Penggunaan Website Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa BArat HTTP://DPRD.JABARPROV.go.id Dalam Penyampaian Informasi Di Kalangan Wartawan

(1)

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Dalam Penyampaian Informasi Di Kalangan Wartawan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh:

RACHMAWATI WINDYANINGRUM NIM. 41807074

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G


(2)

iv ABSTRAK

PENGGUNAAN WEBSITE DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

JAWA BARAT HTTP://DPRD.JABARPROV.GO.ID DALAM PENYAMPAIAN INFORMASI DI KALANGAN WARTAWAN

(Studi Kasus Public Relations On The Net Pada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Dalam Penyampaian Informasi

Di Kalangan Wartawan) Oleh

RACHMAWATI WINDYANINGRUM NIM.41807074

Skripsi ini dibawah bimbingan Adiyana Slamet, S.Ip.M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Website Jawa Barat DPRD http://dprd.jabarprov.go.id dalam Penyampaian Informasi di kalangan wartawan. Penelitian ini membahas kegiatan Public Relations dengan sistem E-Government melalui sebuah website dikenal sebagai kegiatan Public Relations on the net yang meliputi manfaat, efisiensi, partisipasi, transparansi, manajemen perubahan, dan penggunaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan studi kasus. Proses pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Selain itu, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan pencarian di Internet. Teknik analisis data yang digunakan adalah model siklus Miles dan Huberman untuk membahas mengenai permasalahan penelitian.

Hasil penelitian yang diperoleh manfaat penggunaan website DPRD Jawa Barat dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan, yakni sebagai sarana publikasi yang cepat serta sebagai data pendukung untuk bahan pemberitaan. Efisiensi penggunaan website DPRD Jawa Barat dapat mengurangi proses kerja segi waktu dan biaya pada Humas maupun wartawan. Partisipasi dalam website DPRD Jawa Barat lebih ditujukan bagi masyarakat melalui aspirasi, kalangan wartawan hanya memberi masukan mengenai permasalahan teknis secara langsung pada bagian Humas DPRD Jawa Barat. Transparansi informasi penggunaan website DPRD Jawa Barat yang mengacu pada Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 yang bagi kalangan wartawan tidak dapat dikatakan transparan, karena transparansi tidak hanya sekedar informasi ekspose kegiatan resmi dewan. Manajemen perubahan pengunaan website meliputi update informasi diperlukan kontrol dan monitoring yang ketat dalam praktik Public Relations on the net dengan sistem E-Government.

Kesimpulan penggunaan website DPRD Jawa Barat dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan dijadikan sebagai sarana publikasi yang cepat, mudah dan praktis sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman yang menjadi kebutuhan dalam memberikan informasi agenda kegiatan resmi dewan dan press release dalam bentuk berita matang oleh Bagian Humas DPRD, dan penggunaan website DPRD Jawa Barat merupakan penunjang kegiatan wartawan untuk memperoleh data pendukung untuk pencarian berita seputar dewan.

Saran, sebaiknya penggunaan website DPRD Jawa Barat tidak hanya sebatas ekspos kegiatan dewan tetapi aplikasi lainnya lebih dimanfaatkan, serta perlu updating informasi secara terus menerus.


(3)

v

(Case Study Public Relations on the Net at Public Relations and Protocol the Secretariat Regional House Of Representatives of West Java Province in delivery of information

among journalists) By.

RACHMAWATI WINDYANINGRUM NIM.41807074

This research under the guidance of

Adiyana Slamet, S.I.P.M.Si.

The aim of the research is to know the Use of the Website West Java of DPRD http://dprd.jabarprov.go.id in Delivery of Information among Journalists. The research discusses the activities of Public Relations with E-Government system via a website known as Public Relations on the net which include benefit, efficient, participation, transparency, management change, and using.

This research used qualitative approach, while the method used case study. The selection process of informants using purposive technique. Additionally, techniques of data collection by in-depth interviews, observation, documentation and Internet searching. The Data analysis techniques used the model of Miles and Huberman cycle to discusses the research problem.

The results obtained based on the benefits of using the website West Java of DPRD http://dprd.jabarprov.go.id in Delivery of Information among Journalists as a rapid tools of publication by West Java DPRD Public Relations department and supporting data for reporting material. The using website West Java DPRD can helps work processes Public Relations DPRD and journalists in terms of time and cost more efficiently. Participation in West Java DPRD website more intended for the public through the aspirations, the journalists just advising on technical problems directly to the Public Relations department of West Java DPRD. Transparency refers to the Law No. 14 in West Java DPRD website for the journalists

can’t be said to transparent, because transparency is not only exposes the activities of official

information council. Management changes such as updating the website content information required strict control and monitoring in the practice of public relations on the net with e-Government system.

The conclusion, use of the Website West Java of DPRD http://dprd.jabarprov.go.id in Delivery of Information among Journalists as tool that quick, easy and practical in delivering information approite with periode development, the informations like agenda of the official activities the council and press releases in the form of news mature by DPRD Public Relations department, and DPRD website of West Java the supporting activities of journalists to obtain supporting data to search for news about the council.

The suggestion, DPRD should use the website of West Java not only for about to council activities, but other applications utilized, and the need for continuous updating of information.

Keywords: Public Relations of DPRD, PR on the net, E-Government, DPRD Website West Java.


(4)

vi Assalamua’laikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan dan karunia-Nya kepada penulis yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk serta ketabahan bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul

Penggunaan Website Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id Dalam Penyampaian Informasi Di Kalangan Wartawan (Studi Kasus Public Relations On The Net Pada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Dalam Penyampaian Informasi Di Kalangan Wartawan)”.

Penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dialami peneliti. Namun, berkat kerja keras, keyakinan dan dukungan dari semua pihak akhirnya peneliti bisa menyelesaikannya dengan tepat waktu. Seiring dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang tercinta, mamah dan papah atas segala doa restu, biaya, pengertian dan kepercayaan yang telah diberikan pada ananda selama ini.

Tak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada :

1. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A


(5)

vii

Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah mengurus berbagai perizinan yang untuk kelancaran melaksanakan penelitian dan juga telah memberikan pengesahan pada skripsi ini.

3. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pengarahan sebelum penelitian dilaksanakan.

4. Yang Terhormat Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si selaku Dosen Wali yang telah membantu dalam perkuliahan, proses pengambilan mata kuliah, dan memberikan banyak motivasi serta ilmu pelajaran dalam kehidupan yang berguna bagi peneliti.

5. Yang Terhormat Bapak Adiyana Slamet, S.IP., M.Si selaku Dosen Pembimbing pada skripsi ini yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, nasihat dan bersedia untuk berdiskusi ditengah kesibukannya demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

6. Yang Terhormat Bu Iin Rahmi, S.Sos., M.I.Kom yang telah memberikan masukan dan ilmunya mengenai penulisan bahasa asing yang sangat berguna bagi peneliti, serta Seluruh Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis mulai awal hingga akhir perkuliahan.


(6)

viii

dan kegiatan akademik di Universitas Komputer Indonesia.

8. Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, khususnya Bagian Humas dan Protokol yang telah bersedia menjadi tempat penelitian.

9. Yang Terhormat Bapak Dedi Dharmawan, SH. selaku Kepala Bagian Umum dan Administrasi dan Ibu Dra. Sinta Kurijani Suwarja selaku Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian yang telah memberikan ijin penelitian di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

10.Yang Terhormat Informan penelitian Ibu Dra. Hj. Siti Nina Nurasidah (Kepala Bagian Humas dan Protokol), Ibu Utti Kaniawati, S. Sos (Staf Pelaksana Humas dan Protokol) dan Ibu NR, Bapak HR, dan Akang ES (kalangan wartawan) yang telah banyak membantu peneliti dan memberikan informasi yang dibutuhkan bagi peneliti.

11.Yang Terhormat Bapak Nanang Syaefudin, S. Sos, M.Si (Kasubbag Publikasi) selaku informan penelitian yang telah memberikan banyak informasi, masukan, dan nasihat bagi peneliti mulai awal hingga akhir penelitian ditengah kesibukannya.

