal dengan subsistem. Subsistem ini mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem juga mempunyai sistem yang lebih besar yang dikenal dengan Suprasistem.
2. Batas Sistem
(23)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Dengan adanya batas sistem ini maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain batas sistem ini merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem / subsistem itu sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan yang bersifat merugikan harus dimusnahkan dan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem lainnya. Dengan kata lain melalui penghubung ini output dari suatu subsistem akan menjadi input dari subsistem lainnya.
(24)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
7. Keluaran sistem
Keluaran (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Sasaran sistem
Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem abstrak (abstract system) dan Sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologika, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
(25)
2. Sistem tertentu (deterministic system) dan Sistem tidak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
3. Sistem terbuka (open system) dan Sistem tertutup (closed system) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.
4. Sistem alamiah (natural system) dan Sistem buatan manusia (human mode system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut man-machine
system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
(26)
2.2. Pengertian Informasi
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting dalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum, definisi informasi menurut
Jogiyanto (2003:8) “Informasi adalah data yang sudah diproses atau diolah
sehingga mempunyai nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan yang disampaikan melalui media kertas (HardCopy), tampilan (Display) atau sarana (Audio)”.
Dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang sudah diolah atau diproses menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
2.2.1. Siklus Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:8) Data merupakan bentuk yang paling sederhana dan belum bisa menjadi suatu informasi. Untuk itu perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model. Dari data kemudian diolah dengan model tertentu menjadi informasi. Kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Oleh John Burch siklus ini disebut siklus informasi (informasion cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycle), seperti digambarkan dibawah ini:
(27)
Gambar 2.2 Siklus Informasi
(Sumber: Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain ) 2.2.2. Kualitas Informasi
Menurut jogiyanto (2005:10) Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya, artinya informasi bebas dari kesalahan-kesalahan tidak bias ataupun menyesatkan, akurat dapat diartikan bahwa informasi itu dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Didalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi ada nilainya, apabila informasi terlambat datang sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan hal tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
(28)
3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi yang disampaikan harus dapat bermanfaat bagi pemakainya. Di dalam menghasilkan informasi yang berkualitas peran manusia tetap paling dominan, dikatakan dominan karena hanya sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh alat untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
2.2.3. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu sistem dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikamati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir nilai-nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) “Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
(29)
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk mengsilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Save, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 4. Output, yaitu kegiatan untuk mengsilkan laporan dari suatu proses
informasi.
5. Check, yaitu suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai denagn yang diharapkan.
2.3.1. Komponenn Sistem Informasi
Jogiyanto (2005:11) Menurut John Burch dan Gary Grundnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.
(30)
Pemakai Pemakai Pemakai Pemakai
Pemakai Pemakai Gambar 2.3 komponen sistem informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain)
Dibawah ini adalah penjelasan dari masing-masing blok yang sudah disebutkan di atas:
1. Blok Masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.
4. Blok Teknologi, teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,
Input Model Output Teknologi Dasar Data Dasar Data
(31)
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu (human atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis telekomunikasi, analis sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya. 5. Blok Basis Data, basis data (database) merupakan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali, dapat hal yang banyak merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah bila terlanjur terjadi
(32)
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.4. Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis
Adapun teori-teori pada kasus yang di analisis untuk memperjelas pengertian tentang kasus yang di analisis sebagai berikut.
2.4.1. Pengertian Alumni
Alumni berasal dari kata alumnus yang artinya tamatan atau lulusan. Oleh karena itu, alumni dapat diartikan seseorang yang telah lulus atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi dalam jangka waktu tertentu.
2.4.2. Pondok Pesantren
Pondok pesantren, atau disebut pondok saja, adalah sekolah islam berasrama yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-Qur’an dan as-Sunah, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa Arab.
2.4.3. Surat Undangan Elektronik
Surat undangan elektronik adalah suatu cara untuk mengirimkan surat undangan dalam format data elektronik dari satu komputer ke komputer lainnya. Surat undangan yang dibuat dengan pengolahan kata yang menghasilkan suatu dokumen dan kemudian dikirimkan secara elektronik dengan menggunakan komputer, komputer tesebut terhubung dengan komputer lainnya misalkan dengan modem dan melalui jalur tersebut surat undangan dikirimkan.
(33)
Ketika kita mengirimkan surat undangan ke pengguna komputer lainnya, surat undangan tersebut dikirimkan dari komputer anda, kemudian melalui komputer yang ada ISP (Internet Service Provider) kemudian sampai ke internet, lalu menuju ke komputer penerima surat undangan tadi untuk diteruskan kepenerimanya.
