BAB II BIOGRAFI M. DAWAM RAHARDJO
A. Keluarga dan Pendidikannya
M. Dawam Rahardjo dilahirkan pada tanggal 20 April 1942, di kampung Baluwarti, Solo. Ayahnya bernama Mohammad Zuhdi Rahardjo, sedangkan
ibunya bernama Mutmainnah. Keluarga menjadi institusi pendidikan pertama yang dienyam oleh M. Dawam Rahardjo. Ia bisa mengaji dan hafal beberapa surat
Juz-Amma terutama diajari oleh tante dan kakak sepupunya, Tahrir. Di samping itu, ia juga mendapatkan pendidikan agama dari Madrasah Bustanul Athfal
Muhammadiyah, di Kauman, sebelah utara masjid besar Solo, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Masjid Besar Solo, dan sekolah umum Al Robithoh
Al Allawiyyah di kelas satu.
13
Dawam masuk Sekolah Dasar SD langsung ke kelas 2 di Sekolah Rakyat Loji Wetan dan di Madrasah Diniyah Al-Islam dari kelas 3 hingga tamat. Dawam
kecil juga pernah mengaji kepada K.H. Ali Darokah – kemudian menjadi ketua umum Pergerakan Al-Islam dan Ketua Umum Majelis Ulama Surakarta – yang
juga menjadi guru mengaji saudara - saudara sepupunya. Sebelum masuk SMP, ia belajar mengaji selama satu bulan di Pesantren Krapyak sekarang Pesantren Al-
Munawir Ia belajar membaca surat al-Fatihah kepada Gus Dur ustadz Abdurrahman. Selanjutnya, ia berhasil masuk ke Sekolah Menengah Pertama
SMP I yang dianggap sebagai sekolah elit tingkat SMP di Solo, berkat prestasi
13
Ihsan Ali Fauzi, et.all., ed., Demi Toleransi Demi Pluralisme Jakarta: Penerbit Paramadina, 2007, hal. 3-5.
baik Dawam di sekolah dasar. Sementara itu, di Al-Islam, Dawam hanya menamatkan Madrasah Tsanawiyah, karena ia melanjutkan sekolah di Sekolah
Menengah Atas SMA CV di Manahan.
14
Sebelum kuliah, Dawam mengikuti program AFS American Field Service
di Idaho, Amerika Serikat AS. Di sana, ia belajar di Borah High School. Selanjutnya, Dawam berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
UGM.
15
Di tengah-tengah kesibukannya sebagai mahasiswa UGM, Dawam tertarik untuk beraktivitas dalam organisasi mahasiswa yaitu Himpunan
Mahasiswa Islam. Dawam juga giat dalam kegiatan-kegiatan diskusi dan kajian semasa kuliahnya. Dengan demikian, Dawam resmi memulai petualangannya di
dunia aktivisme dan intelektual.
16
Istri pertama Dawam, Zainun Hawariah, wafat pada Desember 1994. Dari perkawinan mereka, Dawam mempunyai dua orang anak yang sudah dewasa.
Aliva lahir pada 1972 adalah anak sulung perempuan. Ia lulus dari fakultas ilmu pasti dan pengetahuan alam MIPA jurusan Fisika, pada tahun 1997. Dia telah
menikah dan dikaruniai seorang anak pada 1 April 1999, dan diberi nama Krisna. Anak Dawam yang kedua bernama Jauhari lahir pada 1974 dan lulus dari
jurusan Elektro tahun 1999, Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Istri Dawam yang sekarang bernama Sumarni dinikahinya pada bulan Maret 1995, sarjana
14
Fauzi, Demi Toleransi Demi Pluralisme, h. 5-6. Lihat juga, “M. Dawam Rahardjo: Defending the Nations Religious Minority Groups”, diakses pada tanggal 12 Desember 2008 dari
http:www.thepersecution.orgworldindonesia 0705jp19.html.
15
“M. Dawam Rahardjo: Defending the Nations Religious Minority Groups”.
16
Fauzi, Demi Toleransi Demi Pluralisme, h. 7-10.
ekonomi Universitas Islam Indonesia UII dan mendapat gelar MPA dari Universitas of California.
17
B. Pemikiran dan Aksinya