12.Yang Terhormat Bapak Drs. Sudiana (Kasubbag Layanan Aspirasi)


(7)

ix

14.Sahabat-sahabat terbaikku Genk Kuncir (Octaviani FR, Dwi Nurmalita, Dewi Soraya), yang sudah banyak membantu peneliti dalam teknis pencarian, penyusunan skripsi ini juga semangat, dukungan serta doa yang diberikan kepada peneliti suka duka kita berjuang bersama. Semoga persahabatan kita abadi selamanya, tak hanya sampai di sini. Amin.

15.Senior-senior terbaikku, Teh Leni Wastika dan A’ Mulqi Munawar F, terima kasih atas bantuan, masukan, doa, dan diskusinya yang dapat menginspirasi peneliti untuk tetap semangat menjalani penyusunan skripsi. 16.Teman-teman satu bimbingan (Duane, Verlian, Akrom, dan Janita)

yang selalu saling menyemangati, berbagi informasi dan saling membantu

thanks all”.

17.Sahabat-sahabat lamaku tersayang D’Ibowzz (Anggia, Ria, Tina, Lina) yang tiada henti mendukung dan mendoakan peneliti dalam penyusunan skripsi ini walaupun dari jauh, namun doa kalian merupakan dukungan terbaik dan sangat menyemangati peneliti untuk terus berjuang.

18.Teman-teman seperjuangan IK 2 angkatan 2007 (Taufik, Agus, Sendhy, Adi, Bayu, Mute, Rifkie), IK-Humas 2 angkatan 2007, IK-Humas dan Jurnal 2007 yang tetap semangat dan saling mendukung, semoga persahabatan, persaudaraan, dan rasa memiliki tetap terjalin.


(8)

x skripsi ini untuk memperoleh kesempurnaan.

Akhir kata peneliti sampaikan, semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca lainnya umumnya. Peneliti berharap semoga bantuan, bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan menjadi berkah dari Allah SWT, Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2011


(9)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan yang dikenal dengan istilah internet secara terus-menerus menjadi pesan–pesan elektronik, termasuk e-mail, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer.

Menurut Laquey dalam Ardianto internet merupakan, jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer dapat menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.(Ardianto, 2007:150). Pada saat ini, internet telah berkembang menjadi sarana komunikasi yang sangat cepat dan efektif, karena internet dijadikan alat pertukaran informasi dan komunikasi secara langsung bagi setiap orang dengan tempat yang berbeda.

Kehadiran internet ini memunculkan media baru yang dapat menjangkau semua kalangan secara cepat, tepat dan bersamaan dengan biaya yang murah. Internet suatu media yang sangat besar manfaatnya yang menjadikan cyberspace komunikasi baru dari masyarakat dunia. Hal tersebut


(10)

tidak terlepas dari berbagai karakteristik dari internet sendiri. Karakteristik internet menurut Kriyantono antara lain :

“1.Desentralisasi (pusat informasi tidak lagi pada pemasok komunikasi. Setiap individu, kelompok, institusi bisa menjadi pemasok komunikasi. Individu bisa membuat web sendiri, begitu pula dengan institusi).

2.Kemampuan tinggi (tidak terjadi hambatan komunikasi disebabkan oleh pemancar sinyal karena lewat satelit).

3.Timbal balik (ada interaksi secara langsung antara sumber dengan penerima).

4.Kelenturan atau fleksibilitas pada bagian isi, bentuk, atau penggunaan.

5.Menyediakan fasilitas komunikasi impersonal dan personal sama baiknya”. (Kriyantono, 2008:253)

Melalui karakterisitik tersebut, internet memberikan berbagai macam fasilitas yang dapat dirasakan pengguna, karena internet dapat menjadi media pertukaran dan penyampaian informasi. Salah satu fasilitas yang digunakan sebagai media pertukaran dan penyampaian informasi, HTTP:// (HyperText Transfer Protocol). HTTP menurut Sahid adalah protokol hypertext, yaitu serangkaian aturan komunikasi yang memungkinkan browser melakukan transaksi data dengan server web.(Sahid, 2006:55). Dengan HTTP untuk mengakses website, pengguna tidak perlu menuliskan HTTP:// diawal kalimat. Pengguna dapat dimudahkan dalam mengakses dengan langsung menulis nama domain bagian kedua website tersebut.

Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak kalangan, mulai dari pengusaha, akademisi, pemasaran, praktisi media massa, perusahaan, hingga instansi pemerintahan. Dari website ini banyak kalangan menggunakannya sebagai media promosi, alat penjualan, hingga memberikan materi informasi yang berkaitan gambaran detail suatu instansi atau lembaga.


(11)

Tak hanya itu dengan adanya website banyak orang yang berlomba-lomba untuk dapat mempromosikan dirinya. Hal ini ditandai dengan adanya situs-situs atau website yang memberikan fasilitas untuk dapat berhubungan dengan orang banyak, seperti jejaring sosial facebook, friendster, twitter, blog, myspace, dan website lainnya. Kini semakin maraknya penggunaan website oleh berbagai orang dan juga kalangan, maka membuat perusahaan maupun instansi pemerintahan menggunakan website perusahaan. Menurut Kriyantono website perusahaan merupakan,

“Sarana komunikasi yang pertama kali dan paling populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Karena itu, pada abad ini setiap perusahaan mesti melengkapi sarana komunikasinya dengan membuat website.” (Kriyantono, 2008:260)

Adanya penggunaan website pada suatu perusahaan dalam penyampaian informasi tidak terjadi begitu saja tanpa adanya peran seseorang atau divisi dalam pengelolaannya. Pengelolaan website untuk menyampaikan informasi kepada khalayak biasanya dilakukan Public Relations atau Hubungan Masyarakat (Humas). Public Relations atau Hubungan Masyarakat (Humas) menurut definisi dari Rex Harlow dalam Effendy adalah,

“Fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam perasalahan atau persoalan; membantu manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”. (Effendy, 1993:118)


(12)

Public Relations atau Humas suatu perusahaan atau instansi merupakan ujung tombak dan sebagai jembatan penghubung antara pihak perusahaan dengan berbagai pihak yang menjadi khalayaknya. Dalam realita praktik Public Relations di perusahaan, bertujuan menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat (perusahaan atau instansi), membangun opini publik, serta membentuk niat yang baik dan bekerja sama. Menurut Bertrand R. Canfield dalam Effendy mengemukakan tiga fungsi Public Relations, yakni

1.Mengabdi kepada kepentingan umum (It should serve the public’s interest); 2.Memelihara komunikasi yang baik (Maintain good communication); 3.Menitik-beratkan moral dan tingkah laku yang baik (And stress good morals and manners)”. (Effendy, 1993:138) Public Relations atau Humas dalam instansi pemerintahan sama halnya dengan Public Relations perusahaan yang dijadikan sebagai penghubung antara publiknya. Public Relations atau Humas dalam instansi pemerintahan merupakan penyampai informasi atau bagaian yang menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban-kewajiban pemerintahan. Keberadaan Humas di instansi milik pemerintah merupakan keharusan dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang sesuatu kegiatan atau informasi instansi bersangkutan yang ditujukan untuk masyarakat luas. Selanjutnya dikatakan Ruslan, mengenai fungsi Humas pemerintah dapat merupakan,

“Suatu alat atau saluran (The PR as tools or channels of government publication) untuk mempelancar jalannya interaksi dan penyebaran informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui kerja


(13)

sama dengan pihak pers, media cetak atau elektronik dan hingga menggunakan media tradisional lainnya”. (Ruslan, 2005:341)

Berdasarkan paparan fungsi Public Relations atau Humas dalam instansi pemerintahan, dapat diketahui lingkup pekerjaan Public Relations atau Humas berhubungan dengan penyampaian informasi untuk kepentingan publik mengenai instansi. Pekerjaan yang biasa dilakukan Public Relations atau Humas antara lain; publikasi kepada media massa melalui penulisan berita (press release), mengadakan kegiatan untuk membentuk citra, menyampaikan informasi kepada publik melalui newsletter, dan membina hubungan dengan pers. Disetiap kegiatannya Public Relations atau Humas menggunakan berbagai media konvensional (cetak atau televisi dan radio) untuk menyampaikan informasi atau berita tentang instaansi. Media konvensional yang digunakan untuk menunjang pekerjaan Public Relations atau Humas diantaranya press release, konferensi pers, newsletter, dan pengiklanan perusahaan melalui media massa. Dengan media konvensionalnya eksistensi Public Relations dapat bertahan hingga saat ini, walaupun harus dengan membuat perhitungan anggaran waktu, biaya, dan tenaga yang lebih besar.

