Pengolahan karet sheet TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Suhu pengeringan yang ideal untuk komoditas pertanian pada umunya berkisar antara 60 – 70 ºC. Dengan demikian, jika hanya menggunakan energi panas radiasi matahari pada suhu lingkungan yang berkisar 28 – 32 °C, maka akan membutuhkan waktu yang pengeringan yang lebih lama Ansar dkk., 2012. Pada proses pengeringan terdapat dua laju pengeringan, yaitu laju pengeringan konstan dan laju pengeringan buatan. Kedua periode ini dibatasi oleh kadar air kritis critical moisture content. Berdasarkan prinsip kerjanya pengeringan merupakan metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan cara menguapkannya, sehingga kadar air seimbang dengan kondisi udara normal atau setara dengan nilai aktivitas air aw yang aman dari kerusakan mikrobiologis,enzimatis dan kimiawiAnonim, 2014. Kelembaban relatif RH merupakan perbandingan antara uap air di udara pada suhu yang sama, dengan jumlah uap air maksimum yang dikandung udara dan dinyatakan dengan satuan persen. Kelembaban udara berpengaruh terhadap pemindahan cairan dalam ke permukaan bahan dan menentukan besarnya tingkat kemampuan udara pengering dalam menampung uap air di permukaan bahan. Semakin rendah RH udara pengering, semakin cepat pula proses pengeringan yang terjadi, karena mampu menyerap dan menampung uap air lebih banyak dari pada udara dengan RH yang tinggi. Tekanan uap jenuh ditentukan oleh besarnya suhu dan kelembaban relatif udara. Semakin tinggi suhu, kelembaban relatifnya akan turun sehingga tekana uap jenuhnya akan naik, dan sebaliknya Syafriyudin dkk., 2009. Berdasarkan hasil penelitian keadaan Kadar Karet Kering KKK dengan temperatur 150 o C, 160 o C, dan 170 o C . Didapatkan temperatur pengovenan yang tepat dalam menentukan Kadar Karet Kering KKK di PT. Djambi Waras Jujuhan yaitu 160 o C yang menghasilkan 67,86 nilai KKK dengan kematangan lateks sempurna dan bentuk fisik atau tekstur yang paling baik Pusari dan Haryanti, 2014.

2.5 Alat Pengering Efek Rumah Kaca ERK

Pengering rumah kaca pada prinsipnya merupakan ruang yang tertutup oleh dinding atau atap transparan bening sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalamnya. Udara panas di dalam ruang ditangkap sehingga suhunya makin tinggi, lebih tinggi dari suhu udara di luar ruang. Suhu yang tinggi itulah yang dimanfaatkan untuk mempercepat proses penguapan air dari ikan. Di dalam ruang pengering, tidak ada gerakan udara sehingga mengurangi kecepatan pengeringan ikan. Namun demikian, secara keseluruhan alat tersebut dapat mengeringkan lebih cepat dari pengeringan di tempat terbuka. Uap air dibiarkan keluar dari ruangan melalui celah-celah yang ada pada sambungan-sambungan dinding. Berbagai bentuk dapat diterapkan pada pembuatan rumah kaca. Salah satu bentuk yang murah dan sederhana menggunakan dinding dari lembaran plastik dengan kerangka dari bambu atau kayu. Bentuk pengering dapat berupa kotak, persegi, kerucut, dan piramid. Rak-rak di dalam ruang dibuat dari bambu 60 cm, lebar 60 cm dan tinggi 100 cm yang dikenal dengan pondok plastik.