elemen-elemen natif Mineral Native Element

180 Berat jenis BJ : dalam gram cm 3 Kilap : seperti kilap logam Warna : warna asli mineral itu sendiri Gores : warna dalam bentuk serbuk halus Optik : sifat mineral di bawah mikroskop Terdapatnya : peristiwa yang menyebabkan terbentuknya mineral tersebut.

8.1. elemen-elemen natif

EMAS -AU Sistem kristal : isometric Belahan : tidak ada Kekerasan : 2,5-3 Berat jenis BJ : 19,3 Kilap : logam Warna : kuning Gores : kuning Optik : opak, isotrop 181 Terdapatnya : terutama di dalam urat-urat hidrothermal, umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida dan di dalam endapan- endapan letakan placer. PERAK - Ag Sistem kristal : isometric Belahan : tidak ada Kekerasan : 1,5-3 Berat jenis BJ : 10,5 Kilap : logam Warna : putih Gores : putih Optik : opak, isotrop Terdapatnya : di dalam zona-zona oksidasi dari endapan-endapan bijih. Terbentuk karena proses hidrotermal 182 TEMBAGA - Cu Sistem kristal : isometric Belahan : tidak ada Kekerasan : 1,5-3 Berat jenis BJ : 8,9 Kilap : logam Warna : merah muda, kusam yang cepat menjadi merah tembaga, dan kemudian berubah menjadi coklat Gores : hitam logam Optik : opak, isotrop Terdapatnya : terutama di dalam zona oksidasi dari endapan bijih sulfida. Batuan sedimen yang berdekatan dengan ekstrusif basa, dan di dalam rongga-rongga batuan basal. 183 PLATINA - Pt Sistem kristal : isometric Belahan : tidak ada Kekerasan : 4-4,5 Berat jenis BJ : 21,4 Kilap : logam Warna : putih abu-abu sampai abu-abu terang Gores : abu-abu Optik : opak, isotrop Terdapatnya : Magma ultra basa dan di dalam endapan – endapan letakan. 184 BESI - Fe Sistem kristal : isometric Belahan : tidak ada 010 Kekerasan : 4 Berat jenis BJ : 7,3-7,8 Kilap : logam Warna : putih abu-abu sampai hitam Gores : abu-abu Optik : opak, isotrop Terdapatnya : besi banyak terkandung di dalam batuan meteorik. Sedikit di dalam batuan basal. ARSEN - As 185 Sistem kristal : heksagonal Belahan : sempurna 0001 Kekerasan : 3,5 Berat jenis BJ : 5.75 Kilap : logam Warna : putih timah sampai abu-abu gelap Gores : abu-abu Optik : opak, pleokroisme lemah Terdapatnya : pada urat-urat hidrothermal, juga didapatkan pada urat-urat batuan berkristal yang berasosiasi dengan nikel, atau perak. ANTIMON - Sb Sistem kristal : heksagonal Belahan : sempurna 0001 Kekerasan : 3-3,5 Berat jenis BJ : 6,68 Kilap : logam Warna : putih timah 186 Gores : abu-abu Optik : opak, pleokroisme sangat lemah Terdapatnya : proses hidrotermal dengan lingkungan temperatur yang tinggi. Sering terdapat bersamaan dengan urat-urat perak, nikel atau timah. BISMUT - Bi Sistem kristal : trigonal Belahan : sempurna 0001 baik 0001 Kekerasan : 2-2,5 Berat jenis BJ : 9,8 Kilap : logam Warna : putih timah dengan warna merah muda pucat Gores : putih Optik : - Terdapatnya :dalam urat-urat hidrotermal yang berasosiasi dengan mineral perak, nikel, dan timah. Pada pegamtit urat-urat kuarsa dan endapan letakan. 187 BELERANG-S Sistem kristal : ortorombik Belahan : tidak sempurna Kekerasan : 1,5-2,5 Berat jenis BJ : 2,1 Kilap : mendamar sampai melemak Warna : kuning belerang sampai coklat kekuningan Gores : putih Optik : α = 1,9579 , = β, 0γ77, = β,β45β so + Terdapatnya : terutama di dalam endapan yang berhubungan dengan proses volkanik atau mata air panas. Di dalam batuan sedimen di dalam kubah gram dan sebagai mineral sekunder dalam endapan bijih. 188 INTAN - C Sistem kristal : isometric Belahan : sempurna 111 Kekerasan : 10 Berat jenis BJ : 3,5 Kilap : intan sampai lemak Warna : bening, putih sampai putih kebiruan, abu-abu, kuning, coklat, orange, merah muda, merah, merah, biru, hijau, hitam. Gores : - Optik : cerah, isotrop Terdapatnya : terutama terdapat pipa-pipa kimberlit, berksiasi, sering di serpentin dan endapan bawah laut yang kaya inklusi inklusi, berbentuk selinder yang membundar,pipa dan juga dike, lokasi dalam lempeng benua . Banyak intan merupakan hasil endapan letakan. 189 GRAFIT-C Sistem kristal : heksagonal Belahan : - Kekerasan : 1-2 Berat jenis BJ : 2,2 Kilap : tanah sampai logam Warna : hitam besi sampai abu-abu baja Gores : hitam Optik : opak Terdapatnya : terutama batuan metamorfosa regional atau kontak, seperti marmer, skis, dan gneis, juga dalam batubara yang termetamorfosakan. Kadang- kadang berasosiasi dengan batuan beku basa dan dengan dike pegamtite dan urat-urat kuarsa. 190

8.2. SULFIDA