Pada instansi pemerintahan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, yang bertugas sebagai fasilitator pelaksana tugas dan fungsi lembaga legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat. Diperlukan Humas sebagai penghubung antara Anggota Dewan dengan masyarakat luas (lembaga eksekutif, perusahaan, dinas terkait, dan masyarakat yang berkepentingan). Selain itu, Humas Sekretariat DPRD


(14)

Provinsi Jawa Barat menjadi fasilitator dalam penyampaian aspirasi dari masyarakat kepada DPRD dalam setiap proses pembuatan keputusan yang dijadikan suatu kebijakan di masyarakat. Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan suatu produk yang harus dipublikasikan kepada masyarakat melalui media. Kegiatan publikasi Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat meliputi pembuatan berita untuk wartawan melalui pressrelease, mengadakan konferensi pers pada saat klarifikasi suatu isu atau launching program baru, hingga melakukan pengiklanan di berbagai media massa atau menggunakan billboard. Kegiatan tersebut masih dapat dikatakan sebagai kegiatan publikasi Humas secara dengan media konvensional.

Namun, memasuki era globalisasi Public Relations atau Humas kini dapat mempublisitaskan instansinya dengan jangkauan luas secara langsung. Salah satu cara untuk melakukan itu semua yaitu dengan menggunakan berbagai kecanggihan teknologi. Banyaknya perusahaan yang melakukan kegiatan publikasi Public Relations atau Humas menggunakan internet, kegiatan tersebut dikenal dengan sebagai konsep Public Relations On The Net. Konsep ini merupakan suatu pemikiran baru di kalangan perusahaan dan instansi pemerintahan untuk memanfaatkan kehadiran media baru, yakni internet. Pemanfaatan tersebut digunakan Public Relations atau Humas sebagai media publikasi baru yang lebih dimudahkan dan dituntut untuk mampu mengikuti zaman yang serba digital.

Public Relations Net atau Electronic Public Relations (e-PR) adalah penerapan dari perangkat ICT (Information and Communication


(15)

Technologies) untuk keperluan Public Relations. Seluruh kegiatan kehumasan dapat dilakukan didalam internet dari mulai melakukan kegiatan publikasi sampai melakukan customer relations, management juga dapat dilakukan di Internet. Selain itu Electronic Public Relations adalah manajemen strategis hubungan antara organisasi/institusi dengan berbagai konstituen audience yang memengaruhi hasil bisnis, dengan menggunakan Cyber Media. Upaya-upaya Public Relations didesain untuk mempengaruhi hasil bisnis secara konsisten dengan tujuan organisasi. Cyber Media/New Media ini merupakan media yang berbasis media komputer, internet dan telekomunikasi.1

Melalui internet Public Relations dapat berhubungan langsung dengan konsumen, melakukan sosialisasi, hingga mempengaruhi perilaku publiknya. Kecanggihan teknologi telah mengubah cara komunikasi Public Relations, yang sebelumnya komunikasi dari atas ke bawah atau sebaliknya berubah ke arah komunikasi yang lebih aktual dan cepat. Hal ini pun terjadi pada lembaga legislatif, seiring dengan adanya proses pelaksanaan Good Public Governance, yang didukung sistem informasi berbasis elektronik dikenal dengan istilah E-Government maka instansi yang termasuk dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, menggunakan internet dengan membuat website sebagai media publikasi. E-Government atau Electronic Government merupakan istilah untuk interaksi antara instansi yang menyelenggarankan urusan pemerintahan dengan publik melalui saluran

1

http://www.dadi.comoj.com/index.php?p=1_23_Era-Public-Relations-Web, Rabu/16-03-2011/Pkl.20.00WIB


(16)

elektronik yang berupa internet. Menurut Indrajit bahwa E-government merupakan

“Suatu mekanisme interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder), dimana melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet), dengan tujuan memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan”. (Indrajit, 2006:4-5)

Sebagai lembaga yang sejajar dengan lembaga eksekutif (Pemerintah Provinsi) dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, DPRD Provinsi Jawa Barat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan, sudah menjadi suatu kewajiban lembaga tersebut dijadikan sebagai media penyampaian aspirasi dan informasi di seluruh komponen masyarakat Jawa Barat. Sesuai dengan kedudukannya, sudah semestinya DPRD membuka berbagai saluran aspirasi dan informasi untuk seluruh masyarakat. Salah satu saluran yang dianggap cukup efektif dan efesien adalah melalui website di internet. Terhubung secara online melalui website dengan berbagai kemudahan bagi setiap penggunanya. Baik informasi maupun aspirasi dapat diakses secara real time, sehingga informasi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pihak yang membutuhkan, tanpa terhambat oleh ruang, waktu serta biaya.

Keberadaan website DPRD Jawa Barat merupakan suatu bentuk kemajuan teknologi dalam mendukung proses penyampaian informasi dewan kepada masyarakat melalui medianya sendiri. Hadirnya website DPRD Jawa Barat pun mendukung konsep Jabar Cyber Province, yang tentunya dapat mendukung kinerja Dewan dan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan


(17)

pemerintahan dengan sistem E-Government. Pertama kali website DPRD Jawa Barat diujicoba pada akhir tahun 2009 dengan nama domain http://dprd.jabarprov.go.id dan diresmikan pada tanggal 23 November 2010. Peresmian website DPRD Jawa barat terkait Surat Keputusan Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat Nomor 489/Kep.Set-DPRD-10/2010 tentang Pengelola Data dan Informasi Online DPRD Provinsi Jawa Barat. Dijelaskan dalam Laporan Tengah Pengelolaan Data dan Informasi Online DPRD

Provinsi Jawa Barat (2009), Website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id merupakan portal pemerintahan berbasis pelayanan pengolahan data dan informasi bagi komunitas layanan masyarakat (lembaga eksekutif, perusahaan, masyarakat bisnis dan lembaga terkait lainnya), untuk berinteraksi dan sebagai media DPRD memperkenalkan diri.