2.5. Tinjauan Perangkat Lunak
Berikut ini adalah tinjauan singkat tentang perangkat lunak yang digunakan penulis untuk membantu penulisan dan pembuatan penelitian ini.
2.5.1. Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (PHP : Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa
pemrograman yang berbentuk Scripting, yang disebut sebagai program scripting yang berjalan dibawah halaman Browser misalnya seperti Mozila. Sistem kerja dari program ini adalah sebagai Interpreter bukan sebagai Compiler. Pada bahasa Interpreter, script mentahnya tidak harus diubah kedalam bentuk Source Code. Sehingga pada saat menjalankan bentuk program, kode dasar secara langsung akan dijalankan tanpa harus melalui proses pengubahan kedalam bentuk Source Code. Kekurangan dari bentuk Interpreter adalah program pembuatnya harus selalu tersedia dan berjalan saat kita mengaktifkan program yang dibuat, sehingga hasil dari program ini sebenarnya bukan merupakan program yang dapat dieksekusi secara mandiri tanpa menggunakan program pembuatnya.
(34)
2.5.2. Pengertian MySQL
MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System/RDMS) seperti halnya Oracle, PostgreSQL, Microsoft SQL. MySQL jangan disama-artikan dengan SQL (Strcture Query Language) yang didefinisikan sebagai sintaks perintah-perintah tertentu dalam bahasa (program) yang digunakan untuk mengelola suatu database. 2.5.3. Pengertian Adobe Dreamweaver
Dreamweaver merupakan software yang digunakan oleh Web desainer maupun Web programmer dalam mengembangkan Web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dalam desain maupun membangun sebuah Web. 2.5.4. Pengertian Xampp
Xampp adalah satu paket komplit web server yang mudah dipasang diberbagai sistem operasi. Dalam paketnya sudah terkandung Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), dan berbagai pustaka bantu lainnya. Xampp tersedia untuk Linux, Windows, Macos
maupun Solaris sehingga sangat memudahkan membuat web server
multiplatform.
2.5.5. Pengertian Internet
Istilah internet di dapat dari singkatan interconnected computer networks yang bisa diartikan sebagai jaringan komputer tanpa batas yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya diseluruh penjuru dunia. Hadirnya internet sangat membantu kita dalam mencari sebuah
(35)
informasi secara cepat dan tanpa batas waktu. Internet hadir untuk memberikan kemudahan pada manusia dalam menjelajah dunia dan mencari informasi secara cepat. Istilah ini biasa disebut dengan Browsing atau surfing. Biasanya halaman suatu website dibuat dengan bahasa program HTML (Hypertext Markup Language) untuk menampilkan informasi. Seiring perkembangan zaman, kini tampilan website lebih bervariasi, tetapi sekarang sudah bisa untuk Gambar, Video bahkan Flash.
2.5.6. Pengertian Web/Situs
Menurut Y.Maryono (2008:6) Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara dan atau gabungan dari semuannya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.
2.5.7. Pengertian WWW (World Wide Web)
Menurut Y.Maryono (2008:8) World Wide Web (WWW) merupakan
suatu kumpulan informasi pada beberapa server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet. Informasi-informasi dalam web mempunyai link-link yang menghubungkan informasi tersebut ke informasi lain didalam jaringan internet untuk digunakan bersama. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. Web memudahkan pengguna komputer berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi di internet.
(36)
2.5.8. Pengertian HTML (Hypertext Markup Language)
HTML singkatan dari Hypertext Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang
berjalan dihalaman web. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat
dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page.
Dokumen HTML disusun oleh elemen-elemen. “Elemen” merupakan istilah
bagi komponen-komponen dasar pembentuk dokumen HTML. Beberapa contoh elemen adalah: head, body, table, paragraph, dan list. Elemen dapat berupa teks murni, atau bukan teks, atau keduanya. Penandaan berbagai elemen dalam suatu dokumen HTML menggunakan tag (markup)
2.5.9. Editor HTML
Fasilitas editor yang digunakan dalam pemrograman HTML merupakan editor-editor teks regular atau word processor regular, seperti Notepad ataupun fasilitas editor lainnya yang dapat menyimpan dokumen
dalam format HTML. Disamping itu editor yang sifatnya “what you see is
what you get” sudah menjadi satu bagian dari aplikasi browser, baik itu
Internet Explorer maupun Netscape Navigator dan mulai muncul aplikasi-aplikasi sejenis yang membantu mempercepat merancang program HTML, seperti HTML pad, Microsoft Front Page, dan masih banyak lagi.
