BAB II KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. Kondisi Sekolah Sendiri
1. Identitas SDN 2 Purwasari
Sekolah Dasar Negeri 2 Purwasari terletak di Jalan Purwasari Kp.
Neglasari RT 03 RW 04 Desa Purwasari Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi yang berada di tengah-tengah perkampungan yang cukup padat,
sehingga menjadi salah satu tujuan orang tua menyekolahkan anakanaknya ke sekolah ini. Secara terperinci profil SDN 2 Purwasari adalah
sebagai berikut.
PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah
NSS/NPSN/NIS
Alamat Sekolah
Jalan
Desa
Kecamatan
Kabupaten
No. Telepon
Email
Nama Kepala Sekolah

NIP
Jenjang Akreditasi
Tanggal Pendirian
No. SK Izin Operasional
Tanggal SK Izin Operasional
Kepemilikan Tanah
Status Tanah
Luas
Nomor Surat Tanah
Status Bangunan
Luas
No. Surat Izin Bnagunan
Nama Bank
Nomor Rekening

:
:
:
:
:

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:


SDN 2 Purwasari
101020616013/20202469/100455
Purwasari
Purwasari
Cicurug
Sukabumi
(0266) 737845
sdnduapurwasari@yahoo.com
D. Junaedi, S.Pd.I.
19641205 198412 1 001
B
01-01-1975
421/977/2005
14-03-2005
Hibah
3.430m2
634m2
Bank bjb Cabang Palabuanratu
006169688100


4

Jumlah Peserta didik
Jumlah Pegawai
PNS
Non-PNS

: 442
:
: 8
: 7

2. Visi, Misi, dan Tujuan SDN 2 Purwasari
a. Visi
Visi SDN 2 Purwasari adalah dengan dilandasi iman dan taqwa, SD
Negeri 2 Purwasari unggul prestasi akademik dan non-akademik
berwawasan lingkungan menuju sekolah hijau yang ramah terhadap
anak.
b. Misi
Adapun misi SDN 2 Purwasari adalah sebagai berikut.

1) Meningkatkan perilaku berbudi pekerti luhur di sekolah, keluarga
dan lingkungan masyarakat;
2) Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan kehidupan beragama di
lingkungan sekolah;
3) Memberikan pembinaan dan pengembangan keterampilan dan
kecakapan hidup (lifeskill) perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
sebagai bekal kemandirian;
4) Memberikan peluang pengembangan kemampuan individual dalam
bidang akademik dan non-akademik;
5) Meningkatkan kesadaran menjaga dan memelihara lingkungan
sekolah;
6) Memberikan kemampuan dan penguasaan dasar berbahasa Inggris
sejak dini.
c. Tujuan
Pendidikan di SDN 2 Purwasari bertujuan:
1) terbentuknya akhlak dan perilaku peserta didik yang mulia;

5

2) mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan

teknologi dalam era globalisasi;
3) terwujudnya peserta didik yang dapat menerapkan nilai-nilai budaya
dalam kehidupan sehari-hari;
4) terbentuknya peserta didik yang mampu menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat;
5) terbentuknya peserta didik yang mampu menjaga dan memelihara
lingkungan;
6) mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Pemetaan Standar Nasional Pendidikan di SDN 2 Purwasari
Berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah (EDS) secara umum diperoleh
pemetaan 8 SNP di SDN 2 Purwasari sebagai berikut.
Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Diri SDN 2 Purwasari
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
a.

Standar Nasional Pendidikan
Standar Kelulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar PTK
Standar Sarana Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Penilaian
Jumlah

Tahap
Ketercapaian
5,65%
5,65%
9,27%

4,48%
4,03%
12,50%
8,06%
7,66%
58,06%

Keterangan

Standar Kelulusan
Standar kelulusan terdiri atas pencapaian target akademis dan
pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari masyarakat.