Pada saat ini, website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id menyajikan informasi mengenai agenda kegiatan anggota dewan, raperda maupun perda, berita seputar kegiatan dewan, foto galeri, video kegiatan dewan dan informasi-informasi yang berkaitan dengan dewan perwakilan rakyat daerah provinsi Jawa Barat. Website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dapat digambarkan pada gambar 1.1 dibawah ini,


(18)

Gambar 1.1

Website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id

Sumber : http://dprd.jabarprov.go.id, 2011

Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat Nomor 489/Kep.Set-DPRD-10/2010 tentang Pengelola Data dan Informasi Online DPRD Provinsi Jawa Barat, penyelenggaraan dan pengelolaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dilakukan oleh bagian Humas dan Protokol. Berkaitan dengan hal tersebut pengelolaan website pun dilakukan oleh Sub Bagian Publikasi sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi


(19)

Jawa Barat. Hal ini berkaitan dengan kegiatan publikasi dan pengelolaan berita oleh Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat. Kegiatan publikasi Humas dan Protokol tersebut diantaranya, melakukan peliputan berita untuk dijadikan press release bagi media massa, membuat jadwal agenda kegiatan dewan untuk kepentingan pers, mempublikasi beberapa informasi mengenai DPRD Provinsi Jawa Barat, Peratuan Daerah maupun Rancangan Peraturan Daerah, aspirasi serta link pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Penggunaan website dapat membawa Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat mampu mencapai publik sasaran secara langsung. Sebelumnya melalui penggunaan media konvensional Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat berita mengenai kegiatan dewan tidak banyak dimuat di media konvensional terutama cetak. Selain itu, pemberitaan yang disampaikan oleh wartawan atau media lebih menyudutkan lembaga DPRD Provinsi Jawa Barat. Hal itu, menimbulkan pandangan negatif dan ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap lembaga DPRD. Dari permasalahan itu Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dituntut untuk membuat klarifikasi berita melalui press release kepada pihak media. Namun, press release tersebut tidak langsung dapat dijadikan berita di media, tergantung dari nilai beritanya serta kebijakan pemilik medianya yang memiliki misi tertentu. Terkadang masih ada sebagian “wartawan palsu” yang memanfaatkan berita yang negatif untuk meminta dana pada bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat. Dengan adanya


(20)

pengunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id, maka Humas dan Protokol dapat membuat berita sendiri kepada publiknya sesuai apa yang dikehendaki dengan kebijakan dan persetujuan pihak yang diberitakan, serta terhidar dari berita-berita negatif yang dimanfaat untuk mendapatkan keuntungan oleh pihak yang tidak bertangungjawab, karena melalui website berita langsung dapat disiarkan (publish).

Penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dapat mempermudah kerja Humas dan Protokol, seperti saat menginfromasikan agenda kegiatan Dewan yang harus diperbaharui setiap waktu. Jika menggunakan media konvensional informasi agenda kegiatan Dewan yang disiarkan terbatas, karena Humas dan Protokol harus menulis pada papan kegiatan yang memiliki ukuran terbatas. Adanya website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id yang lengkap pun dapat mempengaruhi anggaran pembiayaan yang berasal dari APBD, karena berita yang dibuat tidak harus dikirimkan manual melalui pos atau hanya sekedar dipajang di majalah dinding. Jika press release dimuat pada majalah dinding yang tentunya memerlukan banyak tempat untuk memajangnya, karena banyaknya kegiatan yang dilakukan anggota dewan.

Tak hanya Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, kini wartawan pun dapat dipermudah dalam pencarian berita. Wartawan merupakan seseorang yang mengumpulkan data atau fakta dari isu dan dibuat suatu berita. Wartawan dapat langsung mengakses berita dan informasi Dewan, karena Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi


(21)

Jawa Barat dapat langsung mempublish berbagai berita yang telah dibuat melalui website. Pengaksesan informasi tentang dewan dapat diikuti oleh wartawan setiap saat tanpa harus bergerombol dan memantau di ruangan Anggota Dewan, karena dengan melakukan pemantauan wartawan menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan bahan berita, sedangkan waktu sangat berharga bagi wartawan yang harus bertarung dengan deadline berita, terutama wartawan surat kabar dan media online.

Namun, dari penggunaan website masih menimbulkan kesenjangan diantara Humas dan Protokol maupun wartawan. Dimana masih kurang sumber daya manusia yang berkompeten, baik pengelolaan website maupun pembuatan berita. Penyampaian informasi pun terkadang sulit untuk diakses, karena adanya gangguan pada server yang masih dikelola oleh pihak ketiga yang berada di luar bagian Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, masih terdapatnya pemberitaan yang tidak terupdate, padahal menurut Reddick dan King (1996) dalam Ardianto, informasi yang menarik, tepat waktu dan cermat sangat penting untuk jurnalisme yang baik. (Ardianto, 2007:154)

Selain itu, adanya perubahan media konvesional ke media baru menjadikan hubungan dengan wartawan atau media yang menjadi kurang begitu dekat, karena Humas dan wartawan bekerja masing-masing dalam penyiaran berita. Suatu harapan besar dari penggunaan website dapat dimaksimalkan penggunaannya baik oleh Humas maupun wartawan, tanpa


(22)

menghilangkan hubungan dengan wartawan seperti saat meggunakaan media konvensional.

Berdasarkan paparan tersebut penggunaan website sebagai salah satu kegiatan Public Relations on the net menurut peneliti merupakan sesuatu hal yang baru dan menjadi suatu kasus unik di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, karena adanya perubahan media publikasi konvensional yang dilakukan Humas menjadi media baru yang sifatnya interaktif. Meskipun masih terbatasnya sumber daya manusia yang ahli dalam bidang teknologi, serta masih dipertahankannya penggunaan media konvensional. Dari uraian yang telah peneliti ungkapkan dalam latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana

penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi yang menjadi pokok masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana manfaat penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?


(23)

2. Bagaimana efisiensi penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

3. Bagaimana partisipasi pada penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

4. Bagaimana transparansi informasi pada penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

5. Bagaimana manejemen perubahan penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

6. Bagaimana penggunaan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan

mendalami penggunaan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan.


(24)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui manfaat penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan.

2. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan.

3. Untuk mengetahui partisipasi pada penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan.

4. Untuk mengetahui transparansi informasi pada penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan.

5. Untuk mengetahui manejemen perubahan penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan.

6. Untuk mengetahui penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu komunikasi secara umum, sedangkan kegunaan


(25)

teoritis secara khusus diharapkan dapat meningkatkan pemahaman yang berkaitan tentang kajian ilmu Public Relations (Hubungan Masyarakat) melalui penggunaan website dalam penyampaian informasi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

a. Peneliti

Kegunaan penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai suatu pengaplikasian ilmu dan suatu pembelajaran serta pengalaman mengenai masalah penelitian.

b. Universitas

Kegunaan penelitian ini berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum, mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Humas secara khusus, dan sebagai literatur bagi yang akan melaksanakan penelitian yang sama. c. Instansi

Bagi instansi terkait, secara umum hasil penelitian ini sebagai referensi, masukan dan evaluasi mengenai kegiatan public relations secara online melalui penggunaan website http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di Bagian Humas dan Protokol, dan siapapun yang berminat untuk meneliti masalah ini lebih lanjut.


(26)

1.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang dijadikan sebagai skema pemikiran yang melatar belakangi penelitian ini mengingat fungsinya sangat penting dalam penelitian ini, penulis mengemukakan kerangka pemikiran tersebut sebagai berikut.

1.5.1 Kerangka Teoritis

Pada penelitian yang dilakukan terlihat bahwa fokus penelitian adalah penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id yang selanjutnya diturunkan menjadi suatu konsep penggunaan website. Penggunaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata guna. Pengertian guna adalah manfaat, sedangkan penggunaan merupakan, proses cara perbuatan yang menggunakan sesuatu (pemakaian). (KBBI, 1996:466)

Menurut Sahid dalam buku yang berjudul Teknologi Informasi dan Komunikasi mengemukakan, Website merupakan situs web atau lokasi maya pada web yang memiliki alamat internet tersendiri. (Sahid, 2006:55)

Penggunaan website tidak terlepas dari peran internet yang termasuk dalam perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Pengaruh teknologi komunikasi terhadap Public Relations dapat berbentuk sebagai alat/media Public Relations ataupun bentuk baru dari kegiatan Public Relations yang memunculkan cyber PR, Net PR dan nama lain


(27)

bentuk kegiatan atau bidang kajian PR dalam dunia cyber (dunia maya). (Soemirat dan Ardianto, 2002:187)

Sehubungan dengan hal tersebut Onggo mengistilahkan cyber PR sebagai Electronic Public Relations (E-PR). Dikatakan oleh Onggo definisi E-PR adalah,

