ARTIKEL KASUS POLITIK Langkah-langkah pembelajaran :
Pada tanggal 13 kapolres mendapat surat tersebut dan memverifikasi surat tersebut dan Presiden GIDI mengatakan surat tersebut tidak resmi karena tidak di ACC ketua
GIDI. Kapolres mengkomunikasikan agar shalat ied bisa dilaksanakan di Tolikara, Bupati
juga akan koordinasi dengan panitia GIDI agar surat dicabut. Karena penjelasan itu kapolres bertemu tokoh masyarakat, dan ada hasil silahkan shalat ied di halaman
Koramil. TNI dan Polri akan siap melakukan pengamanan. Namun saat shalat ied datanglah para pemuda GIDI dan memaksa untuk shalat
dibubarkan. Kapolres dan tokoh masyarakat bernegosiasi, agar shalat boleh terlaksana sampai jam 8.
Massa tetap tidak mau, kemudian terjadi pelemparan posisi shalat sedikit di bawah sehingga mudah jadi sasaran lempar namun massa tidak dapat mendekati karena ada
pagar berduri. Ada tembakan peringatan ke atas, tetapi massa tidak menggubris akhirnya aparat
melepaskan tembakan hingga 12 orang luka kemudian mereka membubarkan diri. Saat bubar, ada oknum yang membakar kios hingga merembet ke mushola. Jumlah
kios yang terbakar berjumlah 70 unit serta 2 mobil terbakar. Api membesar karena ada kios juga yang menjual bensin serta tidak adanya pemadam
kebakaran di sana. Saat ini amanat langsung dari presiden untuk bangun kembali kios serta mushola di Tolikara.
Sumber :
http:pertamax7.com20150724kronologis-kasus-tolikara-papua-saat- sholat-idul-fitri-dari-divisi-humas-mabes-polri