Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Provinsi Lampung sempat kelangkaan pasokan sapi untuk dipotong hingga harga daging sapi meroket sampai Rp100 ribukg L-23N12D52 Berdasarkan hubungan sintagmatik atau posisinya dalam konteks kalimat, kata meroket bermakna ‘harga naiktinggi’. Berdasarkan hubungan paradigmatik, ada pilihan kata yang lain yang dapat menggantikan kata meroket, yaitu kata disesuaikan, naik, dan meningkat. 7. Menyimpulkan hasil analisis eufemisme dan disfemisme dalam tajuk rencana surat kabar. 8. Mengimplikasikan hasil penelitian dengan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di SMA. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini telah dilakukan dengan metode dan analisis yang telah disesuaikan dengan keperluan. Setelah dilakukan penelitian dapat dilihat beberapa simpulan dan saran bagi pembacanya. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu kebahasaan. Berikut adalah simpulan dari penelitian ini dan juga saran bagi para pembacanya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap tajuk rencana Radar Lampung dan Lampung Post, peneliti meyimpulkan sebagai berikut. 1. Terdapat penggunaan eufemisme dan disfemisme pada tajuk rencana Radar Lampung dan Lanpung Post. Penulis tajuk rencana Radar Lampung dan Lampung Post lebih banyak menggunakan disfemisme. Sebab, jika dilihat dari jumlah data yang ditemukan, penggunaan disfemisme jauh lebih produktif digunakan dibandingkan dengan eufemisme. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan penulis tajuk rencana lebih banyak mengkritisi informasi atau berita dengan bentuk bahasa yang kurang menyenangkan. 2. Berdasarkan data yang telah ditemukan, eufemisme dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk gramatikal, referen, subjek yang dituju, tujuan, dan isi. Berdasarkan bentuk gramatikal, eufemisme paling banyak digunakan adalah bentuk gramatikal frasa eksosentris. Berdasarkan referen, eufemisme paling banyak digunakan adalah referen peristiwa. Berdasarkan subjek yang dituju, eufemisme paling banyak digunakan adalah subjek individu. Berdasarkan tujuan, eufemisme paling banyak digunakan adalah tujuan mempersopan. Adapun berdasarkan isi, eufemisme paling banyak digunakan pada bidang ekonomi. 3. Berdasarkan data yang telah ditemukan, disfemisme dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk gramatikal, referen, subjek yang dituju, tujuan, dan isi. Berdasarkan bentuk gramatikal, disfemisme paling banyak digunakan adalah bentuk gramatikal frasa kata berimbuhan. Berdasarkan referen, disfemisme paling banyak digunakan adalah referen peristiwa. Berdasarkan subjek yang dituju, disfemisme paling banyak digunakan adalah subjek individu. Berdasarkan tujuan, disfemisme paling banyak digunakan adalah tujuan menguatkan. Adapun berdasarkan isi, disfemisme paling banyak digunakan pada bidang pemerintahan. 4. Tajuk rencana pada surat kabar harian Radar Lampung daan Lampung Post menggunaka eufemisme dan disfemisme dalam menyampaikan kritikan. Oleh sebab itu, penelitian ini berimplikasi pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Terutama pada kompetensi berbicara, yaitu menyampaikan kritik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis terhadap tajuk rencana Radar Lampung dan Lampung Post, peneliti menyarankan sebagai berikut. 1. Untuk menyampaikan komentar terhadap suatu berita yang kurang menyenangkan dapat menggunakan disfemisme agar lebih menguatkan lagi bahwa hal tersebut tidak baik 2. Jika ingin menjaga perasaan orang yang dihormati dalam berkomentar dapat menggunakan eufemisme. 3. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengenai kompetensi berbicara, yaitu menyampaikan kritik. Guru dapat menggunakan kutipan eufemisme dan disfemisme pada tajuk rencana Radar Lampung dan Lampung Post sebagai contoh bentuk bahasa yag sering digunakan dalam menyampaikan kritin. Kegiatan pembelajaran tersebut berkaitan langsung dengan pemahaman akan kemampuan berkomunikasi. 4. Tajuk rencana dapat digunakan sebagai bahan bacaan tambahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap kritikan maupun persetujuan atau dukugan. 5. Penelitian ini dapat digunakan lagi untuk kepetingan peneliti lain. Misalnya penelitian yang mengakaji tentang gaya bahasa yang ada pada surat kabar. DAFTAR PUSTAKA Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer Teori dan Metode Kajian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aminuddin. 1995. Stilistika: Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press. Anwar, Khaidir. 1990. Fungsi dan Peranan Bahasa: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Bungin, Burhan, 2006. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo. Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. . 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. Agustina L. 2004. Sosiolingustik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, F. 1993. Semantik 1. Bandung: Refika Aditama. Husen, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Karomani. 2011. Pengantar Praktik Menulis Jurnalistik. Bandar Lampung: Universitas Lampung. . 2012. Analisis Wacana Berita. Tangerang: Matabaca Publishing. Keraf, Gorys. 1990. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Luxemburg, Jan van dkk. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia. Margono, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dokumen yang terkait

Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Di Medan

0 23 123

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA JURNALISTIK PADA SURAT KABAR RADAR LAMPUNG EDISI APRIL 2014 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 21 102

IMPLIKATUR PERCAKAPAN WACANA POJOK SURAT KABAR LAMPUNG POST EDISI JUNI 2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

0 10 58

AFIKS DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR LAMPUNG POST DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

10 27 102

KEEFEKTIFAN KALIMAT PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST EDISI MARET 2015 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK

1 68 64

NETRALITAS DAN INDEPENDENSI SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST DAN RADAR LAMPUNG DALAM PEMBERITAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

2 26 117

Penggunaan Penasalan pada Kolom Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Kompas dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

1 12 177

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR Deiksis Persona dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

0 2 14

PENGGUNAAN SUFIKS-AN PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK Penggunaan Sufiks-An Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMK Muhammadiyah 6 Gem

0 3 15

PENGGUNAAN SUFIKS-AN PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK Penggunaan Sufiks-An Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMK Muhammadiyah 6 Gem

0 3 11