Pemilihan Model Teknik Analisis Data
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu maka, variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
dalam memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang cross section relatif rendah karena adanya variasi yang besar
antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat, walaupun variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak
peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R
2
pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R
2
, nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Menurut
Nurgiyantoro 2000 koefisien determinasi R
2
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
1
= Koefisien regresi variabel asimetri informasi
2
= Koefisien regresi variabel kompensasi manajerial
3
= Koefisien regresi variabel perjanjian kredit
4
-
7
= Koefisien regresi variabel biaya politik X
1
= Asimetri informasi
X
2
= Kpmpensasi manajerial X
3
= Perjanjian kredit X
4
= Biaya politik Y
= Manajemen laba
Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 2014