Menempatkan Siswa dalam Kelompok Menentukan Skor Dasar

29 Berdasarkan poin perkembangan yang diperoleh terdapat tiga kriteria penghargaan yang diberikan yaitu : 1. Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 15, sebagai kelompok baik. 2. Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 20, sebagai kelompok hebat. 3. Kelompok yang memperoleh poin rata-rata lebih dari 25, sebagai kelompok super.

3. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran STAD adalah sebagai berikut: 1 Kelebihan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD a Meningkatkan kecakapan individu. b Meningkatkan kecakapan kelompok. c Meningkatkan komitmen. d Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya. e Tidak bersifat kompetitif. f Tidak memiliki rasa dendam, Yurisa 2010: 43. 2 Kelemahan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD a Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang. b Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan, Slavin dalam Nur 2000: 27 . Pada saat guru menerapkan pembelajaran cooperative learning tipe STAD, menurut Nur 2000: 89-94 ada sejumlah masalah yang dapat dialaminya: 1. Siswa dalam satu tim atau lebih tidak dapat menyesuaikan diri. 30 2. Siswa berperilaku menyimpang. 3. Siswa terlalu gaduh. 4. Ketidakhadiran. 5. Siswa tidak dapat menggunakan waktu latihan tim secara efektif. 6. Rentang tingkat kinerja di dalam kelas terlalu lebar untuk pengajaran kelompok. 7. Penggunaan sistem skor perbaikan individual. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran cooperative learning tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran cooperative yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika. Tipe ini menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, variasi jenis kelamin, dan kelompok ras atau etnis yang berbeda. Salah satu kelebihan dalam penggunaan model pembelajaran cooperativelearning tipe STAD adalah mengembangkan ketrampilan berpikir kritis siswa dan kerja sama kelompok, sedangkan kelemahan penggunaan model pembelajaran cooperative learning Tipe STAD adalah kurang pahamnya siswa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative learning Tipe STAD. G. Kerangka Pikir Berdasarkan kondisi awal siswa kelas V SD Negeri 2 Negeri Besar semester ganjil tahun pelajaran 20132014 bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar matematika belum optimal. Aktivitas belajar dan hasil belajar mata pelajaran 31 matematika rendah diakibatkan karena guru alam mengajar menggunakan metode ceramah. Umumnya siswa cenderung cepat bosan mendengarkan penjelasan guru, sehingga mengurangi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe Student Team Achievement Divisions STAD dalam dua siklus. Pada siklus pertama guru melakukan tindakan dengan cara membagi kelompok belajar, dimana setiap kelompok masing-masing 4 - 5 orang. Siswa yang berkemampuan rendah mendapat kesempatan untuk dibimbing oleh temannya yang memiliki wawasan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang kemampuannya lebih tinggi mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sehingga pemahamannya menjadi lebih baik lagi. Kerja kelompok diharapkan dapat membuat siswa lebih mendiskusikan konsep dan prinsip tentang pelajaran mereka. Kegiatan saling membantu yang menguntungkan semua pihak tentu akan meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat. Kondisi akhir mengenai motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Negeri Besar mata pelajaran matematika meningkat setelah menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe Student Team Achievement Divisions STAD. Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar ini ditandai dengan hasil observasi dan nilai test pada setiap siklus yaitu dengan membandingkan antara sikus pertama dengan sikus kedua. 32

H. Hipotesis

Ha : ”Bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Divisions STAD, dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Negeri Besar Tahun Pelajaran 20132014. Ha: Bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Divisions STAD, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Negeri Besar Tahun Pelajaran 20132014.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20132014, dengan alokasi waktu dilakukan bulan Juli 2013 sampai September 2013. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 2 Negeri Besar Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas kelas V SD Negeri 2 Negeri Besar Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan dengan jumlah siswa kelas V sebanyak 28 orang siswa yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan dilaksanakan 3 siklus. Pemberian tindakan pada siklus pertama didasarkan pada hasil refleksi awal. Berpedoman pada refleksi awal dilakukan penelitian tindakan kelas PTK melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Dokumen yang terkait

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS V SDN 2 TULUNGAGUNG PRINGSEWU

0 10 51

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS V SDN 2 NEGERI BESAR KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 58

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS V SDN SRI BASUKI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN

0 14 54

JUDUL INDONESIA: PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SD NEGERI SRI BASUKI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013/2014

0 9 43

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SD NEGERI SRI BASUKI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013/2014

0 2 44

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10