Definisi Kemandirian Kemandirian Autonomy

22 b. Kemandirian Behavioral Behavioral Autonomy Kemandirian perilaku behavioral autonomy merupakan kapasitas individu dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Remaja yang memiliki kemandirian perilaku behavioral autonomy bebas dari pengaruh pihak lain dalam menentukan pilihan dan keputusan. Hal ini bukan berarti mereka tidak perlu pendapat orang lain. Bagi remaja yang memiliki kemandirian behavioral memadai, pendapatnasehat orang lain yang sesuai dijadikan sebagai dasar pengembangan alternatif pilihan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Ini bisa terjadi karena didukung oleh perkembangan kognitif mereka yang semakin berkualitas. Dengan perkembangan kognitif seperti ini remaja semakin mampu memandang ke depan, memperhitungkan risiko-risiko dan kemungkinan hasil-hasil dari alternatif pilihan mereka, dan mampu memandang bahwa nasehat seseorang bisa tercemarternoda oleh kepentingan-kepentingan dirinya sendiri. Menurut Steinberg 1995 ada tiga domain kemandirian perilaku behavioral autonomy yang berkembang pada masa remaja: 1 Pertama, mereka memiliki kemampuan mengambil keputusan yang ditandai oleh: a menyadari adanya resiko dari tingkah lakunya b memilih alternatif pemecahan masalah didasarkan atas pertimbangan sendiri dan orang lain 23 c bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang diambilnya. 2 Kedua, mereka memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain yang ditandai oleh: a tidak mudah terpengaruh dalam situasi yang menuntut konformitas b tidak mudah terpengaruh tekanan teman sebaya dan orang tua dalam mengambil keputusan c memasuki kelompok sosial tanpa tekanan. 3 Ketiga, mereka memiliki rasa percaya diri self reliance yang ditandai oleh: a merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah dan di sekolah b merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah dan di sekolah c merasa mampu mengatasi sendiri masalahnya d berani mengemukakan ide atau gagasan. c. Kemandirian Nilai Values Autonomy Kemandirian nilai values autonomy merupakan proses yang paling kompleks, tidak jelas bagaimana proses berlangsung dan pencapaiannya, terjadi melalui proses internalisasi yang pada lazimnya tidak disadari, umumnya berkembang paling akhir dan paling sulit dicapai secara sempurna dibanding kedua tipe kemandirian lainnya.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI KELUARGA DAN PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN Hubungan Antara Komunikasi Keluarga Dan Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis Orangtua Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI KELUARGA DAN PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN Hubungan Antara Komunikasi Keluarga Dan Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis Orangtua Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja.

0 2 20

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH PERMISIF ORANGTUA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA AWAL Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Awal.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH PERMISIF ORANGTUA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA AWAL Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Awal.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP SEKSUALITAS DAN KUALITAS KOMUNIKASI ORANGTUA–ANAK DENGAN Hubungan antara Persepsi Orangtua terhadap Seksualitas dan Kualitas Komunikasi Orangtua-Anak dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja di Kecamatan Serenga

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP PERNIKAHAN USIA DINI DI SMA 6 SURAKARTA.

0 1 8

SIKAP DAN STATUS EKONOMI DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI REMAJA TERHADAP EFEKTMTAS KOMUNIKASI DENGAN ORANGTUA DENGAN KONSEP DIRI

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI REMAJA TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAIl MATEMATIKA

0 0 16