3.3 Report hasil Dalam Pendataan Melalui SITIKENCANA Melalui
http:www.bppkbkotabandung.go.id.
Laporan akhir yang di dapat dalam pengumpulan data yang termasuk dalam management area diatas dibentuk ke dalam satu laporan yang berbentuk
data dan
jumlah statistik
yang ditampilkan
melalui website
http:www.bppkbkotabandung.go.id. Hasil yang didapat dalam pendataan yang dilakukan aparatur BPPKB dengan menggunakan sistem SITIKENCANA dalam
hal pendataan di dalam management area akan dionlinekan melalui situs tersebut, untuk melihat hasil akhir dalam pendataan keluarga dengan adanya
SITIKENCANA melalui http:www.bppkbkotabandung.go.id, berikut hasil dari pengelolaan data keluarga berencana :
Gambar 3.15 Data Demografi Keluarga
Sumber: BPPKB Kota Bandung ,2011 Tampilan diatas merupakan data demografi, yaitu data keluarga yang
meliputi beberapa hal adalah Keluarga, menurut Jenis kelamin Laki2, Perempuan Status Pekerjaan Bekerja , Tidak bekerja, Status perkawinan Kawin, Janda Duda,
Belum Kawin, Tingkat pendidikan Tdk Tamat SD, Tamat SDSLTP, Tamat SLTA, Tamat AKPT. Keluarga , menurut : Mendapatkan Kredit MikroBantuan
Modal YaTidak, Jumlah jiwa menurut jenis kelamin, WUS 15-49 th, Jumlah jiwa per- Kelompok Umur di dalamnya yang telah dikumpulkan oleh aparatur dan
dikelola serta diupload melalui website.
Gambar 3.16 Data Pentahapan Keluarga Sejahtera KS
Sumber: BPPKB Kota Bandung ,2011 Tampilan diatas merupakan data keluarga yang disesuaikan dengan
indikator keluarga sejahtera dan pra sejahtera yang dapat menentukan tentang peningkatan kualitas kelurga di Kota Bandung, dengan ini masyarakat dapat
dengan mudah mengetahui dan mengaksesnya.
Di bawah ini merupakan tampilan gambar data anggota keluarga yang berada di BPPKB Kota Bandung.
Gambar 3.17 Data Anggota Keluarga
Sumber: BPPKB Kota Bandung http:www.bppkb kotabandung.go.id,2011 Tampilan diatas merupakan data anggota keluarga yang telah dikumpulkan
dan dan input melalui management area SITIKENCANA yang dapat di onlinekan melalui http:www.bppkbkotabandung.go.id oleh aparatur BPPKB Kota
Bandung.
Di bawah ini merupakan tampilan gambar rekapitulasi data kecamatan di lihat dari per kepala keluarga yang berada di BPPKB Kota Bandung.
Gambar 3.18 Rekapitulasi Data Kecamatan Kep Keluarga
Sumber: BPPKB Kota Bandung http:www.bppkbkotabandung.go.id, 2011
Tampilan diatas merupakan Rekapitulasi hasil pendataan keluarga di tingkat kecamatan pada tahun 2009, data disesuaikan dengan kebutuhan data yang
diperlukan oleh aparatur ataupun kecamatan yang ada di Kota Bandung.
Dibawah ini merupakan tampilan gambar data kecamatan yang menggunakan mix kontrasepsi di BPPKB Kota Bandung.
Gambar 3.19 Rekapitulasi Data Kecamatan Mix Kontrasepsi
Sumber: BPPKB Kota Bandung http:www.bppkbkotabandung.go.id,2011 Tampilan diatas merupakan rekapitulasi data kecamatan, yang
menggunakan alat kontrasepsi dengan berbagai macam jenisnya sesuai dengan klasifikasi.
Dibawah ini merupakan tampilan gambar rekapitulasi data pra sejahtera dan keluarga sejahtera di tingkat Kecamatan
Gambar 3.20 Rekapitulasi Data Pra S dan KS Tingkat Kecamatan
Sumber: BPPKB Kota Bandung http:www.bppkbkotabandung.go.id,2011. Tampilan diatas menjelaskan Rekapitulasi Data Pra S dan KS Tingkat
Kecamatan yang telah di input oleh aparatur BPPKB Kota Bandung ke dalam program managemen area SITIKENCANA yang menjelaskan tentang jumlah KK
yang telah terdata oleh aparatur BPPKB Kota Bandung dalam data keluarga.
85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Komunikasi dalam Implementasi Kebijakan SITIKENCANA di
BPPKB Kota Bandung
Salah satu faktor yang berpengaruh supaya terciptanya peningkatan efisiensi kerja adalah terjalinnya suatu komunikasi yang baik dan lancar diantara
para pelaksana SITIKENCANA yang ada di BPPKB Kota Bandung. Komunikasi merupakan syarat pertama bagi keberhasilan implementasi kebijakan, dimana para
pelaksana harus mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan. Sehingga proses komunikasi antar pegawai BPPKB Kota Bandung khususnya para aparatur
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Komunikasi menunjukkan proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan. Oleh karena itu, komunikasi akan berhasil dengan baik apabila pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh penerima pesan.
Komunikasi merupakan suatu konsep yang dapat dimaknai sebagai sebuah proses dimana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain tentang cara berfikir,
merasakan dan bertindak, di mana hal tersebut merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Pada dasarnya,
komunikasi memberikan kontribusi besar pada kehidupan masyarakat yaitu memberikan dasar atau fondasi kepada tiap individu pada masyarakat dalam
menciptakan partisipasi yang efektif dalam masyarakat. Selain itu, melalui komunikasi memungkinkan lingkungan masyarakat yang kondusif.