Resistensi Aliran Darah KONTRIBUSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP KAPASITAS PARU-PARU DAN TEKANAN DARAH PUTRA DAN PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR
terserang penyakit, belajar menjadi lebih semangat, serta dapat berprestasi secara optimalKosasih, 1985 : 21.
Menurut Sumosardjuno 1989, kebugaran jasmani adalah kemampuan
seseorang untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati
waktu senggangnya dan untuk keperluan mendadak. Pekik 2004, menyatakan bahwa kebugaran yang dikenal masyarakat secara
umum adalah kebugaran fisik jasmani, yakni kemampuan seseorang untuk melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Berdasarkan devinisi diatas dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani
adalah hal yang komplek dan menjadi kebutuhan bagi manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini perlu di perhatikan, bahwa
kebugaran jasmani merupakan gambaran manusia yang sehat. Ketika kebugaran jasmani tidak terjaga dapat dikatakan manusia tersebut tidak
sehat. Jadi, semakin tinggi kesehatan seseoarang maka akan semakin baik kebugaran jasmaninya.
Tubuh yang sehat merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhi kondisi tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Pekik 2004 kebugaran jasmani dapat digolongkan menjadi tiga
kelompok, yaitu: a.
Kebugaran statis
Kebugaran statis merupakan keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat disebut sehat.
b. Kebugaran dinamis
Merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya : berjalan, berlari,
melompat dan mengangkat. c.
Kebugaran motoris. Merupakan kebugaran seseorang untuk bekerja secara efisien yang
memerlukan keterampilan khusus.