6

Pencapaian

target


akademis

dengan

indikator

peserta

didik

memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target
yang telah ditetapkan SKL, memperoleh pengalaman belajar untuk
menumbuhkan

dan

mengembangkan

sikap


percaya

diri

dan

bertanggung jawab, mampu belajar mandiri menggunakan berbagai
sumber belajar telah mencapai 58,33%. Sementara itu, untuk tingkat
kelulusan UN/US sendiri adalah 100% dengan rata-rata nilai sesuai
dengan standar nilai yang sudah ditentukan.
Untuk pengembangan potensi sebagai anggota masyarakat dengan
indikator mengembangkan kepribadian, keterampilan hidup, dan
mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas
sikap yang dapat diterima baru mencapai 66,67%.
b. Standar Isi
Muatan kurikulum yang dikembangkan di SDN 2 Purwasari baru
mencapai 75%. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan
karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Pada muatan

kurikulum telah menunjukkan adanya alokasi waktu, rencana program
remedial, dan pengayaan bagi peserta didik. Sekolah menyediakan
kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik. Sekolah menyediakan
layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik. Sekolah menyediakan kegiatan

7

ekstrakurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik.
Dokumen 1 yang terdiri atas struktur kurikulum, muatan
kurikulum, dan kalender pendidikan telah dibuat dan direviu setiap
tahun. Sedangakn dokumen 2 yang terdiri atas silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran dibuat oleh guru.
Pendidikan karakter belum sepenuhnya terintegrasi dalam silabus
setiap mata pelajaran. Program remedial dan pengayaan belum
disusun secara sistematis, dan tindak lanjut bimbingan dan konseling
yang berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, dan
belajar belum maksimal secara menyeluruh dan terpadu. Untuk
pengembangan minat, bakat, dan potensi diri peserta didik dilakukan
melalui ekstrakurikuler Pramuka, Olahraga, dan Pencak Silat.
c. Standar Proses
Ketercapaian standar proses berdasar kriteria baru 75% dengan
indikator semua guru sudah memiliki silabus dan RPP yang
memenuhi standar proses. Silabus sudah sesuai/relevan dengan
standar Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP. Pengembangan
Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok. RPP
dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap

8

intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara
tepat. Peserta didik dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan,
buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan
mudah. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku
referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat
dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang
interaktif,

inspiratif,

menyenangkan,

kreatif,

menantang

dan

memotivasi peserta didik. Para guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan yang rencana pembelajaran mencakup kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup. Para peserta didik memperoleh
kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta
mendapatkan konfirmasi. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran
dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. Supervisi dan evaluasi
proses

pembelajaran

dilakukan

pada

setiap

tahap

meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Supervisi
dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
Ketersediaan buku teks, buku panduan, sumber belajar lain serta
pemanfaatannya sudah memenuhi standar. Untuk kualitas pengelolaan
kelas yang berhubungan dengan pemenuhan persyaratan pembelajaran

9

baru mencapai 50%. Sementara RPP yang dirancang untuk mencapai
pembelajaran efektif sesuai dengan kebutuhan peserta didik baru
mencapai 62,50%.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kualifikasi kependidikan belum memenuhi standar, karena terdapat
tenaga pendidik yang masih meningkatkan kualifikasi akademiknya.
Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan belum memenuhi standar
pelayanan minimal. Kompetensi guru ditinjau dari sertifikat
kompetensi, disiplin kehadiran, penyiapan RPP, menggunakan waktu,
dan menggunakan sumber belajar serta melakukan penilaian yang
berlaku adil dan terbuka belum memenuhi standar.
e. Standar Sarana dan Prasarana
Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana baru 50%. Keadaan
sarana dan prasarana belum mencapai standar pelayanan minimal
seperti ruang kelas, jumlah jamban, ruang kepala sekolah, dan ruang
guru. Sementara sekolah sudah memiliki perpustakaan dan memenuhi
SPM. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan,
persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya. Sekolah memenuhi
standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk
buku pelajaran.
Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik Pemeliharaan bangunan
dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar.

10

Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi
kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus.

f. Standar Pengelolaan
Pencapaian standar pengelolaan berdasarkan indikator kemampuan
sekolah menjalin kemitraan dengan pihak lain 62,50%; kepemilikan
RKS, program peningkatan mutu, realisasi visi, misi ke dalam RKS,
penyusunan pedoman pengelolaan baru 66,67%, sementara untuk
partisipasi warga sekolah mencapai 75%.
Kriteria untuk kinerja pengelolaan sekolah dalam menjalin
kemitraan dengan pihak lain mencakup visi dan misi yang jelas dan
diketahui oleh semua pihak, sekolah merumuskan visi dan misi serta
disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan,
serta

pengelolaan

sekolah

menunjukkan

adanya

kemandirian,

kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Rencana Pengembangan Sekolah atau Rencana Kerja Sekolah
berdampak terhadap peningkatan hasil belajar. Rencana Kerja
Tahunan dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah
(Renstra). Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah
secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan
hasil belajar. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur,
menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi
diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.

