fungsi kepolisian sesuai peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya masing-masing.
Menurut Pasal 5 disebutkan bahwa kepolisian merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan
hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Kepolisian
Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran:
a. Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional
dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman,
yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala
bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
b. Keamanan dalam negeri adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjaminnya
keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya
perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan
kepada masyarakat.
Kepentingan umum adalah kepentingan masyarakat danatau kepentingan bangsa
dan negara demi terjaminnya keamanan dalam negeri.
3. Tugas dan Wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Menurut Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, tugas pokok Kepolisian adalah:
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b. Menegakkan hukum;
c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia tersebut bertugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan; b Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas di jalan; c. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran
hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;
d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional; e. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
f. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian
khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;
g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;
h. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;
i. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup
dari gangguan ketertiban danatau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
j. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi danatau pihak yang berwenang;
k. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya
dalam lingkup tugas kepolisian;
l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut Pasal 15 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, wewenang Kepolisian adalah:
a. Menerima laporan danatau pengaduan; b.
Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu
ketertiban umum; c. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat; antara lain
pengemisan dan pergelandangan, pelacuran, perjudian, penyalahgunaan obat dan
narkotika, pemabukan, perdagangan manusia, penghisapanpraktik lintah darat,
dan pungutan liar. d. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa; Aliran yang dimaksud adalah semua atau paham yang
dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
antara lain aliran kepercayaan yang bertentangan dengan falsafah dasar Negara
Republik Indonesia.
e. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan kepolisian; f.
Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam
rangka pencegahan; g. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
h. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang; i. Mencari keterangan dan barang bukti;
j. Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional; k. Mengeluarkan surat izin danatau surat keterangan yang diperlukan dalam
rangka
pelayanan masyarakat; l. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat; m. Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
Selain itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan lainnya berwenang:
a. Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian dan kegiatan lainnya; b. Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;
c. Memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor; d. Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;
e. Memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam;
f. Memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badanusaha di
bidang jasa pengamanan; g. Memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan
petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian;
h. Melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional;
i. Melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang
berada di
wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait; j. Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian
internasional; k. Melaksanakan kewenangan lain termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.
C. Tinjauan Umum tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM
1. Lembaga Negara Non-Departemen
Lembaga negara secara terminologis bukanlah konsep yang memiliki istilah tunggal dan seragam, dalam kepustakaan Inggris, untuk menyebut lembaga negara
digunakan istilah Political Institution, sedangkan dalam terminologi dalam bahasa Belanda terdapat istilah Staat Oranen, sementara itu dalam bahasa Indonesia
menggunakan istilah Lembaga Negara, Badan Negara atau Organ Negara.
6
Menurut Kamus Hukum Fockema Andreae yang diterjemahkan oleh Saleh Dinata dkk, kata organ negara di artikan sebagai berikut
7
: Organ adalah perlengkapan. Alat Perlengkapan adalah orang atau majelis terdiri
dari orang-orang yang berdasarkan undang-undang atau anggaran dasar yang
6
Hasil diskusi “ EksistensiSistem Kelembagaan Negara Pasca Amendemen UUD1945” KRHN, Jakarta 9 September 2004
7
Rafi Harun dkk , Menjaga Denyut Konstitusi : Refleksi satu tahun MahkamahKonstitusi: Konstitusi Press hlm. 60-61.
berwenang melakukan dan merealisasikan kehendak badan hukum. selanjutnya negara dan badan pemerintahan rendah memiliki perlengkapan mulai dari raja
presiden sampai pegawai yang rendah, para pejabat tersebut dapat dianggap sebagai alat perlengkapan. Akan tetapi perkataan ini lebih banyak dipakai untuk
badan pemerintahan tinggi dan dewan pemerintahan yang mempunyai wewenang yang diwakilkan secara teratur dan pasti.
Dengan demikian maka secara difinitif dapat dikatakan alat-alat kelengkapan suatu negara atau yang lazim disebut lembaga negara adalah institusi–
institusi yang dibentuk guna melaksanakan fungsi-fungsi negara. Selanjutnya berdasarkan teori-teori klasik mengenai negara setidaknya terdapat beberapa
fungsi negara yang penting seperti membuat kebijakan peraturan perundang- undangan legislatif, fungsi melaksanakan peraturan atau fungsi penyelenggaraan
pemerintahan eksekutif dan fungsi mengadili atau yudikatif.
8
Alat kelengkapan negara berdasarkan teori–teori klasik hukum negara meliputi kekuasaan eksekutif dalam hal ini bisa presiden atau perdana menteri atau raja,
kekuasaan legislatif dalam hal ini disebut parlemen atau dengan nama lain disebut dewan perwakilan rakyat dan kekuasaan yudikatif seperti mahkamah agung atau
suprame court, setiap organ- organ tersebut bisa memiliki organ-organ lain untuk membantu melaksanakan fungsinya, seperti eksekutif dibantu oleh menteri-
menteri yang bisa mempimpin departemen tertentu.
8
Moh. Kusnardi dan Bintan saragih, 2000, Ilmu Negara , Edisi revisi, Jakarta, Gaya Media Pratama, hlm. 241
Secara Konseptual tujuan diadakannya lembaga-lembaga kelengkapan negara adalah selain untuk menjalankan fungsi negara juga melaksanakan fungsi
pemerintahan secara aktual, dengan kata lain lembaga-lembaga negara ini harus membentuk satu kesatuan proses yang satu dengan lainnya harus saling
berhubungan dalam rangka penyelenggaraan fungsi negara atau istilah yang digunakan Prof Sri Soemantri adalah actual governmentalprocces.
9
Dengan Kenyataan bahwa secara konstitusional negara Indonesia menganut prinsip ”Negara hukum yang dinamis” atau welfare State, maka dengan sendirinya
tugas pemerintah Indonesia menjadi begitu luas.
10
Pemerintah wajib berusaha memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam segala bidang kehidupan,
baik politik, ekonomi, maupun pangan, dan untuk itulah pemerintah memiliki kewenangan freis Hermansen untuk turut campur dalam berbagai bidang
kegiatan dalam masyarakat, guna terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat seperti melakukan pengaturan dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dengan
memberikan izin, lisensi, dispensasi dan lain-lain bahkan melakukan pencabutan hak-hak tertentu dari warga negara karena diperlukan oleh umum
Dengan demikian berarti walaupun lembaga-lembaga negara tersebut berbeda- beda termasuk pula dalam prakteknya diadopsi oleh negara di dunia ini berbeda-
beda, secara konsep lembaga-lembaga tersebut harus bekerja dan memiliki relasi- relasi sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan yang merelisasikan
secara praktis fungsi negara untuk mewujudkan tujuan negara.
9
Sri Soemantri.1986, Tentang Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD1945, Alumni, Bandung hlm. 59
10
ST Marbun dan Mahfud Md, 2006, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, Cetakan IV, Liberty Yogyakarta. hlm.52