Manfaat Biaya Perunit Latihan Soal
                                                                                3 Kartu Persediaan Bahan Baku
Kartu  persediaan  bahan  baku  adalah  kartu  yang  digunakan untuk  mencatat  perubahan-perubahan  persediaan  dari  setiap  jenis
bahan  yang  dimiliki  perusahaan.  Proses  industry  harus  dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus
continuous improvement
yang dimulai dari adanya ide menciptakan produk, pengembangan produk,
proses  produksi,  sampai  distribusi  kepada  konsumen.  Kartu  ini mempunyai fungsi antara lain:
a Sebagai  alat bantu  untuk memelihara kuantitas  persediaan bahan
yang benar b
Memuat data mutasi bahan dalam waktu berjalan dan saldo akhir dalam kuantitas harganya
c Membantu  bagian  akuntansi  dalam  penentuan  harga  pokok  dan
harga penjualan barang jadi Keberadaan kartu persediaan bahan baku sangat penting untuk
perusahaan manufaktur, karena kartu tersebut merupakan alat control aliran  keluar  masuk  bahan  baku.  Untuk  itu,  diperlukan  pengelolaan
yang  baik  terhadap  kartu  persediaan  bahan  baku  agar  kegiatan operasional perusahaan bisa berjalan lancer. Beberapa hal yang harus
diperhatikan agar pengelolaan bahan baku bisa efektif yaitu: a
Adanya jadwal produksi Jadwal produksi merupakan rencana yang dimiliki oleh perusahaan
untuk memproduksi barang jadi. Jadwal produksi berisi waktu serta jumlah  bahan  baku  yang  tersedia.  Dasar  perusahaan  manufaktur
pada  penentuan  waktu  serta  jumlah  bahan  baku  dalam  jadwal produksi adalah jadwal perencanaan produksi yang sudah dimiliki
perusahaan sejak awal rencana produksi dan pesanan produk dari klien.
b Setiap persediaan bahan baku memiliki identitas
Perusahaan  manufaktur  harus  mengelompokan  beragam  jenis bahan baku yang akan digunakan, misalnya: kelompok bahan baku
untuk perakitan, dan kelompok bahan baku untuk bagian tertentu. Hal  tersebut  dilakukan  agar  tidak  ada  kekacauan  pada  saat
pencatatan, mengingat arus masuk keluar bahan baku yang sangat banyak dan beragam.
c Adanya komponen produk yang jelas
Untuk  dapat  menjadi  barang  jadi,  setiap  bahan  baku  digabung dengan bahan baku yang lain. Misalnya untuk membuat motor yang
utuh, bahan baku yang dipergunakan adalah A, B, dan C. penjelasan mengenai  komponen  atau  struktur  barang  jadi  tersebut  harus
dijelaskan, sehingga aka nada penjelasan bagaimana proses bahan baku menjadi barang jadi.
d Catatan persediaan berlaku untuk semua komponen bahan baku
Catatan  persediaan  bahan  baku  tidak  hanya  berlaku  untuk  bahan baku tertentu saja, tetapi juga untuk semua bahan baku, baik yang
sifatnya  material  utama  maupun  yang  nonmaterial  bahan penolong.  Catatan  persediaan  bahan  baku  juga  mencakup  semua
bahan baku sekarang, yang terpakai, dan yang akan datang. Selanjutnya,
perusahaan harus
menentukan sistem
pengoperasian atau pengelolaan bahan baku agar bisa berjalan dengan lancer,  mengingat  begitu  banyaknya  bahan  baku  yang  harus  dicatat
setiap harinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan manufaktur dalam mengelola bahan baku adalah sebagai berikut:
a Perusahaan manufaktur harus memiliki sistem informasi akuntansi
yang baik, agar bisa menyediakan data tentang jumlah, jenis, serta struktur bahan baku
b Waktu yang diperlukan untuk memproses bahan baku
lead time
, harus bisa diperkirakan. Mulai dari pemesanan bahan baku sampai
pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi c
Untuk  menghindari  adanya  kesalahan,  setiap  arus  masuk  keluar perubahan persediaan bahan baku harus dibawah pengendalian. Hal
ini  dilakukan  untuk  mengetahui  setiap  adanya  perubahan  bahan baku
d Saat  proses  perubahan  bahan  baku  menjadi  barang  jadi,  semua
komponen  yang  terkait  harus  tersedia  lengkap,  sehingga perusahaan bisa mengestimasi atau memperkirakan lamanya waktu
yang akan digunakan untuk memproses barang e
Setiap  komponen  bahan  baku  yang  dipergunakan  harus  sesuai dengan  yang  dibutuhkan.  Misalnya  untuk  membuat  satu  bagian
tertentu dibutuhkan 100  unit bahan baku, maka dalam prosesnya, 100  unit  bahan  baku  tersebut  harus  dipergunakan  semua.  Hal
tersebut demi tercapainya efisiensi dan efektivitas, serta ketepatan komposisi
4 Harga Pokok Pembelian Bahan Baku
Prinsip akuntansi yang lazim menentukan bahwa harga pokok persediaan  bahan  baku  meliputi  seluruh  biaya  langsung  atau  tidak
langsung. Biaya-biaya tersebut timbul untuk mendapatkan persediaan pada tempat dan keadaan yang siap untuk diolah menjadi produk jadi,
serta  nantinya  dipergunakan  sebagai  dasar  penetapan  harga  pokok pembelian  bahan  baku.  Biaya-biaya  yang  dikeluarkan  untuk
mendapatkan bahan baku tersebut adalah: a
Harga yang tertera pada faktur Harga  yang  tertera  pada  faktur  merupakan  harga  yang  telah
disepakati antara perusahaan dan pemasok. Faktur digunakan bila perusahaan  membeli  bahan  baku  secara  kredit.  Bila  perusahaan
membeli secara tunai, maka yang digunakan adalah nota kontan. b
Biaya pemesanan Adakalanya  perusahaan  melakukan  pemesanan  bahan  baku  untuk
mengantisipasi ketidaktersediaankelangkaan bahan baku tertentu. Biasanya  perusahaan  sudah  menetapkan  bahwa  setiap  bulan  ia
meminta pemasok untuk mengirim sejumlah tertentu bahan baku. Dua jenis bahan baku yang dipesan, yaitu:
i. Tetap.  Perusahaan  memesan  sejumlah  bahan  baku  dengan
jumlah yang sama dari waktu ke waktu. Misalnya: perusahaan memesan 50 unit bahan baku setiap bulan.
ii. Variabel. Perusahaan menyesuaikan pemesanan jumlah bahan
baku dengan jumlah produksi. Misalnya: perusahaan meminta 50 unit bahan baku di bulan pertama dan 100 unit bahan baku
di  bulan ke dua, dengan estimasi  bahwa produksi  di  bulan ke dua akan lebih banyak daripada produksi di bulan pertama.
c Biaya penyimpanan
Biaya  penyimpanan  merupakan  biaya  yang  dikeluarkan  untuk menyimpan  bahan  baku,  hingga  bahan  baku  tersebut  siap
digunakan.  Semakin  lama  bahan  baku  tersebut  disimpan,  biaya penyimpanannya  akan  semakin  tinggi.  Biaya  penyimpanan  juga
terdiri  dari 2 macam,  yaitu:  biaya penyimpanan tetap tarif tetap dan  biaya  penyimpanan  variabel.  Setiap  perusahaan  memiliki
kebijakan yang berbeda-beda terkait dengan penyimpanan ini. d
Biaya ketidakcukupan