Mesin Pengepres TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Berdasarkan hasil penelitian keadaan Kadar Karet Kering KKK dengan temperatur 150 o C, 160 o C, dan 170 o C . Didapatkan temperatur pengovenan yang tepat dalam menentukan Kadar Karet Kering KKK di PT. Djambi Waras Jujuhan yaitu 160 o C yang menghasilkan 67,86 nilai KKK dengan kematangan lateks sempurna dan bentuk fisik atau tekstur yang paling baik Pusari dan Haryanti, 2014.

2.5 Alat Pengering Efek Rumah Kaca ERK

Pengering rumah kaca pada prinsipnya merupakan ruang yang tertutup oleh dinding atau atap transparan bening sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalamnya. Udara panas di dalam ruang ditangkap sehingga suhunya makin tinggi, lebih tinggi dari suhu udara di luar ruang. Suhu yang tinggi itulah yang dimanfaatkan untuk mempercepat proses penguapan air dari ikan. Di dalam ruang pengering, tidak ada gerakan udara sehingga mengurangi kecepatan pengeringan ikan. Namun demikian, secara keseluruhan alat tersebut dapat mengeringkan lebih cepat dari pengeringan di tempat terbuka. Uap air dibiarkan keluar dari ruangan melalui celah-celah yang ada pada sambungan-sambungan dinding. Berbagai bentuk dapat diterapkan pada pembuatan rumah kaca. Salah satu bentuk yang murah dan sederhana menggunakan dinding dari lembaran plastik dengan kerangka dari bambu atau kayu. Bentuk pengering dapat berupa kotak, persegi, kerucut, dan piramid. Rak-rak di dalam ruang dibuat dari bambu 60 cm, lebar 60 cm dan tinggi 100 cm yang dikenal dengan pondok plastik. Suhu dalam ruangan pengering dapat ditingkatkan dengan penggunaan bidang berwarna hitam. Bidang hitam bersifat menyerap sinar matahari sehingga cepat menjadi panas. Lembaran plastik hitam dapat dipakai sebagai pelapis di atas rak- rak dan dapat juga dipakai pada sebagian dinding pengering yang berbentuk persegi. Sisi yang hitam diletakkan di bagian barat pada pagi hari dan di bagian timur pada sore hari. Berdasarkan penelitian tentang analisa pengumpul collector kalor matahari dilakukan dengan memodifikasi plat yakni meningkatkanmenambah luas penampang dan seleksi bahan plat agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Perhitungan berdasarkan energi matahari yang dapat diserap dan energi yang digunakan untuk pengeringan. Hasil yang dapat dicapai dari 3,45m 2 plat galvanis yaitu dapat menyerap kalor matahari sebesar 233,945 Watt. Sedangkan efisiensi pengeringan terhadap kalor yang diserap oleh plat mencapai 70,59. Laju aliran udara berpengaruh terhadap proses pengeringan Suryanto dan Aditya, 2012. Dari hasil penelitian menyatakan kinerja pengering energi surya tipe YSD- UNIB12dalam menurunkan kadar air tiga produk sayuran yaitu cabai, sawi dan daun singkong. Laju pengeringan untuk cabai, sawi dan daun singkong masing- masing mengikuti persamaan KAc= -0,9521t + 84,282, KAs = -0,182t2 + 0,3061t + 93,358 dan KAds=78,421e- 0,041t , KA = kadar air dan t = waktu pengeringan sedangkan c, s dan ds masing-masing merupakan indek untuk cabai, sawi dan daun singkong. Secara umum produk kering tidak mengalami percoklatan yang berarti Yuwana dan Silvia, 2003.