“E adalah Electronic, sama halnya dengan e sebelum kata mail, atau commerce yang mengacu merek (brand) dan memelihara kepercayaan (trust). P adalah Public, tidak pada satu publik tetapi pada konsumen. Tidak mengacu pada satu jenis pasar konsumen saja namun berbagai pasar atau public audience. Media ini memudahkan menjangkau konsumen dengan lebih cepat dan sebaliknya. R adalah Relations yang merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan bisnis. Hubungan bersifat one to one secara cepat karena sifat media yang interaktif, sementara pada publik konvensional bersifat one to many”.(Onggo, 2004:1)

Melalui kegiatan E-PR tersebut maka dapat diketahui keuntungan yang didapat Public Relations dalam menggunakan internet. Seperti yang diungkapkan oleh Ardianto keuntungan Public Relations menggunakan internet :

“1.Informasi cepat sampai pada publik; 2.Internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi; 3.Siapa pun dapat mengakses internet; 4.Tidak terbatas oleh ruang dan waktu; 5.Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara langsung”. (Ardianto, 2007:193)

Adapun teori yang mendukung dalam penelitian ini, yakni dengan menggunakan konsep E-Government yang merupakan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi oleh instansi pemerintah (the application of information and communication technology by government agencies). (United Nation Development Programme dalam Indrajit, 2006:2)


(28)

Teori tersebut adalah Balanced E-Government Scorecard yang terdiri dari lima dimensi. Menurut Booz Allen dan Hamilton terdapat lima dimensi dalam Balanced E-Government Scorecard, yaitu manfaat, efisiensi, partisipasi, transparansi, dan manajemen perubahan. (Stiftung dalam Indrajit, 2005:43)

Dimensi pertama, manfaat berhubungan dengan kualitas dan kuantitas layanan yang diberikan dan bagaimana masyarakat mendapatkan manfaat dari layanan tersebut. Dimensi kedua, efisiensi berhubungan dengan bagaimana teknologi bisa mempercepat proses dan meningkatkan kualitas layanan. Dimensi ketiga, partisipasi berhubungan dengan pertanyaan apakah layanan yang diberikan memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk memberikan partisipasi dalam penyampaian pendapat dan proses pegambilan keputusan. Dimensi keempat,

transparansi. Apakah pemerintah dalam hal ini mendorong keterbukaan informasi menuju proses transparansi dalam pemerintahan. Dimensi kelima, manajemen perubahan. Terkait dengan proses implementasi apakah ada proses review yang jelas dan dikelola dengan baik. (Indrajit, 2005:43-44)

Penjelasan mengenai konsep E-Government dapat digambarkan pada gambar 1.2 berikut ini :


(29)

Gambar 1.2

Konsep Balanced E-GovernmentScorecard

Sumber : Stiftung, 2001 dalam Indrajit, 2005:45

1.5.2 Kerangka Konseptual

Pada dasarnya penggunaan website yang digunakan bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk Public Relation on the net dalam pelaksanaan E-Government. Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat menggunakan website untuk melakukan kegiatan publikasi dalam penyampaian informasi di seluruh komponen masyarakat (dinas terkait, LSM, masyarakat dan wartawan). Dengan adanya penggunaan website oleh bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dapat menimbulkan banyak keuntungan yang diperoleh terutama berkaitan dengan pihak pers. Untuk itu melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd..jabarprov.go.id dalam penyampaian pesan di kalangan wartawan.

Manfaat

Layanan apa saja, dan

bagaimana bisa dirasakan oleh masyarakat

Efisiensi

Bagaimana teknologi

menghasilkan kualias layanan

lebih baik Manajemen

perubahan Proses pelakasanan, kontrol,dan

monitoring Partisipasi

Bagaimana peran dan partisipasi masyarakat

Transparansi

Jumlah dan karakter informasi yang disampaikan


(30)

Penelitian ini menyoroti padapenggunaan website DPRD Jawa Barat www.dpdrd.jabarprov.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan pada Bagian Humas dan Protokol. Penggunaan website oleh bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat merupakan kegiatan Public Relations menggunakan internet, atau dikenal dengan Public Relations on the net. Melalui kecanggihan teknologi, kini Public Relations menggunakan website sebagai media penyampaian informasi, karena begitu banyak keuntungan yang didapat dari website. Dalam hal ini, peneliti menggunakan konsep balanced E-Government Scorecard sebagai penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd..jabarprov.go.id, yang merupakan salah satu bentuk kegiatan Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat melalui internet.

Menyangkut dimensi manfaat, penggunaan website dapat memberikan kemudahan bagi Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dalam penulisan press release dan agenda kegiatan dewan untuk wartawan dengan adanya portal internal yang langsung dapat tersambung dengan portal publik, juga bagi wartawan dimudahkan dalam pencarian bahan berita sesuai dengan kebutuhannya.

Menyangkut dimensi efisiensi, Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dapat mengurangi proses kerja dari sisi waktu dan biaya, serta dapat meningkatkan kualitas penyampaian informasi dengan website yang dapat menjangkau seluruh komponen masyarakat


(31)

dengan satu waktu dan bersifat interaktif. Bagi wartawan, penggunaan website dapat mempermudah pekerjaannya hanya dengan mengakses portal publik informasi agenda kegiatan dewan dan press release dapat diperoleh secara cepat tanpa takut akan deadline, karena informasi yang tersedia dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

Menyangkut dimensi partisipasi, Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat melengkapi website dengan sarana partisipasi wartawan website untuk menyampaikan saran dan tanggapan tentang informasi pada website tersebut dengan mengakses “Kirim Aspirasi”.

Menyangkut dimensi transparansi, Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat menyediakan informasi yang terbuka melalui berita-berita seputar kegiatan dewan, agenda kegiatan dewan, berbagai peraturan daerah yang disahkan dewan, serta berbagai rancangan peraturan daerah yang dapat diakses kapan pun oleh wartawan.

Menyangkut dimensi manajemen perubahan, Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dituntut untuk melakukan monitoring baik update news, update agenda kegiatan dewan dan permasalahan pengaksesan data. Kegiatan Humas melalui website dijadikan suatu cara untuk pengembangan pelayanan informasi yang memiliki kualitas, demi terciptanya citra positif terhadap lembaga DPRD sebagai wakil rakyat daerah. Kerangka konseptual berdasarkan analisis peneliti lebih jelas digambarkan pada gambar 1.3 berikut:


(32)

Gambar 1.3

Konsep Balanced E-Government Scorecard dalam Penggunaan Website http://dprd.jabarprov.go.id

Sumber : Modifikasi peneliti terhadap konsep Balanced E-Government Scorecard, 2011.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu “Penggunaan Website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id Dalam Penyampaian Informasi Di Kalangan Wartawan”, maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Pertanyaan untuk Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat :

Website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov. go.id

Manfaat

Layanan portal publik (profil dewan, seputar dewan, baik berita maupun agenda serta galeri kegiatan dewan) yang dapat diakses 24 jam nonstop

Efisiensi

Ketersedian aplikasi CMS (Content Management System)

yang dapat

mengefisiensikan kinerja Humas dalam membuat dan mempublish berita untuk wartawan

Manajemen perubahan

update news, update agenda kegiatan dewan dan permasalahan pengaksesan data dengan aplikasi portal internal Partisipasi

Akses langsung 24 jam dengan aplikasi

“Kirim Aspirasi” sebagai sarana wartawan

meyampainkan saran dan tanggapan tentang portal publik

Transparansi

Berita-berita seputar kegiatan dewan, agenda kegiatan dewan, berbagai peraturan daerah yang disahkan dewan, serta berbagai rancangan peraturan daerah


(33)

1. Manfaat

a. Menu-menu apa saja yang digunakan bagian Humas dan Protokol pada website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi?

b. Bagaimana fungsi dari penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi pada bagian humas dan protokol?

c. Apa yang dirasakan dari penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

d. Apakah penggunaan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id dapat membantu kinerja anda?

2. Efisiensi

e. Bagaimana kualitas penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

f. Bagaimana proses penyampaian informasi dalam penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

g. Apakah dalam penyampaian informasi, menu dan database dapat berjalan dengan baik jika dibutuhkan?

h. Adakah perbedaan dari segi anggaran biaya pada penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi dengan media konvensional di kalangan wartawan?


