Estimasi Model Data Panel

4. Pemilihan Model

Untuk memilih model yang tepat, ada beberapa uji pada eviews yang perlu dilakukan, yaitu menggunakan uji chow dan uji hausman. Uji chow adalah pengujian F Statistics untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled Least Square PLS atau fixed effect. Sedangkan uji hausman adalah uji untuk memilih model fixed effect atau random effect. a. Uji Chow Uji ini dilakukan untuk mengetahui Pooled Least Square PLS atau FEM yang akan digunakan dalam sebuah estimasi. PLS digunakan untuk menerapkan intercept yang sama untuk seluruh individu. Terkadang asumsi bahwa setiap unit cross section memiliki perilaku yang sama cenderung tidak realistis karena setiap unit cross section mungkin memiliki perilaku yang berbeda. Untuk mengetahuinya digunakan restricted F test untuk menguji hipotesis: H : Model PLS H 1 : Model FEM, dimana: ……………………………………….…………………….3.14 Dimana Rr 2 didapat dari persamaan model PLS dan Rur 2 didapat dari persamaan model FEM, yang merupakan jumlah restricted dan df for numerator. H0 ditolak jika F hitung F tabel. Sebagai alternatif dapat pula menggunakan uji Chow. Dasar penolakan terhadap hipotesis nol tersebut adalah dengan menggunakan F statistic seperti perumusan seperti perumusan Chow sebagai berikut: ……………………………………………………. 3.15 Keterangan: RRSS = Restricted Residual Sum Square yang diperoleh dari estimasi data panel dengan metode Pooled Least Square. URSS = Unrestricted Residual Sum Square yang diperoleh dari estimasi data panel dengan metode Fixed Effect Model. N = Jumlah data cross section T = Jumlah data time series K = Jumlah variabel penjelas Jika nilai CHOW statistik F hitung F tabel = H o ditolak maka, menggunakan model FEM dan jika nilai CHOW statistic F hitung F tabel = H o diterima, maka menggunakan model PLS b. Uji Hausman Uji ini dilakukan untuk menentukan penggunaan FEM atau penggunaan REM. Pada dasarnya Uji Hausman digunakan untuk melihat konsistensi pendugaan dengan PLS. mengingat REM diduga dengan menggunakan metode tersebut, maka dalam pemodelan data panel, uji tersebut dapat digunakan untuk melihat kelayakan penggunaan model panel. Pada FEM, hasil estimasi tidak bias dan tidak efisien, sebaliknya pada REM hasil estimasi bias dan efisien. Persamaan dalam uji Hausman adalah: W = X2 [K] = b- [var b – var ] -1 b- Keterangan: W = nilai tes Chi-square hitung Hipotesis: H = Random Effect Model H 1 = Fixed Effect Model Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya atau hasil dari hausman test signifikan, maka H ditolak, berarti model yang tepat adalah FEM, sebaliknya apabila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah REM.

H. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik T. Perhitungan statistik tersebut signifikan secara statistik apabila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H ditolak. Disebut tidak signifikan apabila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. 1. Koefisien Determinasi R-Square Koefisien determinasi R 2 dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan individu independen secara bersama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0R 2 1 atau antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R 2 yang kecil maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu maka, variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang cross section relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat, walaupun variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Menurut Nurgiyantoro 2000 koefisien determinasi R 2 dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan:  1 = Koefisien regresi variabel asimetri informasi  2 = Koefisien regresi variabel kompensasi manajerial  3 = Koefisien regresi variabel perjanjian kredit  4 -  7 = Koefisien regresi variabel biaya politik X 1 = Asimetri informasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh asimetri informasi dan tingkat disclosure terhadap biaya ekuitas dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 18

Analisis Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage, Kompensasi Bonus, dan Biaya Politik terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sub Consumer Goods Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

1 7 138

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN TINGKAT DISCLOSURE TERHADAP BIAYA EKUITAS DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)

0 6 150

PENGARUH KOMITE AUDIT, ASIMETRI INFORMASI, DAN KOMPENSASI EKSEKUTIF TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015)

0 5 26

PENGARUH KOMITE AUDIT, ASIMETRI INFORMASI, DAN KOMPENSASI EKSEKUTIF TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015)

1 12 93

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA ( STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI.

0 1 8

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI).

1 1 17

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PLAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

2 6 6

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).

0 10 21

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, KONSENTRASI KEPEMILIKAN, DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP COST OF EQUITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2013 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15