siswa SMA pada materi listrik dinamis. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-rata n-gain keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen sebesar
0,50 50 dan n-gain pada kelas kontrol sebesar 0,30 30. Hidayati, Rusdiana, dan Suhandi 2008 dengan menggunakan metode eksperi-
men semu dan menggunakan randomized control group pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran generatif
meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa SMK pada materi momentum dan implus. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-
rata n-gain keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen sebesar 0,61 50 dan n-gain pada kelas kontrol sebesar 0,47 47.
F. Kerangka Berpikir
Model pembelajaran adalah salah satu faktor yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran yang menempati peran penting dalam proses pembelajaran. Ke- mampuan guru untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat
akan menentukan hasil belajar siswa terhadap konsep yang diberikan dalam pro- ses pembelajaran.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan sebelumnya bahwa pada tahap
pertama model pembelajaran SSCS, siswa dihadapkan pada masalah untuk siswa selesaikan. Pada tahap tersebut, diharapkan siswa akan terstimulus untuk mende-
finisikan masalah yang mereka hadapi. Pada tahap kedua yakni mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, siswa akan
mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang masalah yang sedang dihadapi
dan pada tahap ini siswa menetapkan jawaban sementara dari permasalahan yang diberikan, siswa akan dilatih untuk dapat mengemukakan hipotesis. Pada tahap
ini siswa juga akan menguji kebenaran dari jawaban sementara yang mereka buat, siswa akan terpacu untuk melakukan eksperimen dalam rangka untuk memecah-
kan masalah berdasarkan fakta dalam eksperimen tersebut. Dengan eksperimen ini, maka siswa akan dapat memberikan alasan terhadap jawaban yang dibuat.
Pada tahap ketiga yakni mengkontruksi jawaban, ketika siswa telah mendapatkan jawaban dari permasalahan yang telah diberikan diharapkan siswa dapat meng-
hasilkan suatu produk yang nantinya akan mengkomunikasikan hasilnya dengan yang lain dan memberikan penjelasan sederhana dari data yang didapat untuk me-
nyelesaikan masalah. Pada akhirnya, berdasarkan uraian dan langkah-langkah di atas, diharapkan model pembelajaran SSCS efektif dalam meningkatkan keteram-
pilan mengemukakan hipotesis, memberikan alasan dan membuat isi definisi.
G. Anggapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 semester genap MAN 1 Bandar Lampung
tahun pelajaran 20112012 yang menjadi subjek penelitian mempunyai ke- mampuan kognitif yang sama.
2. Tingkat kedalaman dan keluasan materi yang dibelajarkan sama.
3. Perbedaan n-gain
keterampilan memberikan alasan, mengemukakan hipotesis dan membuat isi definisi siswa semata-mata terjadi karena perbedaan per-
lakuan selama proses belajar.
4. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar kimia siswa
kelas XI IPA semester genap MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 diabaikan.
H. Hipotesis