(34)

i. Bagaimana lama waktu yang diperlukan untuk penyampaian informasi di kalangan wartawan dengan penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

3. Partisipasi

j. Adakah tempat atau ruang dalam website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id sebagai sarana penyampaian pendapat? k. Bagaimana partisipasi pengunjung website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian pendapat?

4. Transparansi

l. Bagaimana jumlah informasi yang disampaikan dalam penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

m.Informasi apa saja yang tersedia dalam website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

n. Apakah informasi atau berita yang dipublish mendorong keterbukaan informasi mengenai DPRD Jawa Barat?

5. Manejemen perubahan

o. Siapakah yang mengelola penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

p. Bagaimana tugas dari pelaksana terkait penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

q. Adakah kebijakan dari pelaksana dalam pengelolaan berita website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?


(35)

r. Bagaimana cara pengelola membuat dan mendapatkan bahan berita, artikel, gambar, dan info lainnya di dalam website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

s. Seberapa sering pengelola melakukan pengontrolan dan update berita dalam penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

6. Penggunaan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id

t. Bagaimana awal mula pembentukan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

u. Penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id ditujukan kepada siapa saja?

v. Apa yang menjadi alasan bagian Humas dan Protokol DPRD Jawa

Barat menggunakan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan?

w.Bagaimana hambatan atau tantangan yang dihadapi pengelola?  Pertanyaan untuk wartawan :

1. Manfaat

a. Menu-menu apa sajakah dalam website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id yang sering anda akses?

b. Bagaimana fungsi dari penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam menunjang pekerjaan anda?


(36)

2. Efisiensi

c. Bagaimanakah kualitas berita yang dipublish melalui website dibandingkan dengan press release biasanya?

d. Bagaimana kemudahan yang didapat melalui penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam pencarian bahan berita?

e. Bagaimana waktu yang diperlukan dalam mengakses berita dan informasi melalui penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

f. Bagaimana menurut anda kualitas layanan yang diberikan bagian humas dan protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat melalui penggunaan website dibandingkan dengan media konvensional?

3. Partisipasi

h. Bagaimana anda menyampaikan pendapat melalui website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

4. Transparansi

i. Bagaimana jumlah berita yang disampaikan melalui penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

j. Apakah berita yang dipublish telah memenuhi kriteria anda sebagai wartawan?

k. Bagaimana berita yang disampaikan melalui penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dapat dikatakan transparan?


(37)

5. Manajemen perubahan

l. Bagaimana pengelolaan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id dalam menunjang kegiatan pencarian berita anda?

m. Bagaimana monitoring yang dilakukan pengelola dalam pembaharuan berita atau informasi pada penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id?

n. Adakah penanganan oleh pengelola jika terjadi permasalahan

teknis pada penggunaan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id pada saat mengakses berita?

6. Penggunaan website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id

o. Bagaimana pendapat anda mengenai pelaksanaan penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id sebagai sarana penyampaian informasi?

p. Menurut pendapat anda adakah tujuan anda yang terpenuhi dari penggunaan website?

q. Mengapa anda mengakses website DPRD Jawa Barat

http://dprd.jabarprov.go.id sebagai bahan berita?

r. Bagaimana perbedaan penggunaan website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dengan media tradisional dalam pencarian berita dan informasi?


(38)

s. Bagaimana hambatan yang anda temukan saat mengakses website DPRD Jawa Barat http://dprd.jabarprov.go.id dalam pencarian informasi dan berita?

1.7 Subjek Penelitian dan Informan 1.7.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribut”nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian2. Subjek dalam penelitian ini yakni, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat pada Bagian Humas dan Protokol.

1.7.2 Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong 2007: 132).

Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, pemilihan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling termasuk satu dari beberapa jenis pengambilan

2

http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian/, Subjek penelitian, responden penelitian, dan informan (narasumber) penelitian, Rumah, Jumat/11-06-2010, 01.34


(39)

sampel nonprobabilitas, karena peneliti tidak bertujuan untuk menggeneralisasikan temuan penelitian.(Mulyana, 2008:187)

Dalam penelitian ini terdapat beberapa informan yakni, Kepala Bagian Humas dan Protokol, Kepala Sub bagian Publikasi, Staff Pelaksanan Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dan wartawan. Untuk keterangan lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini

Tabel 1.1 Informan Penelitian

Sumber : Analisis Peneliti, 2011

1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. (Mulyana, 2008:201)

No. Nama Keterangan

1. Dra. Hj. Siti Nina N.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD

Provinsi Jawa Barat

2. Nanang Syaefudin, S. Sos, M. Si.

Kepala Sub Bagian Publikasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa

Barat

3. Utti Kaniawati, S. Sos

Staff Pelaksana Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat (Pengelola pembuatan berita dalam website )

4. NR Wartawan Media Online

5. HR Wartawan Media Cetak


(40)

Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut meraka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. (Moleong, 2007:4)

Selain itu, studi kasus menurut Pawito (2007:141) dalam Hendryana menerangkan bahwa, studi kasus merupakan suatu metode yang lazim diterapkan untuk memberikan penekanan pada spesifikasi dari unit-unit atau kasus-kasus yang diteliti. Dengan kata lain, metode ini berorientasi pada sifat-sifat unik (casual) dari unit-unit yang sedang diteliti berkenaan dengan permasalahan-permasalahan yang menjadi fokus penelitian.3

Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. (Yin, 2002:1)

Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa keuntungan. Lincoln dan Guba, mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi beberapa hal-hal berikut :

3

Hendryana, Artanti dalam Skripasi Strategi Diferensiasi Blind Resto (Studi Kasus Deskriptif Strategi Diferensiasi Blind Resto Menggunakan Konsep Dining In The Dark 2010. UNPAD)


(41)

1. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti.

2. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden.

4. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trust wothiness). 5. Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi

penilain atas transferabilitas.

6. Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomen dalam konteks tersebut. (Mulyana, 2008:201-202)

Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini pendekatan kasus yang diamati yakni penggunaan website http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan yang merupakan suatu praktik public relations on the pada bagian Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat. Kasus ini dianggap unik karena Bagian Humas dan Protokol baru melakukan praktik public relations on the dengan sistem E-Government sebagai kegiatan dalam mempublisitaskan berita dan informasi seputar dewan. Pada penelitian ini peneliti berusaha untuk mengamati, mengungkap dan menganalisis tentang penggunaan website http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan. Melalui penelitian dengan pendekatan studi kasus diharapkan mendapatkan informasi dan data yang bersifat apa adanya terhadap penggunaan website http://dprd.jabarprov.go.id dalam penyampaian informasi di kalangan wartawan yang merupakan suatu kegiatan public relations on the pada bagian Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat.


(42)

1.9 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Wawancara Mendalam (Indept Interview)

Adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong 2007:186).

Wawancara ini dimaksudkan untuk memverikasikan, mengubah dan memperluas pemikiran yang dikembangkan peneliti sebagai pengumpulan data. Wawancara yang akan dilakukan secara terstruktur bertujuan mencari data yang mudah dikualifikasi, digolongkan, dan diklasifikasikan, dimana sebelumnya peneliti menyiapkan daftar pertanyaan.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara mendalam kepada Kepala Bagian Humas dan Protokol, Kepala Sub bagian Publikasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, serta Wartawan yang terlibat sebagai sumber informasi penelitian.

b. Observasi

Pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh data yang nyata dan jelas mengenai kegiatan yang akan diteliti. Jenis observasi yang dilakukan penulis adalah observasi tidak langsung, dimana peneliti hanya sewaktu-waktu saja meninjau lokasi penelitian.


(43)

c. Dokumentasi

Setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya tulis monumental dari seseorang. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong 2007: 216-217).