2.5.10.Pengertian Java Script
Java Script adalah bahasa script yang populer di intenet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozila Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan
(37)
dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT, berikut contoh pengguna javascript:
1. Script pada bagian head
Script ini akan dieksekusi ketika dipanggil biasanya berbentuk function atau dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu. Peletakan script di head akan menjamin script di-load terlebih dahulu sebelum digunakan atau dipanggil.
<html><head>
<script type=”teks/javascript”>
...
</script></html></head> 2. Script pada body
Script ini dieksekusi ketika halaman di-load sampai di bagian <body>. Ketika menempatkan script pada bagian <body> berarti antara isi dan JavaScript dijadikan satu bagian.
<html><head></head><body>
<script type=”teks/javascript”>
...
</script></body></html>
Jumlah JavaScript di <head> dan <body> yang ditempatkan pada dokumen tidak terbatas.
(38)
Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama dalam beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukan jika harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman. Maka JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal. Jadi, antara dokumen HTML dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari dokumen HTML. Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi js.JavaScript: js/xxx.js document.write (“pesan ini tampil ketika halaman di-load”); Untuk
menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut “src” pada tag <script>
pada halaman HTML-nya.
<html><head></head><body> <script src=”xxx.js”></script>
<p>Script diatas berada di berkas “xxx.js” (eksternal) </p></body> </html>
2.5.11.Pengertian CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Wahyu Sya’ban (2010:37) “Cascading Style Sheet (CSS)
merupukan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan
beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan
seragam”.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan
(39)
untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi tersebut dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website.
CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf (font), tampilan pada table (table layout) dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website,
diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni @media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.
2.5.12.Pengertian HTTP
Server HTTP umumnya digunakan untuk melayani dokumen hypertext, karena HTTP adalah protokol dengan overhead yang sangat rendah, sehingga pada kenyataan navigasi informasi dapat ditambahkan langsung ke dalam dokumen dan dengan demikian protokolnya sendiri tidak harus mendukung navigasi secara penuh seperti halnya protokol FTP dan Golpher.
(40)
2.5.13.Pengertian Web Server
Web server atau lebih tepatnya world wide web server adalah server internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protokol HTTP (hypertext transfer language). Web server saat ini merupakan inti dari beberapa server internet selain e-mail server, ftp, dan news server. Hal tersebut bisa dimaklumi karena web server telah dirancang agar dapat melayani beragam jenis data, mulai dari text, hypertext, gambar (image), suara, gambar tiga dimensi, plug-in, dan sebagainya.
2.5.14.Pengertian Web Browser
Menurut Anhar.ST (2010:6) Web browser adalah software yang
digunakan untuk menampilkan informasi dari Web server. Software tersebut kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga
pemakai dapat dengan mudah melakukan ”point dan click” untuk pindah
antara dokumen, seperti Internet Explorer 7, Firefox, Opera, Crome, Safari, dan seterusnya.
2.5.15.Pengertian URL (Uniform Resource Locator)
Salah satu bagian dari internet yang patut dikenali adalah URL (Uniform Resource Locator), yaitu sarana yang digunakan untuk menentukan alamat yang dipakai ketika kita mengakses internet (website/homepage). Bentuk umum URL adalah sebagai berikut: Protokol://NamaHost/Target
(41)
Protokol yang biasa digunakan antara lain http, ftp, mailto, dan sebagainya. NamaHost merupakan nama host yang dipanggil atau bisa juga berupa Internet Protokol (IP).
Target adalah bagian yang menjadi tujuan link (nama file tertentu yang dipanggil), contohnya index.html. Biasanya, index.html merupakan nama file standar yang dipanggil di halaman paling muka.