11

Adapun indikator untuk pedoman pengelolaan sekolah adalah
pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid, sekolah
mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif,
efisien dan dapat dipertanggungjawabkan, serta sekolah menyediakan
sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses. Tingkat
ketercapaian untuk pengelolaan sekolah adalah 37%.
Dalam hal pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan
profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, meningkatkan
keefektifan

kinerja

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

dan

pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, serta
supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan baru
mencapai 50%.
Tingkat partisipasi warga sekolah yang meliputi masyarakat
mengambil bagian dalam kehidupan sekolah, warga sekolah terlibat
dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis, serta sekolah
melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan
nonakademis baru mencapai 75%.
g. Standar Pembiayaan
Pemenuhan standar pembiayaan rata-rata baru mencapai 56,25%.
Kriteria pemenuhan standar pembiayaan terdiri dari sekolah
merencanakan keuangan sesuai standar, anggaran sekolah dirumuskan
merujuk

Peraturan

Pemerintah,

pemerintahan

provinsi,

dan

pemerintahan kabupaten/kota, perumusan RKAS melibatkan Komite
sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan, penyusunan

12

rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan
akuntabel, serta sekolah membuat pelaporan keuangan kepada
pemerintah dan pemangku kepentingan.
Upaya sekolah untuk mendapatkan

tambahan

dukungan

pembiayaan lainnya, sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana
dengan inisiatifnya sendiri, sekolah membangun jaringan kerja dengan
dunia usaha dan dunia industri setempat, sereta sekolah memelihara
hubungan dengan alumni baru mencapai 50%.
Untuk kriteria sekolah menjamin kesetaraan akses, sekolah
melayani peserta didik dari berbagai tingkatan sosial ekonomi
termasuk peserta didik dengan kebutuhan khusus, serta sekolah
melakukan subsidi silang kepada peserta didik kurang mampu di
bidang ekonomi mencapai 62,50%.
h. Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi sistem penilaian dan
akuntabilitas penilaian. Sistem penilaian disusun untuk menilai
peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.
Guru

menyusun

perencanaan

penilaian

terhadap

pencapaian

kompetensi peserta didik. Guru memberikan informasi kepada peserta
didik mengenai kriteria penilaian termasuk kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Guru melaksanakan penilaian secara teratur
berdasarkan rencana yang telah dibuat. Guru menerapkan berbagai
teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan
kesulitan belajar peserta didik. Penilaian berdampak pada proses

13

belajar Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian
yang mereka lakukan pada peserta didik. Guru menggunakan hasil
penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Tingkat ketercapaian untuk
sistem penilaian adalah 56,25%.
Untuk akuntabiltas penilaian yang mencakup rangtua peserta didik
terlibat dalam proses belajar anak mereka, sekolah melaporkan hasil
penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk
buku laporan pendidikan serta sekolah melibatkan orangtua peserta
didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar peserta didik baru
mencapai 75%.
4. Kelemahan
Berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah terhadap standar nasional
pendidikan, terdapat komponen yang masih lemah yaitu standar sarana dan
prasarana. Rombongan belajar terdiri dari 12 sementara ruang yang
tersedia hanya 10 ruang kelas. Ketersediaan jamban yang belum memadai.
Jumlah peserta didik ada 442, sementara jamban hanya 3 ruang. Pada
sistem penilaian, sebagian besar pendidik belum memahami teknik
penilaian khususnya penilaian otentik sesuai tuntunan Kurikulum 2013.