Dokumentasi sendiri merupakan salah satu sumber pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa data atau laporan, buku, surat kabar dan juga beberapa bahan bacaan lainnya yang mendukung penelitian ini. d. Studi Pustaka

Adalah dimana penulis mencari data dengan mengadakan penelahaan terhadap buku-buku literatur, karya tulis yang bersifat ilmiah yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

e. Internet Searching

Adalah suatu cara pencarian menggunakan fasilitas elektronik yang dikenal dengan nama internet. Internet ini dijalankan melalui browser untuk mencari informasi yang diinginkan. Internet Searching menampung database dari situs-situs seluruh dunia yang jumlahnya miliyaran halaman. Cara penggunaannya sangat mudah, hanya dengan memasukkan kata kunci maka Internet Searching akan melakukan


(44)

browser dan menampilkan beberapa link situs yang disertai dengan keterangan singkat mengenai suatu informasi.

1.10 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.(Moleong, 2007 : 248)

Teknik analisis data yang dilakukan sepanjang proses penelitian sejak memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Data yang berhasil peneliti kumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kualitatif, lalu disajikan dalam bentuk naratif sesuai dengan masalah yang sedang dibahas. Sejalan dengan pemikiran Sugiyono yang menegaskan,

“Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dikatakan juga bahwa analisa data sebelum memasuki lapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian, fokus penelitian masih bersifat sementara, dan aka berkembang setelah penelitian masuk dan selama di lapangan”. (Sugiyono, 2005 : 89-90)

Sejalan dengan pernyataan sebelumnya, menganalisis data menurut Nasution dalam Sugiyono, menjelaskan analisa telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Data yang sudah


(45)

terkumpul kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. (Sugiyono, 2005:89)

1. Pengumpulan data (Data collection), data yang dikelompokan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian.

2. Reduksi data (Data reduction), menurut Miles dan Huberman reduksi data diartikan sebagai, proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar, yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung.

3. Penyajian data (Data display), penyajian hasil penelitian peneliti paparkan secara deskriptif berdasarkan temuan di lapangan dengan bahasa khas dan pandangan emik informan. Hasil wawancara di lapangan peneliti tuangkan dalam sebuah narasi yang kemudian disederhanakan dengan memilih hal-hal yang sejenis dan dibutuhkan serta dikelompokkannya sesuai pembahasan agar lebih mudah dalam penyajiannya.

4. Penarikan kesimpulan (Conclution drawing/verification), logika yang dilakukan dalam penarikan lesimpulan penelitian kualitatif bersifat induktif (dari yang khusus kepada yang umum), seperti yang dikemukakan Faisal dalam Bungin,

“Dalam penelitian kualitatif digunakan logika induktif abstraktif. Suatu logika yang bertitik tolak dari “khusus ke umum”, bukan dari : umum ke khusus” sebagaimana dalam logika deduktif verifikatif. Karennya, antara kegiatan pengumpulan data dan


(46)

analisis data menjadi tak mungkin dipisahkan satu sama lain. Keduanya berlangsung secara stimulus atau berlangsung serempak. Prosesnya berbentuk siklus bukan linier”. (2003: 68-69)

Dari penjelasan diatas dapat dilukiskan oleh Miles dan Huberman siklus komponen-komponen analisis data kualitatif, seperti pada gambar 1.4 berikut ini,

Gambar 1.4

Komponen-Komponen Analisis Data Kualitatif

Sumber : Faisal dalam Bungin (2003:69)

Penarikan kesimpulan mulai dari permulaan pengumpulan data, mencari arti-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Peneliti berkompeten untuk membentuk kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar, tetap terbuka dan skeptik, namun pada mulanya belum jelas kemudian menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan satu kesatuan yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam

DATA COLLECTION

CONCLUTION DRAWING, AND

VERIFYING DATA

REDUCTION

DATA DISPLAY


(47)

bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”.

1.11 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa pengujian. Peneliti menggunakan uji credibility atau uji kepercayaam terhadap hasil penelitian. Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan absah atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan.

Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian menurut Sugiyono dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.( Sugiyono, 2005:270)

1. Perpanjangan pengamatan, berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.

2. Peningkatan ketekunan, berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

3. Triangulasi, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek


(48)

data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi,atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. (Sugiyono, 2005:270-274)

4. Diskusi dengan teman sejawat, teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Pemeriksaan sejawat berarti pemerikasaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. (Moleong, 2007:334)

5. Analisis kasus negatif, peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

6. Membercheck,proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Sehingga informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.(Sugiyono, 2005:275-276)


(49)

1.12Lokasi dan Waktu Penelitian 1.12.1 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, yang berada di Jalan Dipenogoro no. 22 Bandung 40115, Jawa Barat. Telp (022) 4206270. Website http://dprd.jabarprov.go.id.

1.12.2 Waktu Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan peneliti dimulai pada bulan Februari 2011 sampai bulan Juli 2011, mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga ke penyelesaian dengan perincian waktu yang dijelaskan pada tabel 1.2 sebagai berikut :


(50)

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

Sumber : Peneliti, 2011

No Kegiatan

Februari 2011

Maret 2011

April 2011

Mei 2011

Juni 2011

Juli 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul

2 Penulisan Bab 1

Bimbingan

3 Seminar UP

4 Penulisan Bab II

Bimbingan

5 Penulisan Bab III

Bimbingan

6 Pengumpulan Data

Wawancara Bimbingan

7 Pengolahan Data

Penulisan Bab IV

Bimbingan

8 Penulisan Bab V

Bimbingan

9 Penyusunan Bab


(51)

1.13Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran penelitian ini secara sistematis, peneliti membagi susunan skripsi ke dalam lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi penelitian, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, subjek penelitian dan infoman, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, uji keabsahan data, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori berdasarkan studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tinjauan tentang Komunikasi meliputi: pengertian komunikasi, proses komunikasi, unsur-unsur komunikasi, dan fungsi komunikasi.

Tinjauan tentang Public Relations meliputi: pengertian Public Relations, tujuan dan fungsi Public Relations, ruang lingkup Public Relations, media Public Relations.

Tinjauan tentang Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi Tinjauan tentang Public Relations on the net meliputi: pengertian Public Relations on the net, bentuk kegiatan Public Relations on the net, dan keuntungan Public Relations on the net.

Tinjauan tentang Website meliputi: pengertian website dan pengelolaan website.


(52)

Tinjauan tentang Infomasi meliputi: pengertian informasi, sifat-sifat informasi, fungsi informasi, dan penyampaian informasi.

Tinjauan tentang Wartawan meliputi: pengertian wartawan dan hubungan Public Relations dengan wartawan.

BAB III OBYEK PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian atau gambaran umum Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, meliputi: sejarah singkat, visi dan misi, lambang, struktur organisasi, sarana dan prasarana serta gambaran umum tentang website DPRD JABAR.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang deskripsi analisis responden, deskripsi analisis hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan penelitian serta saran yang diberikan peneliti sehubungan dengan hasil penelitian.


(53)

45

2.1Tinjauan mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama”. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal seperti, “kita berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, dan “kita mengirimkan pesan”. (Mulyana, 2007:46)

Beberapa pakar komunikasi mengemukakan definisi-definisi komunikasi diantaranya menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner yang dalam Mulyana mendefinisikan komunikasi sebagai ,

“Transmisi informasi gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi”. (Mulyana, 2007:68)

Lain halnya dengan definisi komunikasi yang dikembangkan Rogers bersama D. Lawrence Kincaid yang dalam Cangara melahirkan definisi baru yang menyatakan bahwa :

“Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian mendalam”. (Cangara, 2010:20)


(54)

Selanjutnya definisi komunikasi menurut Carl I. Hovland secara khusus menjelaskan bahwa, Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of the other individuals). (Effendy, 2002:10)

Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

2.1.2 Proses Komunikasi

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain.