2.5.16.Pengertian DNS (Domain Name Sistem)
Komputer-komputer di internet menggunakan suatu format penamaan standar untuk mempermudah pengelolaan server komputer di internet yang berkembang dengan cepat. Sistem penamaan server komputer ini adalah Domain Name System (DNS). DNS merupakan suatu tingkat-tingkat domain, yang merupakan kelompok komputer-komputer yang terhubung ke internet. Sebagai contoh, dalam penulisan URL terdapat akhiran .com, itu berarti menandakan sebuah organisasi komersial. Contoh lain misalnya .gov yang menandakan lembaga pemerintahan dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.5.17.Pengertian Homepage
Setiap situs memiliki sebuah homepage, yaitu sebuah halaman utama bagi sebuah situs. Halaman inilah yang mengaitkan dengan halaman-halaman
web yang lain. Homepage adalah page pembuka yang akan pertama ditemui
sebelum mengakses informasi lainnya pada suatu website. Homepage ini merupakan halaman pertama dari suatu website yang biasanya berisi tentang apa dan siapa dari perusahaan atau organisasi pemilik website tersebut. Dari homepage ini, informasi lainnya dapat ditemui pada page-page berikutnya
(42)
yang tersimpan, yang telah di-link untuk menghubungkan suatu informasi lainnya, baik didalam suatu web page yang sama, ataupun dalam web page lainnya pada website yang berbeda.
(43)
33
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah yang beralamat di Karanganyar, desa Mandalamukti, kecamatan Cikalongwetan, kabupaten Bandung Barat.
3.1.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah
Pondok Pesantren Al Islamiyyah Kampung Karanganyar Desa
Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, didirikan oleh K.H Muhammad Ridwan atas nama keluarga dan masyarakat pada tanggal 20 April 1969, dan diresmikan oleh Bupati Kabupaten Bandung, H.R Lily Somantri. Berdiri diatas tanah wakaf Sabilillah Pendidikan Islam yang luasnya waktu itu ± 1.500 m². Bangunan yang ada 4 buah, 1 Mesjid semi permanen, 1 Madrasah dan Pondok Santri Putra 2 lantai, bangunan panggung lantai talupuh bambu, 1 Rumah Kiai dan Pondok Santri Putri bangunan panggung lantai papan, 1 jamban. Santri menetap putra putri 17 orang, santri tidak menetap putra putri 65 orang, Kiai 1 orang, Mudaris 2 orang.
Alhamdulillah atas rahmat Allah yang Ar-Rohman Ar-Rohim, Pondok Pesantren Al Islamiyyah setelah berdiri 42 tahun sampai dengan tahun 2013, telah berkembang dengan baik, luas komplek Pondok Pesantren menjadi 5.000 m², dengan surat wakaf sertifikat sebagiannya. Para Santri 95% bersekolah di
(44)
luar komplek Pesantren, yaitu di MTs, Aliyah, SMA, SMK dan Kuliah. Sedangkan yang tidak bersekolah diwajibkan mengikuti program paket. Karena di dalam komplek tidak ada sekolah, maka Pesantren ini termasuk Salafi.
Untuk kekuatan hukum, Pondok Pesantren Al Islamiyyah berada dalam naungan Yayasan Al-Huda Cikalongwetan yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Dalam ikut mengisi pendidikan formal, Pondok Pesantren Al Islamiyyah melalui Yayasan Al-Huda mendirikan Raudhatul Athfal, MTs, Aliyah, kursus Bahasa Inggris. Dalam perguruan tinggi bekerja sama dengan Fakultas Tarbiyah Yamisa Bandung. Untuk pendidikan khusus Tahfidz
Al-Qur’an bekerja sama dengan Lembaga Tahfidz Al-Qur’an Al-Askar Bogor. Para Hafidz yang telah lulus melanjutkan kuliah di Cairo Mesir dan Yaman.
3.1.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren
Adapun visi dan misi yang ada pada Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat sebagai berikut :
1. Do’a
Semoga Islam teguh, kokoh berkembang dan lestari sampai akhir zaman.
2. Harapan, Kesatuan dan Persatuan
Dalam kenyataan, di dalam kalangan umat Islam ada beberapa macam
faham, diharapkan dengan bingkai Islamiyyah walaupun berbeda nama
(45)
Al-Qur’an dan Al-Hadits, adalah satu dan saudara, karena satu dalam hakekat yaitu Islam, walaupun berbeda dalam sifat, dalam kenegaraan disebut Bhineka Tunggal Ika. Adanya perbedaan merupakan Rahmat dan keindahan
3. Idaman
Kehidupan yang Islami, selamat serta bahagia lahir batin dunia dan akhirat.
