Prinsip-prinsip Pengorganisasian Unsur-unsur Rupa dalam Seni

gelap hingga sampai terbentuk bayang-bayang. Dalam berkarya unsur rupa gelap terang dimanfaatkan penulis untuk tujuan memperkuat kesan trimatra suatu bentuk, agar pada objek-objek badut terkesan lebih timbul atau 3 dimensional; mengilusikan kedalaman atau ruang, sehingga karya dapat diidentifikasi jauh atau dekatnya oleh para pengamat; dan menciptakan kontras atau susunan tertentu. 2.4.1.6 Ruang Ruang adalah unsur atau daerah yang mengelilingi sosok bentuknya Sunaryo, 2002: 21. Pada karya penulis ini ruang digunakan untuk memeberi kesan jauh dan dekat, atau yang lazim disebut dengan kedalaman depth. Ruang tercipta pada karya seni lukis ini karena penggambaran bidang bertindih, peralihan warna, gelap-terang, pergantian ukuran dan pelengkungan.

2.3.3 Prinsip-prinsip Pengorganisasian Unsur-unsur Rupa dalam Seni

Lukis Selain unsur-unsur seni rupa, dalam berkarya seni lukis penulis juga perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip supaya karya tersebut memiliki komposisi dan struktur visual yang menarik. Prinsip-prinsip berkarya seni lukis yang diterapkan pada karya adalah sebagai berikut: 2.3.3.1 Keserasian Dalam berkarya seni lukis, penulis menghadirkan objek-objek yang berbeda namun memiliki hubungan simbol atau fungsi antara satu dengan yang lain sehingga saling melengkapi keserasian fungsi contohnya dasi dengan jass, pakaian kombor dengan wig warna-warni, dan sebagainya. Juga keserasian bentuk karena adanya kesesuaian raut, ukuran, warna, tekstur, pada bentuk-bentuk setiap objek yang di tampilkan. 2.3.3.2 Kesatuan Pada karya penulis, kesatuan merupakan perasaan adanya kelengkapan, menyeluruh, kualitas yang menyatu karena adanya hubungan dari seluruh bagian dalam susunan bekerjasama untuk konsistensi, kelengkapan dan kesempurnaan melalui prinsip keseimbangan, keserasian, irama, proporsi, dan dominasi. 2.3.3.3 Irama Irama pada karya ini dihadirkan supaya lukisan tidak terkesan monotone, menjemukkan akibat pengaturan unsur-unsur yang sama baik melalui bentuk, ukuran dan warnanya. Seperti perulangan yang digunakan pada background awan dan air yang bentuk satu dengan yang lainnya sama tetapi beberapa warna atau ukurannya berbeda. 2.3.3.4 Dominasi Penulis memperoleh dominasi ialah dengan cara mengelompokkan bagian pada objek-objek badut untuk memberi kesan sebagai pusat perhatiannya sehingga ada yang tampak berbeda dari yang lainnya. Pengaturan kontras pun juga menjadi daya tarik tersendiri dalam sebuah komposisi yang hidup. Dengan perkecualian, adalah cara untuk membuat bagian objek badut lebih terkesan menonjol. 2.3.3.5 Keseimbangan Pada karya proyek studi ini keseimbangan digunakan agar karya lebih terkesan memiliki perasaan akan kesamaan dan kestabilan pada bidang lukisan. Penulis di sini mempertimbangkan bobot berdasarkan bentuk, warna, dan unsur lainnya sehingga memberikan perasaan kesetaraan. Dalam karya seni lukis ini, keseimbangan yang diterapkan ialah keseimbangan simetri symmetry balance dan asimetri asyimmetrical balance. Keseimbangan simetri terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun radial. Sedangkan keseimbangan asimetri asyimmetrical balance merupakan keseimbangan yang bertentangan dengan keseimbangan simetri. 2.3.3.6 Kesebandingan atau proporsi Salah satu cara membuat susunan nampak menyenangkan adalah melalui penerapan prinsip proporsi. Pada karya ini terdapat pada tubuh objek manusia atau badut, bagian-bagian tubuhnya menjadi terlihat menarik jika proporsinya tepat antara bagian tubuh yang satu dengan lainnya, antara kepala dengan seluruh badan, antara telapak tangan dengan lengan, antara hidung dan tinggi kepala dan seterusnya. 28

BAB 3 METODE BERKARYA