3.2 Prosedur Berkarya
Dalam proses berkarya penulis melakukan tahap langkah-langkah sebagai berikut:
3.2.1 Pencarian Ide
Pada tahap awal penulis merenungkan tentang inspirasi karya seni lukis yang akan di kerjakan. Dalam mencari ide penulis membayangkan
tokoh-tokoh badut, joker, pantonim, yakni tokoh-tokoh di dunia hiburan yang bersifat menghibur. Setiap kali di event-event Gereja atau acara
ulang tahun penulis menyaksikan aksi badut di acara-acara tersebut. Sering kali juga di acara televisi badut menjadi tokoh antagonis. Penulis
juga melakukan browsing di Internet dan melihat-lihat macam-macam aneka bentuk dan warna-warni badut. Ciri khas badut terutama dari
wajahnya yang di make up putih dengan hidung merah terang kecokelatan. Biasanya mereka memakai kostum kebesaran dengan warna mencolok
cerah, dilengkapi dengan aksesoris pita, topi, dan sepatu floppy. Ekspresi yang ditampilkan dari wajah badut beraneka ragam. Jenis-
jenis karakter badut juga bermacam-macam, sehingga dalam karya ini penulis memperoleh ide atau gagasan, untuk memvisualisasikan objek-
objek badut dalam mengkomunikasikan terhadap fenomena yang terjadi di kehidupan masyarakat.
Dalam proses tahapan pencarian ide atau gagasan, penulis telah menemukan sebuah karya poster yang berjudul “Si badut Yudhoyono”.
Gambar 3.2 Poster Susilo Bambang Yudhoyono sumber : F:Si Badut Yudhoyono _ ANTI-TANK.htm
Bahwa karya poster yang berjudul “Si Badut Yudhoyono”, digunakan sebagai metode berkarya atau sebagai inspirasi dalam berkarya.
Lewat karya semacam itu, penulis di sini tertarik untuk mengungkapkan tentang kehidupan sosial seperti contoh karya di atas. Melalui karya di atas
penulis mendapatkan ide bahwa kehidupan sosial itu bisa disimbolisasikan dengan badut. Namun karya penulis tidak meniru karya di atas secara
persis tetapi menggunakan konsep banyak badut dalam seni lukis untuk mensimbolkan tentang kehidupan sosial.
Sebelum berkarya, mula-mula penulis membuat rancangan sketsa dengan pensil pada buku sket ukuran A4 terlebih dahulu untuk kemudian
di konsultasikan kepada Dosen Pembimbing.
3.2.2 Tahap Persiapan