3.1.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren
Berikut adalah struktur organisasi yang ada pada Pondok Pesantren Menengah Al IslamiyyahBandung Barat sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah
3.1.4. Deskripsi Tugas
Adapun deskripsi tugas masing-masing bagian yang ada pada struktur organisasi diatas sebagai berikut :
Ketua
Seksi
Keamanan
Seksi
Kebersihan
Seksi
Pendidikan
Seksi
Perlengkapan
Bendahara
Sekretaris
(46)
1. Ketua Tugas
1. Memimpin organisasi Pondok Pesantren secara umum
2. Bertanggung jawab atas segala urusan Pondok Pesantren
3. Berusaha meningkatkan aktivitas Pondok Pesantren
4. Menandatangani surat-surat bersama sekretaris 2. Sekretaris
Tugas
1. Mengatur administrasi Pondok Pesantren secara umum
2. Mengonsep dan menandatangani surat-surat bersama ketua
3. Mempersiapkan materi rapat
4. Memoderator rapat serta notulis rapat
5. Memberikan perizinan pulang
6. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan kantor 3. Bendahara
Tugas
1. Bertanggung jawab atas pengeluaran dan pemasukan keuangan Pondok
Pesantren
2. Melaporkan keluar masuknya keuangan Pondok Pesantren setiap bulan
kepada Ketua Pondok Pesantren
3. Melayani segala kebutuhan Pondok Pesantren
4. Membuat rencana pendapatan dan belanja Pondok Pesantren
5. Bersikap bijak atas penghematan uang Pondok Pesantren
(47)
7. Merekap tunggakan pembayaran santri maksimal tiga bulan sekali serta menindaklanjutinya
8. Memberikan arahan, saran, dan kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan keuangan tambahan
9. Memberikan teguran, peringatan dan sanksi pada santri yang
menunggak pembayaran 4. Seksi Keamanan
Tugas
1. Menangani permasalahan-permasalahan pelanggaran untuk
ditindaklanjuti setelah dimusyawarahkan dengan Pengurus
2. Mengawasi tingkah laku santri baik di dalam maupun di luar Pondok Pesantren
3. Memberikan pengarahan tentang akhlakul karimah kepada santri
4. Menindaklanjuti santri yang melanggar peraturan sesuai dengan
peraturan yang berlaku
5. Memberikan izin kepada santri sesuai dengan peraturan yang berlaku 5. Seksi Pendidikan
Tugas
1. Mengontrol kegiatan Pondok Pesantren
2. Mengontrol dan mendampingi kegiatan belajar di Pondok Pesantren
3. Membantu dan bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh
pelaksanaan kegiatan belajar di Pondok Pesantren 6. Seksi Kebersihan
(48)
1. Mengadakan kontrol terhadap kebersihan lingkungan Pondok Pesantren
2. Mengatur atas segala kebersihan lingkungan Pondok Pesantren
3. Memelihara dan menangani alat-alat kebersihan
4. Membuat anggaran pemasukan dan pengeluaran seksi kebersihan
5. Mengatur dan mengontrol jadwal piket Pondok Pesantren
6. Bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan lingkungan Pondok
Pesantren
7. Seksi Perlengkapan Tugas
1. Mengontrol penerangan Pondok Pesantren
2. Mengontrol, menyimpan dan memelihara peralatan Pondok Pesantren
3. Mengusahakan, mengatur dan mengontrol perobatan
4. Betanggung jawab atas santri yang sakit
5. Bertanggung jawab atas peralatan kotor yang berada di tempat-tempat umum
3.2. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:5) “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis”.
Dari uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian yang merupakan
(49)
dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada objek penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data selama penelitian berlangsung, merupakan data-data yang berasal dari dua sumber, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
1. Menurut Jogiyanto (2005:623) observasi atau pengamatan
(observation) merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta atau data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi pada Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung
(50)
Barat, dimana penulis melakukan pengenalan objek baik lingkungan kerja, aktifitas, bahan kajian dan objek yang diteliti.
2. Wawancara (interview) telah diakui sebagai pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analisis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewer). Disini penulis melakukan dialog langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dengan melakukan wawancara, sesi tanya jawab dan menanyakan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi lalu mulai ke bahan untuk skripsi. Wawancara ini bertujuan untuk memperjelas fakta-fakta atau informasi yang diperoleh melalui observasi.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Menurut Ruslan (2003:29) “Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan diberbagai organisasi atau perusahaan. Seperti dari buku, media cetak, media elektronik, serta media online dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian”.
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
(51)
3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah dalam penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembngan sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan berorientasi objek (Object Oriented). Menurut Adi Nugroho (2010:4) Pendekatan berorientasi objek merupakan cara berfikir baru serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan diatasi dengan bantuan komputer. OOP (Object Oriented Programming) mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Pendekatan berorientasi objek terdiri dari OOA (Object Oriented Analysis) dan OOD (Object Oriented Design). OOA (Object Oriented Analysis) dimulai dengan menyatakan suatu masalah, analisis membuat suatu model situasi dari dunia nyata, menggambarkan sifat yang penting. Sedangkan OOD (Object Oriented Design) merupakan tahap lanjutan OOA, dimana tujuan sistem diorganisasikan kedalam sub-sistem berdasarkan struktur analisis dan arsitektur yang dibutuhkan.