B. Kondisi Sekolah Magang 2
1. Identitas SDN 4 Cicurug
Sekolah Dasar Negeri 4 Cicurug beralamat di Jalan Raya Siliwangi
Gang Lembak Jaya, Kecamatan Cicurug. Sekolah yang didirikan pada
tahun 1955 ini berada di lingkungan pemukiman penduduk yang strategis

14

karena terletak di tengah perkotaan. Secara geografis berada pada posisi
6º45ʹ13.54ʺS - 106º44ʹ47.13ʺT, dan terletak di sebelah selatan ibukota
kecamatan Cicurug tepatnya berada di kawasan Pasar Cicurug. Jarak ke
kota kecamatan Cicurug ±500m dengan mayoritas masyarakat yang
heterogen suku bangsa dan agama, serta sebagai daerah transit penduduk
kawasan daerah pasar. Mengacu kepada SNP dan SPM, rasio jumlah
peserta didik dengan ruang kelas tidak berimbang. SDN 4 Cicurug
merupakan sekolah Induk Pengembangan Kesenian (IPK) di Kecamatan
Cicurug.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan
a. Visi
Visi SDN 4 Cicurug adalah dengan dilandasi iman dan taqwa, SDN
4 Cicurug unggul dalam seni, akal, norma, dan tatakrama sesuai
tuntunan nilai agama (SANTUN).
b. Misi
Untuk mencapai visi yang dirumuskan, penjabaran misinya adalah
sebagai berikut.
1) Memberikan pembinaan dan pengembangan keterampilan dan
kecakapan hidup (lifeskill) dalam bidang seni dan estetika sebagai
bekal kemandirian;
2) Memberikan peluang pengembangan kemampuan dalam bidang
akademik dan non-akademik untuk meningkatkan prestasi;
3) Meningkatkan penerapan norma, tatakrama, dan perilaku berbudi
pekerti luhur di sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat;
4) Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan kehidupan beragama di
lingkungan sekolah;

15

5) Memberikan kemampuan dan penguasaan dasar berbahasa Inggris
sejak dini.
c. Tujuan
1) Meningkatkan

kompetensi

guru

untuk

melakukan

kegiatan

pengembangan dalam potensi pedagogik atau profesionalisme
sehingga mampu menigkatkan mutu/kualitas pendidikan lokal,
maupun global;
2) Membentuk jati diri peserta didikyang cerdas dengan dilandasi
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui
pembinaan mental spiritual dalam kehidupan sehari-hari;
3) Meningkatkan kompetensi lulusan SD Negeri 4 Cicurug yang
kualitatif dan mampu berkompetisi secara menyeluruh dan
berkesinambungan;
4) Meningkatkan aktivitas, kreativitas, peserta didik dalam kegiatan
belajar yang mengarah pada peningkatan prestasi akademik dan nonakademik di tingkat kabupaten melalui kokurikuler dan ekstra
kurikuler;
5) Membentuk peserta didik yang sehat jasmani dan rohani serta
kemandiriannya melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS);
6) Memberikan bekal keterampilan hidup (lifeskill) budaya daerah
(pencak silat) dan berbahasa asing untuk kepercayaan diri peserta
didik;
7) Membentuk speserta didik agar memiliki dasar-dasar pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan agar melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi;

16

8) Penataan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, kondusif, rapih,
dan bersih dengan berlandaskan pada wawasan wiyatamandala untuk
menuju sekolah hijau (green school);
9) Pengadaan dan pengembangan Sarana dan Prasarana yang ideal
untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar baik fisik
bangunan

sekolah,

laboratorium,

dan

alat

peraga/media

pembelajaran;
10) Meningkatkan hubungan kerja sama dengan komite sekolah, orang
tua murid, stakeholders, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
yang memiliki dana CSR (Corporate Social Responsibility), instansi
terkait dan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan baik
lokal maupun global.
3. Pemetaan Standar Nasional Pendidikan di SDN 4 Cicurug
a. Standar Kompetensi Lulusan
Nilai rata-rata setiap mata pelajaran untuk setiap kelas menunjukkan
prestasi belajar yang baik, namun cenderung tidak konsisten, termasuk
tingkat kelulusan hasil ujian yang berhasil 100%. Peserta didik secara
keseluruhan belum sepenuhnya memperoleh pengalaman belajar yang
mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan rasa percaya
diri yang tinggi serta bertanggung jawab, serta belum sepenuhnya
memahami makna disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras, perhatian
kepada orang tua, dn lingkungan. Baru sekitar 75% peserta didik
mematuhi aturan yang berlaku di sekolah maupun di masyarakat.
Sekolah juga berupaya untuk selalu menerapkan nilai agama dan

