45
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Penelitian
Pasir besi telah banyak dikembangkan sebelumnya di Laboratorium Kemagnetan Bahan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Semarang. Pada tahun 2003 mulai penambangan pasir, dikembangkan oleh Prihatin
2004 pembuatan serbuk barium ferrite BaO.6Fe
2
O
3
dengan bahan dasar pasir besi pantai Bayuran Jepara Jawa Tengah dan karakterisasi sifat magnetik. Rahman
2012 mulai mensintesis pewarna magnetik berbahan dasar besi oksida. Salah satu aplikasi terbaru dari perkembangan pasir besi magnetit Fe
3
O
4
yang distimulasi pada sayuran mulai dikembangkan Aji Yulianto 2005, Kuncoro
2009, Kusumastiti 2013, hingga sekarang dengan menggunakan sistem yang berbeda yaitu sistem hidroponik Deep Water Culture.
Stimulasi emulsi besi oksida ke dalam sampel bertujuan agar sampel mengandung kaya akan zat besi. Dalam segi kesehatan, sayuran yang kaya akan
zat besi juga dapat dijadikan sebagai terobosan dalam memenuhi kebutuhan zat besi guna meningkatkan hemoglobin pada tubuh manusia dengan cara
mengkonsumsinya. Sampel yang digunakan menggunakan tanaman selada. Tanaman selada
ditumbuhkan dengan sistem hidroponik Deep Water Culture pada Green House
semi permanen. Green House dibuat khusus agar terhindar dari paparan sinar UV secara langsung serta terhindar dari hama tanaman. Stimulasi emulsi
besi oksida diberikan pada media hidroponik setelah 1 minggu tanaman selada pindah tanam. Pindah tanam adalah pemindahan tanaman dari media tanah awal
semai bibit tanaman selada sampai dengan umur 14 hari ke media hidroponik Deep Water Culture.
Pengambilan sampel tanaman selada dilakukan sebanyak 4 kali dengan interval waktu yang relatif sama yaitu 7 hari. Mulai dari minggu ke-0 hingga
minggu ke-3 setelah pindah tanam yang kemudian disebut sebagai S-0, S-1, S-2, dan S-3.
Deteksi sifat magnetik pada sayuran selada akan diuji menggunakan susebtibilitas magnetik, yaitu dengan Suceptibility-meter Barington MS2B,
bekerja sama dengan Laboratorium Sentral Mineral Dan Material Maju FMIPA, Universitas Negeri Malang. Data banyaknya kandungan logam besi dalam contoh
tanaman per satuan massa akan diketahui melalui pengukuran Spektofotometer UV-mini 1240 Shimadzu yang terdapat di Laboratorium Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4.2 Karakterisasi Hasil Penelitian