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:
(52)
Menurut Nugroho (2005:6) mengartikan pembungkusan sebagai penggabungan potongan-potongan informasi dan perilaku-perilaku spesifik yang bekerja pada informasi tersebut, kemudian mengemasnya menjadi apa yang disebut objek.
2. Pewarisan (Inheritance)
Menurut Whitten (2004:411) Konsep dimana metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek kelas dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lainnya.
3. Polimorfisme
Polimorfisme berarti suatu fungsionalitas yang diimplementasikan dengan berbagai cara yang berbeda. Pada terminologi berorientasi objek, ini berarti kita dapat memiliki berbagai implementasi untuk sebagian fungsionalitas tertentu.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
pengembangan perangkat lunak dengan metode prototype, karena metode
ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak.
Menurut Abdul Kadir (2003:416), suatu prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
(53)
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Sumber: Abdul Kadir (2003:416) Identifikasi Kebutuhan Pemakai Membuat Prototype Mengembangkan Versi Produk Memperbaiki Prototype Menguji Prototype
→ 1. Pengembang dan Pemakai 2. Pemakai Menjelaskan Kebutuhan → Pengembang mulai membuat Prototype
→ Pemakai menguji
Prototype dan
memberikan kritik dan saran
→ Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan → Pengembang menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan terakhir pemakai
(54)
Tahapan-tahapan yang dilakukan di dalam mekanisme
pengembangan sistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut: 1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa
merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem
dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field
research (metode penelitian) /observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan. 2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat
prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.
3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.
4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototipe kembali.
(55)
5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan menyelesaikan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui. 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan yaitu Unified Modeling Language (UML). Menurut Romi Satria Wihono (2013:2) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak yang berparadigma “berorientasi
objek”. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem berikut beberapa diagram yang digunakan diantaranya:
1. Use case diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang
diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya.
2. Class diagram
Class diagram sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan
(56)
(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulsi keadaan tersebut (metode/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
3. Activity diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi
Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu Activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
4. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan
(57)
dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
5. Collaboration diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran
masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap
message memiliki sequence number, dimana message dari level tertinggi memeiliki nomor 1. Message dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
6. Component diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya. Komponen perangkat lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
7. Deployment diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana
(58)
kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunkana untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
3.2.4. Pengujian Software
Faktor pengujian software adalah teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :
1. White Box Testing
Pengujian White Box (glass bok) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.
2. Black Box Testing
Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apabila telah sesuai dengan yang diharapkan. Agar software dapat dikatakan layak atau sesuai dengan kebutuhan pengguna perangkat lunak maka dibutuhkan pengujian yang
(59)
dapat menilai suatu software itu layak atau tidak untuk digunakan. Dalam hal ini pengujian menggunakan Black Box Testing karena untuk mengetahui perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak. Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi 3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan merupakan suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen sistem dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada sistem tersebut. Analisis sistem yang berjalan merupakan suatu gambaran tentang sistem yang diamati yang sedang berjalan saat ini, sehingga kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dapat diketahui. Analisis sistem yang berjalan juga dapat memudahkan dalam perancangan sistem yang baru.
Kegiatan analisis sistem yang sedang berjalan menggunakan analisis sistem yang berorientasi pada objek-objek oleh sistem yang akan dirancang. Dimaksudkan agar menitikberatkan pada fungsi dari sistem yang berjalan tanpa tidak menitikberatkan pada alur proses sistem. Selanjutnya dari hasil analisis
(60)
tersebut divisualisasikan dan didokumentasikan dengan UML melalui diagram Use case, skenario use case, dan diagram aktivitas.
3.3.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur yang berjalan perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan perancangan terhadap sistem yang diusulkan. Dan harus dilakukan analisis terhadap hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas. Berikut adalah proses dari
pengiriman surat undangan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah
Bandung Barat.
3.3.1.1. Diagram Use Case Sistem Yang Berjalan
Diagram use case menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi dari proses yang terlibat dalam transformasi pada sistem tersebut. Adapun use case diagram dalam pengiriman surat undangan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
(61)
3.3.1.2. Skenario Use Case Yang Berjalan
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan pemilihan terhadap skenario tersebut.
