Lari Cepat Sprint TINJAUAN PUSTAKA

- Perjalanan horisontal pinggul dipertahankan sebagai hasil dari gerakan yang dijelaskan. 3. Tahap Ayunan Depan - Angkatan pahalutut hampir horisontal, melangkahkan kakisebaliknya sebagai prasyarat paling penting dari suatu langkah-panjang cepat dan optimal. - Gerakan angkat lutut dibantu oleh penggunaan lengan berlawanandiametris yang intensif. - Siku diangkat ke atas dan ke belakang\ - Dalam lanjutan dengan ayunan ke depan yang relax dari tungkaibawah, karena pelurusan paha secara aktif, dengan niat memulaigerak mencakar aktif dari kaki. 4. Tahap Sangga Depan - Gerakan mencakar aktif pada sisi luar telapak kaki dengan jari-jari keatas - Jangkauan ke depan aktif harus dengan tidak menambah panjang-langkah secara tak wajar namun mengizinkan pinggang pusatgrafitasi tubuh berjalan cepat di atas titik sangga kaki. - Hindari suatu daya penghambat yang berlebihan.Waktu kontak dalam sangga depan harus sependek mungkin. Gambar. 3. Tahap gerakan kaki kecepatan maximum lari Adopsi dari IAAF. 2001 Gambar 3 di atas menunjukkan tahap-tahap lari: a. Tahap Ayunan Belakang posisi 1 - 4 Tahap pemulihan recovery. Otot-otot flexor lutut mengangkat tumit kepantat dengan pembengkokkan flexio ke depan serentak dari otot-otot paha. Tungkai bawah tetap ditekuk ketat terhadap paha mengurangi moment inertea. Lutut yang meamimpin dipersiapkan untuk suatu ayunan ke depan yang relax dari tungkai bawah dalam langkah mencakar berikutnya. Lutut dorong yang aktif menyanggah pengungkit pendek dari kaki ayun. Kecepatan sudut optimal pada paha berayun ke depan menolong menjamin frekwensi langkah lari yang tinggi. b. Tahap Ayunan Depan. posisi 6 - 9 Tahap angkat lutut. Ini menyumbang panjang langkah dan dorongan pinggang. Persiapan efektif untuk kontak dengan tanah. Sudut lutut yang diangkat kira-kira 15° dibawah horisontal. Gerakan kebelakang dari tungkai bawah sampai suatu gerakan mencakar aktif dari kaki di atas area dari dasar persendian jari-jari kaki dalam posisi supinasi dari kaki. Kecepatan kaki dicapai dengan bergerak ke bawah kebelakang sebagai suatu indikator penanaman aktif dan hasil dalam suatu kenaikan yang cepat dari komponen daya vertikal. c. Tahap Sangga Topang Depan posisi 1 - 4 Tahap amortisasi. Pemulihan dari tekanan pendaratan adalah ditahan. Ada alat pengaktifan awal otot-otot yang tersedia didalam yang diawali dalam tahap sebelumnya. Idee-nya guna menghindari adanya efek pengereman hambatan yang terlalu besar dengan membuat lama waktu tahap sangga topang sependek mungkin.

I. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementaraterhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yangterkumpul. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, PTK rumusan hipotesisnya bukan hipotesis tentang perbedaan atau hubungan antar variabel, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya hipotesis tindakan itu mampu mendekati ketepatan penelitian formal. Mohammad Asrori 2009 : 96 Adapun hipotesis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : “Jika pembelajaran lari cepat menggunakan alat bantu berupa: tali karet dan tangga modifikasi serta kardus rintangan maka, ada peningkatan pada gerak ayunan tangan dan langkah lebar kaki dengan frekwensi kecepatan lari yang tinggi saat lari cepat pada siswa kelas V.A di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung”.

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Peneiitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan factor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu peneiitian terhadap subyek yang akan diteliti. Metode peneiitian ini adalah peneiitian tindakan, karena peneiitian ini dilakukan menggunakan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneiitian tindakan kelas clasroom action research, yaitu peneiitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Peneiitian tindakan merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama lain, dilengkapi dengan fakta-fakta dan mengembangkan kemampuan analisis. Tukiran Taniredja, 2010 : 14 Dalam peneiitian tindakan kelas ini diawali dengan perencanaan tindakan Planning, Penerapan tindakan action, Observasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan, melakukan refleksi dan seterusnya sampai perbaikan ataupeningkatan yang diharapkan tercapai. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode,karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan darisuatu penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan kelasClassroom Action Research yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V.A.di- SD Negeri 2 Sukarame

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN 8 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 41 25

UPAYA MENINGKATKAN LARI SAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMPN 6 BANDAR LAMPUNG

0 6 32

UPAYA MENINGKATKAN LARI SAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMPN 6 BANDAR LAMPUNG

1 6 33

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN DALAM PEMBELAJARAN RENANG MELALUI MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD ISLAM TERPADU PERMATA BUNDA 1 BANDAR LAMPUNG

0 33 76

UPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GEDONGSARI KECAMATAN JUMO TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20112012

8 44 140

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI CEPAT DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MIPITAN SURAKARTA TAHUN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KANDANGGAMPANG KECAMATAN/KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 15

UPAYA PENINGKATKAN PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD KANISIUS MINGGIR.

0 1 139

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEMAKIJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 0 98

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V MELALUI METODE PERMAINAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG YUSNIAR SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT - View of Upaya Meningkatkan Hasil

0 0 8