17

budaya dalam kehidupan sehari-hari peserta didik belum tertanam
dengan baik atau belum konsisten.
b. Standar Isi
Kurikulum atau dokumen 1 sudah dibuat dan direviu setiap tahun,
lampiran dokumen 2 100% dibuat oleh guru kelas. Karakter dalam
kurikulum belum sepenuhnya terintegrasi dalam silabus setiap mata
pelajaran, program remedial dan pengayaan belum sistematis, dan
tindak lanjut bimbingan dan konseling belum maksimal secara
menyeluruh dan terpadu.
c. Standar Proses
Silabus belum mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah yang
sebenarnya, 100% guru menyusun silabus dengan mencontoh yang
sudah ada, 30% menerapkan prinsip prinsip PAKEM/CTL, 80% guru
dalam menyusun RPP belum memperhatikan perbedaan jender,
kemampuan awal, intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi,
kemampuan sosial, emosional, gaya belajar dan kebutuhan.
Pemanfaatan perpustakaan, KIT IPA, dan lingkungan sebagai sumber
belajar belum dilakukan guru secara optimal, dalam pembelajaran 70%
guru belum menggunakan metode yang bervariatif atau masih
konvensional,

sementara

pelaksanaan

supervisi

dan

evaluasi

pembelajaran sudah dilaksanakan tetapi belum berkelanjutan dan
hasilnya belum ditindaklanjuti dengan penguatan dan penghargaan atau
teguran yang bersifat mendidik.

18

d. Standar Kependidikan dan Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan belum sesuai dengan standar yang
ditentukan, sementara untuk kualifikasi pendidik sudah memadai sesuai
dengan syarat minimal yang ditentukan.

e. Standar Sarana dan Prasarana
Secara umum sekolah ini sudah memiliki sarana dan prasarana yang
menunjang pembelajaran seperti ruang kelas, ruang guru, ruang kepala
sekolah, ruang operator, UKS, perpustakaan, mushola, dan jamban.
Namun dari semua itu belum memenuhi standar yang ditentukan.
f. Standar Pengelolaan
Pencapaian standar pengelolaan secara umum belum mencapai hasil
yang memuaskan. Warga sekolah belum sepenuhnya memahami visi
dan misi sekolah, belum terjalinnya kemitraan dengan semua pemangku
kepentingan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan
sekolah secara mandiri, prtisipatif, kolaboratif, dan akuntabel, juga
dalam hal mensosialisasikan RKS/M belum menyeluruh. Tetapi dalam
hal pembelajaran sudah dilakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) untuk
meningkatkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar yang baik.
g. Standar Pembiayaan

19

Perencanaan standar pembiayaan rata-rata sudah sesuai dengan
kebutuhannya, tetapi pada pelaksanaannya cenderung tidak sesuai
dengan RAPBS/RKAS. Sementara perumusan RAPBS/RKAS sudah
melibatkan pemangku kepentingan. Beberapa hal juga yang belum
optimal dilaksanakan yaitu belum mengidentifikasi DUDI yang
memiliki CSR, memberi pelayanan kepada peserta didik yang tingkat
ekonominya lemah, dan belum mampu menerapkan gerakkan orang tua
asuh.
h. Standar Penilaian
Pencapaian

standar

penilaian

sudah

100%

mengembangkan

instrumen dan pedoman penilaian sesuai ketentuan serta menyusun kisikisi, menginformasikan teknik, rubrik, dan waktu penilaian kepada
peserta didik. 100% melaksanakan ulangan harian dan mengarsipkan,
80% menerapkan tes tertulis, lisan, dan praktik atau kinerja serta
menerapkan teknik observasi, guru-guru sudah membuat program
tindak lanjut, melaporkan hasil penilaian, serta mensosialisasikan
KI/KD, KKM tiap mata pelajaran, kriteria kenaikan kelas, program
penilain, program remidial dan pengayaan, serta melibatkan orang tua
dalam penyusunan kriteria kelulusan.
4. Kelemahan
Berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah terhadap standar nasional
pendidikan terdapat kelemahan umum SDN 4 Cicurug, yaitu ketersediaan
ruang kelas yang tidak seimbang dengan jumlah peserta didik dan jumlah

20

rombongan belajar, ketersediaan jamban yang belum memenuhi rasio
sesuai standar yang telah ditetapkan, serta jumlah tenaga pendidik yang
belum seimbang dengan jumlah peserta didik.

21