1. Skenario Pengolahan Data Alumni yang diusulkan
Adapun skenario use case pengolahan data alumni dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
Nama use case :Pengolahan Data Alumni
Aktor :Alumni dan Petugas
Tujuan :Untuk melakukan pengolahan data alumni
Tabel 3.1 Skenario use case Pengolahan Data Alumni
Alumni Sistem
Alumni mengisi data pribadi pada form alumni
Kemudian form yang telah diisi diserahkan kepada petugas
Petugas mengecek
kelengkapan data alumni Petugas memasukan data alumni ke dalam buku induk
(62)
2. Penyebaran Undangan
Adapun skenario use case Penyebaran Undangan dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
Nama use case :Penyebaran Undangan
Aktor :Petugas dan Alumni
Tujuan :Untuk mengirimkan surat undangan kepada alumni
Tabel 3.2 Skenario use case Penyebaran surat undangan
Petugas Alumni
Mencantumkan nama-nama alumni pada surat undangan berdasarkan alamat yang dituju Mengirimkan surat undangan
Menerima surat undangan
Menandatangani tanda
terima surat undangan
3. Pengisian Buku Tamu
Adapun skenario use case Pengisian Buku Tamu dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
Nama use case :Pengisian Buku Tamu
(63)
Tujuan :Mengisi buku tamu untuk memastikan para alumni yang hadir
Tabel 3.3 Skenario use case Pengisian Buku Tamu
Petugas Alumni
Petugas menyediakan form buku
tamu
Petugas mempersilahkan untuk menempati tempat yang telah disediakan
Alumni mengisi buku tamu Alumni langsung menempati tempat yang telah disediakan
3.3.2. Diagram Aktifitas Yang Berjalan
Diagram aktivitas (Activity Diagram) merupakan cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam use case.
1. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Pengolahan Data Alumni Yang Berjalan
Berikut ini adalah activity diagram pengolahan data alumni yang sedang berjalan.
(64)
Gambar 3.4 Activity diagramPengolahan Data Alumni yang sedang berjalan
2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Penyebaran Undangan Yang Berjalan
Berikut ini adalah activity diagram penyebaran undangan yang sedang berjalan.
(65)
Gambar 3.5 Activity diagramPenyebaran Undangan yang sedang berjalan
3. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Pengisian Buku Tamu Yang Berjalan
Berikut ini adalah activity diagram pengisian buku tamu yang sedang berjalan.
Gambar 3.6 Activity diagramPengisian Buku Tamu yang sedang berjalan
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Akhir dari analisis sistem adalah berupa laporan masalah atau evaluasi sistem yang terjadi serta usulan perbaikan terhadap sistem yang telah dianalisis. Adapun evaluasi untuk sistem informasi yang berjalan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat adalah sebagai berikut:
(66)
Tabel 3.4 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No Masalah Solusi
1. Pembuatan surat undangan
masih dengan cara konvensional semakin banyaknya alumni yang tersebar semakin besar pula baik dalam hal tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencetak dan mengirimkan surat undangan
sehingga tidak efektif dan
efisien.
Membantu lembaga menekan biaya
percetakan surat undangan acara
pondok pesantren khususnya untuk acara Muharaman.
2. Belum ada pengelolaan
mengenai data alumni yang akan
di undang seperti alamat
sekarang.
Membantu dalam pengelolaan data
alumni dengan mengoptimalkan
database sehingga cepat dan akurat.
3. Pengiriman surat undangan
secara konvensional kepada
alumni yang berada ditempat yang jauh sehingga tidak efektif dan efisien.
Mempermudah lembaga dalam
membagikan surat undangan kepada alumni sehingga alur lalu lintas undangan dapat dilakukan lebih cepat.
4. Tidak adanya konfirmasi
sehingga persiapan seperti
logistik dan konsumsi tidak dapat di estimasi.
Alumni dapat menerima dan
mengkonfirmasi langsung surat
undangan secara online dimana saja tanpa mengurangi rasa hormat.
(67)
(68)
57
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi dan menggambarkan secara jelas sistem yang diusulkan. Perancangan sistem yang dibuat ini sesuai dengan metode Object Oriented, maka
dalam penggambaran seluruh proses dan objeknya menggunakan Unified
Modeling Language (UML).
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem informasi undangan elektronik berbasis website ini adalah :
1. Membantu lembaga menekan biaya percetakan dan biaya transportasi pengiriman surat undangan acara pondok pesantren khususnya untuk acara Muharaman.
