2.1. Kondisi 5 BAB II KONDISI DAN PREDIK

2.1. Kondisi

5

BAB II
KONDISI DAN PREDIKSI KONDISI UMUM DAERAH
SERTA ISU-ISU STRATEGIS

2.1.

KONDISI

2.1.1.

Geomorfologi dan Iklim
Letak Geografis dan Batas Administrasi Wilayah









Secara geografis Provinsi Kalimantan Selatan terletak antara 114 °19' 13'' - 116°33'
28'' Bujur Timur dan 1° 21' 49'' – 4 °10' 14'' Lintang Selatan.
Secara administratif, Provinsi Kalimantan Selatan terletak di bagian selatan Pulau
Kalimantan dengan batas-batas:
o sebelah barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah
o sebelah timur dengan Selat Makasar,
o sebelah selatan dengan Laut Jawa
o sebelah utara dengan Provinsi Kalimantan Timur.
Provinsi Kalimantan Selatan dengan kota Banjarmasin sebagai ibukotanya terdiri
atas 11 kabupaten dan 2 kota.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan hanya 6,98 persen dari luas Pulau
Kalimantan secara keseluruhan yaitu seluas 37.530,52 km2.

Topografi atau Morfologi











Kondisi alam Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas daerah pantai, dataran rendah
dan perbukitan/pegunungan.
Kemiringan tanah dengan 4 kelas klasifikasi menunjukkan bahwa sebesar 43,31
persen wilayah Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai kemiringan tanah 0-2%.
Rincian luas menurut kemiringan adalah sebagai berikut:
o 0 - 2%:
1.625.384 Ha (43,31%)
o >2 - 15%: 1.182.346 Ha (31,50%)
o >15 - 40%: 714.127 Ha (19,02%)
o >40%:
231.195 Ha (6,16%)
Menurut jenis tanahnya, meliputi Podsolik Merah Kuning (PMK), Latosol, Litasol,
Podsolik Merah Kuning Litosol, Komplek Podsolik Merah Kuning Organosol Gley

Humus, PMK Dataran Tinggi, PMK Pegunungan , dan Alluvial.
Wilayah Kalimantan Selatan juga banyak dialiri sungai. Sungai tersebut antara lain
Sungai Barito, Sungai Riam Kanan, Sungai Riam Kiwa, Sungai Balangan, Sungai
Batang Alai, Sungai Amandit, Sungai Tapin, Sungai Kintap, Sungai Batulicin, Sungai
Sampanahan dan sebagainya. Umumnya sungai-sungai tersebut berpangkal pada
pegunungan Meratus dan bermuara di Laut Jawa dan Selat Makasar.
Data tahun 2005 menyebutkan bahwa penggunaan lahan di Kalimantan Selatan
meliputi
Lahan pemukiman/kampung seluas 59.271 ha, industri 2.427 ha,
pertambangan 40.272 Ha, sawah 425.732 ha, pertanian lahan kering semusim
60.543 ha, kebun campuran 171.909 ha, perkebunan 433.699 ha, padang/semak
belukar/alang-alang 834.546 ha, hutan 1.613.867 ha, perairan darat 45.726 ha, tanah
terbuka 5.404 ha, dan lain-lain 59.656 ha.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kalimantan Selatan 2005 - 2025

2.1. Kondisi




6

Wilayah Kalimantan Selatan menyimpan beberapa potensi bahan galian
pertambangan seperti mineral, batu bara, minyak dan gas bumi, intan, dan lain-lain.

Iklim






Temperatur rata-rata di daerah Kalimantan Selatan pada tahun 2005 berkisar antara
23,6ºC sampai 32,3ºC. Sedangkan kelembaban udara rata-ratanya berkisar antara
64,5%-s.d 94,9% tiap bulan.
Curah hujan tertinggi di daerah ini pada tahun 2005 terjadi pada bulan Januari yaitu
286,9 mm sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 18,8
mm.Jumlah hari hujan selama tahun 2005 adalah 216 hari dengan hari terbanyak
hujan terjadi pada bulan Januari dan Desember yaitu 26 hari. Rata-rata tekanan
udara di daerah ini adalah 1.011,5 Mbar selama tahun).

Keadaan angin di Kalimantan Selatan pada tahun 2005 yang dipantau dari Stasiun
Meteorologi Syamsuddin Noor menunjukkan kecepatan angin pada tahun 2005 ratarata 2,8 knot.
Untuk penyinaran matahari dipantau pada jam 06.00-18.00 terlihat intensitas yang
beragam tiap bulannya. Penyinaran matahari dengan intensitas tertinggi terjadi pada
bulan Agustus yaitu rata-rata 6,2 jam/hari dan intensitas terendah terjadi pada bulan
Desember yaitu rata-rata 2,6 jam/hari.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kalimantan Selatan 2005 - 2025