Sumbu, Sudut dan Bidang Simetri

7 3.Dasar Pembagian Sistem Kristalografi Untuk mempelajari bentuk kristal secara mendetail, maka terlebih dahulu kita perlu mengenal pengelompokkan sistem kristal yang sistematis. Pengelompokkan tersebut berdasarkan pada perbangdingan panjang, letak, jumlah dan nilai sumbu tegaknya. Bentuk kristal dibedakan atas sifat-sifat simetrinya yang terdiri dari bidang simetri dan sumbu simetri kemudian kristal-kristal ini dapat diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok besar, yang disebut sistem kristal. Ketujuh kelompok sistem kristal itu : Isometrik, Tetragonal, Hexagonal, Trigonal, Orthorhombik, Monoklin dan Triklin lihat Tabel 1.1. Dari ketujuh sistem kristal tersebut dikelompokkan lagi menjadi 32 kelas kristal. Pengelompokkan ini didasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal tersebut. Sistem Isometrik terdiri dari lima kelas, sistem Tetragonal tujuh kelas, sistem Orthorhombik tiga kelas, Sistem Hexagonal tujuh kelas , Sistem Trigonal lima kelas, Sistem Monoklin tiga kelas dan Sistem Triklin dua kelas. TABEL 1 TUJIH SISTEM KRISTAL No Sistem Kristal Axial Ratio Sudut Kristalografi 1 Isometrik a = b = c α = = = 90˚ 2 Tetragonal a = b ≠ c α = = = 90˚ 3 Hexagonal a = b = d ≠ c α = = 90˚ ; = 1β0˚ 4 Trigonal a = b = d ≠ c α = = 90˚ ; = 1β0˚ 5 Orthorhombik a ≠ b ≠ c α = = = 90˚ 6 Monoklin a ≠ b ≠ c α = = 90˚ ≠ 7 Triklin a ≠ b ≠ c α ≠ ≠ ≠ 90˚

3.1. Sumbu, Sudut dan Bidang Simetri

Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. Sumbu simetri dibedakan menjadi tiga, yaitu : gire, giroide, dan sumbu inversi putar. Ketiganya dibedakan berdasarkan cara mendapatkan nilai simetrinya. Gire, atau sumbu simetri biasa, cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang sama dinamakan digire, bila tiga trigire, empat tetragire ,heksagire, dan seterusnya. 8 Giroide adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidang horisontal. Dalam gambar, nilai simetri giroide disingkat tetragiroide dan eksagiroide. Penulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu. Kristal mempunyai bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tebal atau tinggi.Tetapi dalam penggambarannya dibuat 2 dimensi sehingga digunakan proyeksi orthogonal. Sudut simetri adalah sudut antar sumbu-sumbu yang berada dalam sebuah kristal. Sudut-sudut ini dimulai pada titik persilangan sumbu-sumbu utama pada kristal yang akan sangat berpengaruh pada bentuk dari kristal itu sendiri. Letak bidang kristal terhadap susunan salib sumbu kristal adalah, α : sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c, : sudut yang dibentuk sumbu a. Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari bagian yang lain. Bidang simetri ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu bidang simetri aksial dan bidang simetri menengah. Bidang simetri aksial bila bidang tersebut membagi kristal melalui dua sumbu utama sumbu kristal, Bidang simetri aksial ini dibedakan menjadi dua, yaitu bidang simetri vertikal, yang melalui sumbu vertical dan bidang simetri horisontal, yang berada tegak lurus terhadap sumbu c. Bidang simetri menengah adalah bidang simetri yang hanya melalui satu sumbu kristal.Bidang simetri ini sering pula dikatakan sebagai bidang simetri diagonal.

3.2. Proyeksi Orthogonal