2. Membantu dalam pengelolaan data alumni dengan mengoptimalkan
database sehingga cepat dan akurat.
3. Mempermudah lembaga dalam membagikan surat undangan kepada
alumni dengan menggunakan media elektronik sehingga alur lalu lintas undangan dapat dilakukan lebih cepat.
4. Alumni dapat menerima dan mengkonfirmasi langsung surat undangan secara online dimana saja tanpa mengurangi rasa hormat.
(1)
130
Klik tombol
Ubah
Berhasil mengubah ubah password
Muncul pesan
password anda
berhasil diubah silahkan login kembali
[X] Diterima [ ] Ditolak
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan dari hasil pengujian dengan kasus uji beberapa tabel terhadap hasil dari perancangan sistem informasi E-Invitation
ini, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak yang dibangun telah sesuai dengan kasus-kasus yang diberikan terhadap pengujian yang dilakukan. Prosedur-prosedur perangkat lunak telah berjalan dengan baik dengan tingkat pemahaman pengguna terhadap perangkat lunak yang dibangun dapat dipahami dengan mudah.
(2)
131 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, pada bab ini penulis dapat menarik kesimpulan sebagai akhir pembahasan skripsi ini sebagai berikut.
1. Dengan adanya sistem informasi E-Invitation berbasis web, Membantu lembaga menekan biaya percetakan surat undangan acara pondok pesantren khususnya untuk acara Muharaman.
2. Dengan adanya sistem informasi E-Invitation berbasis web, Membantu dalam pengolahan data alumni dengan mengoptimalkan database sehingga cepat dan akurat.
3. Dengan adanya sistem informasi E-Invitation berbasis web, Mempermudah lembaga dalam membagikan surat undangan kepada alumni dengan menggunakan media elektronik secara online sehingga alur lalu lintas undangan dapat dilakukan lebih cepat.
4. Dengan adanya sistem informasi E-Invitation berbasis web, Alumni dapat menerima dan mengkonfirmasi langsung surat undangan secara online dimana saja tanpa mengurangi rasa hormat.
(3)
132
Agar sistem sistem informasi E-Invitation berbasis web ini lebih optimal dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis mengajukan beberapa saran dan dapat dipertimbangkan untuk Pondok Pesantren Al Islamiyyah Bandung Barat, diantaranya.
1. Diharapkan sistem informasi E-Invitation berbasis web ini dapat dikembangkan secara optimal sehingga sistem ini tidak hanya menangani surat undangan elektronik dan pengelolaan data alumni saja tetapi juga dapat mengelola semua data yang ada di pesantren seperti akademik.
2. Desain atau tampilan pada sistem ini masih sederhana perlu dikembangkan lagi sesuai yang diinginkan.
(4)
(5)
(6)
KAMPUS I : JL. DIPATI UKUR 112 TELP. (022) 2504119, 2533603 BANDUNG 40132 KAMPUS II : JL. DIPATI UKUR 116 TELP. (022) 2533676, 2506634 BANDUNG 40132 KAMPUS III : JL. DIPATI UKUR 102 TELP. (022) 2503624, FAX. 2533754 BANDUNG 40132 KAMPUS IV : JL. DIPATI UKUR 114 TELP. (022) 2506553, 2508412 BANDUNG 40132
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
BIODATA MAHASISWA
DATA PRIBADI:
Nim : 10510562 Nama : Andri Sutisna Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 1991-09-06 Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Semester : 8
Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)
Alamat Rumah : Kp.Puteran,RT 01/07,Ds Tenjolaut,Kec.Cikalongwetan,Kab.Bandung Barat Alamat Bandung : Jl.Kubangsari RT 06/06, Sekeloa Utara Bandung 40134
E-Mail : [email protected] No. Telepon : 0878 7963 1685
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Nama Sekolah
1997-2004 SDN 2 Tenjolaut
2004-2007 SMPN 2 Cikalongwetan
2007-2010 SMAN 1 Cikalongwetan
2010-Sekarang Universitas Komputer Indonesia
DATA KELUARGA:
Nama Ayah : Asep Darmawan Nama Ibu : Dede Suriah
Alamat Orang Tua : Kp.Puteran,RT 01/07,Ds Tenjolaut,Kec.Cikalongwetan,Kab.Bandung Barat No. Telpon Orang Tua : 0818 0983 9725
Pekerjaan Orang Tua : Petani
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya,