Sumber Data Sekunder Jenis Pengumpulan Data

2. Observasi

Observasi merupakan proses untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan ditempat lokasi penelitian secara langsung yaitu di Dinas Badan Perpustakaan, Arsip Dan Pengembangan Sistem Informasi BAPAPSI Kabupaten Bandung, kemudian hasil dari pengamatan tersebut dicatat dan dianalisis lebih lebih lanjut. Penulis melakukan observasi secara langsung dimana penulis mengamati bagaimana proses pengembangan, pembuatan media informasi, serta layanan masyarakat yang sedang bejalan di Dinas Badan Perpustakaan, Arsip Dan Pengembangan Sistem Informasi BAPAPSI.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti buku-buku, literatur internet atau artikel-artikel ilmiah yang dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam pemecahan masalah. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber yang ada. Berikut dokumen yang diamati dalam tahap analisis sistem yaitu : a. Dokumen sejarah berdirinya Dinas Badan Perpustakaan, Arsip Dan Pengembangan Sistem Informasi BAPAPSI, visi dan misi, struktur organisasi, dan prosedur kerja job description. b. Dokumen lokasi layanan masyarakat Kabupaten Bandung c. Peta Kabupaten Bandung

3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan

Metode pendekatan sistem yang di gunakan adalah pendekatan dengan Object Oriented yang menggunakan AOO Analisis Object Oriented dan DOO Design Object Oriented yang di visualisasikan dengan UML dan di antara nya adalah sebagai berikut : Use Case, Sequence Diagram, Class Diagram, Collaboration Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode prototype dimana model prototype ini dalam mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Menurut Roger S. Pressman 2002 : 40 prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendetinisikan obyektif keseluruhan keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelangganlpemakai contohnya pendekatan input dan format output. Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelangganpemakai dan dipakai