18
Miskonsepsi tidak hanya dialami oleh siswa saja, mahasiswa dan guru fisika juga banyak yang mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi ini perlu segera dihilangkan
agar tidak mengacaukan konsep-konsep fisika yang lainnya. Salah satu cara yang mungkin bisa digunakan untuk mengurangi miskonsepsi adalah dengan memberi
remediasi dengan pembelajaran ulang kepada siswa yang mengalami miskonsepsi. Untuk mengetahui variasi miskonsepsi yang dialami oleh siswa, mula-mula siswa
diberi soal tes diagnostik awal. Kemudian setiap konsep gerak lurus yang miskon- sepsi diperbaiki dengan memberikan remediasi. Metode yang digunakan pada
pembelajaran ini adalah metode demonstrasi. Dengan menggunakan metode demonstrasi diharapkan dapat melatih penalaran siswa sehingga konsepsi siswa
tentang gerak lurus sesuai dengan konsepsi ilmuwan. Setelah diremediasi siswa diberi soal tes diagnostik akhir. Tes diagnostik akhir ini diperlukan untuk
mengetahui perubahan miskonsepsi siswa. Pemberian remediasi ini diharapkan dapat mengurangi miskonsepsi siswa secara signifikan sehingga memudahkan
siswa dalam menguasai konsep-konsep yang lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah: pemberian remediasi X sebagai variabel bebas,
miskonsepsi fisika siswa pada materi gerak lurusY sebagai variabel terikat. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, dapat dilihat pada Gambar 2.1.
19
Gambar 2.1. Bagan Paradigma Pemikiran Keterangan:
X : Pemberian remediasi
Y : Miskonsepsi siswa
R : Pengaruh pemberian remediasi terhadap miskonsepsi siswa
I. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Penelitian ini mempunyai anggapan dasar sebagai berikut. a. Semua siswa kelas X yang miskonsepsi mempunyai kemampuan dasar
yang sama dalam penguasaan konsep fisika yang sama. b. Faktor lain di luar penelitian yang mempengaruhi miskonsepsi siswa
dianggap mempunyai kontribusi yang sama.
2. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pikir yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah pemberian remediasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap miskonsepsi fisika siswa.
X Y
R
20
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas X di Bandar- lampung pada tahun pelajaran 20142015.
B. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara random sampling, merupakan pengambilan sampel secara acak dari populasi yang bersifat
homogen. Sampel yang diambil kemudian dijadikan satu kelompok belajar yang terdiri dari 19 siswa.
C. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan memban- dingkan hasil yang diperoleh sebelum suatu tindakan dengan hasil yang diperoleh
sesudah tindakan. Penelitian ini menggunakan desain kelompok One shoot case study yang hanya melibatkan satu kelompok yang diberi Pretest Q
1
, diberi suatu treatment X dan diberi posttest Q
2
. Dalam desain ini, satu kelompok diobser- vasidiukur bukan hanya pada akhir treatment posttest, tetapi juga sebelumnya.
Keberhasilan treatment ditentukan dengan membandingkan nilaipretest dan posttest Suparno, 2010: 140. Desain penelitian seperti pada Tabel 3.1.
21
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Keterangan: E = Kelas Eksperimen
Q
1
= Pretest Q
2
= Posttest X = Perlakuan Treatment yaitu melalui pembelajaran remedial Remediasi
.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh
pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan berupa:
1. Instrumen data kuantitatif
Untuk mengukur data yang bersifat kuantitatif, maka dibutuhkan instrumen yang sesuai. Dalam penelitian digunakan tes penguasaan konsep siswa. Tes penguasaan
konsep ini berupa soal pilihan jamak Test multiple choise dengan alasan se- banyak 15 soal. Instrumen ini nantinya diuji terlebih dahulu validitas dan
reliabilitasnya, sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian.
a. Uji Validitas
Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur ketepatan. Teknik yang digunakan untuk mengeta- Kelompok
Konsepsi awal Perlakuan
Konsepsi Akhir E
Q
1
X Q
2