Kial (gesture) memang dapat “menerjemahkan” pikiran seseorang sehingga terekspresikan secara fisik. Demikian pula isyarat


(55)

dengan menggunakan alat seperti tongtong, bedug, sirene, dan lain-lain serta warna yang mempunyai makna tertentu. Gambar sebagai lambang yang banyak dipergunakan dalam komunikasi memang melebihi kial, isyarat, dan warna dalam hal kemampuan “menerjemahkan” pikiran seseorang, tetapi tidak melebihi bahasa. Dengan perkataan lain, komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setala (tuned) bagi komunikator.

Pertama-tama komuniktor menyadi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berita ia memformulasikan pikiran dan/atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian menjadi giliran komunikan untuk mengawa-sandi (decode) pesan dari komunikator itu. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya. Dalam proses itu komunikator berfungsi sebagai penyandi (encoder) dan komunikan berfungsi sebagai pengawa-sandi (decoder). Proses komunikasi secara primer yang berlangsung biasanya secara tatap muka.

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai


(56)

sasarannya beradadi tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, atau televisi misalnya, merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Jelas efisien karena, dengan mengirimkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat tersebat kepada khalayak yang begitu banyak jumlahnya; bukan saja jutaan, melainkan puluhan bahkan ratusan juta, seperti misalnya pidato kepala negara yang disiarkan melalui radio atau televisi.

Proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang digunakan. Penentuan media yang akan dipergunakan sebagai pilahan dari sekian banyak alternatif perlu didasari pertimbangan mengenai siapa komunikan yang dituju. Komunikan media surat, poster, papan pengumuman akan berbeda dengan komunikan surat kabar, radio, dan televisi, atau film. (Effendy, 2002:13-17)


(1)

Sugiyono.2005. Model Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manejemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wahid, Fahul. 2005. Kamus Istilah Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Widjaja. 2010. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi

Aksara.

Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo.

Yin, Robert K. 2002. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta : Rajawali Pers. Karya Ilmiah :

Hendryana, Artanti dalam Skripasi Strategi Diferensiasi Blind Resto (Studi Kasus Deskriptif Strategi Diferensiasi Blind Resto Menggunakan Konsep Dining In The Dark 2010. UNPAD)

Sumber Lain :

Arsip Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat. Peraturan Gubernur (PERGUB) No. 30 Tahun 2009. Peraturan Daerah Nomor 20 Tahunn 2008.

Surat Keputusan Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat Nomor 489/Kep.Set-DPRD 10/2010.

Laporan Tengah Pengelolaan Data dan Informasi Online DPRD Provinsi Jawa Barat Tahun 2009.

http://dprd.jabarprov.go.id/

http://www.dadi.comoj.com/index.php?p=1_23_Era-Public-RelationsWeb, Rabu/16-03-2011/Pkl.20.00WIB


(2)

http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian/, Subjek penelitian, responden penelitian, dan informan (narasumber) penelitian, Jumat/11-06-2010, 01.34 WIB.

Manap Solihat dalam

http://kuliahonline.unikom.ac.id/?go/kuliah/&getMateriFile=NDczOA%3D%3D &kID=MTMzNQ%3D%3D/Kamis,12 Mei 2011/Pkl.08.00WIB

http://katalogblog.elhusni.com/2011/01/arti-lambang-jawa-barat/6 Juni 2011,Pukul. 15.00 WIB

http://www.anjjabar.go.id/sel_pandang.htm/6 juni 2011,pukul 15.00 WIB http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/10/12/30/155333-dprd-jabar-diminta-klarifikasi-kasus-video-mesum/ 8 Juni 2011, Pkl.19.00 WIB http://dprd.jabarprov.go.id/index.php?m=seputar&t=news&id=677/8 Juni 2011, Pkl.19.00 WIB


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama Lengkap : Rachmawati Windyaningrum Nama Panggilan : Rahma

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 18 September 1989

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum menikah

Hobby : Renang, Travelling, dan Menyanyi Alamat : Komp. Puri Indah Blok D3 No. 1 Nomor Telepon : (022) 60858167

Nomor Handphone : 08562163600

Email : rachma_h2@yahoo.com II. Identitas Keluarga

NO. NAMA HUBUNGAN PENDIDIKAN PEKERJAAN

1. H. Rochmat Imam Mintoro, S.H., M. Hum

Ayah

Kandung Sarjana Strata 2 Pensiunan PNS 2. Hj. Endang

Sulistyowati, SH. Ibu Kandung Sarjana Strata 1 Ibu RumahTangga 3. Ibrahim Harimurti,S. PI Kakak

Kandung Sarjana Strata 1 Dosen Luar Biasa 4. Dian Suryaningsih

Kusumawardani

Adik

Kandung SLTA Mahasiswa

III. Pendidikan Formal

NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. 2007-Sekarang Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Humas, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politk UNIKOM

2. 2004-2007 SMA Negeri 17 Bandung Lulus Berijazah 3. 2001-2004 SMP Negeri 11 Bandung Lulus Berijazah 4. 1999-2001 SD Negeri Merdeka 5/3 Bandung Lulus Berijazah

5. 1995-1998 SD Assalam 2 Bandung


(4)

IV. Pendidikan Non Formal

NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. 2011

English Proficiency Test (EPT)

UNIKOM Bersertifikat

2.

2000-2001 Kursus Renang (Swimming Courses Panghegar Hotel)

Tidak Bersertifikat

V. Pelatihan/Workshop/Seminar

NO. BULAN dan TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. Januari 2008 Table Manner Course Berseritifikat

2. Mei 2008

Pelatihan Brain Management

dan Master of Ceremony Berseritifikat 3. Desember 2008 Workshop on Modern Strategi

Public Relations Bersertifikat 4. Juni 2009 Worskshop Penyiaran Radio Bersertifikat 5. November 2009 Kuliah Umum “Kebudayaan

film dan sensor film" Bersertifikat

6. November 2009

Pelatihan Program Soft Skill “Communication Skill” dan “Interpersonal Skill and

Communication”

Berseritifikat

7. Desember 2009

Pelatihan Program Soft Skill “Quantum of Change” dan

Profesional Image”

Berseritifikat

8. Januari 2010

Pelatihan Program Soft Skill “Problem Solving and Decision

Making” dan “Personality Development”

Berseritifikat

9. Februari 2010

Pelatihan Program Soft Skill,

“Service Excelent” dan


(5)

10. November 2010

Panitia Seminar Lomba

Fotografi dan Apresiasi Seni Berseritifikat 11. Desember 2010 Seminar Budaya Preneurship Berseritifikat

12. Mei 2011 Seminar Trend

Cyberpreneurship Berseritifikat VI. Pengalaman Organisasi

NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. 2010

Kelompok dan Koordinator Ketua Kelas (KBK3) Hima Ilmu Komunikasi& Public Relations

UNIKOM BANDUNG

Perwakilan Kelas IK-Humas 2 Angkatan 2007 2. 2004-2007

Anggota Aktif Ekstrakulikuler Kesenian Sang Sekar Tubles (SST)

SMAN 17 BANDUNG 3. 2004-2005 Pengurus Aktif Bidang Kreasi-Seni

OSIS SMAN 17 BANDUNG VII. Prestasi

NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. 2010

Pengisi Acara Communication Models dalam Seminar Lomba Fotografi dan Apresiasi Seni Hima Prodi IK UNIKOM

2. 2006

Juara III Paduan Suara Pada Perlombaan Vokal Group dan Paduan Suara 99ers Bandung Antar SMA Se-Bandung Raya

3. 2005

Paduan Suara Terbaik Pada Perlombaan Upacara Bendera SMA Tingkat Kecamatan Babakan Ciparay Bandung

Selatan

4. 2005

Pengisi Acara Paduan Suara Pada Acara Angker Batu 2005 (Ajang Kreasi Barudak

Tujuh Belas)

5. 2004 Pengisi Acara Paduan Suara Pada HUT Pertamina Bandung, Jawa Barat


(6)

VIII. Pengalaman Kerja

NO. BULAN dan TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. Juli-Agustus 2010

Praktek Kerja Lapangan di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa

Barat

Bagian Humas dan Protokol