Identifikasi bakteri Escherichia coli

5. Skema Prosedur Penelitian

Gambar 6. Skema Prosedur Penelitian Jajanan Cendol Masih dalam batas normal Melebihi batas normal Keberadaan Kuman Pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi FK Unila Uji Biokimia Penanaman pada media EMB

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

 Dari 8 sampel cendol yang dijual di pasar - pasar tradisional kota Bandar Lampung, tidak ada satupun sampel di pasar - pasar tersebut ditemukan Escherichia coli 0.

2. Kesimpulan Khusus

 Dari 8 sampel terdapat 1 sampel dengan angka kuman sebesar 8,22 x 10 5 cfu per mLgr yang melebihi batas yang telah ditentukan oleh BPOM RI 10 4 kolonigr.  Setelah dilakukan uji biokomia, pewarnaan gram dan pengamatan mikroskop ditemukan bahwa koloni pada sampel tersebut adalah Salmonella sp.  Tidak ditemukannya bakteri E. coli di dalam cendol dimungkinkan bakteri tersebut telah mati saat proses pemasakan karena bakteri ini relatif sangat sensitif terhadap panas dan dapat diinaktifkan pada suhu pasteurisasi makanan atau selama pemasakan makanan.

B. Saran

1. Diperlukan identifikasi lebih lanjut terhadap kemungkinan adanya bakteri lain selain Salmonella sp. yang terkandung pada cendol yang dijual di pasar - pasar tradisional kota Bandar Lampung. 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi bakteri pada cendol. 3. Perlu adanya pemeriksaan berkala kepada para penjual dan produsen cendol dan dilanjutkan dengan pembinaan bagi penjual dan produsen cendol yang ditemukan positif adanya bakteri maupun tidak. ✍✎ DAFTAR PUSTAKA Andriani. 2008. Eschericia coli Sebagai Penyebab Penyakit Zoonosis. Jurnal Litbang Deptan Hal 173 – 176. http:Peternakan. Litbang.deptan.go.idpublikasilokakaryaikzo05- 28.pdf.Dikutip pada tanggal 4 Oktober 2012 Arcelay A, Graham HD. 1997. Chemical evaluation ang acceptance of food products containing breadfruit flour. Carib j. Sci. 20:35-48 Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2009. Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.00.08.1.52.4011 tgl 28 Oktober 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia Dalam Makanan. Jakarta. BPOM. Brooks, G.F, Butel, J.S, Morse, Ornston, N.L. 2004. Jawetz, Melnick Adleberg’s Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20. Alih Bahasa Edi Nugroho dan RF Maulany.EGC. Jakarta. Hal 54 – 629. Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Daluningrum, Ika Pranata Wahyu. 2009. Penapisan Awal komponen bioaktif dari Kerang DarahAnadara granosa Sebagai Senyawa Antibakteri. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. dikutip tanggal 23 Januari 2013. Depkes RI, 2004. Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPM dan PLP. Jakarta. Depkes RI, 2003. Kepmenkes RI No. 1098MenkesSKVII2003. Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Depkes RI, Jakarta. Depkes RI, 2003. Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. Tentang Persyaratan Makanan Jajanan. Depkes RI, Jakarta. Hardjoeno, 2007. Kumpulan Penyakit Infeksi dan Tes Kultur Sensitivitas Kuman Serta Upaya Pengendaliannya. Cahya Dinan Rucitra. Makasar. Hal 158 – 165. Harrison, Tinsley Randolph, Maxwell Myer Wintrobe. 2005. Harrisons principles of internal medicine, Volume 1.Dikutip pada tanggal 25 Januari 2013