Perilaku Rusa Sambar TINJAUAN PUSTAKA

pemanfaatannya hanya boleh dilakukan pada turunan hasil penangkaran Semiadi dan Nugraha, 2004. Berkaitan dengan satwa rusa sebagai jenis satwa liar dilindungi yang akan dimanfaatkan, bentuk penangkaran merupakan awal dari usaha pemanfaatan secara menyeluruh, sebelum mulai berkembang lebih lanjut mengarah ke pendekatan ilmu peternakan, agar dapat dikembangkan seperti yang dilakukan di luar negeri Semiadi dan Nugraha, 2004.

C. Sistimatika Rusa

Rusa merupakan salah satu jenis satwa yang termasuk dalam bangsa ordo artiodactia, anak bangsa sub-ordo ruminansia dan suku famili cervidae. Suku cervidae terbagi atas enam anak suku sub-famili yaitu rangiferinae, acinae, hydropotinae, muntiacinae, odocoilinae, dan cervinae. Saat ini diketahui tidak kurang dari 16 marga genus, 38 jenis species, dan 189 anak jenis sub-species rusa dengan sebaran aslinya yang tersebar di seluruh dunia mulai dari daerah beriklim dingin di daratan eropa hingga ke daerah sub-tropis dan tropis di daratan asia Semiadi dan Nugraha, 2004. Jenis rusa yang terdapat di indonesia terdiri dari Cervus unicolor, Cervus timorensis, hyelaphuschili dan axis axis. Rusa merupakan salah satu satwa liar yang mempunyai banyak manfaat, tanduknya dapat dijadikan sebagai obat dan kulitnya juga dapat dijadikan souvenir dan hiasan dinding Harianto dan Dewi, 2011.

D. Rusa Sambar Cervus unicolor

Rusa Sambar Cervus unicolor merupakan rusa terbesar untuk daerah tropik dengan sebaran di Indonesia terbatas di pulau Sumatera, Kalimantan dan pulau kecil di sekitar Sumatera Whitehead, 1994. Rusa sambar juga merupakan jenis rusa yang besar dan mempunyai kaki yang panjang, warna kulit dan rambut coklat tua, bagian perut berwarna lebih gelap sampai kehitam-hitaman, rambut kaku, kasar dan pendek. Berat badan bervariasi antara 185 – 260 kg dengan tinggi badan 140 – 160 cm. Jantan dewasa memiliki rambut surai yang panjang dan lebat di bagian leher dan atas kepala. Rusa Sambar mencapai dewasa kelamin pada umur 8 bulan dan dapat hidup hingga umur 11 tahun. Periode gestasi 7 bulan dan interval gestasi mencapai 1,5 tahun Jacoeb dan Wiryosuhanto, 1994. Warna bulu rusa sambar umumnya coklat dengan variasinya yang agak kehitaman gelap pada yang jantan atau yang telah tua. Ekor agak pendek dan tertutup bulu yang cukup panjang. Keadaan bulu termasuk kasar dan tidak terlalu rapat. Pada daerah leher bagian lateral, bulu membentuk suatu suraimalai mane. Perubahan warna bulu dari coklat cerah menjadi lebih gelap, khususnya pada jantan dominan, sering terlihat bersamaan dengan masuknya pejantan ke musim kawin Semiadi dan Nugraha, 2004. Rusa Sambar Cervus unicolor di klasifikasikan dalam kindom sebagai berikut: Filum : Kordata Subfilum : Vertebrata