LBH di Lampung yang Dapat Memberikan Bantuan Hukum

Untuk Provinsi Lampung, berdasarkan hasil verifikasiakreditasi organisasi bantuan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM terbagi dalam tiga kategori yaitu A, B dan C. Di Lampung terdapat tujuh organisasi bantuan hukum OBH yang semuanya masuk dalam kategori C yang didasarkan pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2013 tentang Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi. 33 Adapun persyaratan pemberi bantuan hukum atau OBH yang akan memeberikan bantuan hukum meliputi: 1.berbadan hukum; 2.terakreditasi; 3.memiliki kantor atau sekretariat yang tetap; 4.memiliki pengurus; dan 5.memiliki program bantuan hukum. Berikut adalah Daftar Lembaga Bantuan Hukum Propinsi Lampung yang lulus verifikasiakreditasi Bantuan Hukum,Kementrian Hukum dan Ham 2013: No Nama Lembaga Alamat Akreditasi 1 LEMBAGA ADVOKASI PEREMPUAN DAMAR Jl. MH. Thamrin No. 14 Gotong Royong Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung 35119 Email : damar_perempuanyahoo.com C 2 YLBHI LBH BANDAR LAMPUNG Jl. MH. Thamrin No. 63 Gotong Royong Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung 35119 Email : ylbhi.lbh.bandar.lampunggmail.com C 33 Hanya 91 Kasus di Lampung Dapat Bantuan Hukum.Tribunnews.Com akses 03032014 3 PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAM INDONESIA PBHI WILAYAH LAMPUNG Jl. Letnan Jendral Soeprapto No.4347, Bandar Lampung 35116 Email : pbhi.lampunggmail.com C 4 LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM SPSI LAMPUNG Jl. Hasanuddin No. 10 Teluk Betung Bandar Lampung Email : Ikbhspsilampungymail.com C 5 LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM LKBH FIAT YUSTISIA Jl. Jeruk Gang Rambai No. 99 Kel. Kelapa Tujuh Kotabumi Lampung 34513 C 6 Lembaga Bantuan Kesehatan Negara LKBN Jl. Dr.Harun II No. 0204 Lingkungan II Rt. 02 Kel. Kotabaru , Kec. Tanjung Karang Timur Bandar Lampung C 7 BANTUAN HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BKBH FH UNILA Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Gedung A Fakultas Hukum Universitas Lampung. Email : rinamrulgmail.com C

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Masalah

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu meliputi: 1. Pendekatan normatif Pendekatan normatif adalah pendekatan yang penulis lakukan dalam bentuk usaha mencari kebenaran dengan melihat asas-asas yang terdapat dalam berbagai peraturan undang-undang yang berhubungan atau ada kaitannya dengan implementasi bantuan hukum pada masyarakat miskin di kota Bandar Lampung. 2. Pendekatan empiris Pendekatan empiris yaitu menelaah hukum sebagai pola perilaku yang ditujukan pada penerapan peraturan hukum. Pendekatan yuridis empiris dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi dilapangan yang yang ditujukan kepada Lembaga Bantuan Hukum LBH atau orang yang berhubungan atau ada kaitanya implementasi bantuan hukum pada masyarakat miskin di kota Bandar Lampung. Penggunaan kedua macam pendekatan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas dan benar terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian guna penulisan skripsi ini.

3.2. Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data:

3.2.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh penulis dari hasil studi dan penelitian di lapangan. Data primer ini didapat dari analisis implementasi bantuan hukum pada masyarakat miskin di kota Bandar Lampung. Data primer ini akan diambil dari hasil wawancara yaitu: Anggota Lembaga Bantuan Hukum LBH Bandar Lampung serta Dosen Universitas Lampung untuk mencari masukan-masukan, atau saran, dan tanggapan mengenai permasalahan tersebut.

3.2.2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan yang bersifat mengikat yang berupa perundang-undangan antara lain terdiri dari: a. Bahan hukum primer: 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP 3 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata HIRRBG 4 Undang-Undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah 5 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia 6 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia 7 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman 8 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat 9 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum 10 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer. Seperti, sumber yang di peroleh dari studi kepustakaan yang terdiri dari buku-buku ilmu pengetahuan yang mencakup dokumen resmi. c. Bahan hukum tersier, seperti kamus-kamus yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 3.3. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 3.3.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui cara sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

untuk memperoleh data sekunder, penulis lakukan dengan cara membaca, mencatat atau mengutip data yang berkaitan dengan Implementasi Bantuan Hukum pada Masyarakat Miskin di Kota Bandar Lampung. b. Studi Lapangan untuk memperoleh data primer, studi lapangan ditempuh dengan cara melakukan teknik wawancara kepada narasumber untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang permasalahan yang penulis kaji. Wawancara ditujukan kepada anggota LBH Bandar Lampung dan Dosen Hukum UNILA.