Jaringan Epitel Jaringan Penyambung Jaringan Ikat Jaringan Lemak Jaringan Tulang Rawan Jaringan Tulang

17 Sel-sel tersebut hidup karena bernafas, menggunakan zat makanan untuk proses pertukaran zat, tumbuh, bergerak, dan memperbanyak diri. Sel dapat bertambah banyak secara :

1. Tidak berjenis aseksual

a. Pembelahaan langsung atau amitosus, dilihat pada jasad - jasad bersel satu. b. Pembelahaan tidak langsung atau mitosis ; merupakan cara ter-penting untuk menambah jaringan dan pertumbuhan. Pada mitosis pembelahan di awali dengan perubahan-perubahan di dalam inti sel dengan terbentuknya batang-batang kromosoma dari kromatin, lalu terbelahnya setiap batang kromosom secara memanjang dan terbaginya belahan-belahan kromosom merata menjadi dua bagian, diakhiri dengan protoplasma.

2. Berjenis seksual

Pembentukan makhluk baru, yang diawali peristiwa persatuan sel kelamin betina sel telur dengan sel kelamin jantan sel mani menjadi zigot, yang berkembang lanjut secara mitosis.

C. Jaringan-jaringan Tubuh

Sel-sel yang serupa bentuknya dan fungsinya faalnya tersusun menjadi kumpulan sel yang dinamakan jaringan tubuh. Zat perekat antara sel-sel jaringan tubuh disebut zat interselular antara sel atau zat sela. Jaringan-jaringan tubuh terdiri atas :

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel yaitu jaringan penutup permukaan tubuh dan permukaan dalam saluran cerna. Jaringan endotel yaitu jaringan yang melapisi permukaan dalam pembuluh darah, pembuluh-pembuluh getah bening dan rongga-rongga tubuh. Beberapa jenis jaringan epitel dapat dilihat pada gambar berikut : Di unduh dari : Bukupaket.com 18

2. Jaringan Penyambung Jaringan Ikat

Jaringan penyambung atau jaringan ikat terdiri atas serabut-serabut kolagen dan serabut-serabut elastin yang membentuk anyaman. Jaringan ini berguna untuk menghubungkan jaringan-jaringan lain. Tergantung dari kepadatan serabut dan perbandingan antara jumlah serabut kolagen terhadap serabut elastin, maka jaringan penyambung dapat bersifat padat simpai sendi,dan longgar hypodermis. Jaringan Ikat Longgar Jaringan Ikat Padat Gambar 2.9 Berbagai Bentuk Jaringan Epithel Sumber : Campbell et al. 1999 Gambar 2.10 Jenis - Jenis Jaringan Ikat Di unduh dari : Bukupaket.com 19

3. Jaringan Lemak

Jaringan lemak merupakan jaringan penyambung khusus yang bersifat jarang dan mengandung kumpulan sel-sel lemak liposit di dalam sela-sela anyaman. Sel lemak mudah dikenal, sebab protoplasma sel diganti dengan zat lemak, sehingga inti sel terdorong ke satu sisi dan sel lemak menyerupai cincin dengan permata tunggal. Jaringan lemak berguna sebagai isolator penyekat dan peredam tumbukan. Selain itu juga terutama berfungsi sebagai cadangan energi.

4. Jaringan Tulang Rawan

Jaringan tulang rawan : tersifat karena zat interselularnya banyak, tidak mengandung kalsium, tetapi banyak mengandung zat perekat, maka mudah dibengkok-bengkokan. Pada tulang rawan, hialian zat antar sel bersifat setengah tembus cahaya dan tidak berserabut. Tulang rawan kenyal elastis karena mengandung zat antarsel dengan anyaman serabut-serabut elastis padat. Tulang rawan berguna sebagai rangka alat-alat tertentu yang bersifat lentur dan sebagai jaringan penghubung antara ujung-ujung tulang atau sebagai lapisan peredam pada permukaan ujung-ujung tulang yang saling berhadapan di suatu sendi.

5. Jaringan Tulang

Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang yang berhubungan satu dengan yang lain dengan perantaraan tonjolan-tonjolan protoplasma, zat interselularnya mengandung garam-garam kalsium, sehingga tulang keras. Perbandingan tata laksana sel-sel tulang menghasilkan Gambar 2.11 Struktur Jaringan Lemak Gambar 2.12 Jaringan Tulang Rawan Di unduh dari : Bukupaket.com 20 dua jenis tulang yaitu tulang tumpat mampat dan tulang mampung. Tulang tumpat terdiri atas sel-sel tulang yang teratur secara konsentris dan terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf. Di dalam tulang mampung, sel-sel tulang tidak teratur tetapi membentuk keping- keping tulang yang tersusun menjadi balok-balok tulang yang halus.

6. Jaringan Otot